Ba’i As Salam
Salam In front payment Pembelian barang yang diserahkan di kemudian hari sementara pembayaran dilakukan di muka. Rukun: Muslam (pembeli) Muslam alaih atau penjual Modal atau uang Muslam fihi (barang) Sighat (ucapan)
Barang Harus spesifik dan dapat diakui sebagai utang Diidentifikasi secara jelas Diserahkan kemudian Boleh ditentukan tanggal penyerahannya Tempat penyerahan Penggantian dengan barang lain
Salam Parallel Pelaksanaan dua transaksi sekaligus Bank dengan nasabah dan bank dengan supplier atau pihak ketiga lainnya. Akad salam pertama tidak boleh tergantung dengan akad salam kedua.
Akuntansi untuk Salam Pengakuan (recognition) Pengukuran (measurement) Penyajian (Presentation)
PSAK no 59 (2002) Bank sebagai Pembeli Piutang salam diakui pada saat modal usaha salam dibayarkan atau dialihkan kepada penjual. Modal usaha salam Bentuk kas diukur sebesar jumlah yang dibayarkan. Bentuk aktiva non kas diukur sebesar nilai wajar (yang disepakati bank dan nasabah)
Pencatatan saat Penyerahan Kas atau aktiva non kas sebagai modal transaksi salam Tgl Piutang Salam Kas/Aktiva Non Kas Rp xx -
Pencatatan saat Penerimaan Barang diakhir akad -Barang sesuai Tgl Persediaan-Aktiva Salam Piutang Salam Rp xx -
Pencatatan saat Penerimaan Barang -Barang tidak Sesuai Barang diukur sesuai dengan nilai akad, jika nilai pasar sama atau lebih tinggi dengan nilai yang tercantum dalam akad. Tgl Persediaan-Aktiva Salam Piutang Salam Rp xx -
Pencatatan saat Penerimaan Barang -Barang tidak Sesuai Barang diukur sesuai dengan nilai pasar, jika nilai pasar pada saat penerimaan barang lebih rendah dari nilai akad awal. Selisihnya diakui sebagai kerugian. Tgl Persediaan-Aktiva Salam Kerugian Salam Piutang Salam Rp xx -
Pencatatan saat Penerimaan Barang -Bank tidak menerima sebagian atau seluruh barang Jika tanggal pengiriman diperpanjang, nilai tercatat piutang salam sebesar yang belum dipenuhi tetap sesuai dengan nilai yang tercantum di akad. Tgl Persediaan-Aktiva Salam Piutang Salam Rp xx -
Pencatatan saat Penerimaan Barang -Bank tidak menerima sebagian atau seluruh barang Jika salam dibatalkan sebagian atau seluruhnya maka piutang salam berubah menjadi piutang yang harus dilunasi nasabah sebesar bagian yang harus dipenuhi Tgl Piutang Salam kepada Penjual Piutang Salam Rp xx -
Pencatatan saat Penerimaan Barang -Bank tidak menerima sebagian atau seluruh barang Jika salam dibatalkan sebagian atau seluruhnya dan bank punya jaminan atas barang serta hasil penjualan jaminan tersebut lebih kecil dari nilai piutang salam, selisih antara piutang salam tercatat dan hasil penjualan jaminan diakui sebagai piutang kepada nasabah. Tgl Kas Piutang Salam kepada Penjual Piutang Salam Rp xx -
Pencatatan saat Penerimaan Barang -Bank tidak menerima sebagian atau seluruh barang Jika salam dibatalkan sebagian atau seluruhnya dan bank punya jaminan atas barang serta hasil penjualan jaminan tersebut lebih besar dari nilai piutang salam, selisih antara piutang salam tercatat dan hasil penjualan jaminan diakui sebagai utang kepada nasabah. Tgl Kas Rekening Penjual (Supplier) Piutang Salam Rp xx -
Sisa penjualan jaminan yang setelah dipakai untuk melunasi piutang salam akan dikembalikan kepada nasabah Tgl Rekening Penjual (Supplier) Piutang Salam Rp xx -
Pencatatan saat Penerimaan Barang -Bank tidak menerima sebagian atau seluruh barang Bank dapat mengenakan denda kepada nasabah yang mampu menunaikan kewajiban namun dengan sengaja tidak menunaikan. Hal ini tidak berlaku bagi nasabah yang tidak mampu menunaikan kewajiban karena force majeur. Tgl Kas Rekening Wadiah-Dana Kebajikan Rp xx -
Neraca, rekening kontra persediaan salam Pencatatan saat Penerimaan Barang -Bank tidak menerima sebagian atau seluruh barang Pada akhir periode pelaporan, persediaan yang diperoleh melalui transaksi salam diukur sebesar nilai terendah biaya perolehan atau Net Realizable Value. Jika NRV < biaya perolehan, selsisihnya diakui sebagai kerugian. Perlu dibuat jurnal penyesuaian. Tgl Kerugian penurunan nilai persediaan salam Penyisihan Penurunan nilai persediaan salam Rp xx - Lap R/L, Beban operasi Neraca, rekening kontra persediaan salam
Bank sebagai Penjual Utang salam diakui pada saat bank menerima modal usaha salam sebesar modal yang diterima Modal usaha salam: Berupa Kas diukur sebesar kas yang diterima Berupa aktiva non kas diukur sebesar nilai wajar (nilai yang disepakati)
Pencatatan saat Penerimaan Kas atau aktiva non kas sebagai modal transaksi salam Tgl Kas/Aktiva Non Kas Hutang Salam Rp xx -
Salam Paralel Apabila bank melakukan salam paralel selisih antara jumlah yang dibayar nasabah dan biaya perolehan barang diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat pengiriman barang kepada nasabah.
Salam Paralel Pada saat bank memesan barang dan membayarnya Tgl Piutang Salam Kas Rp xx -
Salam Paralel Pada saat bank menerima barang dari supplier Tgl Persediaan Barang Salam Piutang Salam Rp xx -
Salam Paralel Pendapatan Bersih Salam Apabila barang pesanan tidak sama (lebih kecil) dengan kas yang dibayarkan bank kepada suplier maka bank mencatat pada saat penyerahan kepada barang nasabah pembeli Tgl Utang Salam Persediaan Barang Salam Pendapatan Bersih Salam Rp xx -
Salam Paralel Kerugian Salam Persediaan Barang Salam Apabila barang pesanan lebih kecil dengan kas yang dibayarkan bank kepada suplier maka bank mencatat pada saat penyerahan kepada barang nasabah pembeli Tgl Utang Salam Kerugian Salam Persediaan Barang Salam Rp xx -
Ilustrasi Transaki Salam dan Akuntansinya 1 April 2009 Pak Umar mengajukan pembiayaan ke Bank Syariah. Dia memiliki sawah 2 hektar yang biasa ditanami padi. Pak Umar mengajukan pembiayaan sebesar Rp 10 juta untuk membiayai persiapan tanam bibit padi C4, pemeliharaan dsbnya. Perkiraan, hasil panen adlah 6 ton beras giling dengan harga per Rp 5.000 per kilo. Beras akan diserahkan 3 bulan kemudian. Bank memberikan pembiayaan dengan akad salam. Jika beras tersebut kemudian dijual ke BULOG dengan harga Rp 5.400,00, bagaimana perhitungan dan pencatatannya yang harus dilakukan Bank Syariah?
Jawab Diketahui: Total Modal diberikan Rp 10 juta Harga Beras yang disepakati Rp 5.000 Harga jual ke BULOG Rp 5.400 Maka beras yang akan didapat =Rp 10 Jt : Rp 5.000 = 2.000 kg Penjualan Beras ke Bulog = 2.000 kg x Rp 5.400 = Rp 10.800.000 Keuntungan Bank = Rp 10.800.000 – Rp 10.000.000 = Rp 800.0000
Jurnal yang dibuat Bank Syariah Saat bank Menyerahkan uang (1 April) 1 April Piutang Salam Kas Rp 10 juta -
Jurnal yang dibuat Bank Syariah Saat bank menerima beras C4 2.000 kg dengan harga Rp 5.000,00 per kg (1 Juli) 1 Juli Persediaan Salam Piutang Salam Rp 10 juta -
Jurnal yang dibuat Bank Syariah Saat bank menjual beras ke Bulog (1 Juli) 1 Juli Kas Persediaan Salam Keuntungan Salam Rp 10.800.000 - Rp 10.000.000 Rp 800.000
Persamaan Akuntansi Keterangan AKTIVA KEWAJIBAN EKUITAS Kas Piutang Salam Persediaan Salam Keuntungan Salam – 10 jt + 10,8 jt + 800 rb + 10 jt - 10 jt - Rp 800.000 Total
Latihan Pada tanggal 1 Mei Pak Ali mengajukan pendanaan kepada bank syariah sebesar Rp 24 juta untuk membiayai penanaman beras Rojolele. Dari 4 hektar sawah yang dimilikinya, biasanya Pak Ali mendapat hasil sebesar 12 ton beras. Bank syariah menyetujui untuk memberikan pembiayaan dengan akad salam dan membuat kesepakatan harga untuk beras rojolele sebesar Rp 6.000 per kg. Beras akan diserahkan setelah panen yaitu sekitar tanggal 1 Agustus.
Ditanyakan Bagaimana perhitungan dan pencatatan sampai bank menjual beras lagi ke BULOG dengan harga Rp 6.500 per kg sesaat setelah beras diserahkan Pak Ali ke Bank? Jika kualitas beras yang diterima bank lebih rendah dengan nilai pasar lebih rendah Rp 200,00 sehingga beras dijual ke BULOG Rp 6.200, buatlah jurnal untuk mencatat penerimaan beras dan penjualan ke BULOG!