MANAJEMEN PROFESIONAL

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BUDAYA PERUSAHAAN DAN ETIKA
Advertisements

Jl. MT. HARYONO Kav.51 Jakarta Selatan
MENGIDENTIFIKASI SIKAP DAN PERILAKU WIRAUSAHAAN
Efektivitas Organisasi (Pertemuan ke-2)
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan dalam Perubahan
MANAJEMEN HASIL KARYA KEORGANISASIAN “EFEKTIVITAS ORGANISASI”
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN STRATEGIC PLANNING AND BUDGETING KELOMPOK 1 6 AK2 . YULIA NOVITA SUPERI JAHUDA
EFEKTIVITAS ORGANISASI
MANAJEMEN PEMASARAN I ( 3 SKS )
MANAJEMEN KOPERASI : PRODUKSI
PERTEMUAN 14 Pengendalian
BAB 2 PROSES KEWIRAUSAHAAN
Tugas Mata Kuliah Pengantar Manajemen Semester Gasal Oleh: Kharisma safiri ( ) Dosen: Iga Aju Nitya Dharmani, SE., MM.
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
Studi Kelayakan Bisnis #desiharsantipinuji
BAB IV PERENCANAAN.
MANAJEMEN STRATEGIK.
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
MANAJER DAN MANAJEMEN ENY NURNILAWATI, SE, MM..
Apakah Struktur Organisasi itu?
EFEKTIVITAS ORGANISASI
PERTEMUAN 14 Pengendalian
Soal Manajemen.
KELOMPOK 2 Gusti Randa Staning Putra Gusma Dwi Avianto
POAC DALAM MANAJEMEN PADA WIRAUSAHAWAN
MANAJEMEN STRATEGIK.
MANAJEMEN KOPERASI : PRODUKSI
Perubahan struktur dan kapasitas organisasi
PERTEMUAN 14 Pengendalian
MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA TITIN HARTINI, S.E., M.Si STMIK MDP
Membangun Unit Usaha dan Mitra Usaha
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Efektivitas Organisasi (Pertemuan ke-2)
PERANAN STRATEGIS SDM DAN HUMAN RESOURCES SCORECARD
Perubahan Pasar dan Dinamika Persaingan
PROSES KEWIRAUSAHAAN Faktor dan Proses Kewirausahaan
ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA
Manajemen Operasional (Strategi Operasi)
MANAJEMEN Lecture 1.
Matakuliah : J0114 – Manajemen Pemasaran
PENGANTAR MANAJEMEN (ATA 2014/2015)
Pusat Pertanggungjawaban : Pusat Pendapatan dan Pengeluaran
MANAJEMEN PEMASARAN ( 2 SKS )
AKUNTANSI MANAJEMEN MATERI-1 KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN
Human Resource Management for English Institution Provider
MANAJEMEN PEMASARAN I ( 3 SKS )
MAPEL : EKONOMI KELAS/SEMESTER : X/1 MATERI : MANAJEMEN
Jurusan Sistem Informasi UNIVERSitas gunadarma
SELAMAT DATANG DI PERKULIAHAN KEWIRAUSAHAAN
ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA
Pengantar Bisnis (Introduction to Business)
DASAR - DASAR MANAJEMEN
Manajemen Operasional (Strategi Operasi)
Materi Tutorial Tatap Muka Pertemuan ke-6
Wirausaha review.
SELAMAT DATANG DI PERKULIAHAN KEWIRAUSAHAAN
PERANAN STRATEGIS SDM DAN HUMAN RESOURCES SCORECARD
Suatu Tinjauan Pemasaran
FAKTOR DAN PROSES KEWIRAUSAHAAN
Managemen Sistem Operasi
AKUNTANSI MANAJEMEN MATERI-1 KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN
ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA Nama Kelompok : 1.Desy Dwi Cahyani 2.Evi Liana 3.Siti Nur Azizah 4.Hilda Yunita.
PERANAN STRATEGIS SDM DAN HUMAN RESOURCES SCORECARD
MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI
PENDAHULUAN KEWIRAUSAHAAN Institut Teknologi Sumatera.
Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP
Balance Scorecard.
Entrepreneurship Pengelolaan Lembaga PAUD Dosen : Silvie Mil, SE, M.Pd
GAMBARAN UMUM MANAJEMEN
 DEFINISI DAN ISTILAH MANAJEMEN OPERASIONAL KERANGKA KERJA MOP PENTINGNYA MOP KEGIATAN OPERASIONAL 1.
Transcript presentasi:

MANAJEMEN PROFESIONAL Mata Kuliah –Analisis Proses Bisnis STMIK PPKIA PRADNYA PARAMITA MALANG

PENGERTIAN MANAJEMEN Manajemen (ISO 9001:2000) : Aktivitas-aktivitas terorganisasi untuk mengarahkan dan mengendalikan suatu organisasi. Manajemen (Mary Parker Follet) : Seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Manajemen adalah seni mengarahkan dan mengendalikan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.

FUNGSI-FUNGSI DALAM MANAJEMEN Perencanaan PLANNING ORGANIZING Pengawasan / Pengendalian CONTROLLING Pengorganisasian ACTUITING Pelaksanaan

PENGERTIAN PROFESIONAL Totalitas pada suatu pekerjaan agar mendapatkan output yang bagus

HAL YANG TERKAIT DENGAN PROFESIONAL Kepuasan dari pengguna jasa atau barang yang dihasilkan Keahlian orang yang mengerjakan Imbalan dari pekerjaan

PENGERTIAN MANAJEMEN PROFESIONAL Manajemen Profesional adalah suatu aktivitas terorganisasi untuk menghimpun, mengarahkan dan mengendalikan seluruh komponen termasuk SDM, perangkat dan sistem yang ada agar dapat bergerak untuk mencapai hasil maksimal

6 PRINSIP BISNIS UNTUK MANAJEMEN PROFESIONAL Nilai (Value) Pengorganisasian (Organizing) Kontrol (Control) Keunggulan Kompetitif (Competitive Advantages) Laba (Profitability) Etika (Ethic)

MANAJEMEN PROFESIONAL DALAM KONTEKS SDM Manajemen profesional didalam konteks SDM adalah pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuiting), dan pengawasan/pengendalian (controlling) dalam pengembangan mutu SDM secara profesional. Lawannya adalah manajemen amatiran yang ciri-cirinya bertentangan dengan ciri-ciri manajemen profesional.

MANAJEMEN PROFESIONAL DALAM KONTEKS SDM (Cont.) Ciri-ciri manajemen profesional dalam pengembangan mutu SDM dapat dilihat dari sisi operasional dan manajerial yakni: 1) Memperoleh dukungan top manajemen. 2) Bermanfaat untuk kepentingan internal dan juga eksternal organisasi. 3) Memiliki program jangka panjang dan berkesinambungan. 4) Berorientasi ke masa depan dengan pendekatan holistic (menyentuh unsur perasaan/spiritual). 5) Melaksanakan prinsip efisiensi dan efektivitas. 6) Melakukan tindakan secara terencana/terprogram. 7) Melakukan monitoring, evaluasi serta menerima umpan-balik.

MANAJEMEN PROFESIONAL DALAM KONTEKS SDM (Cont.) 8) Karyawan dan pimpinan unit yang: a. memiliki kompetensi/keahlian dan pengalaman panjang di bidangnya. b. haus dan berani pada tantangan. c. inovatif, kreatif, inisiatif dan efisien. d. memiliki integritas tinggi. e. menghargai profesi lain. f. selalu siap menghadapi segala resiko. g. bertanggungjawab atas setiap kata dan perbuatannya. 9) Mampu menggunakan teknologi tepat guna. 10) Kepemimpinan dalam membangun komitmen.

MANAJEMEN PROFESIONAL DALAM KONTEKS SDM (Cont.) 11) Semua lapisan berpartisipasi aktif dalam semua aktivitas. 12) Kerjasama tim solid. 13) Memberikan penghargaan pada tiap karyawan yang berprestasi (kompensasi termasuk peluang pendidikan-pelatihan lanjutan dan promosi karir). 14) Persuasi pada karyawan yang kurang berprestasi untuk menjadi yang terbaik melalui konsultasi- bimbingan dan pendidikan-pelatihan berkesinambungan. 15) Memiliki budaya korporat: transparansi (terbuka), independensi (tidak bergantung), responsive (cepat tanggap), akuntabilitas (dapat dipertanggungjawabkan), dan jujur.

MANAJEMEN PROFESIONAL vs MANAJEMEN KEKELUARGAAN Titik lemah manajemen keluarga lebih pada ketergantungan terhadap orang, dan fleksibilitas yang sangat tinggi menyebabkan suatu peraturan sangat tergantung pada keberadaan pemilik dan kedekatan emosional antar pemilik dan pekerja, sehingga dalam pengukuran kinerja terlihat sangat subyektif. Sedangkan manajemen profesional terkesan kaku dan kejam, tetapi sesungguhnya perlakuannya sangat obyektif.

MENGAPA HARUS MANAJEMEN PROFESIONAL? Tidak jarang pelaksanaan program pengembangan mutu sumberdaya manusia oleh suatu organisasi mengalami kegagalan. Hal demikian dipengaruhi oleh beragam faktor pemahaman tentang budaya organisasi, input, proses perencanaan, pengendalian dan hasil pelaksanaan program secara terpisah atau secara bersama-sama. Bila satu faktor ada yang kurang, maka akan mengganggu keberhasilan pelaksanaan program. Oleh karenanya sangat perlu untuk menerapkan prinsip-prinsip manajemen profesional.

FAKTOR-FAKTOR KEGAGALAN Budaya Organisasi Sistem Nilai Perilaku Norma Input Organisasi Proses Perencanaan Pengendalian Output

TINDAKAN YANG HARUS DILAKUKAN Telaah ulang misi, visi dan tujuan organisasi. Restrukturisasi organisasi. Restrukturisasi dan peningkatan mutu personalia. Manajemen perubahan. Manajemen profesional.

FAKTOR PENDORONG PROFESIONALISME DALAM ORGANISASI Perkembangan ilmu, pengetahuan dan teknologi: inovasi lewat riset dan pengembangan dan adopsi teknologi baru, Perkembangan teknologi transportasi dan komunikasi: sistem teknologi informasi, e-business, Persaingan organisasi-bisnis: modernisasi, efisiensi, Persaingan pasar kerja: peningkatan kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual para karyawan, Tuntutan pelanggan semakin tinggi: peningkatan mutu produk, efisiensi biaya (harga) dan sistem pelayanan. Kebutuhan pelaku-karyawan semakin besar dan beragam: mengakomodasi kebutuhan secara proporsional.

THANK YOU

VALUE (NILAI) Bisnis ~ kegiatan melakukan perubahan dari sumber daya yang ada menjadi nilai. Sumber daya bisa berupa bahan mentah, tenaga kerja, tenaga listrik dan lain sebagainya. Nilai inilah yang dibeli oleh customer. Contoh: Mc Donald membuka tempat makan yang murah dengan harga terjangkau. Itulah nilai yang mereka jual.

Pengorganisasian (Organizing) Manajemen perlu tahu cara mengatur seluruh proses perubahan nilai yang terjadi di dalam bisnis. Untuk memudahkan pengaturan, biasanya dibuat struktur organisasi yang disesuaikan dengan kultur dari bisnisnya. Misal untuk perusahaan manufaktur, struktur yang hirarkis sangat penting. Namun untuk perusahaan yang lebih banyak kreatif, struktur yang lebih longgar lebih baik. Inti utamanya bukan pada struktur, tapi pada pengorganisasian.

Kontrol (Control) Seorang manajer harus dapat melakukan kontrol (mengendalikan) perusahaan-nya. Kontrol perusahaan dapat dilakukan berdasarkan informasi yang didapat. Misal : Anda sedang menyetir mobil, mobil dikendalikan dengan setir, gas, kopling, dan rem. Untuk dapat mengendalikan mobil Anda perlu informasi yang kita dapat dari kaca mobil, speedometer, ukuran bensin dsb. Dengan demikian, Anda dapat sampai di tujuan dengan selamat.

Keunggulan Kompetitif (Competitive Advantages) Keunggulan kompetitif bisa berupa macam-macam bentuk: keunggulan dari sisi kualitas, dari sisi harga, dari sisi service dan lain sebagainya. Namun tidak ada perusahaan yang memiliki seluruh komponen keunggulan kompetitif. Manager harus mengetahui ini, dan mengendalikan perusahaan untuk konsentrasi pada keunggulan kompetitif ini, sehingga bisa bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain.

Laba (Profitability) Tujuan bisnis adalah menghasilkan profit untuk pemilik bisnis. Sehebat apapun yang dilakukan perusahaan, tidak ada manfaatnya jika tidak menghasilkan profit. Tujuan utama dari bisnis adalah profit.

Etika (Ethic) Masalah sering dianggap remeh. Sikap ini bisa merugikan perusahaan. Masalah ini sering muncul karena godaan untuk menghasilkan profit yang lebih tinggi. Artinya, perusahaan-perusahaan demikian meninggalkan etika dalam bisnis mereka.