KOORDINASI Hasim As’ari
KOORDINASI & KETERGANTUNGAN MENGAPA PERLU KOORDINASI ? Adanya ketergantungan antar unit / departemen
MENGAPA ADA KETERGANTUNGAN ? dua atau lebih unit atau organisasi harus berhubungan dalam mencapai tujuan mereka hasil suatu unit dikontrol secara langsung oleh atau melalui kesatuan berdasarkan tindakan dari unit lain sumber ketergantungan: pekerjaan, peran atau posisi, sosial dan pengetahuan
Kenapa Koordinasi sangat penting?? a. Untuk menyatukan semua tindakan dan pemikiran ke arah tercapainya tujuan perusahaan b. Mencegah terjadinya kekacauan atau penyimpangan tugas, kekosongan maupun overlapping atau tumpang tindih pekerjaan
Kenapa Koordinasi sangat penting?? c. Agar sarana dan prasarana yang ada dapat dimanfaatkan maksimal untuk pencapaian tujuan/sasaran perusahaan d. Dengan koordinasi tugas atau pekerjaan dapat diselesaikan dg lebih efektif dan efisien
Pengertian Koordinasi Koordinasi pada hakekatnya merupakan upaya memadukan (mengintegrasikan), menyerasikan dan menyelaraskan berbagai kepentingan dan kegiatan yang saling berkaitan beserta segenap gerak, langkah dan waktunya dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran bersama. (LAN, 1997) abas/2005
Prinsip2 Koordinasi K esamaan persepsi, saling pengertian, hormat perlu dibina O byek atas sasaran yang menjadi acuan koordinasi harus diterima semua pihak O rientasikan perilaku semua pihak pada sasaran secara terpadu R ancang pertemuan berkala guna memonitor kemajuan dan penanganan masaalah abas/2005
Prinsip2 Koordinasi D orong semangat kerjasama dan etos kerja semua pihak guna mengefektifkan kegiatan bersama I ntensifkan pemecahan masalah penghambat koordinasi abas/2005
Prinsip2 Koordinasi N asehati dan arahkan serta bila perlu negosiasi agar tindakan tidak menyimpang A rahkan semua potensi sumber daya hanya kepada sasaran atau tujuan S empurnakan sistem kerja dan sederhanakan bila perlu I nformasikan semua kebijakan dan dengarkan pendapat semua pihak dalam membina kesamaan persepsi dari semua pihak abas/2005
Tipe Koordinasi 1. Koordinasi Vertikal (vertical coordination) Ad. Kegiatan penyatuan dan penyelarasan yang dilakukan atasan thd kegiatan unit-unit, kesatuan kerja atau semua aparat yang ada di bawah wewenang dan tg. jawabnya secara langsung 2. Koordinasi Horizontal (horizontal coordination) Ad. Kegiatan penyatuan dan penyelarasan terhadap tindakan2 atau kegiatan2 dalam tingkat organisasi (aparat) yang setingkat / sejajar
MOTIVASI Istilah lain : Kebutuhan (need), desakan (urge), keinginan (wish), dan dorongan (drive) directing
MOTIVASI Suatu keahlian, dalam mengarahkan pegawai & organisasi agar mau bekerja secara berhasil, sehingga tercapai keinginan para pegawai sekaligus tercapai tujuan organisasi. (Edwin B Flippo).
PROSES TIMBULNYA MOTIVASI SESEORANG Kebutuhan yg belum terpenuhi Mencari & memilih cara-2 memuaskan kebutuhan Perilaku yg diarahkan pd tujuan Evaluasi prestasi Imbalan atau Hukuman Kepuasan Menilai kembali kebutuhan yg belum terpenuhi
Meningkatkan moral & kepuasan kerja karyawan TUJUAN MOTIVASI Meningkatkan moral & kepuasan kerja karyawan Meningkatkan produktivitas kerja Mempertahankan kstabilan karyawan perusahaan Meningkatkan kedisiplinan kerja karyawan Mengefektifkan pengadaan karyawan
Menciptakan suasana & hubungan kerja yg baik TUJUAN MOTIVASI Menciptakan suasana & hubungan kerja yg baik Meningkatkan loyalitas, kreativitas & partisipasi karyawan. Meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan. Mempertinggi rasa tanggungjawab karyawan Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-2 & bahan baku.
Model Tradisional Memberikan insentif Konsep model MOTIVASI Model Tradisional Memberikan insentif Model Hubungan Manusia Mempertinggi kebutuhan sosial karyawan. Model SDM Menawarkan tanggungjawab yg bertambah.
Motivasi Langsung (direct motivation) Metode MOTIVASI Motivasi Langsung (direct motivation) Motivasi tidak langsung (indiregt motivation).
Non material incentive Alat MOTIVASI Material incentive Non material incentive
Macam Teori Motivasi TAYLOR (KLASIK) MASLOW (HIERARKI) GREGOR (X-Y) HERZBERG directing
TAYLOR (KLASIK) Orang Bekerja Baik Imbalan Langsung directing
1. TEORI MOTIVASI KLASIK Teori motivasi klasik / teori motivasi kebutuhan tunggal. Teori ini berpendapat bahwa manusia mau bekerja giat utk dapat memenuhi kebutuhan fisik/ biologis nya, berbentuk uang / barang dari hasil pekerjaannya.
1. TEORI MOTIVASI KLASIK Konsep dasar teori ini : orang akan bekerja giat, bilamana ia mendapat imbalan materi yg mempunyai kaitan dg tugas-2nya. Manajer menentukan bagai-mana tugas dikerjakan dg menggunakan sistem insentif utk memotivasi para pekerja (FW. Taylor)
2. Maslow’s Need Hierarchy Theory Dasar Teori Hierarki Kebutuhan : Manusia merupakan mahluk sosial yg berke-inginan. Suatu kebutuhan yg telah dipuaskan tdk menjadi alat motivator bagi pelakunyam & hanya kebu-tuhan yg belum terpenuhi yg akan menjadi motivator. Kebutuhan manusia tersusun dalam suatu hierarki :
4. TEORI X & TEORI Y. Mc. Gregor Teori ini didasarkan pada asumsi bahwa manusia secara jelas & tegas dapat dibedakan atas manusia penganut teori X (teori tradisional) & teori Y (teori demokratik)
4. TEORI X & TEORI Y. Mc. Gregor Rata-2 karyawan itu malas & tidak suka bekerja. 2. Umumnya karyawan tdk berambisi memncapai prestasi yg optimal & selalu menghindarkan tgj nya dg cara mengkambinghitamkan orang lain. 3. Karyawan lebih suka dibimbing, diperintah & di awasi dalam melaksanakan pekerjaanya. 4. Karyawan lebih mementingkan diri sendiri & tdk memperdulikan tujuan organisasi.
TEORI Y : Rata-2 karyawan rajin & menganggap sesungguh nya bekerja, sama wajarnya dg bermain & istirahat. Lazimnya karyawan dapat memikul tanggungjawab & berambisi untuk maju dg mencapai prestasi kerja yg optiomal. Karyawan selalu berusaha mencapai sasaran organisasi & mengembangkan dirinya untuk mencapai sasaran itu.
4. Herzberg Two Factors Motivation Theory Ada 2 faktor : a. Hygine factor / dissatisfiers Faktor Pemeliharaan Kondisi ekstrintik pekerjaan : Jika kondisi ini tdk ada menyebabkan ketidakpuasan (dibutuhkan minimal utk menjaga ketidakpuasan). Misalnya : Gaji, Jamsostek, Kondisi kerja, Status, Kebijakan perush, Kualitas supervise.
4. Herzberg Two Factors Motivation Theory b. Satisfiers factor / Motivators Pemuas Jika kondisi tsb ada berfungsi sbg motivator yg dpt menghasilkan prestasi kerj yg baik. Tetapi jika tdk ada tdk akan menyebabkan ketidakpuasan. Misalnya : Prestasi, Pengakuan, Pekerjaan itu sendiri, tang-gungjawab, Kemajuan, pertumbuhan & perkembgn pribadi.
HERZBERG Faktor Pemuas Faktor Pemeliharaan Prestasi Penghargaan Pekerjaan yang kreatif dan menantang Tanggung jawab Kemajuan dan peningkatan Faktor Pemeliharaan Kebijakan dan administrasi perusahaan Kualitas pengendalian Kondisi kerja Hubungan kerja Status kerja Keamanan kerja Penggajian directing
Teknik Pemberian Motivasi TIDAK LANGSUNG Menciptakan suasana kerja kondusif dg : a. Penyesuaian aspirasi individu dg organisasi b. Penciptaan situasi menunjang untuk berprestasi : - sosial (diklat)dan kerjasama - syarat kerja (UMR) - tempat kerja ergonomis (display, antropometri, biomekanik dan lingk.fisik) directing
b. Insentif Non-Materi : - piagam penghargaan - cuti 2. LANGSUNG a. Insentif Materi : - bonus - komisi - profit sharing - fringe benefit b. Insentif Non-Materi : - piagam penghargaan - cuti - kenaikan pangkat directing
www.jualgrosirsprei.com