MANAJEMEN PROFESIONAL Mata Kuliah –Analisis Proses Bisnis STMIK PPKIA PRADNYA PARAMITA MALANG
PENGERTIAN MANAJEMEN Manajemen (ISO 9001:2000) : Aktivitas-aktivitas terorganisasi untuk mengarahkan dan mengendalikan suatu organisasi. Manajemen (Mary Parker Follet) : Seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Manajemen adalah seni mengarahkan dan mengendalikan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.
FUNGSI-FUNGSI DALAM MANAJEMEN Perencanaan PLANNING ORGANIZING Pengawasan / Pengendalian CONTROLLING Pengorganisasian ACTUITING Pelaksanaan
PENGERTIAN PROFESIONAL Totalitas pada suatu pekerjaan agar mendapatkan output yang bagus
HAL YANG TERKAIT DENGAN PROFESIONAL Kepuasan dari pengguna jasa atau barang yang dihasilkan Keahlian orang yang mengerjakan Imbalan dari pekerjaan
PENGERTIAN MANAJEMEN PROFESIONAL Manajemen Profesional adalah suatu aktivitas terorganisasi untuk menghimpun, mengarahkan dan mengendalikan seluruh komponen termasuk SDM, perangkat dan sistem yang ada agar dapat bergerak untuk mencapai hasil maksimal
6 PRINSIP BISNIS UNTUK MANAJEMEN PROFESIONAL Nilai (Value) Pengorganisasian (Organizing) Kontrol (Control) Keunggulan Kompetitif (Competitive Advantages) Laba (Profitability) Etika (Ethic)
MANAJEMEN PROFESIONAL DALAM KONTEKS SDM Manajemen profesional didalam konteks SDM adalah pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuiting), dan pengawasan/pengendalian (controlling) dalam pengembangan mutu SDM secara profesional. Lawannya adalah manajemen amatiran yang ciri-cirinya bertentangan dengan ciri-ciri manajemen profesional.
MANAJEMEN PROFESIONAL DALAM KONTEKS SDM (Cont.) Ciri-ciri manajemen profesional dalam pengembangan mutu SDM dapat dilihat dari sisi operasional dan manajerial yakni: 1) Memperoleh dukungan top manajemen. 2) Bermanfaat untuk kepentingan internal dan juga eksternal organisasi. 3) Memiliki program jangka panjang dan berkesinambungan. 4) Berorientasi ke masa depan dengan pendekatan holistic (menyentuh unsur perasaan/spiritual). 5) Melaksanakan prinsip efisiensi dan efektivitas. 6) Melakukan tindakan secara terencana/terprogram. 7) Melakukan monitoring, evaluasi serta menerima umpan-balik.
MANAJEMEN PROFESIONAL DALAM KONTEKS SDM (Cont.) 8) Karyawan dan pimpinan unit yang: a. memiliki kompetensi/keahlian dan pengalaman panjang di bidangnya. b. haus dan berani pada tantangan. c. inovatif, kreatif, inisiatif dan efisien. d. memiliki integritas tinggi. e. menghargai profesi lain. f. selalu siap menghadapi segala resiko. g. bertanggungjawab atas setiap kata dan perbuatannya. 9) Mampu menggunakan teknologi tepat guna. 10) Kepemimpinan dalam membangun komitmen.
MANAJEMEN PROFESIONAL DALAM KONTEKS SDM (Cont.) 11) Semua lapisan berpartisipasi aktif dalam semua aktivitas. 12) Kerjasama tim solid. 13) Memberikan penghargaan pada tiap karyawan yang berprestasi (kompensasi termasuk peluang pendidikan-pelatihan lanjutan dan promosi karir). 14) Persuasi pada karyawan yang kurang berprestasi untuk menjadi yang terbaik melalui konsultasi- bimbingan dan pendidikan-pelatihan berkesinambungan. 15) Memiliki budaya korporat: transparansi (terbuka), independensi (tidak bergantung), responsive (cepat tanggap), akuntabilitas (dapat dipertanggungjawabkan), dan jujur.
MANAJEMEN PROFESIONAL vs MANAJEMEN KEKELUARGAAN Titik lemah manajemen keluarga lebih pada ketergantungan terhadap orang, dan fleksibilitas yang sangat tinggi menyebabkan suatu peraturan sangat tergantung pada keberadaan pemilik dan kedekatan emosional antar pemilik dan pekerja, sehingga dalam pengukuran kinerja terlihat sangat subyektif. Sedangkan manajemen profesional terkesan kaku dan kejam, tetapi sesungguhnya perlakuannya sangat obyektif.
MENGAPA HARUS MANAJEMEN PROFESIONAL? Tidak jarang pelaksanaan program pengembangan mutu sumberdaya manusia oleh suatu organisasi mengalami kegagalan. Hal demikian dipengaruhi oleh beragam faktor pemahaman tentang budaya organisasi, input, proses perencanaan, pengendalian dan hasil pelaksanaan program secara terpisah atau secara bersama-sama. Bila satu faktor ada yang kurang, maka akan mengganggu keberhasilan pelaksanaan program. Oleh karenanya sangat perlu untuk menerapkan prinsip-prinsip manajemen profesional.
FAKTOR-FAKTOR KEGAGALAN Budaya Organisasi Sistem Nilai Perilaku Norma Input Organisasi Proses Perencanaan Pengendalian Output
TINDAKAN YANG HARUS DILAKUKAN Telaah ulang misi, visi dan tujuan organisasi. Restrukturisasi organisasi. Restrukturisasi dan peningkatan mutu personalia. Manajemen perubahan. Manajemen profesional.
FAKTOR PENDORONG PROFESIONALISME DALAM ORGANISASI Perkembangan ilmu, pengetahuan dan teknologi: inovasi lewat riset dan pengembangan dan adopsi teknologi baru, Perkembangan teknologi transportasi dan komunikasi: sistem teknologi informasi, e-business, Persaingan organisasi-bisnis: modernisasi, efisiensi, Persaingan pasar kerja: peningkatan kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual para karyawan, Tuntutan pelanggan semakin tinggi: peningkatan mutu produk, efisiensi biaya (harga) dan sistem pelayanan. Kebutuhan pelaku-karyawan semakin besar dan beragam: mengakomodasi kebutuhan secara proporsional.
THANK YOU
VALUE (NILAI) Bisnis ~ kegiatan melakukan perubahan dari sumber daya yang ada menjadi nilai. Sumber daya bisa berupa bahan mentah, tenaga kerja, tenaga listrik dan lain sebagainya. Nilai inilah yang dibeli oleh customer. Contoh: Mc Donald membuka tempat makan yang murah dengan harga terjangkau. Itulah nilai yang mereka jual.
Pengorganisasian (Organizing) Manajemen perlu tahu cara mengatur seluruh proses perubahan nilai yang terjadi di dalam bisnis. Untuk memudahkan pengaturan, biasanya dibuat struktur organisasi yang disesuaikan dengan kultur dari bisnisnya. Misal untuk perusahaan manufaktur, struktur yang hirarkis sangat penting. Namun untuk perusahaan yang lebih banyak kreatif, struktur yang lebih longgar lebih baik. Inti utamanya bukan pada struktur, tapi pada pengorganisasian.
Kontrol (Control) Seorang manajer harus dapat melakukan kontrol (mengendalikan) perusahaan-nya. Kontrol perusahaan dapat dilakukan berdasarkan informasi yang didapat. Misal : Anda sedang menyetir mobil, mobil dikendalikan dengan setir, gas, kopling, dan rem. Untuk dapat mengendalikan mobil Anda perlu informasi yang kita dapat dari kaca mobil, speedometer, ukuran bensin dsb. Dengan demikian, Anda dapat sampai di tujuan dengan selamat.
Keunggulan Kompetitif (Competitive Advantages) Keunggulan kompetitif bisa berupa macam-macam bentuk: keunggulan dari sisi kualitas, dari sisi harga, dari sisi service dan lain sebagainya. Namun tidak ada perusahaan yang memiliki seluruh komponen keunggulan kompetitif. Manager harus mengetahui ini, dan mengendalikan perusahaan untuk konsentrasi pada keunggulan kompetitif ini, sehingga bisa bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain.
Laba (Profitability) Tujuan bisnis adalah menghasilkan profit untuk pemilik bisnis. Sehebat apapun yang dilakukan perusahaan, tidak ada manfaatnya jika tidak menghasilkan profit. Tujuan utama dari bisnis adalah profit.
Etika (Ethic) Masalah sering dianggap remeh. Sikap ini bisa merugikan perusahaan. Masalah ini sering muncul karena godaan untuk menghasilkan profit yang lebih tinggi. Artinya, perusahaan-perusahaan demikian meninggalkan etika dalam bisnis mereka.