Motivasi
Termasuk Variabel pada tingkat INDIVIDU dalam Perilaku Organisasi
Variabel-variabel Pada Tingkat Individu Makmuri Mukhlas, 1997 Produktifitas Karakteristik Biografik Ketidakhadiran Persepsi Kepribadian Perputaran karyawan Pengambilan keputusan individual Motivasi Nilai dan Sikap Perilaku Menyimpang di Tempat Kerja Pembelajaran individual Kewarganaan Organisasional Kemampuan Kepuasan Kerja
Definisi Motivasi Motivasi berasal dari kata Latin movere, yang berarti menggerakkan (to move). Beberapa definisi kata motivasi adalah sebagai berikut: motivation is the contemporary (immediate) influence on the direction, vigor, and persistence of action (Atkinson, 1964) motivation is how behavior gets started, is energized, is sustained, is stopped, and what kind of subjective reaction is present in the organism while all this is going on (Jones, 1955) motivation is a process governing choice made by persons or lower organisms among alternative forms of voluntary activity (Vroom, 1964) kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu dalam memenuhi beberapa kebutuhan individual (Robbins, 2001) motivation is an internal process through which needs and desires are satisfied (Catt & Miller, 1991) Proses dalam diri manusia yang mendorong manusia untuk melakukan aktivitas dan perilaku tertentu untuk memenuhi tujuannya
Tampak Tersembunyi Karya/ Prestasi Perilaku Ketrampilan Pengetahuan Sikap Nilai Konsep Diri Karakter Motif Bawaan Tersembunyi s
lebih mudah dikembangkan Karakter Motif Bawaan Sikap, Nilai Pengetahuan Ketrampilan Konsep diri Kepribadian inti : lebih sulit dikembangkan permukaan : lebih mudah dikembangkan
Proses Motivasi Proses motivasi merupakan proses yang mengarah pada pencapaian tujuan Sumber: Ivancevich&Matteson,“Organizational Behavior and Management”, 2002
Motivasi Intrinsik Motivasi Ekstrinsik Jenis Motivasi tanggung jawab (rasa bahwa pekerjaan tersebut penting dan mengendalikan terhadap sumber dayanya), kebebasan untuk bertindak, lingkup untuk menggunakan serta mengembangkan keterampilan dan kemampuan, pekerjaan dan peluang yang menarik dan menantang untuk pencapaian tindakan Motivasi Ekstrinsik kenaikan imbalan, pujian, atau promosi
Perkembangan Teori Motivasi Sumber : Luthans, “Organizational Behavior”, 2002
Teori Hirarki Kebutuhan Dikemukakan oleh Abraham Maslow pada tahun 1954 Merupakan teori motivasi pertama yang memperhatikan unsur-unsur kebutuhan nonfinansial yang ada dalam diri manusia Penekanan Teori Hirarki Kebutuhan adalah bahwa kebutuhan akan bergeser ke tingkat yang lebih tinggi jika kebutuhan tingkat sebelumnya telah terpenuh
Teori Hirarki Kebutuhan
Teori Hirarki Kebutuhan
Teori Hirarki Kebutuhan
Dikemukakan oleh Frederick Herzberg pada tahun 1959 Teori 2 Faktor Dikemukakan oleh Frederick Herzberg pada tahun 1959 Ada perbedaan antara faktor-faktor yang menyebabkan ketidakpuasan dan kepuasan kerja, sehingga kepuasan bukanlah lawan dari ketidakpuasan Lawan dari kepuasan kerja adalah tidak ada kepuasan, dan lawan dari ketidakpuasan adalah tidak ada ketidakpuasan
Faktor intrinsik tersebut lebih dikenal dengan sebutan motivator. Teori 2 Faktor Faktor intrinsik, yang berhubungan dengan pekerjaan itu sendiri, dikaitkan dengan kepuasan kerja. Faktor intrinsik tersebut lebih dikenal dengan sebutan motivator. Faktor ekstrinsik, yang berhubungan dengan lingkungan di sekitar pekerjaan, dikaitkan dengan ketidakpuasan kerja. Faktor ekstrinsik tersebut dikenal dengan sebutan higiene.
Teori 2 Faktor Faktor Higiene: Faktor Motivator: gaji prestasi keamanan dan keselamatan kerja kondisi kerja Status kebijakan organisasi kualitas teknik pengawasan kualitas hubungan individu dengan rekan kerja, atasan, dan bawahan Faktor Motivator: prestasi pengakuan dan penghargaan tanggung jawab perkembangan pekerjaan pekerjaan itu sendiri perkembangan dan peningkatan kesulitan pekerjaan
Penelitian tersebut dilakukan oleh Clayton Alderfer pada tahun 1972 Teori ERG Merupakan revisi dari teori hirarki kebutuhan Maslow dengan menggunakan penelitian empiris Penelitian tersebut dilakukan oleh Clayton Alderfer pada tahun 1972
Alderfer mengelompokkan tiga kebutuhan inti manusia, yaitu: Teori ERG Alderfer mengelompokkan tiga kebutuhan inti manusia, yaitu: eksistensi (existence), yaitu kebutuhan manusia untuk tetap bertahan hidup (kebutuhan fisiologis), hubungan (relatedness), yaitu kebutuhan yang menekankan pada hubungan antarindividu dan hubungan sosial, dan pertumbuhan (growth), yaitu kebutuhan akan perkembangan dalam diri seseorang
Teori Kebutuhan McClelland David McClelland menyebutkan bahwa ada empat jenis kebutuhan dalam diri manusia, yaitu: need for achievement (n Ach) need for power (n Pow) need for affiliation (n Aff) Teori kebutuhan McClelland hanya memperhatikan kebutuhan nonfinansial pada manusia, dan tidak menyinggung kebutuhan finansial manusia
Teori Proses Perilaku manusia terutama dalam bekerja, dipengaruhi oleh kejadian-kejadian yang dialaminya di masa lalu. Teori Harapan Vroom Kuatnya kecenderungan untuk bertindak dalam suatu cara tertentu bergantung pada kekuatan suatu pengharapan bahwa tindakan itu akan diikuti oleh suatu output tertentu dan daya tarik dari output tersebut bagi individu Model Porter-Lawler Usaha tidak terlalu mempengaruhi performansi kerja karena: ada karyawan yang tidak mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaannya walaupun mempunyai motivasi yang tinggi, dan karyawan tidak cukup mengerti performansi pekerjaan-pekerjaan yang dapat dinilai
Teori Keadilan (Equity Theory) Teori Kontemporer Teori Keadilan (Equity Theory) seorang individu cenderung akan membandingkan input dan output pekerjaan mereka dengan input atau output orang lain dan kemudian mencari cara untuk menghapus ketidakadilan Teori keadilan mengakui bahwa individu-individu tidak hanya peduli akan jumlah mutlak ganjaran untuk upaya yang mereka lakukan, tetapi juga peduli akan hubungan jumlah ini dengan apa yang diterima orang lain
- TERIMA KASIH -