PENYAKIT YANG MENYERTAI KEHAMILAN & PERSALINAN
1. TB Paru Penyakit menular langsung pada parenkim paru yang disebabkan oleh kuman atau bakteri TB (mycrobakterium tuberculosis)
Tanda dan gejala: Umum Batuk terus menerus dan berdahak selama 3 minggu atau lebih Kehamilan tidak banyak memberikan pengaruh terhadap cepatnya perjalanan penyakit ini , bahkan banyak penderita tidak mengeluh sama sekali. Gejala lain yang sering dijumpai Dahak bercampur darah Batuk darah Sesak napas dan rasa nyeri dada Badan lemah Nafsu makan menurun Berkeringat malam saat tdak melakukan kegiatan Demam lebih dari 1 bulan
ASUHAN KEBIDANAN YG DIBERIKAN Saat hamil - Tidak ada indikasi untuk melakukan tindakan penguguran kehamilan pada penderita TBC paru. - Antenatal Care dapat dilakukan seperti biasa. - Bidan melakukan rujukan ke dokter untuk memeriksakan apakah pasien mengalami tuberkulosis.
Persalinan ditolong dengan tindakan ekstraksi vakum Saat bersalin Persalinan, pada wanita yang tidak mendapat pengobatan dan tidak aktif lagi, dapat berlangsung seperti biasa, akan tetapi pada mereka yang masih aktif, pasien ditempatkan dikamar bersalin tertentu (tidak banyak digunakan penderita lain). waktu utk kala 2 hendaknya tidak terlalu lama Persalinan ditolong dengan tindakan ekstraksi vakum atau forseps dan sedapat mungkin pasien tidak meneran, diberikan masker untuk menutup mulut dan hidungnya agar tidak terjadi penyebaran kuman kesekitarnya.
Saat nifas Usahkan jangan terjadi perdarahan banyak, cegah dg pemberian uteritonika Setelah pasien melahirkan, penderita dirawat diruang observasi 6-8 jam, kemudian pasien dapat dipulangkan langsung. Untuk mencegah terjadinya infeksi tambahan dapat di beri antibiotik Obat TBC paru diteruskan, serta nasihat perawatan nifas yang harus mereka lakukan. Pasien yang tidak mungkin dipulangkan, harus dirawat diruang isolasi. Bila terjadi anemia dapat di berikan transfusi darah
BBL - Perawatan bayi yang dilahirkan oleh ibu yang menderita TBC paru harus dihindari agar anaknya tidak ketularan ibunya. -Dalam keadaan ideal bayi setelah lahir segera dipisahkan dari ibunya, sampai ibunya tidak memperlihatkan tanda-tanda proses aktif lagi yaitu setelah dibuktikan dengan pemeriksaan sputum - Bila suntikan BCG tersedia, sebaiknya segera diberikan pada bayi setelah lahir, atau bila reaksi mantoux negatif.
PENANGANAN Jelaskan pada pasien bahwa mereka memerlukan pengobatan yang cukup lama dan ketekunan serta ada kemauan untuk berobat secara teratur Penyakit akan sembuh dengan baik bila pengobatan yang diberikan dipatuhi oleh penderita Pasien dididik untuk menutup mulut dan hidungnya jika bersin, batuk, tertawa Pada pasien TBC paru yang tidak aktif, selama kehamilan tidak perlu dapat pengobatan
Obat – Obat Yang dapat digunakan Isoniazid (INH) dengan dosis 300 mg/hari. Ethambutol dengan dosis 15-20 mg/kg/hari. Sterptomycin dengan dosis 1 g/hari. Rifampisisn dengan dosis 600 mg/hari
3. PENYAKIT JANTUNG Penyakit jantung pd wnta hamil mrpkan sebab kematian yang tinggi. Perubahan-perubahan dalam sistem kardiovaskuler dalam masa kehamilan: Hidremia (hipervolemia) Sejak umur kehamilan 10 minggu dan mencapai puncaknya 32 dan 36 minggu. Uterus mendorong diafragma Pembuluh darah besar dekat jantung mengalami lekukan dan putaran.
Saat-saat berbahaya bagi penderita penyakit jantung adalah : - Kehamilan 32-36 minggu apabila hipervolemia mencapai puncak - Partus kala ll apabila wanita mengerahkan tenaga untuk meneran
Sesak nafas Debar jantung Dada terasa berat Nadi cepat Keluhan & gejala Sesak nafas Debar jantung Dada terasa berat Nadi cepat Oedema pada kaki Sianosis
Klasifikasi Penyakit Jantung Dalam Kehamilan Kelas I Tanpa pembatasan dalam kegiatan fisik, dan tanpa gejala-gejala penyakit jantung apabila mereka melakukan kegiatan biasa. Kelas II Sedikit pembatasan dalam kegiatan fisik. Bila istirahat ----- Keluhan tidak ada Kegiatan fisik biasa ------ menimbulkan gejala (sesak nafas, kelelahan, nyeri dada)
Klasifikasi Penyakit Jantung Dalam Kehamilan Kelas III Banyak pembatasan dalam kegiatan fisik. Bila istirahat ----- Keluhan tidak ada Kegiatan fisik biasa ------ menimbulkan gejala Kelas IV Pada waktu istirahat-------- Keluhan ada
PENATALAKSANAAN Batasi penambahan BB Segera atasi anemia dan tanda preeklamsia Anjurkan istirahat yang cukup, diet rendah garam Bila penyakit berat dan sesak nafas dan sianosis rawat Ibu untuk mendapatkan perawatan intensif Kelas I Tidak ada pengobatan tambahan Kelas II Tidak ada pengobatan tambahan, hindari aktifitas yang berlebihan terutama usia kehamilan 28 – 32 mg Kelas III Dirawat di RS sejak usia kehamilan 28 mg & pemberian diuretika Kelas IV Dirawat di RS selama hamil, tidak dianjurakan hamil
4. Diabetes Melitus ( DM ) DM adalah keadaan dimana tubuh tidak menghasilkan atau memakai insulin sebagaimana mestinya.
Riwayat kebidanan Beberapa kali keguguran Riwayat pernah melahirkan anak yg mati tanpa sebab yang jelas Riwayat pernah melahirkan bayi dg cacat bawaan BB bayi > 4000 gram Riwayat preklamsia Polihidramnion
Riwayat Ibu Umur ibu hamil > 30 tahun Riwayat DM dalam keluarga Obesitas Infeksi saluran kemih berulang- ulang selama kehamilan
Hambatan pertumbuhan janin Efek pada ibu Efek pada janin Preeklamsia Polihidramnion Infeksi saluran kemih SC trauma Makrosomia Hipoglikemia Hambatan pertumbuhan janin Cacat bawaan
Asuhan yg diberikan Beritahu pasien bahwa dia harus bekerja sama dengan dokter yg tepat untuk mengawasi kehamilannya Dukungan dari keluarga dan ahli gizi supaya mendapatkan informasi yg tepat Diet yg baik Kenaikan BB yg benar Olahraga Istirahat, pengaturan obat, pengaturan gula darah.
Pedoman diit untuk wanita DM a. Tdk makan kue kering, coklat, selai atau jeli b. Baca label c. Hindari makan cepat saji d. Makan sedikit tapi sering f. Semua mknan mengandung sumber protein g. Makan pagi porsi kecil h. Pilih makan tinggi serat i. Asupan rendah lemak
Penatalaksanaan Pantau kadar glukosa min 2 kali seminggu Anjurkan kontrol 2-4 mggu sekali, bahkan lebih sering saat mendekati persalinan Pantau ibu dan janin dengan pengukuran TFU dan perhitungan DJJ Kehamilan dg DM yang berkomplikasi hrs dirawat sjak umur kehalima 34 mgu dan biasanya memerlukan insulin
5. Asma Faktor timbul penyakit asma : Zat-zat alergi Infeksi saluran nafas Pengaruh udara Faktor psikis
< dari1/3→ penderita asma akan membaik selama kehamilan, > dari 1/3 akan menetap, < dari 1/3 bertambah buruk atau serangan bertambah. Serangan akan timbul mulai dari usia kehamilan 24 minggu sampai 36 minggu
Keluhan pasien: Nafas pendek Berbunyi Sesak nafas Dan batuk-batuk
Penanganan: Mencegah timbulnya stress Menghindari faktor resiko (pencetus) yang sudah diketahui, secara intensif Mencegah penggunaan obat-obatan seperti aspirin dan semacam yang dapat menjadi pencetus timbulnya serangan. Pada asma yang ringan dapat digunakan obat-obatan lokal yang berbentuk inhalasi atau per oral seperti isoproterenol Pada keadaan lebih berat penderita harus dirawat
Pengaruh kehamilan terhadap timbulnya serangan asma Serangan timbul mulai UK 24-36 minggu Pengaruhnya akan menyebabkan ibu dan janin akan kekurangan oksigen / hipoksia Jika tidak diatasi akan meyebabkan keguguran, persalinan prematur, atau gangguan pertumbuhan janin
2. Penyakit ginjal Glomerulonetritis Akut dan Kronik Penyakit ginjal dengan gejala hipertensi yang dapat dijumpai pada wanita hamil adalah : Glomerulonetritis Akut dan Kronik Pielonefritis kronik Penyakit ginjal polikistik
Pemeriksaan air kencing dan faal ginjal Wanita hamil dengan penyakit ginjal pd pemeriksaannya meliputi : Pemeriksaan air kencing dan faal ginjal Pemeriksaan berkala tekanan darah Pemeriksaan kuantitatif albumin air kencing Pemeriksaan darah lengkap termasuk ureum dan kreatinin
Lanjutan… Ibu hamil dengan tekanan darah yang sangat tinggi dan disertai dengan albuminaria yang berat sering terjadi abortus spontan, kematian janin sebaiknya kehamilan tidak perlu diteruskan. Penanganan penyakit ginjal dengan kehamilan sama dengan penanganan penyakit ginjal diluar kehamilan tdd : Banyak istirahat Diit rendah garam Bila tekanan darah sangat tinggi, berikan antihipertensif
TERIMA KASIH