Sistem Informasi Manajemen

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Permendiknas No. 19 Tahun 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH.
Advertisements

TUJUAN PENGEMBANGAN MANUSIA Pengembangan Manusia Melalui Peningkatan Kualitas Peningkatan Pilihan Hidup  Karir  Pengaruh  Penghasilan  Prestise 
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 19 Tahun 2007
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang.
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN
Peran Guru Dalam Membangun Budaya Sekolah
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Prinsip – Prinsip MBS.
MANAJEMEN PELAKSANAAN KBK
STRATEGI PENYIAPAN DAN PELAKSANAAN LOMBA GUGUS OLEH: SUTANTO HABSI
KEPEMIMPINAN DAN PENERAPAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) DALAM MENUNJANG FUNGSI MANAJEMEN PENDIDIKAN Di Susun Oleh: Hadi Prana Abadi Tulus Suratno Lizza.
PERANGKAT PERENCANAAN PEMBELAJARAN
1 Implementasi Q-Assurance di UNIVERSITAS MALIKUSSALEH.
MAKUL : MBS 2 sks Dr. Ratnawati Susanto, M.M.,M.Pd
Skenario Kegiatan ( durasi waktu 225’)
Peran Guru TIK pada Kurikulum 2013
Standar Proses Pendidikan
KEPEMPIMPINAN PEMBELAJARAN
MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU SEKOLAH
STANDAR PROSES.
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP DI SEKOLAH
PERTEMUAN 14 Pengendalian
Permendiknas No. 19 Tahun 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH.
MELAKUKAN PENDAMPINGAN YANG EFEKTIF
MANAJEMEN PRODUKSI DALAM AGRIBISNIS
Mengelola Keefektifan Individu, Kelompok, dan Organisasi
PENILAIAN DI SD KURIKULUM 2013
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
Penumbuhan Budi Pekerti dalam Mencapai Penampilan, Pelayanan dan Prestasi (3P) di SMA 1.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN
PERANCANGAN RPP KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang
PERANCANGAN RPP KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
TERHADAP SMP MENUJU SNP
MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH
PERTEMUAN 1 PENGERTIAN MANAJEMEN PRODUKTIVITAS
Widayanto Disampaikan pada Orientasi PPAI Propinsi Bali
PERANCANGAN RPP PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMK
UNDANG–UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL.
Sistem Informasi Manajemen
Guru Profesional dan Standarisasi Pendidikan Nasional
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
BIMBINGAN TEKNIS PENINGKATAN
TANTANGAN DALAM MENEMUKAN
Fungsi Anggaran Fungsi otorisasi: Anggaran Negara menjadi dasar untuk melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun yang bersangkutan. Fungsi perencanaan:
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang
Keuangan Sekolah/Madrasah
Oleh : Mohamad Rizal Nur Irawan
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
SISTEM INFORMASI AKADEMIK DI SMPN 36 BANDUNG
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
BIRO HUKUM DAN ORGANISASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
RPP Rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan.
Kelompok 6 KARAKTERISTIK KEWENANGAN DAN TANGGUNG JAWAB MBS
PENILAIAN KINERJA GURU PAI
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
* Guru : a) menjadi kritik membangun bagi guru untuk melecut semangat sehingga performa mengajarnya akan semakin meningkat dari waktu ke waktu, b) menjadi.
Peranan Kepala Sekolah dalam Pelaksanaan Bimbingan Konseling (BK)
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Menjadi Kepala Sekolah Profesional (Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok pada Mata Kuliah Manajemen Kurikulum dan Sistem Penilaian Pendidikan Dasar) Menjadi.
UNGGUL DALAM PRESTASI AKADEMIK UNGGUL DALAM PRESTASI NON AKADEMIK UNGGUL DALAM PENCAPAIAN HASIL NILAI UJIAN NASIONAL UNGGUL DALAM PENINGKATAN PROFESIONALISME.
Sosialisasi KTSP Departemen Pendidikan Nasional Sosialisasi KTSP UNDANG–UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL.
Transcript presentasi:

Sistem Informasi Manajemen Rudi Irawan NIM : 152510160 Magister Manajemen Reguler A.1 / 26

E Commerce Juragan Tempe (Rudi) Ada Rupa Ada Harga Home Profile Toko Sepatu Tugas Pasca

E Commerce Juragan Tempe (Rudi) Ada Rupa Ada Harga Home Profile Toko Sepatu Tugas Pasca Nike Tugas TUS MIK Adidas Adidas

Input Input pendidikan adalah segala sesuatu yang harus ada dan tersedia karena dibutuhkan untuk berlangsungnya suatu proses. Segala sesuatu yang dimaksud adalah berupa sumberdaya, perangkat-perangkat lunak serta harapan-harapan sebagai alat dan pemandu bagi berlangsungnya proses. Input sumber daya terbagi menjadi dua, antara lain: Input sumber daya manusia, meliputi: kepala sekolah, guru (termasuk guru BP), karyawan, dan siswa. Input sumberdaya non manusia, meliputi: peralatan, perlengkapan, uang, bahan, dan lain-lain.

Proses Dalam pendidikan berskala mikro (di tingkat sekolah), proses yang dimaksud adalah proses dalam pengambilan keputusan, proses pengelolaan kelembagaan, proses pengelolaan program, proses belajar mengajar, dan proses monitoring dan evaluasi. Dengan catatan bahwa proses belajar mengajar memiliki timgkat kepentingan tertinggi dibanding dengan proses-proses lainnya. Proses akan dikatakan memiliki mutu yang tinggi apabila pengkoordinasian dan penyerasian serta pemaduan input (guru, siswa, kurikulum, uang, peralatan, dan lain-lain) dilakukan secara harmonis, sehingga mampu menciptakan situasi pembelajaran yang menyenangkan, mampu mendorong motivasi dan minat belajar, dan benar-benar mampu memberdayakan peserta didik. Kata memberdayakan mempunyai arti bahwa peserta didik tidak sekedar menguasai pengetahuan yang diajarkan oleh gurunya, namun pengetahuan yang mereka dapatkan tersebut juga telah menjadi muatan nurani peserta didik yaitu mereka mampu menghayati, mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari, dan yang terpenting peserta didik tersebut mampu belajar secara terus menerus atau mampu mengembangkan dirinya

Dalam proses pendidikan, mencakup hal-hal sebagai berikut: Keefektifan proses belajar mengajar Kepemimpinan sekolah yang kuat Manajemen yang efektif Memiliki budaya mutu Memiliki Teamwork kompak, cerdas, dinainis Memiliki kemandirian Partisipasi warga sekolah dan masyarakat. Memiliki keterbukaan manajemen Memiliki kemauan untuk berubah (psikologis dan fisik) Evaluasi dan perbaikan berkelanjutan Responsif dan antisipatif terhadap kebutuhan Sekolah memiliki akuntabilitas

OutPut Output pendidikan adalah kinerja sekolah. Sedangkan kinerja sekolah itu sendiri adalah prestasi sekolah yang dihasilkan dari proses atau perilaku sekolah. Kinerja sekolah dapat diukur dari kualitasnya, efektivitasnya, produktifitasnya, efesiensinya, inovasinya, kualitas kehidupan kerjanya, dan moral kerjanya. Kualitas adalah gambaran dan karakteristik menyeluruh dari barang atau jasa yang menunjukan kemampuannya dalam memuasakan kebutuhan yang ditentukan atau yang tersirat. Efektifitas adalah ukuran yang menyatakan sejauh mana sasaran (kuantitas, kualitas, dan waktu) yang telah dicapai. Produktifitas adalah hasil perbandingan antara output dan input. Baik output dan input adalah dalam bentuk kuantitas. Kuantitas input berupa tenaga kerja, modal, bahan, dan energi. Sedangkan kuantitas output berupa jumlah barang atau jasa yang tergantung pada jenis pekerjannya. Output sekolah dapat dikatakan berkualitas dan bermutu tinggi apabila prestasi pencapaian siswa menunjukan pencapaian yang tinggi dalam bidang: Prestasi akademik, berupa nilai ujian semester, ujian nasional, karya ilmiah, dan lomba akademik. Prestasi non akademik, berupa kualitas iman dan takwa, kejujuran, kesopanan, olahraga, kesenian, keterampilan, dan kegiatan-kegiatan ekstrakulikuler lainnya. Mutu sekolah dipengaruhi oleh banyak tahapan kegiatan yang saling berhubungan (proses) seperti perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan.

Jika Output tidak sesuai dengan yang direncanakan Ada beberapa hal yang perlu kita cermati, terkadang output yang kita dapatkan tidak sesuai dengan yang kita inginkan, hal yang harus kita lakukan yakni : Menelaah dari sudut mana hal yang tidak kita inginkan ini muncul, apakah adari Akademik atau hal lainnya Menentukan metode yang tepat untuk menyelesaikan masalah ini Menindaklanjutinya dengan cara yang masuk kedalam strurktur kegiatan (misalkan saat siswa gagal dalam Ujian Nasional siswa mau tidak mau harus melaksanakan ujian ulang yang akan dilakukan dengan rentang waktu selanjutnya.

Bayar Pajak Online Kelebihan Kekurangan Bagi Wajib Pajak, penerapan sistem online mempermudah transaksi di lapangan. Mereka tidak perlu bertemu langsung dengan petugas pajak. Wajib Pajak juga tidak perlu lagi mengisi surat pemberitahuan pajak secara tertulis. Wajib pajak lebih menghemat waktu karena entri pajak dapat dilakukan di bank Bagi petugas pajak, mereka jadi lebih mudah melaporkan hasil penerimaan pajak tiap saat. Masih banyak wajib pajak yang tidak bisa menggunakan pembayaran pajak secara online Jika wajib pajak mengentri pajak secara online dan dalam waktu 3x24 jam tidak membayarkannya ke bank, maka id billing yang ada akan menjadi hilang dan harus mengentri ulang pajaknya

APABILA DIBANDINGKAN DENGAN SISTEM LAIN YANG SEJENIS, BAGAIMANA SISTEM YG ANDA ANALISIS Sistem pembayaran pajak online jelas lebih baik, mudah dan cepat karena tidak lagi harus mengisi secara manual pada kertas SSP.

BAGAIMANA DENGAN PEMBAYARANNYA APAKAH TERLALU RIBET, JELASKAN Sistem pembayaran pajak online tidaklah riber karena kita diajarakan untuk mempermudah pekerjaan dengan menggunakan teknologi.

BERIKAN SARAN SAUDARA TERHADAP SISTEM TERSEBUT Saran saya terhadap proses pembayaran pajak online ini, Batas waktu maksimal antara entry pajak dan pembayaran pajak tidaklah dibatasi selama 3x24 jam