Manajemen Sumber Daya Manusia (Human Resource Management) Pengintegrasian

Pengintegrasian Menciptakan Willingness to Work pada diri seorang tenaga kerja berarti menciptakan INTEGRASI dalam diri tenaga kerja yang bersangkutan. Integrasi terjadi bila kegiatan yang dilakukan dapat/ditujukan untuk memenuhi baik kepentingan organisasi maupun individu. Meningkatkan integrasi berarti harus memahami sifat dasar manusia, yang bersumber dari adanya : Kebutuhan manusia (Human Needs) Kehendak manusia (Human Wants)

Pengintegrasian Human Needs meliputi segala sesuatu kebutuhan manusia yang sifatnya umum dan azasi. Human Wants meliputi segala sesuatu keperluan manusia yang sifatnya khusus memiliki hubungan dengan suatu lingkup tertentu, baik lingkup ruang maupun waktu. Human Needs and Human Wants inilah yang akan mempengaruhi tingkah laku seseorang.

Motivasi Merupakan dorongan (kebutuhan, kehendak, keinginan, dan daya kekuatan lain yang mampu memberikan dorongan) untuk menggerakkan seseorang untuk melakukan tindakan atau suatu tingkah laku tertentu.

Kepemimpinan Yaitu, proses yang menunjukkan kemampuan mengarahkan dan mempengaruhi sikap dan perilaku orang lain untuk melakukan kegiatan guna mencapai tujuan.

Sumber Kekuatan Pemimpin Reward Power Kekuasaan untuk memberi balas jasa atau hadiah untuk pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh bawahannya. Coercive Power Kekuasaan untuk menghukum bawahannya. Ligitimate Power Kekuasaan yang didapat secara hukum (dimilikinya formal authority). Referent Power Kemampuan untuk membuat orang lain mau meniru tingkah laku/gaya yang dilakukannya. Expert Power Kekuasaan yang didapat dari kelebihan yang dimilikinya di bidang pengetahuan/keterampilan (ability/skill)

Pendekatan Sifat Kepemimpinan Teori Sifat Kepemimpinan Ciri Individu Dari Pemimpinan Efektif : Intelegence Pertimbangan Ketegasan Pengetahuan Kemampuan Komunikasi Personality Keuletan Orisinalitas Integrasi Pribadi Percaya Diri Independency Physical Characteristics Kondisi Fisik

Pendekatan Sifat Kepemimpinan Sifat yang harus dihindari : Tidak perduli kepada orang lain. Menghianati kepercayaan orang lain. Bersikap dingin, jauh dari bawahan dan organisasi. Terlalu ambisius.

Collective Bargaining (Persetujuan Kolektif) Adalah proses yang diatur agar perwakilan dari manajemen dan serikat pekerja bertemu untuk saling menegosiasikan sebuah kesepakatan atau persetujuan kerja.

Collective Bargaining (Persetujuan Kolektif) Tahap-tahap Persetujuan : Setiap pihak mengajukan permintaannya Pengurangan permintaan Studi sub komite Pihak yang terkait mencapai sebuah penyelesaian informal.

Mediator/pihak ketiga yang netral Tim yang Bernegosiasi Pihak Manajemen Mediator/pihak ketiga yang netral Serikat Pekerja Persetujuan Kolektif