JURUSAN TEKNIK MESIN PENGUKURAN TEKNIK

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Aplikasi Hukum Newton.
Advertisements

FORCE TRANSDUCER 1.
SENSOR GAYA, TORSI DAN TEKANAN FORCE, TORQUE AND PRESSURE SENSOR
MEKANIKA BAHAN ‘mechanics of materials’
Kuat Geser Tanah Metode Direct Shear Test. Pendahuluan Definisi sifat mekanis tanah “sifat mekanis tanah yaitu perilaku tanah akibat diberikannya gaya.
TEKNIK PENGATURAN MODUL KE-3
JURUSAN TEKNIK MESIN PENGUKURAN TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN PENGUKURAN TEKNIK
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Dynamics, Dinamik adalah cabang ilmu fisika yang mempelajari gerak benda karena pengaruh gaya. Benda disebut diam bila benda tersebut tidak berubah posisinya.
MM FENOMENA TRANSPORT Kredit: 3 SKS Semester: 5
JURUSAN TEKNIK MESIN PENGUKURAN TEKNIK
PERAWATAN MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN
JURUSAN TEKNIK MESIN PENGUKURAN TEKNIK
Hubungan Tegangan dan Regangan (Stress-Strain Relationship) Untuk merancang struktur yang dapat berfungsi dengan baik, maka kita memerlukan pemahaman.
KONSTRUKSI MESIN (3 SKS)
PERAWATAN MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN
TEKNIK PENGATURAN MODUL KE-10
JURUSAN TEKNIK MESIN PENGUKURAN TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN PENGUKURAN TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN PENGUKURAN TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN PENGUKURAN TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN PENGUKURAN TEKNIK
KONSTRUKSI MESIN (3 SKS)
TEKNIK PENGATURAN MODUL KE-2
JURUSAN TEKNIK MESIN PENGUKURAN TEKNIK
terjadi pada ketika itu berada di dalamnya )
PERAWATAN MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN
PERAWATAN MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN
PERAWATAN MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN
TEKNIK PENGATURAN MODUL KE-14
MODUL PERKULIAHAN SESI 1
PERAWATAN MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN
JURUSAN TEKNIK MESIN TEKNIK PENGATURAN
Akuntansi Operasi Kantor Cabang
TEKNIK PENGATURAN MODUL KE-11
KINEMATIKA DAN DINAMIKA TEKNIK (3 SKS)
TEKNIK PENGATURAN MODUL KE-13 DOSEN PENGASUH Ir. PIRNADI. T. M.Sc LOGO
JURUSAN TEKNIK MESIN TEKNIK PENGATURAN
PERAWATAN MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN
PERAWATAN MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN
JURUSAN TEKNIK MESIN TEKNIK PENGATURAN
PERAWATAN MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN
TEKNIK PENGATURAN MODUL KE-12
PERAWATAN MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN
MANAJEMEN INVENTORY DAN LOGISTIK MODUL 1 PENDAHULUAN
TEKNIK PENGATURAN JURUSAN TEKNIK MESIN
PERAWATAN MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN
TEKNIK PENGATURAN MODUL KE-7 DOSEN PENGASUH Ir. PIRNADI. T. M.Sc LOGO
JURUSAN TEKNIK MESIN TEKNIK PENGATURAN
KONSTRUKSI MESIN (3 SKS)
JURUSAN TEKNIK MESIN PENGUKURAN TEKNIK
KINEMATIKA DAN DINAMIKA TEKNIK (3 SKS)
JURUSAN TEKNIK MESIN PENGUKURAN TEKNIK
TEKNIK PENGATURAN MODUL KE-10
TEKNIK PENGATURAN MODUL KE-8
TEKNIK MESIN W in ƏE FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK MESIN TEKNIK PENGATURAN
KERJA DAN ENERGI Materi Kuliah: Fisika Dasar
SURAT TUGAS Nomor : 13/086/B-Stgs/II/2015 Tentang
SURAT TUGAS Nomor: 13/ 86 /F-Stgs/III/2015 Tentang
PADA SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK KELAS REGULER 2
SURAT TUGAS Nomor : 13/010/B-Stgs/IX/2014 Tentang
SURAT TUGAS Nomor : 13/010/B-Stgs/IX/2014 Tentang
SURAT TUGAS Nomor: 13/ 86 /F-Stgs/III/2015 Tentang
SURAT TUGAS Nomor : 13/010/B-Stgs/IX/2014 Tentang
SURAT TUGAS Nomor: 13/ 86 /F-Stgs/III/2015 Tentang
SURAT TUGAS Nomor : 13/010/B-Stgs/IX/2014 Tentang
SURAT TUGAS Nomor : 13/086/B-Stgs/II/2015 Tentang
SURAT TUGAS Nomor : 13/086/B-Stgs/II/2015 Tentang
Transcript presentasi:

JURUSAN TEKNIK MESIN PENGUKURAN TEKNIK http://www.mercubuana.ac.id MODUL KE-8 Dosen Pengasuh Ir. PIRNADI. T. M.Sc LOGO UMB UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK MESIN http://www.mercubuana.ac.id PROGRAM KULIAH SABTU-MINGGU 2007

Pertambahan hasil tekanan ini suatu gaya cenderung akan kembali ke 8.3 Hydraulic Load Cell Pada tipe ini, sistem penunjukkan (hydraulic load cell), dapat dilihat pada Gambar 8.2 yang akan digunakan untuk mengukur gaya (F) yang diaplikasikan pada diaphragma atau berbagai tipe yang lain sebagai elemn pemindah gaya. Ketika gaya F dikerjakan pada membrane (diaphragma), tekanan dikembangkan dalam cairan dimana biasanya digunakan suatu oli. Hal ini dapat dilakukan pengukran dengan tekanan yangditunjukkan pada indikasi seperti suatu Bourdon gage. Sistem ini dapat digunakan untuk mengukur beban/gaya yang cukup besar, hingga pada orde jutaan Newton. Gambar 8.2 Hydraulic load cell [hal. 215] 8.4 Pneumatic Load Cell Tipe pengukuran gaya dengan pneumatic load cell, yang dapat dilihat pada Gambar 8.3, dimana udara dihasilkan di bawah tekanan pada ruangan dengan diaprahma pada salah satu ujung dan suatu nozel pada sisi yang lain. Aplikasi dari gaya ke diaprahma berubah bentuk dan merubah gap antara diaprahma dan nozel, sehingga terjadi perubahan tekanan di dalam ruang (chamber). Jika gaya F bertambah, gap antara diaprahma dengan nosel akan berkurang dan tekanan bertambah menjadi P2 di dalam ruangan. Pertambahan hasil tekanan ini suatu gaya cenderung akan kembali ke diaprahma untuk menuju ke posisi semula. Untuk suatu gaya F, sistem akan membuat setimbang dan tekanan P2 memberikan suatu indikasi sebagai gaya F. Tipe dari load cell ini digunakan untuk di atas 20 kN. Gambar 8.3 Pneumatic load cell [hal. 215] 8.5 Elastic Force Devices Penunjukkan ini adalah sangat penting pengukuran baik untuk gaya static maupun gaya dinamik. Dalam hal penunjukkan ini, gaya diaplikasikan pada batang elastik hasil dari suatu pergeseran atau regangan dalam batang elestik, yang mana diarahkan oleh apa yang mekanikal atau elektromekanikal. Batang-2 elastik dimungkinkan dalam bentuk-bentuk, seperti: lingkaran (ring), diaprahma, http://www.mercubuana.ac.id

3. Ring type elastic element, yang dapat dilihat pada Gambar 8 3. Ring type elastic element, yang dapat dilihat pada Gambar 8.5 dengan dituntut untuk gaya pada dua arah, yaitu: arah vertical (V) dan arah horizontal (H), dengan strain ( ) pada = 90o diberikan hubungan, berikut:  901,09 Vr E b t 2 (8.6) Khusus, pada = 39,6 berlaku:  39,6 2,31 Hr E b t 2 (8.7) dimana: r = jari-jari rata-rata ring. (gambar 8.6 akan dijelaskan saat tatap muka) Gambar 8.6 Ring type elastic member [hal. 217] Hal ini terlihat dari persamaan (8.6) dan (8.7), bahwa pada = 90o, regangan dikerjakan hanya pada arah gaya V (vertical), dan = 39,6o regangan yang dikerjakan hanya pada arah gaya H (horizontal). Oleh sebab itu, kedua komponen gaya tersebut, masing-masing dapat dilakukan pengukuran secara terpisah. Ekspresi, untuk defleksi pada arah dari V dan arah H, adalah:  V 9,42  H1,79 V r 3 E b t 3 H r 3 (8.8) (8.9) Dalam hal ini, untuk menjaga perputaran dari ring diharuskan gaya H, dalam bidang octsgonal tipe lingkaran digunakan, seperti terlihat pada Gambar 8.7. Berarti regangan pada = 90o, hanya dikerjakan kepada gaya V, dan pada 50o hanya dikerjakan gaya H. (gambar 8.7 akan dijelaskan saat tatap muka) Gambar 8.7 Octagonal type ring [hal. 217] 8.6 Metode Pengukuran Mekanikal Dalam hal pengukuran dengan menggunakan deflection of the elastic elelment dikerjakan gaya, suatu metode mekanikal sesuai dengan dial gage yang digunakan, mungkin seperti terlihat pada Gambar 8.8. Elastik ring, disebut dengan “proving ring”, yang mempunyai sisi dalam suatu dial gage yang akurat, oleh sebabitu dapat http://www.mercubuana.ac.id