ELISA 21 JUNI 2016.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Sistem Imun (Antibodi)
Advertisements

TEKNOLOGI ENZIM Pertemuan ke-5
IMUNOASAI (PEMERIKSAAN SEROLOGI)
PENGARUH pH PADA AKTIVITAS ENZIM
PENGARUH PENAMBAHAN LAKASE DARI JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN TEH HIJAU Oleh : Agustran Nagara Rahimi ( )
Analisis secara enzymatis
Matrissya Hermita Biopsikologi UG
IMMUNOLOGI Antibodi.
ANALISIS PROTEIN.
KOLESTEROL A. METODE NON ENZIMATIK (Sampel : darah) B. METODE NON ENZIMATIK (Sampel : kuning telur) C. METODE ENZIMATIK (CHOD–PAP) (Sampel.
INTERAKSI ANTIGEN ANTIBODI Kekuatan yang menyatukan Ag-Ab : a
Acetylcholinesterase Inhibition Assay
PROTEIN.
Protease Inhibition Assays
IMMUNOLOGI Antigen.
ABSTRAKSI PENELITIAN Penulis Dr.rer.net. Ganden Supriyanto, M.Sc.; Drs. Yusuf Syah, M.S. Asal Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Sumber Dana.
PENGARUH SUHU PADA REAKSI ENZIMATIK
Serologi SEROLOGI FORENSIK Bahan: Darah,
SISTIM IMUN BAGIAN 2 dr. Prategrini Purwendahsricahyaprihatin Sucifaalinda STIKES MUHAMMADIYAH BANJARMASIN Ners A NOVEMBER 2010 SLIDE Dr RATIH 1.
Penentuan Kadar Protein Menggunakan Spektrofotometri
PENGENALAN SPEKTROFOTOMETER
PROF. DR. EDIATI SASMITO, SE., Apt.
Penentuan Jumlah Selenium dalam susu formula
Sistem Pertahanan Tubuh
SISTEM PERTAHANAN TUBUH
Tahapan spektrofotometri
ELISA (Enzym-Linked Immunosorbent Assay)
Kuliah 8 Instrumentasi Bioteknologi
ANALISIS PROTEIN.
Spektrofotometer.
Pertemuan III : MEMBRAN SEL
Imunologi DISUSUN OLEH: MILA ASTASIA TINGKAT: 1A.
APLIKASI BIOLOGI MOLEKULER PADA DIAGNOSIS PENYAKIT
“(SISTEM PERTAHANAN TUBUH)”
* GAMBARAN KLINIS TES ANTIBODI IgG-IgM * PADA DENGUE HEMORRHAGIC FEVER * DI RUMAH SAKIT UMUM BUNDA PURWOKERTO.
Disusun oleh: Nuritania Velyta S (G0C016148)
SISTEM SIRKULASI.
OLEH: REZQI HANDAYANI, M.P.H., Apt
KELUARAN JANGKA PANJANG
PENENTUAN KADAR KARBOHIDRAT DENGAN METODE ANTHRONE
Penentuan Kadar Phospor
BIOLOGI DASAR MANUSIA IMUNOLOGI DAN SISTEM ORGAN LIMFATIK
Penentuan Kadar Zat Besi (Fe)
Lisa Andina, S.Farm, Apt. RESPON IMUN SPESIFIK.
Identifikasi Mikroba.
Penangkapan dan presentasi antigen ke limfosit
SISTEM LIMFATIK dan IMUNITAS
Senjata Cerdas Manusia : “ANTIBODY”
NILAI PCV DAN DIFERENSIAL LEUKOSIT KELINCI YANG DIINDUKSI PROTEIN B SPESIFIK DARI SAPI BUNTING Bogor, 8-9 Agustus 2017.
OLEH : MILDA RAHMANA ARISKA SESI A DOSEN PENGAMPUH;
SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM
High Performance Liquid Chromatography
ISOLASI/EKSTRAKSI DNA(1x)
Penentuan Kadar Karbohidrat Dengan Metode Anthrone
Spektrofotometer UV-VIS
BIOASSAY oleh Lilik Zakiyaturrodliyah Mukhamad Syaifudin
Detektor HPLC-Fluorescence
Nanda Thyareza Imaniar ( )
IMUNOPROFILAKTIK (Tujuan Imunisasi, Imunisasi Aktif)
PENGARUH pH PADA AKTIVITAS ENZIM
Respon Imun Non Spesifik (Respon Imun Innate)
Pemeriksaan Kimia Klinik pada Darah
ADAPTASI A. Pengertian Sistem Kekebalan Tubuh Sistem kekebalan tubuh atau sistem imun adalah sistem perlindungan dari pengaruh luar biologis yang dilakukan.
 Imunologi: Ilmu yang mempelajari sistim imunitas tubuh  Sistim imunitas : mekanisme pertahanan tubuh terhadap foreign antigen.
Comparative Evaluation of Iron Deficiency among Obese and Non-obese Children oleh: M. Rizal PermadiS Kuntari AstrianaS Okbrinta Wulandari.
PENGUKURAN PROOKSIDAN DAN ANTIOKSIDAN
PROTEIN.  Protein adalah sumber asam-asam amino yang mengandung unsur-unsur C, H, O, dan N yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat.  Sebagai.
ANTIGEN. Antigen merupakan suatu substansi yang bila memasuki tubuh mampu merangsang sistem imunologik untuk menghasilkan respon imunitas terhadap substansi.
IMUNOGLOBULIN & ANTIGEN PADA IKAN Nn. K. D. RAHALUS, S.Pd, M.Si.
“Imunologi dan Sistem Imunitas” KELOMPOK III Dedi Yanto B. A Andi NadilaA Dwi Surya NigrumA HasnaA RahmayantiA
Transcript presentasi:

ELISA 21 JUNI 2016

ELISA (Enzyme-linked-immunosorbent assay) Salah satu metode imunoassay yang digunakan untuk deteksi: Antibodi Protein Peptida Biomolekul

Imunoassay Immunoassay berasal dari kata “immuno” (=secara imunologi) dan “assay” (=kemurnian suatu substansi/jumlah konstituen dalam suatu campuran).

Kenapa disebut Enzyme Linked Immunosorbent Assay? Antigen/antibodi yang diinginkan diabsorbsi ke permukaan plastik (‘sorbent’) Antigen dikenali oleh antibodi spesifik (‘immuno’) Antibodi ini dikenali oleh antibodi kedua (‘immuno’) yang ditempeli oleh enzim (‘enzyme-linked’) Substrat bereaksi dengan enzim untuk memproduksi produk, berupa warna

Dalam pengertian sederhana: sejumlah antigen yang tidak dikenal ditempelkan pada suatu permukaan  antibodi spesifik dicucikan pada permukaan tersebut  sehingga akan berikatan dengan antigennya. Antibodi ini terikat dengan suatu enzim, dan pada tahap terakhir, ditambahkan substansi yang dapat diubah oleh enzim menjadi sinyal yang dapat dideteksi.

Komponen Penting dalam Imunoassay Antibodi (antiserum) Antigen Labeling material

Antibodi (antiserum) Antibodi: protein yg diproduksi oleh sistem imun untuk melawan antigen

Antigen Antigen: molekul yang menginduksi produksi antibodi ketika dikenali oleh tubuh Apapun yang asing bagi sistem imun, misal: bakteri, virus, dll

Labeling Material Diperlukan adanya marker untuk mengetahui ikatan antigen-antibodi Marker tidak boleh mengganggu ikatan

Komponen kit Pre-coated, stabilized 96-well microtiter Plate Sample diluent Standard and controls Conjugated detection antibody 10x wash solution Substrate Stop solution

Prinsip Dasar ELISA Antigen/sampel ditambahkan ke plate Blocking buffer ditambahkan untuk menghalangi tempat pengikatan protein Tambahkan antibodi primer yang sesuai Tambahkan konjugat antibodi sekunder-enzim yang sesuai yang mengenali dan berikatan dengan antibodi primer Tambahkan substrat TMB yang akan dikonversi oleh enzim menjadi bentuk yang terdeteksi

Keuntungan ELISA Reagen, waktu simpan lama Spesifitas dan sensitivitas ELISA tinggi Mudah dilihat hasilnya dan prosedur cepat ELISA dapat digunakan untuk berbagai infeksi

Kekurangan ELISA Pengukuran aktivitas enzim jauh lebih kompleks dibandingkan pengukuran aktivitas dengan menggunakan radioisotop Aktivitas enzim dapat terpengaruh oleh konstituen plasma Kit tersedia secara komersial, tapi tidak murah Sangat spesifik untuk antigen tertentu. Tidak akan mengenali antigen lain Bisa terjadi positif/negatif palsu, terutama dengan antigen yang termutasi.

Tipe ELISA Direct ELISA Indirect ELISA Sandwich ELISA Competitive ELISA Ogives ELISA

Tahapan ELISA Inkubasi dengan sampel uji 100 μL sampel uji atau standar dalam buffer ditambahkan ke tiap well. Tutup plate dan inkubasi pada suhu ruang selama 2 jam. 2. Cuci 3. Lapisi well dengan antibodi 100 μL antibodi yang terlarut dalam buffer ditambahkan ke tiap well. Tutup plate dan inkubasi pada 4 °C semalaman. 4. Cuci

Tahapan ELISA 5. Inkubasi dengan enzim-antibodi terkonjugasi 6. Cuci 100 μL enzim-antibodi terkonjugasi dalam buffer ditambahkan ke tiap well. Tutup plate dan inkubasi pada suhu ruang selama 1 jam. Enzim-antibodi terkonjugasi seharusnya melawan antigen agar dapat ditunjukkan. Antibodi terkonjugasi harusnya spesifik untuk antigen yang diinginkan 6. Cuci 7. Pembentukan warna 100 μL substrat kromogenik ditambahkan pada tiap well. Tutup plate dan inkubasi 15 menit, hingga terbentuk warna yang sesuai. Plate sebaiknya dihindarkan dari cahaya selama inkubasi. 8. Penghentian pembentukan warna Pengentian reaksi dengan menambahkan 100 μL 0.5M H2SO4 pada tiap well. 9. Membaca hasil Baca hasil secara langsung melalui bagian bawah plate menggunakan fotometer (ELISA reader) otomatis atau semi-otomatis. Panjang gelombang yang direkomendasikan antara 620-650 nm.

Fluoresensi dalam ELISA Saat cahaya dengan panjang gelombang  tertentu disinarkan pada suatu sampel, kompleks antigen/antibodi akan berfluoresensi sehingga jumlah antigen pada sampel dapat disimpulkan berdasarkan besarnya fluoresensi dengan menggunakan spektrofotometer.

Spektrofotometer Spektrofotometer : sebuah alat yang dapat mengukur jumlah dari cahaya yang menembus sumuran dari microplate. Kompleks antigen-antibodi yang kita buat pada well microplate akan memberikan perubahan warna pada cairan tersebut, sehingga akan memberikan optical density yang berbeda. Optical density dapat dinyatakan meningkat atau menurun berdasarkan pengenceran material standart, sehingga akan menghasilkan kurva dose-response yang nantinya akan digunakan untuk mengestimasi kadar protein tersebut.

Kurva Standar ELISA Bentuk kurva standar tergantung pada skala X dan Y. Kurva standar ELISA dibuat dengan memplot konsentrasi standar pada X dan absorbansi pada Y, pada skala normal akan terbentuk garis linier kecuali pada area dengan konsentrasi rendah.

Hasil

TERIMA KASIH