Klasifikasi , Kodifikasi Penyakit dan Masalah Terkait Kkpmt 2 PROGRAM STUDI DIII REKAM MEDIS & INFORMASI KESEHATAN FAKULTAS ILMU – ILMU KESEHATAN Klasifikasi , Kodifikasi Penyakit dan Masalah Terkait Kkpmt 2 IRK 242 2 SKS Dr.Noor Yulia
SISTIM PANCA INDRA ANATOMI - FISIOLOGI
FISIOLOGI PANCA INDRA Sensasi Stimulus Reseptor Jalur Saraf
Indra adalah kumpulan reseptor yang khas untuk menyadari suatu bentuk perubahan lingkungan. Agar dapat terjadi suatu penginderaan harus dipenuhi empat syarat mutlak yaitu : Adanya stimulus atau perubahan lingkungan yang mampu unuk membangkitkan respon sistem saraf. Reseptor atau organ indra harus dapat menerima stimulus dan mengubahnya menjadi impuls saraf . Impuls saraf harus dihantarkan sepanjang lintasan saraf dari reseptor atau organ indra ke otak. Pusat indra yang bersangkutan di otak harus menterjemah kan impuls saraf yang diterimanya menjadi sebuah kesan.
Sensasi Sensasi berasal dari kata “sense” yang artinya alat pengindraan, yang menghubungkan organisme dengan lingkungannya. sensasi dapat diartikan sebagai aspek kesadaran yang paling sederhana yang dihasilkan oleh indra kita sebagai hasil dari kejadian di lingkungan maupun kejadian dalam diri kita, seperti temperatur tinggi, warna hijau, rasa nikmatnya makanan. Sensasi dimulai dengan reseptor indera, yang mengubah energy dari sebuah impuls listrik yang berjalan sepanjang saraf menuju otak.
Sensasi ialah apa yang dirasakan melalui panca indera. : merasakan sentuhan melalui indera peraba. Merasakan suhu udara juga melalui indera peraba. Mencium aroma melalui indera penciuman. Merasakan asin, asam, manis, pahit melalui indera pengecap. Merasakan kegaduhan (suara) melalui indera pendengaran. Merasakan gelap, terang, melihat benda melalui indera penglihatan.
Stimulus Stimulus adalah perubahan lingkungan yang mampu untuk membangkitkan respon pada sitim saraf Penerimaan, persepsi dan reaksi adalah 3 komponen setiap pengalaman sensori. Dalam menjalankan fungsinya organ sensori berkaitan erat dengan sistem persyarafan yang berfungsi sebagai reseptor dan penghantar stimulus sehingga tercipta sebuah persepsi yang dapat menimbulkan reaksi dari individu. Terdapat 3 komponen penting yaitu: sensor( reseptor ) + jaringan syasaf + otak. Pada hal tertentu melibatkan kelenjar (metabolisme), jantung, & paru.
Reseptor Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Organ indera pada tubuh kita bertindak sebagai reseptor Jalur Saraf Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut penghubung (akson) dimana sel-sel khusus yang memanjang dan meluas dan Sel saraf tersebut disebut neuron. Impuls saraf dihantarkan sepanjang lintasan saraf dari reseptor atau organ indra ke otak
Fisiologi Penglihatan Reseptor pada penglihatan Proses melihat Fisiologi Pendengaran Reseptor pada pendengaran Proses mendengar Fisiologi pembauan Reseptor pembauan Proses pembau Fisiologi pengecapan Reseptor pengecapan Proses pengecap Fisiologi perasa Reseptor perasa Proses merasakan
Fisiologi Penglihatan Reseptor pada penglihatan Proses melihat Bola mata dibungkus oleh 3 lapisan jaringan, yaitu: Sklera, Jaringan uvea : terdiri atas iris, badan siliar, dan khoroid Retina, Jaringan sklera dan uvea dibatasi oleh ruang potensial yang mudah dimasuki darah bila terjadi perdarahan pada ruda paksa yang disebut perdarahan suprakhoroid Ruang yang terletak diantara lensa mata dan retina disebut ruang viterus, berisi cairan yang lebih kental (humor viterus), yang bersama dengan humor akueus berperan dalam memelihara bentuk bola mata.
Reseptor pada penglihatan Bola mata mempunyai 3 lapis dinding yang mengelilingi rongga bola mata. dari luar ke dalam sebagai berikut: Sklera : merupakan jaringan ikat kenyal berwarna putih buram (tidak tembus cahaya), kecuali di bagian depan bersifat transparan, disebut kornea.Sklera merupakan bagian terluar mata memberi bentuk dan melindungi bola mata Kornea merupakan jalan masuk cahaya pada mata dengan menempatkannya pada retina. Konjungtiva adalah lapisan transparan yang melapisi kornea dan kelopak mata. berfungsi melindungi bola mata . Sklera berfungsi untuk bagian-bagian dalam bola mata dan untuk mempertahankan kekakuan bola mata.
2. Jaringan Vaskular : jaringan uvea Terdiri dari : Iris : terletak diantara kornea dan mata. Di bagian depan iris bercelah membentuk pupil dan melalui pupil sinar dapat masuk.(lubang yang terletak di tengah iris) Fungsi Iris sebagai diafragma, yaitu pengontrol ukuran pupil untuk mengatur jumlah cahaya yang memasuki mata, dengan jalan membesarkan atau mengecilkan pupil, Ketika mata berakomodasi untuk melihat benda yang dekat atau cahaya yang terang otot sirkuler berkontraksi sehingga pupil mengecil, begitu pula sebaliknya. Iris juga mempengaruhi warna mata seseorang, yaitu dengan jumlah dan sifat pigmen yang terkandung di dalamnya Dan koroid membentuk badan siliaris berlanjut ke depan membentuk iris yang berwarna. .
Badan siliar Koroid : Lensa mata terletak di belakang iris menghasilkan cairan bilik mata (akuor humor) yang dikeluarkan melalui trabekulum yang terletak pada pangkal iris . Koroid : berwarna coklat kehitaman sampai hitam;berfungsi untuk mencegah refleksi (pemantulan sinar). Merupakan menbran tipis yang mengandung pigmen dan melapisi permukaan sebelah dalam sklera. merupakan lapisan yang berisi banyak pembuluh darah yang memberi nutrisi dan oksigen terutama untuk retina. Lensa mata berfungsi untuk membiaskan cahaya yang masuk dan memfokus kan cahaya pada retina. Lensa berada tepat di belakang iris dan tergantung pada ligamen suspensori. Dan Bentuk lensa dapat berubah diatur oleh otot siliaris.
3. Retina terletak paling dalam dan Lapisan ini peka terhadap sinar. mempunyai susunan sebanyak 10 lapisan yang merupakan membran neurosensoris yang akan merubah sinar menjadi rangsangan pada saraf optik dan diteruskan ke otak. Bagian yang dilewati urat saraf optik tidak peka terhadap sinar dan daerah ini disebut bintik buta. Sekitar 120-125 juta reseptor dalam retina berbentuk pipih dan panjang yaitu sel batang(rod).merupakan reseptor visual yang bereaksi pada cahaya redup. sekitar 7-8 juta reseptor dalam retina berbentuk seperti corong yaitu sel kerucut(cone). merupakan reseptor visual yang terlibat dalam menangkap warna. Sel batang lebih peka terhadap cahaya dari pada sel kerucut.
Mata merupakan organ penglihat (apparatus visual) yang bersifat peka cahaya (foto sensitif). Mata merupakan bagian indera yang fungsinya hanya terbatas pada menerima dan menyiapkan rangsang agar dapat diteruskan ke pusat-pusat penglihatan yang terletak di dalam otak. Saraf optik, yaitu saluran saraf yang menghubungkan mata dengan otak (the visual pathway). Pusat penglihatan dalam otak (visural korteks). Lapisan jaringan saraf pada retina mengandung tiga daerah neuron yaitu: Neuron Fotoreseptor Neuron Bipolar Neuron Ganglion Neuron fotoreseptor berfungsi untuk menerima stimulus cahaya.
Neuron fotoreseptor dapat dibedakan menjadi : rods : Sel batang mengandung pigmen rodospin , khusus untuk penglihatan hitam-putih dalam cahaya redup, serta untuk membedakan gelap dan terang , tidak dapat menghasilkan yang berwarna. cones : sel kerucut mengandung pigmen iodopsin, khusus untuk melihat benda berwarna , dapat menghasilkan bayangan yang tajam dalam cahaya terang. Sel kerucut terpusat pada fovea sentral, suatu lekukan kecil pada makula lutea. Makula lutea (bintik kuning) terdapat pada bagian posterior retina, bersesuaian dengan sumbu visual mata. Bayangan hanya dapat direspon oleh mata, jika jatuh pada bintik kuning Cahaya yang diterima oleh neuron-neuron fotoreseptor diubah menjadi impuls syaraf, kemudian dihantarkan ke neuron bipolar dan diteruskan ke neuron ganglion.
antara retina dan khoroid terdapat rongga yang potensial sehingga retina dapat terlepas dari khoroid yang disebut ablasio retina. Badan kaca mengisi rongga di dalam bola mata dan bersifat gelatin yang hanya menempel pada papil saraf optik, makula dan pars plana. Bila terdapat jaringan ikat di dalam badan kaca disertai dengan tarikan pada retina, maka retina akan robek dan akan terjadi ablasi retina. Lensa mata mempunyai peranan pada akomodasi atau melihat dekat sehingga sinar dapat difokuskan di daerah makula lutea.
Fisiologi Pendengaran Reseptor pada pendengaran Proses mendengar
Reseptor pada pendengaran Telinga dapat dibagi atas beberapa bagian yang masing-masing mempunyai fungsi atau tugas sendiri-sendiri, yaitu : Telinga bagian luar : merupakan bagian yang menerima stimulus dari luar. Telinga bagian tengah : merupakan bagian yang meneruskan stimulus yang diterima oleh telinga bagian luar, jadi bagian ini merupakan transformer. mengirimkan getaran suara dari membran timpani Telinga bagian dalam : merupakann reseptor yang sensitif yang merupakan saraf-saraf penerima. Telinga mempunyai reseptor khusus untuk mengenali getaran bunyi dan untuk keseimbangan.
Proses mendengar : Getaran suara dapat sampai pada organ corti melalui lintasan sebagai berikut: Getaran suara memasuki liang telinga-> Menekan membran tympani -> melintas melalui tulang-tulang pendengaran -> Menekan tingkap jorong -> Menimbulkan gelombang pada jaringan perilimfe-> Menekan membran vestibularis dan skala basilaris -> merangsang sel-sel rambut pada organ corti. -> mulai terjadi pembentukan impuls saraf.
Fisiologi pembauan Reseptor pembauan Proses pembau
Reseptor pembauan Indra pembau berupa kemoreseptor yang terdapat di permukaan dalam hidung, yaitu pada lapisan lendir bagian atas. Proses pembau : Sel-sel penerima atau reseptor bau terletak dalam hidung sebelah dalam. Stimulus berupa benda-benda yang bersifat khemis atau gas yang dapat menguap, Stimulus mengenai alat-alat penerima yang ada dalam hidung, kemudian diteruskan oleh syaraf sensoris ke otak,sebagai respons dari stimulus orang menyadari apa yang dicium yaitu bau .
Fisiologi pengecapan Reseptor pengecapan Proses pengecap
Reseptor pengecapan Indera pengecapan terdapat di lidah Pada lidah terdapat reseptor untuk rasa. Reseptor ini peka terhadap stimulus dari zat-zat kimia, sehingga disebut kemoreseptor.stimulusnya merupakan benda cair. Reseptor pengecap berupa tunas pengecap yang terdiri atas sekelompok sel sensori yang mempunyai tonjolan seperti rambut papil . Pada lidah reseptor-reseptor yang sensitif terhadap rasa manis terdapat pada ujung lidah, untuk rasa masam terdapat pada bagian kanan dan kiri lidah. Pangkal lidah sensitif untuk rasa pahit dan bagian samping depan sensitif terhadap rasa asin.
Proses pengecap stimulusnya merupakan benda cair yang terdiri dari makanan bercampur dengan saliva zat cair tersebut mengenai ujung saraf penerima yang terdapat pada lidah, kemudian dilangsungkan oleh syaraf sensoris ke otak, hingga akhirnya orang dapat menyadari atau mempersepsikan tentang apa yang dicecap
Fisiologi perasa Reseptor perasa Proses merasakan Tekanan adalah rasa raba yang menetap Reseptor raba paling banyak ditemukan dikulit jari tangan dan bibir dan relatif jarang dikulit badan .
Reseptor perasa Sehubungan dengan fungsinya sebagai alat peraba, kulit dilengkapi dengan reseptor reseptor khusus.: Reseptor untuk rasa sakit ujungnya masuk ke daerah epidermis. Reseptor untuk tekanan, ujungnya berada di dermis yang jauh dari epidermis. Reseptor untuk rangsang sentuhan dan panas, ujung reseptornya terletak di dekat epidermis. Reseptor-reseptor yang terletak di alat indera peraba antara lain : Ujung Saraf Bebas Serat saraf sensorik aferen berakhir sebagai ujung akhir saraf bebas pada banyak jaringan tubuh dan merupakan reseptor sensorik utama dalam kulit. menerima perasaan raba, nyeri dan suhu
Korpuskulus Peraba (Meissner) terletak pada papila dermis, khususnya pada ujung jari, bibir, puting dan genitalia.peka terhadap sentuhan dan memungkinkan diskriminasi/ pembedaan dua titik (mampu membedakan rangsang dua titik yang letaknya berdekatan). Korpuskulus Berlamel (Vater Pacini) ditemukan di jaringan subkutan pada telapak tangan, telapak kaki, jari, puting, periosteum, mesenterium, tendo, ligamen dan genetalia eksterna. berfungsi untuk menerima rangsangan tekanan yang dalam. Korpuskulus Gelembung (Krause) ditemukan di daerah mukokutis (bibir dan genetalia eksterna), pada dermis dan berhubungan dengan rambut. sebagai mekanoreseptor yang peka terhadap dingin. Korpuskulus Ruffini ditemukan pada jaringan ikat termasuk dermis dan kapsula sendi.merupakan mekanoreseptor
Klasifikasi reseptor Berdasarkan tipe energi khusus atau kepekaan tertentu Termoreseptor peka terhadap perubahan suhu. Mekanoreseptor peka terhadap sentuhan dan tekanan. Kemoreseptor peka terhadap perubahan kimiawi. Osmoreseptor peka terhadap perubahan tekanan osmotik. Berdasarkan sumber rangsangan Ekteroreseptor :terletak pada permukaan tubuh ,berespons terhadap rangsangan eksterna atau luar. Proprioreseptor :berespons terhadap perubahan posisi dan pergerakan , berhubungan dengan sistem muskuloskeletal. Interoreseptor : pada visera/alat dalam dan pembuluh darah Berdasarkan morfologi Badan terakhir yang bebas/ terbuka (tanpa kapsul) tidak berhubungan dengan tipe sel lainnya. Badan akhir yang berkapsul (korpuskular) mengandung unsur bukan saraf di samping saraf badan akhir saraf.
PATOFISIOLOGI SISTIM PENGLIHATAN Gangguan kelopak mata dan kelenjar lakrimal Gangguan konjungtiva Gangguan sklera, kornea , iris dan badan siliar Gangguan lensa Gangguan koroid dan retina Glaukoma Gangguan badan vitreus dan bola mata Gangguan saraf optik dan jalur visual Gangguan otot okular , gerakan binokular , akomodasi dan refraksi Gangguan visual dan kebutaan
Gangguan kelopak mata dan kelenjar lakrimal Hordeolum Chalazion Blepharitis Entropion lagophtalmus Ptosis Xanthelasma System lacimalis Dacryo Adenitis Epiphora canalic ulitis Mucocele dacryolith
Gangguan kelopak mata dan kelenjar lakrimal Tumor Kelopak Mata Tumor dan kanker bisa tumbuh di kelopak mata. Xantelasma Salah satu jenis tumor jinak yang paling sering ditemukan di kelopak mata berwarna putih-kuning, yang terdiri dari lemak.menunjukkan adanya peningkatan kadar kolesterol (terutama pada orang muda). Kanker jenis karsinoma sel skuamosa dan karsinoma sel basal Juga bisa tumbuh pada kelopak mata
Dakriosistitis Dakriosistitis adalah suatu infeksi pada kantong air mata (sakus lakrimalis). terjadi akibat penyumbatan pada duktus nasolakrimalis (saluran yang mengalirkan air mata ke hidung). GEJALA : Infeksi menyebabkan nyeri di daerah sekitar kantong air mata yang tampak merah dan membengkak. Mata menjadi merah dan berair serta mengeluarkan nanah. Jika kantong air mata ditekan secara perlahan, akan keluar nanah dari lubang di sudut mata sebelah dalam (dekat hidung).Penderita juga mengalami demam. Jika infeksi ringan atau berulang lama sebagian besar gejala menghilang hanya pembengkakan ringan yang menetap. Kadang infeksi menyebabkan tertahannya air mata di dalam kantong air mata sehingga terbentuk kantong yang berisi cairan mukokel di bawah kulit.
Hordeolum (Stye) adalah infeksi akut pada kelenjar minyak di tepi atau di bawah dalam kelopak mata Bisa terbentuk lebih dari 1 hordeolum pada saat yang bersamaan. Kadang bersamaan dengan atau sesudah blefaritis. Hordeolum biasanya timbul dalam beberapa hari dan bisa sembuh secara spontan serta bisa timbul berulang Disebabkan oleh bakteri dari kulit (biasanya stafilokokus). Gejala berawal sebagai kemerahan, nyeri bila ditekan dan nyeri pada tepi kelopak mata.Mata berair, peka terhadap cahaya terang dan penderita merasa ada sesuatu di matanya. Biasanya hanya sebagian kecil kelopak yang membengkak, kadang seluruh kelopak , di tengah daerah yang membengkak terlihat bintik kecil berwarna kekuningan. Bisa terbentuk abses (kantong nanah) yang cenderung pecah dan melepaskan sejumlah nanah.
Kalazion adalah sebuah massa kecil di dalam kelopak mata yang disebabkan oleh penyumbatan pada saluran kelenjar minyak yang kecil di dalam kelopak mata.(kelenjar Meibom adalah kelenjar sebasea, yang menghasilkan minyak membentuk permukaan selaput air mata ). Gejala awal terasa seperti hordeolum, kelopak mata membengkak , nyeri dan mengalami iritasi.Beberapa hari kemudian gejala tersebut menghilang meninggalkan pembengkakan bundar tanpa rasa nyeri pada kelopak mata dan tumbuh secara perlahan.Di bawah kelopak mata terbentuk daerah kemerahan atau abu-abu Pengompresan akan melunakkan minyak yang mengeras yang menyumbat saluran dan mempermudah pengaliran serta penyembuhan
Entropion dan Ektropion Entropion adalah suatu keadaan dimana kelopak dan bulu mata bagian bawah membalik ke dalam ke arah bola mata. Ektropion adalah suatu keadaan dimana kelopak dan bulu mata bagian bawah membalik ke arah luar. Kebanyakan entropion terjadi karena : pengenduran jaringan kelopak mata akibat proses penuaan. pembentukan jaringan parut pada permukaan dalam kelopak mata akibat luka bakar kimia panas, peradangan atau reaksi alergi. Bawaan lahir : kelopak mata tidak terbentuk secara sempurna. Kebanyakan kasus ektropion terjadi akibat : pengenduran jaringan kelopak mata akibat penuaan. Jaringan parut akibat luka bakar kimia,panas, trauma, kanker kulit atau pembedahan kelopak mata. Bawaan lahir : pembentukan kelopak mata yang tidak sempurna
PENGOBATAN Infeksi duktus lakrimalis ,hordeolum dan kalazion diobati dengan antibiotik per-oral (melalui mulut) atau intravena (melalui pembuluh darah).dan Krim antibiotik kadang digunakan untuk yang berulang atau menetap kompres hangat selama 10 menit sebanyak 4 kali/hari. Jika terbentuk abses, dilakukan pembedahan untuk membuka dan membuang nanahnya. Juga untuk infeksi menahun, Entropion dan ektropion harus diperbaiki melalui pembedahan sebelum gesekan kelopak dan bulu mata menyebabkan kerusakan kornea. Pembedahan biasanya dilakukan dengan bius lokal dan penderita tidak perlu dirawat., dilakukan pengencangan kelopak mata.dan setelah pembedahan, mata ditutup selama 24 jam dan diberi salep antibiotik selama sekitar 1 minggu
Blefaritis adalah suatu peradangan pada kelopak mata. ditandai dengan pembentukan minyak berlebihan di dalam kelenjar di dekat kelopak mata merupakan lingkungan yang disukai oleh bakteri Terdapat 2 jenis blefaritis: Blefaritis anterior : mengenai kelopak mata bagian luar depan (tempat melekatnya bulu mata).Penyebab bakteri stafilokokus dan ketombe pada kulit kepala. Blefaritis posterior ; mengenai kelopak mata bagian dalam (bagian kelopak mata yang lembab, yang bersentuhan dengan mata).Penyebab : kelainan pada kelenjar minyak.: penyakit kulit rosasea dan ketombe pada kulit kepala (dermatitis seboreik). Alergi , infestasi kutu pada bulu mata juga bisa menyebabkan blefaritis.
Blefaritis menyebabkan kemerahan dan penebalan ,juga terbentuk sisik dan keropeng /luka terbuka yang dangkal pada kelopak mata. Mata dan kelopak mata terasa gatal, panas dan merah. Bengkak kelopak mata dan beberapa helai bulu mata rontok. Mata menjadi merah, berair dan peka terhadap cahaya terang. Bisa terbentuk keropeng yang melekat erat pada tepi kelopak mata; jika keropeng dilepaskan, terjadi perdarahan. Selama tidur, sekresi mata mengering sehingga ketika bangun kelopak mata sukar dibuka Pengobatan utama adalah membersihkan pinggiran kelopak mata untuk mengangkat minyak yang merupakan makanan bagi bakteri.bisa digunakan sampo bayi atau pembersih khusus. salep antibiotik (misalnya eritromisin atau sulfacetamide) atau antibiotik per-oral (misalnya tetracycline). Jika terdapat dermatitis seboroik, harus diobati. Jika terdapat kutu, dihilangkan dengan mengoleskan jeli petroleum pada dasar bulu mata.
Trichiasis Trichiasis adalah kelainan tumbuh pada bulu mata, yang bergesekan dengan bola mata, pada seseorang yang tidak mengalami entropion. Penyebab trichiasis biasanya tidak diketahui. Mata merah pedih, terasa ada benda asing, terjadi sobekan , peka, kadang terasa sakit ketika kena sinar matahari langsung Jika berlangsung lama, bisa mengakibatkan luka parut. Trichiasis berbeda dengan entropion bila posisi kelopak mata normal angkat bulu mata dengan forceps , elektrolisis atau cryosurgery (menggunakan cara dingin yang ekstrem untuk menghancurkan folikel rambut).
Gangguan Orbital Mata Orbital adalah bagian tulang tengkorak yang berongga, tempat mata dan struktur sekelilingnya berada. Penyakit orbital dapat timbul dari dalam orbital itu sendiri atau sebagai bagian dari penyakit sistemik yang mempengaruhi beberapa jaringan atau organ tubuh. Beberapa tanda gangguan orbital : Protrusi bola mata (bola mata menonjol keluar) Nyeri Diplopia atau pandangan ganda Kehilangan penglihatan Kelopak mata kemerahan dan bengkak
Ptosis
Gangguan Inflamatori (menular atau tidak menular) Infeksi orbital atau sellulitis orbital dapat disebabkan oleh : bakteri, jamur atau organism parasit. infeksi sinus yang berdekatan pada daerah periokular, atau cidera. kondisi opthalmik gawat darurat yang memerlukan rawat inap dan pengobatan antibiotik karena penyebaran infeksi rongga sinus ke dalam otak dapat membahayakan jiwa. Operasi untuk mengeringkan abses orbital mungkin diperlukan Contoh : sellulitis orbital kiri disertai panas dan mata kiri bengkak dan kemerahan CT scan pasien yang sama menunjukkan kumpulan nanah (abses) dalam orbit dan protrusi mata kiri
Gangguan Struktural Kerusakan struktur orbit mengakibatkan: cacat congenital Kista dermoid umumnya benjolan tanpa nyeri dari kanak-kanak , tidak selalu butuh operasi pengangkatan kecuali mengganggu penglihatan atau menyebabkan bengkak yang tidak enak dilihat. Keretakan dinding orbital umumnya mempengaruhi medial dan dasar orbit, lokasi antara mata dan hidung, dibawah masing-masing mata. Tidak semua keretakan perlu diperbaiki. Biasanya hanya keretakan besar dan keretakan yang menyebab kan penglihatan ganda yang sangat mengganggu karena penjeratan otot, yang diperbaiki. Contoh : Pasien mengalami keretakan pada dasar orbital mengakibatkan memar parah disekeliling kulit kelopak mata juga penjeratan otot mata menyebabkan ketidak mampuan pasien melihat ke atas dan penglihatan ganda saat melihat ke atas.
Gangguan Vaskular Malformasi vaskular seperti : Malformasi limfangioma atau venous limpatik pada dasarnya bersifat jinak tetapi dapat menyebabkan hilangnya penglihatan karena penekanan terhadap saraf optik. Kondisi tersebut sering menyebabkan mata menonjol yang tidak enak dilihat dan mempengaruhi posisi dan pergerakan mata mengakibatkan penglihatan ganda. Diagnosis : Pemeriksaan klinis , CT scan atau angiogram .
Hifema Akibat trauma tembus atau tumpul pada mata yang merobek pembuluh darah iris atau badan siliar, atau terjadi secara spontan. Perdarahan bisa juga berasal dari pembuluh darah kornea atau limbus dan badan siliar. tampak darah dibalik kornea menutupi gambaran iris. Hifema dapat disertai dengan atau tanpa perdarahan pada konjungtiva. pasien akan mengeluh sakit, disertai dengan epiforia dan blefaropasme. Penglihatan sangat menurun , bila pasien duduk hifema akan terlihat terkumpul di bagian bawah bilik mata depan,hifema dapat memenuhi seluruh ruang bilik mata depan.
Istilah - istilah PINGUEKULA : Bercak degenerasi konjungitva di daerah celah kelopak yang berbentuk segitiga di bagian nasal dan temporal selaput bening BERCAK BITOT : Merupakan bercak berbusa yang terdiri atas epitel mati dan secret konjungtiva UVEITIS : adalah radang pada uvea
LANJUT KULIAH MENDATANG PATOFISIOLOGI PANCA INDRA