KREATIVITAS DAN IDE BISNIS BAB 3 KREATIVITAS DAN IDE BISNIS
Menurut Zimmerer, Scarborough, & Wilson (2008), kreativitas adalah “kemampun untuk mengembangkan ide-ide baru dan untuk menemukan cara-cara baru untuk melihat masalah dan kesempatan”. Dengan kreativitas, seorang enterpreneur mampu menampilkan inovasi, yaitu “kemampuan untuk mengaplikasikan solusi kreatif terhadap masalah dan peluang untuk meningkatkan atau mengembangkan kehidupan seseorang”.
Theodore Levitt dari Harvard University mengatakan bahwa kreativitas adalah memikirkan hal-hal baru, sedangkan inovasi adalah melakukan hal-hal baru.
Timmons dan Spinelli (2003) menambahkan bahwa entrepreneur yang sukses tidak hanya kreatif dan inovatif tetapi juga memiliki kemampuan manajerial, bisnis, dan jaringan yang kuat. Inilah yang membedakan entrepreneur dari inventor, promoter, dan manajer/ administrator
Dalam konteks yang lebih makro, Yusuf (2009) memperlihatkan bahwa kreativitas dan inovasi yang didukung dengan kemampuan untuk mengkomersialisasikan inovasi dapat memberikan output berupa pertumbuhan ekonomi . Menurutnya, inovasi memang banyak dihasilkan dari usaha kecil, namun perusahaan besar lebih bertanggung jawab atas komersialisasi suatu inovasi. Usaha pengembangan, kapabilitas organisasi, dan sumber daya yang dimiliki perusahaan besar berperan dalam membawa inovasi yang dihasilkan oleh masyarakat kreatif menuju pertumbuhan ekonomi.
Dilanjutkan oleh Zimmerer et al (2008), ide kreatif kadang muncul ketika seorang enterpreneur melihat pada sesuatu yang lama dan kemudian berpikir mengenai sesuatu yang baru dan berbeda.
Secara ringkas dapat disimpulkan bahwa kreativitas merupakan sesuatu yang penting dalam enterpreneurship. Adapun kreativitas sendiri mengandung pengertian sebagai berikut: Kreativitas adalah menciptakan sesuatu yang asalnya tidak ada. Hasil kolaborasi saat ini untuk menciptakan sesuatu yang baru berdasarkan hal lama yang sudah ada. Menggantikan sesuatu yang sudah ada dengan sesuatu yang lebih sederhana dan lebih baik
Mengapa Kreativitas diperlukan? Entrepreneurship adalah hasil dari proses menerapkan kreativitas dan inovasi secara sistematis dan teratur terhadap kebutuhan dan peluang ada dalam pasar untuk memenuhi kebutuhan konsumen atau memecahkan masalah konsumen. Dalam kehidupan dunia usaha yang sangat kompetitif, menuntut gerak cepat, dan berkaitan dengan situasi ekonomi global, kreativitas bukan hanya merupakan sumber penting untuk membangun keunggulan kompetitif, tetapi merupakan suatu keharusan untuk bertahan. Untuk mengembangkan solusi kreatif terhadap masalah-masalah modern, enterpreneur harus bekerja melebihi apa yang telah dihasilkan sebelumnya.
Apakah Kreativitas Dapat Dilatih? Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap orang dapat belajar untuk menjadi kreatif. Joyce Wycoff penulis beberapa buku kreativitas menyatakan setiap orang dapat diajarkan teknik-teknik dan tingkah laku yang membantu mereka untuk menghasilkan ide-ide yang lebih banyak, namun seringkali karyawan dalam perusahaan tidak pernah diharapkan untuk bertindak kreatif. Sebenarnya, kreativitas adalah suatu keterampilan dengan hasil yang langsung dan berasal dari karyawan.
Mengaktifkan Otak Kanan untuk Mengembangkan Kreativitas Berpikir dan bertindak kreatif adalah suatu upaya untuk menggunakan otak kanan (hemispher otak sebelah kanan) secara lebih aktif. Selama ini, kebanyakan orang hanya menggunakan otak kirinya, yang berkaitan dengan bahasa, logika, dan simbol-simbol, dan diarahkan pada pemikiran yang linear dan vertikal (dari satu kesimpulan logis ke kesimpulan logis lainnya).
Banyak penelitian yang membuktikan bahwa manusia harus menggunakan kedua hemispher otaknya secara lebih seimbang. Otak kanan yang berkaitan dengan fungsi-fungsi emosi, intuitif, dan spasial serta bekerja berdasarkan kaleidoskop dan berpikir lateral (mempertimbangkan masalah dari semua sisi dan sampai pada hal-hal yang berbeda) merupakan bagian otak yang berperan penting dalam kreativitas.
Cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengembangkan otak kanan Selalu bertanya: “apakah ada cara yang lebih baik?” Menantang kebiasaan, rutinitas, dan tradisi Bertindak reflektif dan berpikir dalam-dalam Menghasilkan banyak ide Memainkan permainan-permainan mental, berusaha melihat masalah dari berbagai sudut pandang
Menyadari bahwa ada lebih dari satu jawaban yang benar Melihat masalah sebagai batu loncatan untuk menemukan ide-ide baru Melihat kesalahan dan kegagalan sebagai sarana untuk memperoleh keberhasilan
Menghubungkan ide-ide yang saling tidak berhubungan untuk menemukan solusi yang baru dan inovatif Memiliki ‘keterampilan helikopter’, yaitu mampu melihat dari atas dan menyeluruh terhadap berbagai hal rutin yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan kemudian mengambil keputusan yang sesuai dengan masalah yang dihadapi.
Hambatan-hambatan dalam berpikir kreatif Hanya berusaha mencari satu jawaban atau satu solusi yang benar untuk memecahkan masalah. Membatasi ide pada hal-hal yang terlihat logis, sehingga tidak berani untuk berpikir secara bebas dan terbuka. Terlalu mengikuti aturan sehingga selalu merasa takut salah dan takut melanggar aturan yang ada. Kita memang harus patuh pada peraturan, tetapi mematuhi aturan secara membabi buta bukanlah cara yang baik.
Selalu berpikir praktis sehingga kurang melihat berbagai hal baru yang mungkin manfaatnya tidak langsung terlihat saat ini juga. Menganggap tindakan bermain sebagai sesuatu yang tidak berguna. Menjadi sangat spesialis dalam bidang tertentu.
Menghindari ambiguitas. Takut terlihat bodoh. Takut salah atau takut gagal. Menganggap diri sebagai orang yang tidak kreatif.