PSIKOLOGI EKSPERIMEN T. Dicky Hastjarjo FAKULTAS PSIKOLOGI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENELITIAN EKSPERIMENTAL
Advertisements

Perancangan Percobaan
Perancangan Percobaan
VARIABEL Dwi Dian Nusantari
EKSPERIMENTASI.
VALIDITAS DALAM PENELITIAN EKSPERIMEN
PENELITIAN EKSPERIMEN
VARIABEL PENELITIAN.
VALIDITAS EKSPERIMEN PERTEMUAN KE-9.
JENIS-JENIS METODE PENELITIAN KUANTITATIF
2. RAGAM PENELITIAN DAN CARA MENGADAKAN PENELITIAN
TAHAP PENELITIAN EKSPERIMEN
VARIABEL EKSTRANEOUS PERTEMUAN 7.
VARIABEL PENELITIAN EKSPERIMEN
PENELITIAN EKSPERIMENTAL
Taguchi Experiment Design for Investigation of Freshened Properties of Self-Compacting Concrete Yoyok Setyo Hadiwidodo and Sabarudin Bin Mohd Oleh : ELIN.
VARIAN DAN KONTROL PADA PENELITIAN EKSPERIMEN
RANCANGAN / DISAIN PENELITIAN
Bagan Arus Kegiatan Penelitian
DATA, SKALA, DAN VARIABEL
RANCANGAN DASAR EKSPERIMEN
Within & Between subject design
Pengantar Psikologi Eksperimen
Desain Cross Sectional
Rancangan Penelitian Rancangan Eksperimen.
Experimental Research Febriantina Dewi 23 Mei 2007 (2)
Variabel Penelitian.
PENGANTAR PSIKOLOGI EKSPERIMEN
DESAIN PENELITIAN EKSPERIMEN
OBJECTIVES, QUESTION, AND HYPOTHESES Oleh : Kelompok IX Yoza Misra Fatmi Idianola
METODE PENELITIAN EKSPERIMEN
Interaksi Manusia & Komputer Evaluasi
DATA, SKALA, DAN VARIABEL
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
Variabel Penelitian.
Minggu 3 By Natalia Konradus
METODE EKSPERIMEN LANJUTAN DALAM RANCANGAN PENELITIAN PENDIDIKAN
Kerangka Konseptual Pengembangan Hipotesis Rancangan Penelitian
Penelitian Eksperimen (Experimental Research)
RANCANGAN DASAR EKSPERIMEN Pertemuan 7 PSIKOLOGI EKSPERIMEN.
Metode Penelitian Perkembangan Manusia
Between subjects factorial designs
VARIABEL DALAM PENELITIAN EKSPERIMEN
METODE PENELITIAN EKSPERIMEN
Evaluasi
PENELITIAN EKSPERIMEN
CARA PENGUMPULAN DATA SENSUS DATA POPULASI ANALISIS NILAI PARAMETRIK
PENGANTAR RANCANGAN EKSPERIMEN
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
TAHAP PENELITIAN EKSPERIMEN
Psikologi Eksperimen: Desain riset eksperimen (03-05)
Desain Cross Sectional
Kerangka Konseptual Pengembangan Hipotesis Rancangan Penelitian
Desain Cross Sectional
Semangat Kerja pada Karyawan bagian Laboratorium Klinis Rumah : Hubungan antara Persepsi terhadap Kondisi Fisik Kerja dengan for further detail, please.
Proses Penelitian, Variabel dan Paradigma Penelitian
PENELITIAN KESEHATAN dr.Juliandi Hrp,MA
Penelitian Para Psikolog
PENELITIAN EKSPERIMEN
BAB III DESAIN RISET.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PENELITIAN EKSPERIMENTAL
Teknik pengumpulan data
Validitas dalam Penelitian Eksperimental.
PRINSIP-PRINSIP PENELITIAN EKSPERIMEN.
VARIANS DAN CONTROL DALAM
TAHAP-TAHAP PENELITIAN EKSPERIMEN.
Variabel dan Definisi Operasional
Penelitian Para Psikolog
DESAIN PENELITIAN Merupakan rancangan penelitian yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat menuntun peneliti untuk dapat memperoleh.
Oleh : Ganjar Taufik Patu Rohman. Pengaruh Penggunaan Film sebagai Media Belajar terhadap Pencapaian Higher Order Thinking Skill pada Mahasiswa Fakultas.
Transcript presentasi:

PSIKOLOGI EKSPERIMEN T. Dicky Hastjarjo FAKULTAS PSIKOLOGI UGM @2010

MERANCANG EKSPERIMEN 1. Menemukan dan merumuskan problem 2. Merumuskan hipotesis 3. Merumuskan variabel 4. Mengendalikan variabel luar (extraneous variables/nuisance variables) 5. Memilih desain yang cocok dengan problem 6. Menentukan tehnik analisis data 7. Menulis laporan 8. Mempublikasi laporan

PENJELASAN ILMIAH DALAM PSIKOLOGI MENJELASKAN BERARTI MENENTUKAN ANTESEDEN DARI SUATU PERILAKU ANTESEDEN ADALAH KEADAAN YANG ADA ATAU TERJADI SEBELUM PERILAKU YANG AKAN DIJELASKAN

MEMBANDINGKAN KONDISI-KONDISI PERLAKUAN 1. Tidak semua anteseden dapat diidentifikasi untuk suatu perilaku, sehingga kita memfokuskan pada anteseden-anteseden tertentu 2. Dalam sebuah eksperimen, kita menciptakan seperangkat kondisi anteseden yang dinamai perlakuan (treatment )

MEMBANDINGKAN KONDISI-KONDISI PERLAKUAN (sambungan) 3. Kita memperlakukan sejumlah subjek secara berbeda dibandingkan dengan sejumlah subjek yang lain 4. Kita membandingkan pengaruh kondisi anteseden yang berbeda ini terhadap perilaku

MENENTUKAN SEBAB-AKIBAT Dalam eksperimen, kita dapat menyimpulkan suatu hubungan sebab-akibat antara anteseden dengan perilaku Ada hubungan temporal: Perlakuan mendahului perilaku Hanya ada satu faktor yang boleh bervariasi (perlakuan itu sendiri). Faktor lain konstan. Kondisi perlakuan dengan sengaja kita munculkan

KONDISI NECESSARY DAN SUFFICIENT Sebuah eksperimen hanya meneliti kondisi anteseden yang sufficient (cukup) dari perilaku. Misal, program latihan diet memang mengurangi berat badan. Namun program latihan senam juga bisa mengurangi berat badan. Maka program latihan diet hanya kondisi cukup untuk mengurangi berat badan.

KONDISI NECESSARY DAN SUFFICIENT (sambungan) Sebuah eksperimen psikologi tidak mencari penyebab primer/utama (kondisi necessary) dari sebuah perilaku. Kondisi necessary merupakan kondisi yang wajib ada atau penyebab dari segala penyebab.

RUMUSAN EKSPERIMEN Eksperimen melibatkan manipulasi satu atau lebih variabel oleh peneliti untuk menentukan efek manipulasi itu terhadap variabel lain

RUMUSAN EKSPERIMEN Variabel independen adalah variabel yang secara sengaja dimanipulasi Variabel dependen adalah variabel yang diamati atau diukur apakah terpengaruh oleh manipulasi variabel independen.

MEMANIPULASI VARIABEL INDEPENDEN Memanipulasi variabel independen berarti sengaja mengatur kemunculan variasi variabel itu, bisa berbentuk kuantitas berbeda atau kualitas berbeda dari variabel itu.

MEMANIPULASI VARIABEL INDEPENDEN Memanipulasi variabel independen kuantitatif. Misalnya, variabel tingkat kebisingan dimunculkan variasi 20 db, 40 db dan 60 db. Memanipulasi variabel independen kualitatif. Misalnya, variabel cara penyajian informasi dimunculkan variasi cara penyajian visual, auditif dan audiovisual.

PERLAKUAN DAN KONDISI PERLAKUAN Treatment/perlakuan menunjuk pada variabel independen yang secara sengaja dimanipulasi Treatment conditions/kondisi perlakuan menunjuk pada variasi berbeda (kuantitatif atau kualitatif) dari variabel independen yang dimunculkan (sering disebut level of IV)

PERLAKUAN DAN KONDISI PERLAKUAN Variabel independen/ Independent Variable/ Treatment/ Perlakuan Variasi/Level Variabel Independen/Level of IV/ Treatment conditions/ Kondisi perlakuan Jenis musik Pop, klasik, keroncong Lamanya terapi 8 sesi, 10 sesi, 12 sesi Tingkat kesulitan tugas Mudah, sedang, sulit

DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL INDEPENDEN Merumuskan tentang apa yang peneliti lakukan untuk menciptakan berbagai kondisi perlakuan, termasuk tahapan-tahapan yang peneliti buat dalam menciptakan kondisi perlakuan tersebut.

DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL INDEPENDEN (sambungan) Misalnya, orientasi penyajian kata merupakan perlakuan; sedangkan kondisi perlakuan ada dua yaitu: penyajian horizontal dan vertikal. Definisi operasional eksperimental mencakup prosedur penyajian kata, besar huruf, tipe huruf, pencahayaan ruangan, jarak subjek dengan tempat penyajian, lama penyajian

MENGENDALIKAN VARIABEL EXTRANEOUS/NUISANCE A. Mengendalikan variabel fisik dengan: 1. Eliminasi 2. Membuat kondisi konstan 3. Balancing

MENGENDALIKAN VARIABEL EXTRANEOUS (sambungan) B. MengendalikanVariabel Subjek 1. Demand characteristics dengan teknik Single blind, 2. Experimenter Bias & demand characteristics dengan teknik Double- blind.

DESAIN EKSPERIMEN I. BETWEEN-SUBJECTS DESIGN (rancangan antara-subjek) II. WITHIN-SUBJECTS DESIGN (rancangan dalam/sama-subjek) III. MIXED DESIGN (rancangan campuran)

I. BETWEEN-SUBJECTS DESIGN A. SATU VARIABEL INDEPENDEN 1. DUA KELOMPOK a. Kelompok Independen b. Kelompok berdasar matching 2. KELOMPOK JAMAK a. Kelompok Independen b. Kelompok berdasar matching

I. BETWEEN-SUBJECTS DESIGN (sambungan) B. LEBIH DARI SATU VARIABEL INDEPENDEN (DESAIN FAKTORIAL) * Variabel independen disebut faktor * Ada efek utama * Ada efek interaksi

II. WITHIN-SUBJECTS DESIGN Setiap subjek mendapatkan semua kondisi perlakuan Sering disebut repeated measures design A. SATU VARIABEL INDEPENDEN B. LEBIH SARI SATU VARIABEL INDEPENDEN

III. MIXED DESIGN VARIABEL INDEPENDEN LEBIH DARI SATU (Desain faktorial). Misalnya ada 2 VI SATU FAKTOR DILAKUKAN DENGAN BETWEEN-SUBJECT DESIGN FAKTOR LAIN DILAKUKAN DENGAN WITHIN-SUBJECT DESIGN