Seniman Masa Revolusi Kemerdekaan Pertemuan 8

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MEDIA PEMBELAJARAN SEJARAH Kelas IX Semester II
Advertisements

Yosepin Wulantika M XII ips 1 30
UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA 2012
Matakuliah : W0502 | SEJARAH SENI RUPA INDONESIA
MATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA
POP ART Just What Is It Makes Today’s Home So Different, So Appealing?
Pendidik Nasionalis Yang Agamis
Program : IPA/IPS/Bahasa
PERMASALAHAN POLITIK MODERN
SEJARAH SENI RUPA TOPIK 8 SENI RUPA MODERN SUREALISME, EKLEKTISISME, POP ART, OPTIC ART, POSMO ART, ENVIRONTMENT ART, INSTALATION ART TUJUAN INSTRUKSIONAL.
Pengertian dan Hakekat Wawasan Nusantara
IDENTITAS NASIONAL.
Matakuliah : U0032 | SEJARAH SENI RUPA DAN
Evaluasi Materi Sejarah & Perkembangan Seni Rupa Pertemuan 13
Gaya Seni Rupa Indonesia Modern Pertemuan 10
Matakuliah : U0032 | SEJARAH SENI RUPA DAN
Matakuliah : Sejarah Seni Rupa 1
Seni rupa Indonesia pada masa pendudukan Jepang Pertemuan 10
1 Kebudayaan Bali Baru Pertemuan 3 Matakuliah: U0032/Sejarah SR & Kebudayaan Indonesia II Tahun: 2006.
CETAK TINGGI Oleh: POKJA JAMBUBATU
RAGAM SENI RUPA MURNI NUSANTARA
BAB 2 Menumbuhkan Kesadaran Berkonstitusi
konsep dasar pendidikan seni rupa  Ki Hajar Dewantara seorang tokoh pendidikan Nasional membuat definisi seni sebagai berikut: “Seni adalah perbuatan.
Sastra Korea dapat dibagi menjadi :
Museum Sebagai Sarana Pendidikan
SENI RUPA INDONESIA MODERN
Sejarah Seni Rupa Indonesia
“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”
SEJARAH PENDIDIKAN DKV INDONESIA
TELEVISI DAN RADIO.
Kebudayaan Bali Baru (Seniman Pendatang) Pertemuan 4
Minggu 4 Estetika Sebagai Media Komunikasi.
PERKEMBANGAN DKV Pertemuan ke-3.
Pertemuan I Pendahuluan Poni Sukaesih Kurniati, S.IP., M.Si.
Sistem Pers.
Pertemuan I Pendahuluan Poni Sukaesih Kurniati, S.IP., M.Si.
SENI, SENI RUPA, dan DESAIN
Cikal bakal lahirnya organisasi PGRI `
Pertemuan I Pendahuluan Poni Sukaesih Kurniati, S.IP., M.Si.
Seni Lukis Indonesia Modern PraNasionalisme Pertemuan 6
Pertemuan III Partai Tipe Sosialis, Fasis dan Komunis
BUDAYA POLITIK DI I N D O N E S I A
Perkembangan Film Indonesia
Pendidikan Kewarganegaraan
POLITIK STRATEGI NASIONAL (POLTRANAS) STIE LAMPUNG TIMUR 2012
Matakuliah : U0032 | SEJARAH SENI RUPA DAN
By: Desayu Ekla Surya, S.Sos., M.Si
BAB II HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA
Seni Sebagai Ekspresi Mukhsin Patriansah S.Sn., M.Sn.
Pertemuan I Pendahuluan Poni Sukaesih Kurniati, S.IP., M.Si.
KELOMPOK 4 Anggi fitriyani annisa syahnun maria serevina nidia christine stelia mardiana simanjuntak XII MIPA 6.
LANDASAN PENDIDIKAN PANCASILA
Partai Politik di Indonesia
Blogging for ResearchER (An Introduction)
Kelompok 12 Danu Saputra Desti Pratiwi Riska Agustiyarini.
Gagasan Nasionalisme dalam Karya Pramoedya Ananta Toer “Tetralogi Buru” A n g i e P e r m a t a S a r i FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS.
Mengawali membuat desain publikasi
POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL ( POLSTRANAS )
SENI, SENI RUPA, dan DESAIN
TINJAUAN DESKOMVIS TOPIK 5 MODEL TINJAUAN ESTETIKA FILOSOFI DARI RENAISANCE, PENCERAHAN, MODERN DAN POST MODERN TUJUAN INSTRUKSIONAL MATERI PERKULIAHAN.
Modul 3 Produk jurnalistik cetak
SEJARAH SENI RUPA INDONESIA
SISTEM KEPARTAIAN & PEMILU INDONESIA
Pergertian Globalisasi
Perkembangan Fotografi Jurnalistik di Indonesia
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL MEDIA CETAK
Kedudukan dan Peran Pancasila bagi Bangsa Indonesia
DEPARTEMEN PENDIDIKAN SENI RUPA FAKULTAS PENDIDIKAN SENI DAN DESAIN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015 Sekilas pandang.
CATATAN PENGANTAR MENJADI PENULIS HANDAL (ANTARA MOTIVASI DAN AMBISI)
Matakuliah : U0072|Sejarah Seni Rupa Barat Tahun : 2005 Versi : 1
Transcript presentasi:

Seniman Masa Revolusi Kemerdekaan Pertemuan 8 Matakuliah : U0032/Sejarah SR & Kebudayaan Tahun : 2006 Seniman Masa Revolusi Kemerdekaan Pertemuan 8

Seniman & Revolusi Kemerdekaan Pada saat revolusi Kemerdekaan, para seniman menjadi buruan, sasaran likwidasi fisik, dilempar ke penjara dan dikirim ke pulau pembuangan tanpa proses hukum apapun oleh kekuasaan yang menyebut diri Republik dan Indonesia. Sesudah keluar dari sarang siksa dan derita itu, mereka tetap disingkirkan, diawasi dan dicurigai. Banyak seniman terlibat dalam politik, yang nyerempet pada persoalan politik. Terjun dan terlibat langsung sebagai salah seorang seniman perang, namun bukan dengan maksud untuk memihak pada satu kekuatan politik. Melainkan lebih pada perasaan humanisme, kemanusiaan, dan kemerdekaan. Orang yang tidak memiliki kemerdekaan tentu tidak akan memiliki keindahan Sumber: Berakhir Pekan - Pikiran Rakyat - Edisi Cetak Minggu ”Bentangan Kanvas Sepanjang Empat Zaman” - 27 Nopember 2005

Seniman & Revolusi Kemerdekaan Dalam generasi para pelukis di Indonesia, Barli Sasmitawinata terbilang sebagai pelukis paling senior. Namanya tak bisa dipisahkan dari nama-nama seperti Affandi dan Hendra Gunawan, dua pelukis Indonesia terkenal yang menjadi karibnya, di mana ketiganya, bersama Wahdi Sumanta dan Soedarso, kemudian dikenal sebagai Kelompok 5. Sebuah kelompok para pelukis di Bandung pada tahun 1935 yang turut terlibat dalam perkembangan seni lukis modern di Indonesia. Dalam pertumbuhan generasi pelukis terkini pun, nama Barli tak bisa disendirikan dari para pelukis seperti Chusin Setyadikara, Sam Bimbo, Fredy Sofyan, atau Rudy Pranajaya yang menjadi murid-muridnya lewat studio lukis Rangga Gempol yang didirikannya.

Seniman & Revolusi Kemerdekaan LEKRA (Lembaga Kebudayaan Rakyat) Menyadari, bahwa rakyat adalah satu-satunya pencipta dan pembangun kebudayaan Indonesia maka pada 17 Agustus 1950 didirikan Lembaga Kebudayaan Rakyat, disingkat Lekra. Lekra dikabarkan sangat dekat dengan Partai Komunis Indonesia dengan “ideologi” Realisme Sosialis dengan Joebaar Ajoeb sebagai Sekretaris Umum nya. Pendirian ini terjadi ditengah-tengah proses perkembangan kebudayaan yang sebagai hasil keseluruhan daya-upaya manusia secara sadar untuk memenuhi, setinggi-tingginya kebutuhan hidup lahir dan batin, senantiasa maju dengan tiada putus-putusnya.

LEKRA (Lembaga Kebudayaan Rakyat) Beberapa seniman terkenal yang menjadi anggota Lekra antara lain : Pramoedya Ananta Toer, Joebaar Ajoeb, Bakri Siregar, Boejoeng Saleh, dll. Pada awal Kemerdekaan Republik Indonesia, kontribusi para perupa di dalam perjuangan juga dibuktikan pada sejumlah poster yang diproduksi pada masa itu. Salah satu poster yang cukup populer saat itu berbunyi: “Boeng Ayo Boeng”, merupakan karya Affandi.

Rintisan Seni Grafis Indonesia Poster tersebut diperbanyak dengan teknik grafis. Meski demikian aktifitas Affandi dan sejumlah seniman yang membuat aktifitas tersebut tidak bisa disebut propaganda. Keterlibatan para seniman sebatas memberi coretan sebagai disain (sketsa) yang kemudian diproses grafis oleh percetakan. Dwifungsi sang pelukis yang mengerjakan karya seni grafis mewarnai perjalanan seni grafis Indonesia. Para perintis adalah pelukis atau ilustrator. Demikian pula berbagai generasi berikutnya yang banyak lahir dari kancah lembaga pendidikan formal seni.

Rintisan Seni Grafis Indonesia Banyak diantara mereka yang secara intensif mengerjakan grafis pada masa-masa tertentu namun mereka tetap dikenal sebagai pelukis atau pematung. Tokoh-tokoh tersebut misalnya: Bandung: Gregorius Sidharta, A.D. Pirous, dan Sutanto Yogyakarta: Widayat, Lian Sahat, Sunardi. Ironisnya sangat sedikit sekali lulusan Perguruan Tinggi Seni jurusan Seni Grafis, yang tidak mengembangkan kemampuannya tersebut dalam Seni Grafis. Mereka lebih banyak berprofesi sebagai pelukis, pegawai, atau dunia iklan.

Rintisan Seni Grafis Indonesia Masa perintisan seni grafis Indonesia dikenang sebagai romantika sejarah. Ia tidak segera menyambung dengan tumbuhnya seni grafis yang kokoh ataupun apresiasi masyarakat. Tisna Sanjaya, “Teater” (1992) | A.D. Pirous, “Al Ikhlas” (1970) Haryadi Suadi”Penunggang Kuda” (1986), Woodcut Setiawan Sabana “Skyscape” (1993)