PEKERJAAN SOSIAL Allen Pincus dan Anne Minahan (1973) mengemukakan, bahwa “Pekerjaan sosial menekankan pada interaksi antara orang dengan lingkungan sosialnya.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Peserta mengerti tahap-tahap pada ADC
Advertisements

KIMIA UNSUR-UNSUR TRANSISI
PERTEMUAN 3 Algoritma & Pemrograman
Penyelidikan Operasi 1. Konsep Optimisasi.
KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
Penyusunan Data Baseline dan Perhitungan Capaian Kegiatan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN DIREKTORAT.
BALTHAZAR KREUTA, SE, M.SI
PENGEMBANGAN KARIR DOSEN Disarikan dari berbagai sumber oleh:
Identitas, persamaan dan pertidaksamaan trigonometri
ANGGOTA KELOMPOK WISNU WIDHU ( ) WILDAN ANUGERAH ( )
METODE PENDUGAAN ALTERNATIF
Dosen Pengampu: Muhammad Zidny Naf’an, M.Kom
GERAK SUGIYO, SPd.M.Kom.
Uji Hipotesis Luthfina Ariyani.
SOSIALISASI PEKAN IMUNISASI NASIONAL (PIN) POLIO 2016
PENGEMBANGAN BUTIR SOAL
Uji mana yang terbaik?.
Analisis Regresi linear berganda
PEERSIAPAN DAN PENERAPAN ISO/IEC 17025:2005 OLEH: YAYAN SETIAWAN
E Penilaian Proses dan Hasil Belajar
b. Kematian (mortalitas)
Ilmu Komputasi BAGUS ADHI KUSUMA
Uji Hipotesis dengan SPSS
OVERVIEW PERUBAHAN PSAK EFFEKTIF 2015
Pengolahan Citra Berwarna
Teori Produksi & Teori Biaya Produksi
Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi
PERSIAPAN UN MATEMATIKA
Kriptografi.
1 Bab Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi.
Ekonomi untuk SMA/MA kelas XI Oleh: Alam S..
ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL DALAM PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR
Dosen: Atina Ahdika, S.Si., M.Si.
Anggaran biaya konversi
Junaidi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi
Pemodelan dan Analisis
Bab 4 Multivibrator By : M. Ramdhani.
Analisis Regresi – (Lanjutan)
Perkembangan teknologi masa kini dalam kaitannya dengan logika fazi
DISTRIBUSI PELUANG KONTINU
FETAL PHASE Embryolgy II
Yusuf Enril Fathurrohman
3D Viewing & Projection.
Sampling Pekerjaan.
Gerbang Logika Dwi Indra Oktoviandy (A )
SUGIYO Fisika II UDINUS 2014
D10K-6C01 Pengolahan Citra PCD-04 Algoritma Pengolahan Citra 1
Perpajakan di Indonesia
Bab 2 Kinerja Perusahaan dan Analisis Laporan Keuangan
Penyusunan Anggaran Bahan Baku
MOMENTUM, IMPULS, HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM DAN TUMBUKAN
Theory of Computation 3. Math Fundamental 2: Graph, String, Logic
Strategi Tata Letak.
Theory of Computation 2. Math Fundamental 1: Set, Sequence, Function
METODE PENELITIAN.
(Skewness dan kurtosis)
Departemen Teknik Mesin dan Biosistem INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Dasar-dasar piranti photonik
Klasifikasi Dokumen Teks Berbahasa Indonesia
Mekflu_1 Rangkaian Pipa.
Digital to Analog Conversion dan Rekonstruksi Sinyal Tujuan Belajar 1
SEKSI NERACA WILAYAH DAN ANALISIS BPS KABUPATEN TEMANGGUNG
ASPEK KEPEGAWAIAN DALAM PENILAIAN ANGKA KREDIT
RANGKAIAN DIODA TK2092 Elektronika Dasar Semester Ganjil 2015/2016
Ruang Euclides dan Ruang Vektor 1.
Bab Anuitas Aritmetrik dan Geometrik
Penyelidikan Operasi Pemrograman Dinamik Deterministik.
Kesetimbangan Fase dalam sistem sederhana (Aturan fase)
ANALISIS STRUKTUR MODAL
Transcript presentasi:

PEKERJAAN SOSIAL Allen Pincus dan Anne Minahan (1973) mengemukakan, bahwa “Pekerjaan sosial menekankan pada interaksi antara orang dengan lingkungan sosialnya yang mempengaruhi kemampuan orang untuk menyelesaikan tugas-tugas kehidupannya, meringankan stress, mewujudkan aspirasi dan nilai-nilainya.” pekerjaan sosial adalah aktivitas profesional yang ditujukaıı untuk menolong orang, baik sebagai individu, keloınpok, organisasi maupun masyarakat dalam rangka meningkatkan atau memperbaiki kemampuan berfungsi sosial mereka dan menciptakan kondisi/ lingkungan sosial yang memungkinkan orang tersebııt mencapai tujuan hidupnya.

PRAKTEK PEKSOS INDUSTRI DALAM MELAKUKAN INTERVENSI PERTOLONGAN TERHADAP KLIEN DIDASARI OLEH : KERANGKA PENGETAHUAN PENGETAHUAN PEKSOS BERKAITAN DENGAN ASPEK INTERVENSINYA DAPAT DIKELOMPOKKAN KE DALAM 3 (TIGA) GOLONGAN, YAITU : PENGETAHUAN TENTANG KLIEN PENGETAHUAN TENTANG LINGKUNGAN KERJA, SOSIAL PENGETAHUAN TENTANG PROFESI

CHARLES ZASTROW * PENGETAHUAN PEKSOS YANG UMUM SOCIAL POLICY AND SERVICE HUMAN BEHAVIOR AND THE SOCIAL ENVIRONMENT METHODS OF SOCIAL WORK PRACTICE * PENGETAHUAN YANG BERKAITAN DENGAN BIDANG-BIDANG PRAKTEK KHUSUS * PENGETAHUAN YANG BERKAITAN DENGAN BADAN-BADAN SOSIAL KHUSUS * PENGETAHUAN YANG BERKAITAN DENGAN KLIEN

PENDIDIKAN PEKERJAAN SOSIAL INDUSTRI PADA PRINSIPNYA BERTUJUAN UNTUK MENGEMBANGKAN KOMPETENSI MAHASISWANYA DALAM 3 (TIGA) BIDANG UTAMA, YAITU : PEMAHAMAN SECARA KONSEPTUAL KUALITAS PRIBADI YANG PROFESIONAL KETERAMPILAN DALAM METODA, PROSEDUR DAN PROSES

PENGETAHUAN PEKSOS INDUSTRI PADA PRINSIPNYA BERSUMBER DARI 4 HAL : PENGETAHUAN PEKSOS SENDIRI LITERATUR PEKSOS ILMU-ILMU SOSIAL INDUSTRIALISASI

KERANGKA NILAI PEKSOS INDUSTRI DALAM MELAKSANAKAN TUGAS-TUGASNYA SELALU DIPENGARUHI OLEH : NILAI PRIBADI PEKSOS NILAI PROFESI PEKSOS NILAI KLIEN NILAI MASYARAKAT NILAI BUDAYA KERJA

NILAI-NILAI FUNDAMENTAL DALAM PEKERJAAN SOSIAL MENGAKUI AKAN HARKAT, MARTABAT, DAN BAHWA SETIAP ORANG MEMILIKI KEUNIKAN. SUMBER NILAI PEKSOS : SOCIETAL VALUES CODE OF ETHIC (RUMUSAN/TUNTUTAN TENTANG PERILAKU YANG DIANGGAP BAIK DAN YANG PERLU DITUNJUKKAN OLEH ANGGOTA PROFESI DALAM MELAKSANAKAN TUGAS-TUGASNYA)

ARMANDO MORALES DAN BRADFORD W SHEAFER ; ELEMEN-ELEMEN NILAI DALAM PRAKTEK PEKSOS NILAI PEKERJAAN SOSIAL (NILAI PROFESI) NILAI PRIBADI PEKSOS YANG MENCAKUP NILAI KLIEN NILAI LEMBAGA NILAI MASYARAKAT

SUMBER NILAI PEKSOS : SOCIETAL VALUES CODE OF ETHIC (RUMUSAN/TUNTUTAN TENTANG PERILAKU YANG DIANGGAP BAIK DAN YANG PERLU DITUNJUKKAN OLEH ANGGOTA PROFESI DALAM MELAKSANAKAN TUGAS-TUGASNYA) PERILAKU DAN SIFAT-SIFAT UTAMA SEBAGAI PEKERJA SOSIAL TANGGUNG JAWAB ETIK PEKERJA SOSIAL TERHADAP KLIEN TANGGUNG JAWAB ETIK PEKERJA SOSIAL TERHADAP SEJAWAT TANGGUNG JAWAB ETIK PEKSOS TERHADAP BADAN SOSIAL YANG MEMPERKERJAKANNYA TANGGUNG JAWAB ETIK PEKERJA SOSIAL TERHADAP PROFESI TANGGUNG JAWAB ETIK PEKERJA SOSIAL TERHADAP MASYARAKAT

PROFESI PEKSOS JUGA MEMPUNYAI GENERAL PRINCIPLES KEYAKINAN BAHWA SETIAP ORANG HENDAKNYA MEMILIKI AKSES YANG SAMA TERHADAP SUMBER-SUMBER YANG DIBUTUHKAN KEYAKINAN BAHWA SETIAP ORANG ADALAH UNIK DAN MEMILIKI MARTABAT DAN HARGA DIRI KEYAKINAN BAHWA SETIAP ORANG MEMPUNYAI HAK UNTUK MENGAMBIL KEPUTUSAN KEYAKINAN BAHWA PERWUJUDAN NILAI-NILAI DI ATAS HANYA DAPAT TERWUJUD KALAU ADA TANGGUNG JAWAB BAIK DARI ANGGOTA MASYARAKAT MAUPUN MASYARAKAT SECARA KESELURUHAN

KERANGKA KETERAMPILAN KETERAMPILAN/SKILLS MERUPAKAN PERPADUAN ANTARA BODY OF KNOWLEDGE DENGAN BODY OF VALUE. MAX SIPORIN MENGUNGKAPKAN KETERAMPILAN YANG HARUS DIMILIKI PEKERJA SOSIAL ADALAH MELIPUTI, : KETERAMPILAN-KETERAMPILAN MEMBERIKAN PERTOLONGAN SECARA MENDASAR KETERAMPILAN-KETERAMPILAN MELAKUKAN KONTAK DAN KONTRAK KETERAMPILAN MELAKUKAN OBSERVASI/PENGAMATAN KETERAMPILAN MEMEBERIKAN EMPATHY KETERAMPILAN UNTUK MEMAHAMI KEMAMPUAN KLIEN

F.W. LOEWENBERG MENYATAKAN ADANYA 5 (LIMA) KETERAMPILAN INTI PEKERJAAN SOSIAL : KETERAMPILAN-KETERAMPILAN KOMUNIKASI KETERAMPILAN-KETERAMPILAN WAWANCARA, PENGAMATAN DAN PENULISAN KETERAMPILAN-KETERAMPILAN MELAKUKAN KONTAK PENDAHULUAN KETERAMPILAN-KETERAMPILAN MELAKUKAN PENGUMPULAN, PENGUNGKAPAN, PENGUJIAN, PENGANALISISAN DAN PEMAHAMAN MASALAH. KETERAMPILAN-KETERAMPILAN DAN KEGIATAN-KEGIATAN PEMECAHAN MASALAH.

INTERVENSI PEKERJAAN SOSIAL INDUSTRI : MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAN KEMAUAN KLIEN UNTUK MEMAHAMI NORMA ATAU NILAI MASYARAKAT/LINGKUNGAN KERJA, SOSIALNYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAN KEMAUAN AGAR KLIEN DAPAT MENYESUAIKAN DIRI DENGAN LINGKUNGAN KERJA, SOSIALNYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAN KEMAUAN UNTUK BERINTERAKSI DENGAN ORANG LAIN DI DALAM LINGKUNGAN KERJA, SOSIAL MEREKA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KLIEN UNTUK BERTINDAK SECARA EFEKTIF DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN HIDUPNYA

GLOBALISASI ADALAH SUATU KONDISI YANG DIRANCANG DENGAN SENGAJA UNTUK DAPAT MUDAH DIAKSES OLEH SETIAP ORANG SEBAGAI SALAH SATU UPAYA UNTUK MENDORONG KUALITAS DAN KOMPETISI. WUJUD DARI GLOBALISASI DAPAT KITA RASAKAN PADA MASA SEKARANG YAITU PADA BIDANG-BIDANG: Politik, dapat dilihat pada kebijakan negara maju seperti USA, Inggris, Jerman, Francis, Jepang dan Russia. Ekonomi, adanya beberapa organisasi yang membuat area perdangan/ekonomi bebas, misalnya: AFTA, WTC, MEE, dan lain-lain. Sosial dan hukum, adanya badan sosial yang membantu dalam bidang kemanusiaan, hukum, budaya, pengungsi dan tenaga kerja untuk seluruh dunia. Teknologi, beragam teknologi yang dapat dimanfaatkan dengan mudah oleh setiap orang. Seperti: internet, telekomunikasi, satelit dan lain-lain.

CIRI SUATU KEHIDUPAN ATAU NEGARA MODERN Ekonomi Negara Dan Masyarakat Telah Mapan Yang Ditandai Oleh Pendapatan Perkapita Penduduknya Sudah Tingggi. Kesejahteraan Dan Kemakmuran Telah Dirasakan Oleh Seluruh Lapisan Masyarakat. Pendidikan Dan Kesehatan Telah Menjangkau Seluruh Masyarakat Dengan Kualitas Yang Baik. Pembangunan Yang Ditandai Oleh Industri Yang Banyak. Penggunaan Teknologi Tingkat Tinggi Untuk Segala Bidang Kehidupan Masyarakatnya. Kehidupan Politik Dan Sosial Telah Mapan.

KARAKTERISTIK MANUSIA MODERN, MEMILIKI SIFAT-SIFAT SBB: Berorientasi pada masa depan. Percaya pada diri sendiri dan ilmu pengetahuan. Mempunyai wawasan pendidikan luas Berpandangan luas dan selalui siap menghadapi setiap perubahan yang timbul (survive). Mempunyai rasa ingin tahu yang besar dan bersikap terbuka terhadap sesuatu yang baru. Menghargai kemampuan dan hasil karya orang lain Menghormati dan menjaga hak dan kewajiban orang lain.

UNDER DEVELOP COUNTRY; dapat diartikan sebagai suatu negara yang miskin, negara yang kurang maju, negara dunia ketiga, negara sedang berkembang dan ada pula yang menyebutkan negara yang masih terbelakang. Banyak faktor yang mengakibatkan suatu negara menjadi miskin, antara lain kurangnya SDM, SDA atau bekas negara jajahan. Ciri-ciri dari negara tersebut, yaitu: Penduduknya miskin Tingkat pendidikan dan kesehatan rendah Biasanya jumlah penduduknya banyak Pendapatan perkapita negara rendah Sumber daya alam (SDA) sedikit dan sumber daya manusia (SDM) masih rendah Persediaan barang modal terbatas

DUNIA INDUSTRI DALAM PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Pembangunan adalah setiap usaha untuk membuat kemajuan atau perubahan kearah kondisi yang lebih baik. Dalam arti ekonomi, pembangunan merupakan upaya untuk memaksimalkan efisiensi alokasi sumber daya guna memenuhi kebutuhan kita. Kata berkelanjutan atau suistanable berasal dari kata “subternir” yang berarti menahan atau mendukung dari bawah. Suatu masyarakat untuk dapat hidup memang perlu dukungan dari warganya baik untuk waktu kini maupun pada masa mendatang. Pembangunan berkelanjutan dapat juga berarti menjaga pertumbuhan jumlah penduduk yang tetap sepadan dengan kapasitas produksi sesuai dengan daya dukung lingkungan. Dengan demikian pembangunan berkelanjutan merupakan integrasi dari cita ideal untuk memenuhi kebutuhan generasi kini secara merata (intra-generational equity), hal ini menentukan tujuan pembangunan, dan memenuhi kebutuhan generasi kini dan generasi mendatang secara adil (inter-generational equity) menentukan tujuan kesinambungan.

Pembangunan berkelanjutan sebagai sarana untuk menjaga keseimbangan antara jumlah penduduk dan kemampuan produksi sesuai daya dukung lingkungan mengindikasikan adanya keterbatasan sumber daya yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan dan persyaratan keseimbangan dalam pelaksanaan pembangunan untuk mencapai kondisi kesinambungan yang akan berubah sesuai situasi dan kondisi serta waktu.

Pada intinya pembangunan berkelanjutan memiliki dua unsur pokok yaitu kebutuhan yang wajib dipenuhi terutama bagi kaum miskin, dan kedua adanya keterbatasan sumber daya dan teknologi serta kemampuan organisasi sosial dalam memanfaatkan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan masa kini dan masa mendatang. Untuk itu Komisi Brandtland memberikan usulan penting dalam pembangunan berkelanjutan yaitu adanya keterpaduan konsep politik untuk melakukan perubahan yang mencakup berbagai masalah baik sosial, ekonomi maupun lingkungan.

Pembangunan berkelanjutan perlu dilakukan karena dorongan berbagai hal, salah satunya adalah kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh pelaksanaan pembangunan. Pengalaman negara maju dan negara berkembang menunjukkan bahwa pembangunan selain mendorong kemajuan juga menyebabkan kemunduran karena dapat mengakibatkan kondisi lingkungan rusak sehingga tidak lagi dapat mendukung pembangunan. Pelaksanaan pembangunan akan berhasil baik apabila didukung oleh lingkungan (sumber daya alam) secara memadai.