DISUSUN OLEH : Dewi Hastuti, SPt, MP MANAJEMEN AGRIBISNIS DISUSUN OLEH : Dewi Hastuti, SPt, MP
POKOK BAHASAN Pendahuluan Pengertian Sistem Agribisnis Perkembangan & Peranan Agribisnis di Indonesia Potensi & Kendala Pengembangan Agribisnis Manajemen Agribisnis Manajemen Produksi Manajemen Produksi dalam Usaha Produksi Pertanian Manajemen Produksi dalam Usaha Pengolahan Hasil Pertanian Pemasaran dan Distribusi Produk Agribisnis Sistem pemasaran pertanian Fungsi fungsi pemasaran Manajemen Resiko Agribisnis Manajemen Teknologi Agribisnis Kelembagaan Pendukung Agribisnis
PENDAHULUAN Tujuan : Memahami konsep sistem agribisnis, pengertian agribisnis serta ruang lingkup agribisnis. Memahami pendekatan mikro dan makro kajian sistem agribisnis Memahami konsep integrasi vertikal dan horizontal sistem agribisnis
Pendahuluan Agribisnis (dlm arti sempit & tradisional) Agriculture Agribisnis Bussines Agribisnis (dlm arti sempit & tradisional) Usaha produsen & pembuat bahan masukan untuk produksi pertanian
Agribisnis (dlm arti luas & modern) usaha dalam bid pertanian yag meliputi seluruh sektor bhn masukan, usahatani, produk yang memasok bahan masukan usahatani, terlibat dlm produksi, menangani pemrosesan, dan pemasaran
Untuk apa belajar Agribisnis ? Agribisnis merupakan lapangan kerja yang dinamik dan menantang. Seseorang yang mau menekuni karier dalam sektor ini harus miliki landasan pengetahuan agribisnis dan ekonomi yang kokoh. SDM pelaku agribisnis harus memiliki kemampuan manajerial, kemampuan teknis, menerapkan teknologi, kemampuan menjamin mutu serta kemampuan menemukan pasar bagi produk agribisnis yang diproduksinya.
Ruang lingkup Agribisnis ( Sistem Agribisnis, Gambar 1) Lembaga penunjang agribisnis (Pertanahan, keuangan, Penelitian dll)
Pengembangan agribisnis tidak efektif dan efisien bila hanya mengembangkan salah satu subsistem. Contoh : Pengembangan usaha budidaya pisang di suatu daerah sangat berhasil dalam jumlah produksi dan mutunya tetapi tidak meningkatkan pendapatan masyarakat secara nyata karena tidak disertai pengembangan dan penyiapan sistem pemasarannya. Produksi melimpah membusuk sering terjadi di Ina
Persyaratan memiliki wawasan agribisnis (Soehardjo, 1997) Memandang agribisnis sebagai sebuah sistem yang terdiri atas beberapa subsistem (gambar 1). Pengembangan agribisnis harus mengembangkan semua subsistem di dalamnya karena tidak ada satu subsistem yang lebih penting dari subsistem lainnya. Setiap subsistem dalam sistem agribisnis mempunyai keterkaitan ke belakang dan ke depan. Agribisnis memerlukan lembaga penunjang. Lembaga lembaga penunjang kebanyakan berada di luar sektor pertanian, sehingga sektor pertanian semakin erat terkait dengan sektor lainnya. Agribisnis melibatkan pelaku dari berbagai pihak (BUMN, Swasta dan koperasi) dengan profesi sebagai penghasil produk primer, pengolah, pedagang, distributor, importir, eksportir dll. Kualitas SDM diatas sangat menentukan berfungsinya subsistem subsistem dalam sistem agribisnis dan dalam memelihara kelancaran arus komoditas dari produsen ke konsumen.
Manajemen Suatu proses untuk mencapai hasil-hasil yang diinginkan dengan menggunakan SD yang tersedia Manajemen : Planning Organizing Actuating Controlling
Manajemen Agribisnis Suatu sistem pengelolaan usaha Agribisnis yang berkesinambungan
Kekhususan Manajemen Agribisnis Keanekaragaman jenis bisnis yg besar Besarnya jumlah Agribisnis Kanekaragaman ukuran usaha Agribisnis skala kecil hrs bersaing dgn yg skala besar Falsafah hidup tradisional Cenderung berorientasi pd keluarga & masyarakat
Sifat produk musiman Bertalian dengan gejala alam Produk tidak tahan lama Produk mudah rusak Dampak program & kebijakan pemerintah mengena langsung pada pelaku-pelaku Agribisnis