R CORNEAWATY CHANIRA I B NIM : 140071 Konsepsi R CORNEAWATY CHANIRA I B NIM : 140071
OVUM Ovulasi Ovulasi adalah Ovulasi adalah interaksi dari hipotalamus – hipofise – ovarium dan endometrium. Ovarium memiliki 2 peran utama : Fungsi endokrin untuk menghasilkan estrogen dan progesteron dalam rangka mempersiapkan uterus untuk menerima hasil konsepsi Gametogenesis dan ovulasi
Proses Ovulasi Perkembangan folikel ovarium terjadi sebagai akibat dari stimulasi hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofiseHipotalamus dan hipofise merupakan organ yang saling terkait. Secara bersama - sama keduanya mengatur struktur dan fungsi ovarium melalui siklus menstruasi. Hipotalamus menghasilkan GnRH - Gonadotropin Releasing Hormone yang selanjutnya akan merangsang produksi FSH – follicle stimulating hormone dan LH – Luteinizing Hormon.
Fungsi Ovum Fungsi ovum adalah untuk membawa set kromosom untuk disumbangkan oleh perempuan dan menciptakan lingkungan yang tepat untuk memungkinkan terjadinya pembuahan dengan sperma. juga menyediakan nutrisi bagi embrio berkembang sampai tenggelam ke dalam rahim dan plasenta mengambil alih.
SPERMA Sel sperma adalah gamet jantan, atau sel-sel yang berfungsi dalam reproduksi seksual, sebelum pembuahan. Gamet bergabung dengan gamet lain, dalam hal ini sel telur perempuan, untuk membentuk zigot. Sebuah zigot adalah ovum, atau telur, setelah pembuahan. Sperma adalah singkatan dari spermatozoon, dan spermatozoa dalam bentuk jamak.
Tidak semua sel sperma dilepaskan ke dalam vagina akan bertahan berjalanan sampai leher rahim ke saluran tuba. Hanya sel sperma hidup yang sehat dan lurus akan memiliki kesempatan untuk mencapai sel telur, suatu prestasi yang membutuhkan sperma mikroskopis untuk berenang sampai satu jam. Jika tidak ada sel telur untuk dibuahi, sel-sel sperma dapat tetap hidup hingga lima hari atau lebih dalam saluran reproduksi wanita.
FERTILISASI Merupakan kelanjutan dari proses konsepsi, yaitu sperma bertemu dengan ovum, terjadi penyatuan sperma dengan ovum,sampai dengan terjadi perubahan fisik dan kimiawi ovum- sperma hingga menjadi buah kehamilan. Berikut adalah fase - fase dalam konsepsi sampai dengan fertilisasi. Sperma memasuki vagina Sperma diejakulasikan diforniks vagina saaat koitus, menuju keampula tuba sebagai tempat fertilisasi.
Proses Kapasitasi Sperma mengalami perubahan biokimiawi agar lebih kuat untuk mencapai ampula tuba. Reaksi Akromosom Sperma mengadakan pengeluaran cairan hyaluronidase dan tripsin agar bisa menembus lapisan Oosit / Ovum. Sperma memasuki zona pellusida dan corona radiate Zat yang dikeluarkan melalui reaksi akromosom akan mengencerkan corona radiata dan zona pellusida
Reaksi Glanula Kortikal Glanula Kortikal merupakan sel-sel granulose yang berada disekitar oosit yang akan menutup setelah satu buah sperma masuk kedalam oosit,sehingga mencegah sperma lain untuk masuk. Fertilisasi Kepala sperma membesar dan inti sel sperma membentuk pronukleus pria, Inti sel ovum membentuk pronukleus wanita, Kedua pronukleus berfusi.
Gejala Gejala Fertilisasi yang berbeda untuk setiap wanita. Di bawah ini adalah daftar dari beberapa gejala awal yang mungkin seorang wanita mungkin mengalami tepat setelah pembuahan terjadi : Sakit menusuk tajam di dalam rahim yang disebabkan oleh sel telur dibuahi implantasi sendiri Implan juga dapat menyebabkan beberapa bercak atau pendarahan Sering buang air kecil yang disebabkan oleh uterus berkembang dan menempatkan tekanan pada kandung kemih payudara Lebih besar, lebih kuat, dan lembut Pusing pendek dari menegak hormone
IMPLANTASI ( NIDASI ) Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi kedalam endrometerium. Blastula diselubungi oleh suatu simpai, disebut trofoblast, yang mampu mengahancurkan atau mencairkan jaringan.Ketika blastula mencapai rongga rahim, jaringan endrometerium ini banyak mengadung nutrisi untuk buah kehamilan.
Blastula dengan bagian yang berisi massa sel dalam (inner cell mass) akan mudah masuk kedalam desidua, menyebabkan luka kecil yang kemudian sembuh dan menutup lagi. Itulah sebabnya kadang-kadang pada saat nidasi terjadi sedikit pendarahan akibat luka desidua yang disebut dengan tanda Hartman. Umumnya nidasi terjadi pada dinding depan atau belakang rahim ( korpus ) dekat fundus uteri.
Sel - sel trofoblast mesodermal yang tumbuh di sekitar mudigah akan melapisi bagian dalam trofoblast, sehingga terbentuklah sekat korionik yang kelak menjadi korion. Sel – sel trofoblast tumbuh menjadi 2 lapisan, yaitu sititrofoblast(sebelah dalam) dan sinsiotrofoblast ( sebelah luar ). Vili korialis yang berhubungan dengan desidua basalis tumbuh bercabang-cabang dan di sebut sebagai korion frondosum,sedangkan yang berhubungan dengan desidua kapsularis (korion leave ) kurang mendapat makanan sehingga akhirnya menghilang. Dalam peringkat nidasi trofoblast dihasilkan hormon human chorionic gonadotropin ( HCG ).