1 MODUL PERKULIAHAN SESI 2 JELANG TENGAH SEMESTER (UAS)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Peserta mengerti tahap-tahap pada ADC
Advertisements

KIMIA UNSUR-UNSUR TRANSISI
PERTEMUAN 3 Algoritma & Pemrograman
Penyelidikan Operasi 1. Konsep Optimisasi.
KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
Penyusunan Data Baseline dan Perhitungan Capaian Kegiatan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN DIREKTORAT.
BALTHAZAR KREUTA, SE, M.SI
PENGEMBANGAN KARIR DOSEN Disarikan dari berbagai sumber oleh:
Identitas, persamaan dan pertidaksamaan trigonometri
ANGGOTA KELOMPOK WISNU WIDHU ( ) WILDAN ANUGERAH ( )
METODE PENDUGAAN ALTERNATIF
Dosen Pengampu: Muhammad Zidny Naf’an, M.Kom
GERAK SUGIYO, SPd.M.Kom.
Uji Hipotesis Luthfina Ariyani.
SOSIALISASI PEKAN IMUNISASI NASIONAL (PIN) POLIO 2016
PENGEMBANGAN BUTIR SOAL
Uji mana yang terbaik?.
Analisis Regresi linear berganda
PEERSIAPAN DAN PENERAPAN ISO/IEC 17025:2005 OLEH: YAYAN SETIAWAN
E Penilaian Proses dan Hasil Belajar
b. Kematian (mortalitas)
Ilmu Komputasi BAGUS ADHI KUSUMA
Uji Hipotesis dengan SPSS
OVERVIEW PERUBAHAN PSAK EFFEKTIF 2015
Pengolahan Citra Berwarna
Teori Produksi & Teori Biaya Produksi
Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi
PERSIAPAN UN MATEMATIKA
Kriptografi.
1 Bab Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi.
Ekonomi untuk SMA/MA kelas XI Oleh: Alam S..
ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL DALAM PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR
Dosen: Atina Ahdika, S.Si., M.Si.
Anggaran biaya konversi
Junaidi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi
Pemodelan dan Analisis
Bab 4 Multivibrator By : M. Ramdhani.
Analisis Regresi – (Lanjutan)
Perkembangan teknologi masa kini dalam kaitannya dengan logika fazi
DISTRIBUSI PELUANG KONTINU
FETAL PHASE Embryolgy II
Yusuf Enril Fathurrohman
3D Viewing & Projection.
Sampling Pekerjaan.
Gerbang Logika Dwi Indra Oktoviandy (A )
SUGIYO Fisika II UDINUS 2014
D10K-6C01 Pengolahan Citra PCD-04 Algoritma Pengolahan Citra 1
Perpajakan di Indonesia
Bab 2 Kinerja Perusahaan dan Analisis Laporan Keuangan
Penyusunan Anggaran Bahan Baku
MOMENTUM, IMPULS, HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM DAN TUMBUKAN
Theory of Computation 3. Math Fundamental 2: Graph, String, Logic
Strategi Tata Letak.
Theory of Computation 2. Math Fundamental 1: Set, Sequence, Function
METODE PENELITIAN.
(Skewness dan kurtosis)
Departemen Teknik Mesin dan Biosistem INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Dasar-dasar piranti photonik
Klasifikasi Dokumen Teks Berbahasa Indonesia
Mekflu_1 Rangkaian Pipa.
Digital to Analog Conversion dan Rekonstruksi Sinyal Tujuan Belajar 1
SEKSI NERACA WILAYAH DAN ANALISIS BPS KABUPATEN TEMANGGUNG
ASPEK KEPEGAWAIAN DALAM PENILAIAN ANGKA KREDIT
RANGKAIAN DIODA TK2092 Elektronika Dasar Semester Ganjil 2015/2016
Ruang Euclides dan Ruang Vektor 1.
Bab Anuitas Aritmetrik dan Geometrik
Penyelidikan Operasi Pemrograman Dinamik Deterministik.
Kesetimbangan Fase dalam sistem sederhana (Aturan fase)
ANALISIS STRUKTUR MODAL
Transcript presentasi:

1 MODUL PERKULIAHAN SESI 2 JELANG TENGAH SEMESTER (UAS) Dosen : Ir. Agung Wahyudi B., MM (Asisten Ahli 150, UMB Jakarta BAB 13 JIT A. Latar Depan Tidak ada satu organisasipun di dunia ini yang menyukai pemborosan. disebabkan pemborosan tidak sesuai dengan semangat efisiensi sebagai jantungnya manajemen. Efesiensi dan efektivitas sebagai terminal akhir dari pada manajemen tidak akan dapat tercapai jika pemborosan masih terjadi. Semangat untuk terus memperbaiki organisasi dan menghilangkan pemborosan inilah yang kemudian dikenal dengan konsep JUST IN TIME (JIT). Konsep JIT muncul di Jepang melalui apa yang disebut Kyzen (perbaikan terus menerus). Just In Time (JIT) sendiri bukan istilah Jepang. Tapi istilah dari Barat yang mampu melihat fenomena manajemen di Jepang. B. Apa JIT itu ? JIT adalah filosofi manajemen dari pemecahan masalah yang berkelanjutan dan dipaksakan, sehingga pemasok-pemasok dan komponen-komponen ditarik melalui sistem untuk menunjukkan dimana dan kapan mereka dibutuhkan. Tabel berikut : mencantumkan pengurangan pemborosan karena menerapkan salah satu aspek JIT : http://www.mercubuana.ac.id

Pemasok 3 http://www.mercubuana.ac.id dan di Omark Industries dikenal “Zero Inventory Production System (ZIPS)”. Dalam menerapkan JIT ini, ada tiga dosa yang tidak boleh dilakukan. Ketiga dosa itu adalah MUDA, MURA dan MURI. MUDA dalam bahasa Jepang berarti pemborosan, yang bila diterapkan dalam manajemen tidak akan memberikan nilai tambah, MURA dalam bahasa Jepang berarti ketimpangan, keragaman, atau ketidakteraturan (variability and irregularity). MURI dalam bahasa Jepang berarti keterpaksaan, kesulitan, lewat ambang batas. Keadaan timpang, beragam maupun terpaksa merupakan indikasi masalah. C. Kontribusi JIT untuk keunggulan bersaing Paling tidak terdapat 7 kontribusi JIT untuk memperoleh keunggulan bersaing, yaitu : pemasok, tata letak, persediaan, penjadwalan, pemeliharaan pencegahan, mutu produksi dan pemberdayaan karyawan. Pemasok http://www.mercubuana.ac.id

5 C.3. JIT pada Persediaan JIT pada persediaan menggunakan sistem tarik (pull system) untuk memindahkan persediaan. JIT akan mengurangi ukuran lot dan mengurangi waktu penyetelan C.4. JIt pada Penjadwalan JIT pada penjadwalan dapat ditempuh dengan mengkomunikasikan jadwal tersebut kepada pemasok. menghilangkan pemborosan C.5.JIT pada Pemeliharaan Pencegahan JIT pada pemeliharaan pencegah dapat ditempuh dengan pemeliharaan pencegahan yang terjadwal dan rutin harian. C.6. JIT pada Kualitas JIT pada kualitas adalah diterapkannya kendali proses secara statistic. C.7. JIT pada Pemberdayaan Karyawan JIT pada pemberdayaan karyawan adalah dikembangkannya pelatihan-pelatihan. D. Prinsip Kerja JIT Prinsip kerja JIT dapat dibagi kepada tiga bagian besar yaitu : 1. Cost reduction karena menggunakan prinsip 5S. 2. Inventory reuction, karena just in time (yang menggunakan konsep pull system) melawan just in case (yang menggunakan konsep push system). Dan 3. Quality improvement dimulai dari : Pemberdayaan karyawan kemudian kualitas sebagai paradigma baru setiap orang dan akhirnya pada gugus kendali mutu. 1. Cost Reduction (Pengurangan Biaya) Suatu konsep manajemen baru yang diambil dari kebiasaan di Jepang dan mampu menyingkirkan paradigma barat dalam dunia industri manufaktur adalah prinsip 5-S Manufacturing yaitu Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shetsuke (Kazuo Shibagaki et all. 1991).  SEIRI-Pemilihan. Diartikan sebagai usaha untuk memilih mana yang perlu dan mana yang tidak serta menghindari berbagai kelebihan. Semakin jarang suatu barang http://www.mercubuana.ac.id