Kelompok 12 Wheprista Tri puspitasari (084) Waisal Dwi Saputra (086)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PEMBELAJARAN DI KELAS, LAB & LAPANGAN
Advertisements

Pengembangan Pengalaman Belajar
Penerapan PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH dalam pembelajaran matematika
PRINSIP-PRINSIP BELAJAR DAN ASAS ASAS PEMBELAJARAN
Keterampilan Dasar Mengajar
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Metode Pembelajaran (Ceramah, Ekspositori, Demonstrasi, Drill dan Latihan, Tanya Jawab) Kelompok 6 : Febi Putri Rahmadini Fuji Rahayu Wulandari.
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Model discovery learning
PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
Model discovery learning
PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Metode Pemecahan Masalah
PERTEMUAN 4 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING )
METODE PEMBELAJARAN INKUIRI
BIMBINGAN TEKNIS IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
Konsep CBSA.
TEORI BELAJAR Teori Keterampilan Proses Oleh : Iswadi, M. Pd.
Penerapan model pembelajaran
MODEL PEMBELAJARAN MIKRO
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Analisis Metode Eksperimen
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
1. Sudah tentu anda pernah SMP dan SMA !
PTK KELOMPOK 3 6F PGSD Nama kelompok: Marisa Ulfa R ( )
Keterampilan Dasar Mengajar
Strategi Pembelajaran Inkuiri
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Keterampilan Dasar Mengajar
Model problem based learning
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
PROBLEM POSSING EDUCATION
STRATEGI PEMBELAJARAN BERORIENTASI PADA AKTIVITAS SISWA (PBAS)
Pembelajaran AKTIF dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan,
TEORI BELAJAR Teori Keterampilan Proses Oleh : Iswadi, M. Pd.
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
Model Pembelajaran Problem Posing UNIVERSITAS NEGERI MANADO PROGRAM PASCASARJANA PRODI S-2 PENDIDIKAN MATEMATIKA 2018 ( Sekilas tentang Model Pembelajaran.
Metode Inkuiri Strategi yang menekankan kepada proses mencari dan menemukan. cara belajar yang bersifat mencari secara logis, kritis, dan analisis menuju.
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
Strategi Pembelajaran // DNJ
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN MODEL PEMBELAJARAN.
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN MODEL PEMBELAJARAN.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN MODEL PEMBELAJARAN.
H. M. JUPRI RIYADI Kepala Dinas Pendidikan. Keterampilan dasar mengajar yaitu keterampilan yang bersifat mendasar atau umum yang harus dikuasai oleh setiap.
Transcript presentasi:

Kelompok 12 Wheprista Tri puspitasari (084) Waisal Dwi Saputra (086) Meidya Dwi Novitasari (088)

PEMBELAJARAN BERBASIS “ PROBLEM SOLVING dan “ PROBLEM POSSING “ BAB XIV PEMBELAJARAN BERBASIS “ PROBLEM SOLVING dan “ PROBLEM POSSING “ Pembelajaran Berbasis Problem Solving Strategi belajar mengajar adalah bagian strategi belajar mengajar inkuiri. Strategi ini memberikan tekanan pada penyelesaian suatu masalah secara menalar. Pentingnya strategi ini karena proses belajar pada dasarnya adalah suatu proses interaksi sesama manusia dan lingkungannya.

Perbedaan antara strategi inkuiri dan strategi discovery : Strategi penyelesaian masalah sering disebut juga dengan strategi inkuiri atau strategi discovery. Perbedaan antara strategi inkuiri dan strategi discovery : strategi inkuiri lebih menekankan pada keyakinan atas diri sendiri terhadap apa yang ditemukan strategi discovery lebih menekankan terhadap penemuan. Pada hakikatnya Masalah adalah kesenjangan antara situasi nyata dan kondisi yang di inginkan. Kesenjangan tersebut menampakkan diri dalam bentuk keluhan , keresahan, kerisauan, atau kecemasan. Dan Masalah Sosial yaitu kesenjangan antara situasi nyata dan situasi yang diharapkan dalam kehidupan kelompok manusia dalam masyarakat. Peyelesaian masalah proses pemikiran dan mencari jalan keluar dalam masalah tersebut.

Penyelesaian masalah berdasarkan pengalaman masa lalu Menurut Gulo ( 2008:113-114 ) Penyelesaian masalah dapat dilakukan dengan berbagai cara sebagai berikut: Penyelesaian masalah berdasarkan pengalaman masa lalu Penyelesaian masalah berdasarkan intuitif Penyelesaian masalah berdasarkan trial dan erorr Penyelesaian masalah secara otoritas Penyelesaian masalah secara metafisika Penyelesaian secara ilmiah Penyelesaian secara rasional melalui proses dedukasi dan induksi

Menurut Gulo ( 2008:114 ) Pemilihan materi tersebut memerlukan beberapa kriteria sebagai berikut : Bahan pelajaran bersifat conflict issue atau controversial Bahan yang dipilih bersifat umum sehingga tidak terlalu asing bagi siswa Bahan tersebut mendukung pengajaran dan pokok bahasan dalam kurikulum sekolah Bahan tersebut mencangkup kepentingan orang banyak dalam masyarakat Bahan tersebut merangsang perkembangan kelas yang mengarah pada tujuan yang dikehendaki Bahan tersebut menjamin keinambungan pengalman siswa

Model penyelesaian masalah yang dilakukan melalui 6 tahap yaitu : Ada beberapa penyelesaian masalah menurut beberapa pakar (2008:115-117), yaitu sebagai berikut : Menurut Jhon Dewey Model penyelesaian masalah yang dilakukan melalui 6 tahap yaitu : Merumuskan masalah Menelaah masalah Merumuskan hipotesis Mengumpulkan dan mengelompokkan data sebagai bahan pembuktian hipotesis Pembuktian hipotesis menentukan pilihan penyelesaian

Menurut Lawrence Senesh Mengemukakan tahap penyelesaian masalah dengan tahap motivasi, tahap pengembangan, dan tahap kulminasi. Penyelesaian masalah berada dalam tahap pengembangan dengan langkah-langkah penyelesaian sebagai berikut : Menemukan gejala-gejala problematik ( sympus of the problem ) Mempelajari aspek-aspek permasalahan ( aspecs of the problem Mendefinisikan masalah ( definitio of the problem ) Menetukan ruang lingkup permasalahan ( skop of the problem ) Menganalisis sebab-sebab masalah ( causes of the problem ) Menyelesaiakan masalah ( solution of the problem )

Prosedur penyelesaiannya dilakukan sebagai berikut : Menurut David Johnson Penyelesaian masalah dilakukan melalui kelompok. Masalah yang dipilih mempunyai sifat conflict issue atau controversial, masalahnya dianggap penting ( important ), urgen dan dapat diselsaiakan ( solutionable ). Prosedur penyelesaiannya dilakukan sebagai berikut : Mendifinisikan Masalah Mediagnosis Masalah Merumuskan Strategi Alternatif Menentukan dan Menerapkan Strategi Mengevaluasi dengan Langkah Pertama

B. Praktik Pembelajaran Berbasis Problem Solving Penyelesaian masalah dalam kegiatan belajar mengajar dapat dilakukan dengan skenario berikut ( Gulo, 2008:123 ) Tujuan Pembelajran : Siswa dapat memperkirakan ... atau siswa dapat menyusun ... Strategi Pembelajaran : Penyelesaikan masalah Kegiatan Pembelajaran : Kegiatan Siswa Langkah Kegiatan Kegiatan Guru Catatan Menanggapi Perumusan tujuan pembelajaran Menjelaskan Hand out Mendengarkan, bertanya, mencatat Penjelasan singkat Menjelaskan Prosedur

Mennyatakan rumusan masalah Perumusan masalah Mengemukakan masalah, mencatat pendapat siswa Membentuk kelompok Pembentukan kelompok Memimpin pembentukan kelompok Membagi tugas kelompok Kerja kelompok Memantau kelompok Merumuskan alternatif-alternatif Menajaki berbagai alternatif Masalah, isu, alternatif, hipotesis Klarifikasi pendapat anggota kelompok Diskusi kelompok Mengarahkan Membandingkan pendapat kelompok Diskusi kelas mengarahkan Metode pengambilan keputusan : Disetujui semua kelompok Suara terbanyak Kel minoritas Pendapat rata-rata Partisipasi sumbang Tindak lanjut Mencatat dan merumuskan keputusan

Manfaat Problem Solving Mengembangkan sikap keterampilan siswa dalam memecahkan permasalahan Mengembangkan kemampuan berpikir para siswa Melalui inkuiri atau problem solving kemampuan berpikir tadi diproses dalam situasi atau keadaan yang benar – benar dihayati Membina pengembangan sikap perasaan (ingin tahu lebih jauh)

Tujuan Problem Solving 1) Siswa menjadi terampil menyeleksi informasi yang relevan kemudian menganalisisnya dan akhirnya meneliti kembali hasilnya. 2) Kepuasan intelektual akan timbul dari dalam sebagai hadiah intrinsik bagi siswa. 3) Potensi intelektual siswa meningkat. 4) Siswa belajar bagaimana melakukan penemuan dengan melalui proses melakukan penemuan

Ciri-ciri pembelajaran problem solving menurut Tjadimojo 1. Metode problem solving merupakan rangkaian pembelajaran artinya dalam implementasi problem solving ada sejumlah kegiatan yang harusdilakukan siswa, 2. Aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah, metode ini menempatkan sebagai dari proses pembelajaran, 3. Pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan pendekatan berfikir secara ilmiah.

Penerapan Problem Solving Difinisi masalah Diagnosa masalah Merumuskan alternative dan rencana pemecahan Penerapan dan penetapan suatu strategi setelah berbagai alternative pemecahan masalah diperoleh Evaluasi keberhasilan strategi

Kelebihan dan kekurangan problem solving Kelebihan Problem Solving 1.  Mendidik siswa untuk berpikir secara sistematis. 2.  Melatih siswa untuk mendesain suatu penemuan. 3.  Berpikir dan bertindak kreatif.

Kekurangan problem solving a) Memerlukan cukup banyak waktu. b) Melibatkan lebih banyak orang. c) Tidak semua materi pelajaran mengandung masalah.

C. Pembelajaran Berbasis Problem Posing Pengertian Metode Problem Posing Seorang guru yang menggunakan suatu metode diharapkan dapat memberikan kesenangan dan kepuasan pada anak didik yang merupakan salah satu faktor dalam memotivasi siswa agar mampu menggunakan pengetahuannya untuk memecahkan suatu masalah yang dihadapi.

Suryanto mengartikan bahwa kata Problem sebagai masalah atau soal sehingga pengajuan masalah dipandang sebagai suatu tindakan merumuskan masalah atau soal dari situasi yang diberikan. Silver mencatat bahwa istilah “ menanyakan soal “ biasanya diaplikasikan pada tiga bentuk aktivitas kognitif yang berbeda, yaitu sebagai berikut : Menanyakan per solusi : seorang siswa membuat soal Menanyakan didalam solusi : seorang siswa merumuskan ulang soal seperti yang telah diselsaikan Menanyakan setelah solusi : seorang siswa memodifikasi tujuan dan kondisi soal yang sudah di sesuaikan untuk mebuat soal-soal baru.

2. Problem Posing dan Relevansinya dalam Pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, guru hendaknya memilih strategiyang melibatkan siswa aktiv dalam belajar, baik secara mental, fisik, maupun sosial. Sebagaimana definisi mengajar di negara-negara yang sudah maju, “ Teaching is the guidance of learning ( mengajar adalah bimbingan kepada siswa dalam proses belajar ) “. Definisi ini menunjukan bahwa aktif adalah siswa yang menunjukan proses belajar dengan baik.

Model Respentif Model Ekspresif Pengajuan soal merupakan kegiatan yang mengarah pada sikap kritis dan kreatif. Sebab, dalam metode pengajuan soal, siswa diminta untuk membuat pertanyaan dari informasi yang diberikan. Padahal bertanya merupakan pangkal semua kreasi.  Komunikasi siswa yang terjadi dikelas terbagi atas 2 model, yaitu : Model Respentif Model Ekspresif Pengajuan soal dapat meningkatkan kemampuan belajar siswa, karena pengajuan soal merupakan sarana untuk merangsang kemampuan tersebut. Dengan membuat soal, siswa menjadi perlu untuk membaca informasi yang diberikan dan mengkomunikasikan pertanyaan secara verbal maupun tertulis. Dengan menulis pertanyaan dari informasi yang ada, dapat menyebabkan ingatan siswa menjadi jauh lebih baik. Hal tersebut menunjukan kegiatan pengajuan soal dapat memantapkan kemampuan belajar siswa.

Menurut Brown dan Walter : Pengajuan masalah terbagi atas 2 aspek penting, yaitu : Aspek accepting,berkaitan dengan sejauh mana siswa merasa tertantang dari situasi yang diberikan oleh guru. Aspek challenging, berkaitan dengan sejauh mana siswa merasa tertantang dari situasi yang diberikan sehingga melahirkan kemampuan untuk mengajukan masalah atau soal. Dari beberapa pandangan diatas , dapat dikatakan bahwa pengajuan masalah merupakan reaksi siswa terhadap situasi yang telah disediakan oleh guru. Dan reaksi tersebut berupa respons dalam bentuk pertanyaan

3. Problem Posing Secara Kelompok atau Individu Pengajuan masalah atau soal dapat dilakukan individu ataupun kelompok. Tingkat pemahaman dan penguasaan siswa terhadap materi yang dipelajarinya dapat dilihat melalui pertanyaan yang diajukannya. Pengajuan Masalah Secara Kelompok Ada 3 pengertian berbeda menurut Goos, Galbraith, dan Renshaw, yaitu : Pararel activity Peer tutoring Collaboration Pengajuan Masalah Secara Individu

4. Pedoman Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Berbasis Problem Posing Petunjuk Pembelajaran yang Berkaitan dengan Guru Petunujuk Pembelajaran yang Berkaitan dengan Guru

5. Tujuan dan Manfaat Problem Posing Menurut beberapa ahli yang dikutip oleh Tatag : Membentuk siswa berpikir kritis dan kreatif Mendorong siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam belajarnnya Mempertinggi kemampuan pemecahan masalah sebab pengajuan soal memberi penguatan-penguatan dan memperkaya konsep-konsep dasar Memudahkan siswa dalam memahami materi pelajaran

6. Kelebihan dan Kekurangan Metode Problem Posing Mendidik murid berpikir kritis. Siswa menjadi aktif dalam pembelajaran berlangsung. Belajar menganalisa suatu masalah. Kekurangan Memerlukan waktu yang cukup banyak. Tidak bisa digunakan dikelas-kelas rendah. Tidak semua murid dapat terampil bertanya.

7. Ciri-ciri Pembelajaran Metode Problem Posing Guru belajar dari murid dan murid belajar dari guru Guru menjadi rekan murid yang melibatkan diri dan menstimulasi daya pemikiran kritis murid-muridnya serta mereka saling memanusiakan Siswa dapat mengembangkan kemampuannya untuk mengerti secara kritis dirinya dan dunia tempat ia berada

8. Penerapan Pembelajaran Problem Posing Pre-solution Posing Within Solution Posing Post-solution Posing Menurut Suyitno, kekuatan-kekuatan model pembelajaran Problem Posing adalah sebagai berikut : Memberi penguatan terhadap konsep yang diterima atau memperkaya konsep-konsep dasar Model pembelajaran ini diharapkan mampu melatih siswa meningkatkan kemampuan dalam belajar Orientasi pembelajaran adalah investigasi dan penemuan yang pada dasarnya adalah pemecahan masalah

Prinsip-prinsip dasar apabila menggunakan metode Problem Posing Pengajuan soal harus berhunbungan dengan apa yang dimunculkan dari aktivitas siswa didalam kelas Pengajuan soal harus berhubungan dengan proses pemecahan masalah siswa Pengajuan soal dapat dihasilkan dari permasalahan yang ada dalam buku teks, dengan memodifikasinya dan membentuk ulang karakteristik bahasa dan tugas

Ketrampilan yang dibutuhkan dalam Metode Problem Posing : Menggunakan strategi pengajuan soal untuk menginvetigasi dan memecahkan masalah yang diajukan. Mengajukan masalah yang kompleks sebaik mungkin, begitu juga masalah yang sederhana. Mempersiapkan solusi dan strategi terhadap siatuasi masalah baru.

Bagaimana saya bisa menyelesaikan masalah ini ? Kemampuan untuk menghasilkan pertanyaan untuk mengembangkan strategi mengajujkan masalah sebagai berikut : Bagaimana saya bisa menyelesaikan masalah ini ? Dapatkah saya mengajukan pertanyaan yang lain ? Seberapa banyak solusi yang dapat saya temukan ?

Memunculkan masalah-masalah baru dalam matematika, dianggap menjadi aktivitas utama. Yaitu, sebagai berikut : Apakah gagasan penting dalam masalah ini ? Dimana lagi kita dapat menemukan gagasan yang sama dengan hal ini ? Apakah kita cukup memiliki informasi penting untuk memecahkan masalah ? Bagaimana jika kita tidak memberikan semua informasi ini untuk membuat sebuah masalah yang berbeda ? Bagaimana mungkin kamu dapat mengubah informasi ini ? Rangkaian pertanyaan diatas menunjukkan, apabila ada seseorang guru yang tidak berpengalaman dalam mengajukan masalah, dapat melakukan aktivitas bertanya diatas.

Penyelesaian masalah dapat dengan meninjau ulang bagaimana solusi dipengaruhioleh berbagai macam permasalahan. Berikut strategi yang dapat dikembangkan oleh siswa : Memilih satu masalah dari buku pelajaran . Menentukan kondisi dari permasalahan yang diberikan dan hal yang tidak diketahui. Mengubah kondisi masalah dalam 2 cara berbeda : Tambahkan lagi beberapa kondisi atau kondisi baru pada masalah asli, kemudian rumuskan satu pertanyaan baru. Pindahkan kondisi dari masalah asli kemudian rumuskan pertanyaan baru. Mengajukan masalah matematika dari situasi yang belum terstruktur. Menurut Staynove Situasi masalah yang belum terstruktur disebut sebagai situasi terbuka, dengan menggunakan format sbg berikut : Masalah open-ended (penyelidikan matematis ) Masalah yang sejenis dengan masalah yang diberikan Masalah dengan solusi serupa Jika strategi lainnya menurut Abu-Elwan, adalah sebagai berikut : Situasi kehidupan sehari-hari yang ditampilkan pada semua siswa Siswa diminta melengkapi situasi dari pandangan mereka untuk menyatakan masalah mereka yang berasal dari situasi yang dibentuk Masing-masing siswa telah melengkapi masalah dari situasi tertentuuntuk kemudian mengajukan beberapa pertanyaan dari situasi tersebut Tulis semua masalah yang diajukan yang berkaitan dengan masalah tersebut

Kesimpulan Dari semua uraian diatas, sudah tampak dengan jelas bahwa keterlibatan siswa untuk turut belajar dengan cara menerapkan model pembelajaran Problem Posing dan Solving merupakan salah satu indikator keefektifan belajar. Jika 2 metode ini diterapkan dengan baik dan optimal, maka siswa dapat dilatih kreatif, disipli, dan meningkatkan keterampilan berpikir siswa.