ACTIVITY BASED COSTING AKUNTANSI MANAJEMEN STIE INABA
TUGAS 1. Baca MATERI perbedaan FULL COSTING dan VARIABLE COSTING. 2. Baca materi ACTIVITY BASED COSTING AKUNTANSI MANAJEMEN suatu sudut pandang Edisi Pertama , Drs. Bambang Hariadi , M.Ec., Akt Bab 3 hal 65 – 120. 3. Pelajari soal latihan.
TUJUAN BELAJAR Dapat memahami pentingnya Konsep ABC dalam Perhitungan Harga Pokok sehingga dapat membandingkan mamfaat antara konsep Tradisional dan konsep ABC
- Besarnya FULL COST dari suatu produk dipengaruhi oleh metode penentuan harga pokok . Dalam hal ini dapat dipergunakan FULL COSTING, VARIABLE COCTING, ACTIVITY BASED COSTING.
PERMASALAHAN 1. Konsep Tradisional kurang menghasilkan Harga Pokok per unit yang akurat. 2. Adanya kebutuhan konsumen tidak terbatas. 3. COSTUMER SATISFACTION. 4. Persaingan GLOBAL. 5. Kebutuhan perusahaan : kelangsungan hidup ( survive ) pertumbuhan ( growth ) dan keuntungan ( profitability )
Full Costing Metode penentuan HARGA Pokok Produk yang membebankan seluruh biaya kepada HARGA POKOK PRODUK VARIABLE COSTING METODE penentuan harga pokok produk yang membebankan biaya variable kepada Harga Pokok Produk Aktivity Based Costing Metode penentuan harga pokok produk yg mengukur seluruh sumber daya yg digunakan oleh setiap aktivitas yg dilaksanakan utj menghasilkan produk
METODE ACTIVITY BASED COSTING SUATU SISTEM BAGIAN DARIPADA MANAJEMEN PER UBAHAN DAN SISTEM YANG DAPAT MEMBANTU USAHA PERBAIKAN YANG DILAKUKAN SECARA BERKESINAM BUNGAN. TUJUANNYA ADALAH MEMENUHI KEBUTUHAN MANAJE MEN PERUSAHAAN TERHADAP PENENTUAN HARGA POKOK YANG LEBIH AKURAT,
AKTIVITAS Merupakan suatu kejadian atau transaksi yg menjadi penyebab terjadinya biaya dalam organisasi ( cost driver atau pemicu biaya ) Suatu perusahaan bisa nmempunyai ratusan aktivitas sehingga dapat diperoleh perhitung an tarif overhead.
PENTINGNYA HARGA POKOK PER UNIT - DASAR UNTUK MENENTUKAN NILAI PERSEDIAAN, HARGA POKOK PENJUALAN, PERHITUNGAN LABA DAN KEPUTUSAN PENTING LAINNYA. - KEWAJARAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN. DASAR PENENTUAN HARGA PENAWARAN. MENUTUP ATAU MENERUSKAN SUATU UNIT USAHA.
PENGUKURAN BIAYA OVERHEAD PABRIK Pengukuran biaya produksi : - biaya produksi sesungguhnya - biaya ditentukan dimuka. Biaya utama yaitu biaya bahan langsung dan Tenaga langsung dpt mudah dihitung. - Biaya overhead pabrik perlu keakuratan
PEMBEBANAN BIAYA OVERHEAD PEMBEBANAN BIAYA OVERHEAD TRADISIONAL Tahap 1. membebankan BOH pada unit organisasi . Tahap 2. membebankan biaya overhead departemen pada produk. METODE ACTIVITY BASED COSTING Tahap 1. biaya OH dibebankan pd aktivitas aktivitas dan bukan pada unit organisasi. Tahap 2. membebankan biaya aktivitas pada produk.
DALAM PEMBEBANAN BOH , SISTEM ABC MENEKANKAN METODE DIRECT TRACING DAN DRIVER TRACING ( MENEKANKAN HUBUNG AN SEBAB AKIBAT ) . DLM SISTEM BIAYA TRADISIONAL CENDERUNG BERSIFAT ALOKASI. PERBEDAAN KEDUANYA TERLETAK PADA PEMICU BIAYA YANG DI PAKAI. METODA ABC MENGGUNAKAN DASAR UNIT DAN NON UNIT ( UNIT BASED DAN NON UNIT BASED ACTIVITY DRIVERS )
Metoda ABC tidak hanya meningkatkan kete litian informasi harga pokok, akan tetapi juga menyediakan informasi biaya dan kinerja aktivitas. Dapat mentransir biaya secara akurat ke objek biaya selain produk seperti pelanggan dan saluran distribusi.
PEMBEBANAN TAHAP PERTAMA 1. MELAKUKAN IDENTIFIKASI AKTIVITAS. 2. MENENTUKAN BIAYA BIAYA YANG TERKAIT DENGAN MASING MASING AKTIVITAS. 3. MENGELOMPOKAN AKTIVITAS MENJADI SATU. 4. MENGGABUNGKAN BIAYA DARI BERBAGAI AKTIVITAS YANG DIKELOMPOKAN. 5. MENGHITUNG TARIF PER KELOMPOK AKTIVITAS.
BATCH LEVEL POOL UNIT LEVEL POOL Penyetelan Rp. 40.000.000,- Daya listrik Rp. 40.000.000,- Penanganan persd 60.000.000,- Pengujian 20.000.000,- TOTAL Rp, 100.000.000,- TOTAL Rp. 60.000.000,- Putaran produksi 50. Jam kerja lsg. 40.000. TARIF PER PUTARAN Rp 2.000.000,- Tarif per jam Rp. 1.500.000,-
PEMBEBANAN TAHAP KEDUA Biaya overhead masing masing kelompok aktivitas dibebankan Kepada masing masing produk untuk menentukan harga pokok Per unit produk. OVERHEAD YANG DIBEBANKAN = TARIF KELOMPOK x JUMLAH KON SUMSI TIAP PRODUK
PRODUK A PRODUK B Biaya utama Rp. 600.000.000,- Rp. 2.000.000.000,- Biaya overhead ( Rp. 2.000.000 X 40 ) Rp. 80.000.000,- ( Rp. 2.000.000 X 10 ) Rp. 20.000.000,- Unit level pool ( Rp. 1.300.000 X 6 ) Rp. 9.000.000,- ( Rp 1.500.000 X 34 ) Rp. 51.000.000,- TOTAL BIAYA PRODUKS Rp. 689.000.000,- Rp. 2.071.000.000,- JUMLAH UNIT PRODUKSI 4.000 16.000. HARGA POKOK PER UNIT Rp. 172.250,- Rp. 129.437,50
PERBANDINGAN METODA PRODUK A PRODUK B ABC Rp. 172.250,- Rp.129.437,50 TRADISIONAL - Tarif tunggal Rp. 156.000,- Rp 133.500,- - Tarif Departemen Rp. 155.400,- Rp. 133.650,-
SAMPAI JUMPA