MODUL 10. Analisa & Perancangan Kerja II

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
POLA HIDUP SEHAT.
Advertisements

SMK MARSUDI LUHUR 1 YOGYAKARTA
PENGUKURAN ENERGI FISIK SEBAGAI TOLOK UKUR PERBAIKAN TATA CARA KERJA
FISIOLOGI KERJA by YFN.
KELELAHAN KERJA DWI HURRIYATI, S.Psi., M.Si..
ILMU ALAMIAH DASAR KELOMPOK 8 PBA (C) 2012/2013.
KAPASITAS KERJA DAN BEBAN KERJA
Istirahat & Tidur dr. Ita MS.
PERTUMBUHAN FISIK (REMAJA) Adriy.weebly.com. Pertumbuhan Pertumbuhan adalah suatu proses perubahan fisiologis yang bersifat progresif dan kontinyu dan.
Masa Kanak-Kanak Akhir/ Masa Sekolah
LINGKUNGAN FISIK DAN ANALISIS RESIKO
ASPEK ERGONOMIK.
Human Faktor dan Ergonomi (D0482)
KECEPATAN METABOLISME DAN PENGUKURANNYA
KONSUMSI ENERGI KERJA Pertemuan 7 Pertemuan 8.
Fisiologi Tubuh Lab Desain Sistem Kerja Dan Ergonomi
Disusun oleh : HARIS RUSANDI NIM
Aplikasi Ergonomi untuk perancangan tempat kerja
MODUL 9. Analisa & Perancangan Kerja
KEBUTUHAN & KECUKUPAN ENERGI
Istilah kelelahan biasanya menunjukan kondisi yang berbeda-beda dari
ENERGI SUB BAHASAN: Komponen Energi yang Digunakan Pengukuran Energi
Kekekalan Energi di Tubuh
Wanda Lestari, STP, M.Gizi
AIR.
PENGUKURAN ENERGI FISIK SEBAGAI TOLOK UKUR PERBAIKAN TATA CARA KERJA
Pengukuran Energi Fisik Sebagai Tolak Ukur Perbaikan Tata Cara Kerja
Ditempat kerja, terdapat beberapa faktor yang memperngaruhi lingkungan
ENERGI TUBUH.
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini
KONSEP OLAHRAGA R BAYU KUSUMAH N.
BEBAN KERJA & PRODUKTIVITAS
ERGONOMI DAN FISIOLOGI KERJA
Aplikasi Ergonomi untuk perancangan tempat kerja
(efektif, nyaman, aman, sehat dan efisien)
FISIOLOGI KERJA Modul 13.
EKONOMI GERAKAN.
ASPEK ERGONOMIK.
DASAR-DASAR KEPELATIHAN
FAAL KERJA: METABOLISME & KAPASITAS KERJA
KESEIMBANGAN ENERGI SYAFRIANI, SKM, M.KES.
Ayo Kita Bersepeda! ika Anda malas berolahraga, bersepeda bisa menjadi salah satu olahraga menarik untuk dicoba. Bersepeda akan terasa ringan karena tanpa.
Ergonomi, Gizi dan Psikologi Kerja
PEMANASAN DAN PENDINGINAN dalam olahraga
Sistem Manusia Mesin Desain Perancangan SMM Fahrul ArdiansyahRizal Maulana.
ASPEK ERGONOMIK KELOMPOK : 1. Noval Azmi 2. Yulizar Ikhsan. F 3. M. Wahyu Setiawan 4. Riki Supriyadi 5. Adi Gilang Wahyu. A 6. Achmad Rinandar. F AMIK.
PRINSIP LATIHAN FISIOLOGIK
ERGONOMI.
Sistem Gerak Pada Manusia
TIPS HIDUP SEHAT Annisa Nurul H. (A ).
Dr. Iphov Kumala Sriwana, ST., M.Si
Ayu Cahyani Noviana, dr., M.KKK
D4 Keselamatan & Kesehatan Kerja UNIDA Gontor
SEJARAH KELOMPOK AHLI  OLAHRAGA PRESTASI ILMU MEDIS SASARAN : BAKAT
KEBUTUHAN ZAT GIZI MAKRO PEKERJA PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
Fisiologi Tubuh.
ENERGI TUBUH.
Bagian Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Keselamatan Kerja
Ergonomi, Gizi dan Psikologi Kerja
LINGKUNGAN KERJA FISIK DAN IMPLIKASINYA
School of Public Health
ASPEK ERGONOMIK.
Ergonomi: sistem kerangka dan otot manusia
ANALISIS POSTUR TUBUH PEKERJA MANUAL HANDLING PADA BAGIAN PENGANTONGAN PUPUK DI PT PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANG NAMA: ESTRI RAHAYU SANTI NIM: PEMBIMBING:
TEKANAN DARAH TINGGI OLEH : MAHASISWA PRAKTIK PROFESI NERS STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA TAHUN 2016.
KESEIMBANGAN ENERGI (PENGENALAN GIZI MAKRO )
Dasar Kesehatan dan Keselamatan Kerja
FISIKA LINGKUNGAN MATERI: PENDAHULUAN DAN LINGKUNGAN HIDUP OLEH: KELOMPOK 1 IRFANDI ISMAIL KADEK JURNIAWATI NURLAILI DWI P. UMACINA AFRILIA LONDONAUNG.
Kebugaran Jasmani PJOK Kelas XII M. Tohari
Transcript presentasi:

MODUL 10. Analisa & Perancangan Kerja II 1. Tujuan Instruksional Khusus Diharapkan mahasiswa dapat memahami yang berkaitan dengan pengertian beban kerja, penilaian beban kerja fisik dan beban kerja mental. 2. Daftar Materi Pembahasan 2.1. Pengertian Beban Kerja 2.2. Penilaian Beban Kerja Fisik 2.3. Beban Kerja Mental 3. Pembahasan 2.1. Pengertian Beban Kerja Tubuh manusia dirancang untuk dapat melakukan aktivitas kerja sehari-hari. Adanya massa otot yang bobotnya hampir lebih dari separuh barat tubuh, memungkinkan kita untuk dapat menggerakkan tubuh dan melakukan pekerjaan. Pekerjaan disatu pihak mempunyai arti penting bagi kemajuan dan peningkatan prestasi. Di pihak lain , dengan pekerjaan berarti tubuh akan menerima beban dari luar tubuhnya. Dengan kata lain bahwa setiap pekerjaan merupakan beban bagi yang bersangkutan. Beban tersebut dapat berupa beban fisik maupun beban mental. Dari sudut pandang ergonomi, setiap beban kerja diterima oleh seseorang harus sesuai atau seimbang baik terhadap kemampuan fisik, kemampuan kognitif maupun keterbatasan manusia yang menerima beban tersebut. Menurut Suma’mur (1984) bahwa kemampuan kerja seorang tenaga kerja berbeda dari satu kepada yang lainnya dan sangat tergantung dari tingkatan keterampilan, kesegaran jasmani, keadaan gizi, jenis kelamin, usia dan ukuran tubuh dari pekerjaan yang bersangkutan. Beban kerja oleh karena faktor eksternal http://www.mercubuana.ac.id

Denyut Katagori beban kerja Konsumsi oksigen (l/min) Vestilasi paru metode pengukuran tidak langsung adalah dengan menghitung denyut nadi selama kerja. Kemudian Konz (1996) mengemukakan bahwa denyut jantung adalah suatu alat estimasi laju metabolisme yang baik, kecuali dalam keadaan emosi. Katagori berat, ringan nya beban kerja didasarkan pada metabolisme, respirasi, suhu tubuh dan denyut jantung. Tabel 1. Katagori Beban Kerja Sumber : Chris tensen (1996 ) Berat ringannya beban kerja yang diterima oleh seorang tenaga kerja dapat digunakan untuk penentuan berapa lama seorang tenaga kerja dapat melakukan ktivitas pekerjaannyasesuai dengan kemampuan atau kapasitas kerja yang bersangkutan. Semakin berat beban kerja maka semakin pendek waktu kerja seseorang untuk bekerja tampa kelelahan dan gangguan fisiologis yang berarti atau sebaliknya. Salah satu kebutuhan utama dalam pergerakan otot adalah kebutuhan akan oksigen yang dibawa oleh darah ke otot untuk pembekaran zat dalam menghasilkan energi. Sehingga jumlah oksigen yang dipergunakan oleh tubuh untuk bekerja merupakan salah satu indikator pembebanan selama bekerja. Dengan demikian setiap aktivitas pekerjaan memerlukan energi yang dihasilkan dari proses pembakaran. Semakin berat pekerjaan yang dilakukan maka akan semakin besar pula energi yang dikeluarkan. Berdasarkan hal tersebut maka besarnya jumlah Katagori beban kerja Konsumsi oksigen (l/min) Vestilasi paru Suhu rektal ( ˚ C) Denyut jantung (denyut/min) Ringan Sedang Berat Sangat berat Sangat berat sekali 0,5 – 1,0 1,0 – 1,5 1,5 – 2,0 2,0 – 2,5 2,5 – 4,0 11 – 20 20 – 31 31 – 43 43 – 56 60 – 100 37,5 37,5 – 38,0 38,0 – 38,5 38,5 – 39,0 > 39 75 – 100 100 – 125 125 – 150 150 – 175 > 175 kebutuhan kalori dapat digunakan sebagai petunjuk untuk menentukan ringannya beban kerja. berat – http://www.mercubuana.ac.id

Jalan sangat cepat dengan kecepatan +-8 km/jam 1. 2. 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Tidur Duduk dalam keadaan istirahat Membaca dengan intonasi keras Berdiri dalam keadaan tenang Menjahit dengan tangan Berdiri dengan konsentrasi terhadap suatu objek Berpakaian Menyanyi Menjahit dengan mesin Mengetik Menyetrika (berat setrika +- 2,5 kg) Mencuci peralatan dapur 0,98 1,43 1,50 1,59 1,63 1,69 1,74 1,93 2,00 2,06 13 Menyapu lantai dengan kecepatan +- 38 kali 2,41 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 permenit. Menjilid buku Pelatihan ringan Jalan ringan dengan kecepatan +-3,9 km/jam Pekerjaan kayu, logam dan pengecetan dalam industri Pelatihan sedang Jalan agak cepat dengan kecepatan +-5,6 km/jam Jalan turun tangga Pekerjaan tukang batu Pelatihan berat Pekerjaan kayu secara manual Berenang Lari dengan kecepatan +-8 km/jam Pelatihan sangat berat 2,43 2,86 3,43 4,14 4,28 5,20 5,71 6,43 6,86 7,14 8,14 8,57 9,28 15,80 Jalan sangat cepat dengan kecepatan +-8 km/jam Jalan naik tangga Kebutuhan kalori perjam tersebut merupakan pemenuhan kebutuhan kalori terhadap energi yang dikeluarkan akibat beban kerja utama. Sehingga masih diperlukan tambahan kalori apabila terdapat beban kerja tambahan seperti , suhu lingkungan yang panas dan lain-lain. Contoh : http://www.mercubuana.ac.id