Manajemen Merek Cultural Meaning Systems and Brands

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENGARUH BUDAYA DAN PERILAKU KONSUMEN
Advertisements

Manajemen Brand Definisi ‘Brand’ Brand dan Mitos Kepuasan
God... When I find joy in a friend Remind me that there would be an end So I stay with the One who has no end.
TO ENGLISH CLASS MYSELF AND MY FAMILY ADA PENDIWATI SMPN 2 DEMPET
PERANAN BUDAYA ORGANISASI
ASKING AND GIVING OPINION
Penulisan Naskah Iklan by agus Situational Analysis Dig up all the facts and information, then cut away the unimportant information and get down to the.
HOW TO SAY IN ADVERTISING
Once there was a man who asked God for a flower and a butterfly Suatu ketika seorang lelaki mohon kepada Tuhan sekuntum bunga dan seekor kupu-kupu.
Hirarki Produk Baru (Merek)
PEMERINTAH KOTA PONTIANAK
BAHAN AJAR SPEAKING CLASS XII / IPA,IPS
PENERAPAN KONSEP STP DI PASAR INTERNASIONAL
Delivery/Inform/Convey Information with Facebook An Introduction of Information and Communication Technology.
INFINITIVE CLAUSES Infinitive clause is TO (untuk) that is put before original verb, if the words are preceded by: The other verbs To be Examples: Saya.
Pertemuan VII Hobbies Kelas IV Semester II 2011
1. PRESENT TENSE Digunakan untuk menyatakan suatu perbuatan yang biasa kita lakukan misalnya setiap hari, setiap minggu, setiap bulan dan setiap tahun.
Noviana Sadam Dewanti ELCD rombel
Psikologi Konsumen. Perilaku konsumen Adalah studi tentang konsumen, mengenai mempertukarkan sesuatu yang bernilai dengan produk atau jasa yang memuaskan.
SMA NEGERI 1 PARE Jl. Pahlawan Kusuma Bangsa No. 41 Pare Kediri
SENI dan BUDAYA POPULER.
AUXILIARY VERBS & MODALS
You are invited! Grade VIII Created by: Elanda dwi saputro 8D.
NARRATIVE BY:VANDREKTUS DEREK,A.Md Standar Kompetensi Memahami makna teks monolog/esei berbentuk report, narrative dan analytical exposition secara akurat,
-Do you have a close friend? Does she/he have a problem? -What do you say when she/he tells her/his problem? - Did you ever come to your friend house?
BAHASA INGGRIS IV ( ENG IV / 3 SKS ) SMA ISLAM PB. SOEDIRMAN J A K A R T A T I M U R BAHAN AJAR : SPEAKING SKM PEPI FIDIA, S.Pd.
BUILDING a SUPER CLUB How to create club, meeting & speech that make other members envy.
EKONOMI KESEHATAN KONSEP DASAR EKONOMI.
WELCOME TO ENGLISH CLASSROOM LANGUAGE.
ILIMA FITRI AZMI TEACHING MATERIAL DEVELOPMENT
Pembuatan Keputusan.
Intervensi Organisasi : BUDAYA ORGANISASI
Intervensi Organisasi : BUDAYA ORGANISASI
Kajian Sosial Iklan “Iklan dan Power”
Creative Brief 1. Latar Belakang Beriklan
Kajian Sosial Iklan “Realitas Iklan Politik”
IKLAN YANG EFEKTIF Program periklanan harus disusun dengan memperhatikan lima M (Kotler, 2003), yaitu: Mission (misi): apakah tujuan periklanan? Money.
Conjunction.
WHAT IS THE CONJUNCTION ?
SYMPATHY AND ENCOURAGIMENT (UNGKAPAN RASA SIMPATI DAN DORONGAN)
MEANING OF WORD/ PHRASE/SENTENCES
Introduction to Sociology
Pembentukan dan Perubahan Sikap Konsumen
Open and Closed Social Stratification
Pertemuan 25 Causative GET and HAVE
BAHASA INGGRIS Expressing Sympathy Expressing Compliment
F.Yayi Amanova, S.IP,M.Soc.Sc
An assessment of Pedestrian Ways in Unsyiah
Eros Kinska Apriliano V
How Can I Be A Driver of The Month as I Am Working for Uber?
Things You Need to Know Before Running on the Beach.
Grow Your Social Media Communities
Don’t Forget to Avail the Timely Offers with Uber
Story of Successful Events, How Visions Becomes Reality.
CALL BLOG REVIEW FATMA ISMED 12232/ K1-09.
Take a look at these photos.... Also, in case you're wondering where this hotel is, it isn't a hotel at all. It is a house! It's owned by the family of.
THE INFORMATION ABOUT HEALTH INSURANCE IN AUSTRALIA.
Group 3 About causal Conjunction Member : 1. Ahmad Fandia R. S.(01) 2. Hesti Rahayu(13) 3. Intan Nuraini(16) 4. Putri Nur J. (27) Class: XI Science 5.
INTERROGATIVE ADJECTIVE. DEFINITION FUNCTION EXAMPLE QUESTION.
Right, indonesia is a wonderful country who rich in power energy not only in term of number but also diversity. Energy needs in indonesia are increasingly.
Unit: 8 The simple past tense Meaning & Use Form (structure) Exercise.
Rank Your Ideas The next step is to rank and compare your three high- potential ideas. Rank each one on the three qualities of feasibility, persuasion,
TUJUAN PEMBELAJARAN TUJUAN PEMBELAJARAN TEST KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR MATERI By: MICHAEL JACKSON START.
"More Than Words" Saying I love you, Is not the words, I want to hear from you, It's not that I want you, Not to say but if you only knew, How easy, it.
OLEH : ABDUL HARIS, S.Pd ASKING HELP.
Teks Interaksi Transaksional; Niat Melakukan Suatu Tindakan/Kegiatan
Draw a picture that shows where the knife, fork, spoon, and napkin are placed in a table setting.
ASKING AND GIVING OPINION
By Group 5. Once upon a time a lion was roaming in the jungle in search of a prey. Luckily, he saw a rabbit sleeping fast under a tree. He was delighted.
Wednesday/ September,  There are lots of problems with trade ◦ There may be some ways that some governments can make things better by intervening.
Transcript presentasi:

Manajemen Merek Cultural Meaning Systems and Brands F.Yayi Amanova, S.IP,M.Soc.Sc

E-learning ini akan membahas mengenai hubungan antara sistem budaya masyarakat dengan merek (brand), yaitu bagaimana merek dapat merefleksikan unsur dan makna budaya yang berjalan pada kehidupan masyarakat dan menjadi bagian dari budaya keseharian masyarakat. Pembahasan dan contoh lebih lanjut mengena poin-poin dalam materi e-learning ini akan disampaikan pada pertemuan berikutnya. Terima kasih

Budaya / Culture “Sebuah kompleksitas yang terdiri dari pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, aturan, adat, gaya hidup, dan kebiasaan yang diserap dan dijalankan oleh individu sebagai anggota dari sebuah masyarakat”.

Konsep Kultural pada Merek Merek merupakan wadah yang membawa unsur-unsur budaya yang telah ada, sekaligus merupakan bagian dari budaya itu sendiri. Merek komersial mempunyai kepentingan yang melampaui atribut fisik dan nilai komersialnya, yaitu kemampuan sebuah merek untuk membawa dan mengkomunikasikan makna-makna budaya. (Douglas & Isherwood, 1978; Richins, 1994).

Makna budaya tertentu terletak pada kualitas-kualitas abstrak dari sebuah merek yang menyedikan nilai-nilai simbolik bagi individu / konsumen (Shavitt, 1990). Budaya berevolusi, produk dan mereknya merupakan bagian dari evolusi tsb yaitu sebagai agen evolusi sekaligus sebagai alat pemenuh kebutuhan evolusi budaya masyarakat. Budaya menjadi bahan pertimbangan dan strategi bagi perusahaan dalam menentukan posisi brand (brand position) yang berbeda pada negara yang berbeda

Culture and Brand Positioning Local Consumer Culture Positioning Sebuah strategi yang mengasosiasikan merek dengan makna-makna budaya lokal, mencermikan norma-norma dan identitas budaya lokal. Diposisikan untuk dikonsumsi oleh masyarakat setempat dalam konteks budaya nasional. Contoh: “Sari Ayu” yang diasosiasikan kpd kecantikan budaya Indonesia.

Foreign Consumer Culture Positioning sebuah strategi yang mengasosiasikan merek sebagai budaya konsumen asing tertentu, yaitu merek yang para konsumen dari merek tsb diasosiasikan kepada sebuah budaya asing. Contoh: “Gucci” di AS (dan negara lain) diposisikan sebagai merek Italia yang prestisius dan fashionable

Global Consumer Culture Positioning Sebuah strategi yang mengasosiasikan merek sebagai budaya global , hal-hal yang trending, happening, juga hal-hal yang kekal. Media massa pada umumnya dan televisi pada khususnya menjadi sumber utama dalam menciptakan simbol-simbol konsumsi global (Walker, 1996). Contoh: Gaya VJ MTV (termasuk atribut dan merek yang dipakai) menjadi gaya yang ditiru oleh para remaja. “Rolex” yang dipahami secara global sebagai merek yang klasik, prestisius, berkualitas tinggi.

Komponen utama simbol budaya pada merek : Language Penggunaan bahasa Inggris pada slogan dan iklan bertujuan untuk merefleksikan “modernisme” dan “internasionalisme” Penggunaan bahasa Inggris pada kampanye iklan merupakan salah-satu cara untuk mengkomunikasikan posisi merek sebagai merek global. Penggunaan bahasa lokal bertujuan untuk mengkomunikasikan posisi merek sebagai merek lokal. Penggunaan bahasa lokal produk pada kampanye iklan di luar negeri memberikan asosiasi kepada merek asing tetentu dengan segala kelebihannya.

Aesthetic styles (unsur estetika) Penggunaan brand ambassador disosiasikan kepada prototipe budaya lokal dimana merek tsb dipasarkan. Karakter brand ambassador yang digunakan akan melekat / diasosiakan kepada karakter merek . Penggunaan brand ambassador tertentu akan membawa merek ke tahap global. Estetika juga dapat direfleksikan melalui logo merek, yang membuat konsumen mengasosiasikan merek tsb kepada budaya tertetu.

Story theme Tema dan alur cerita iklan sebuah merek akan menyiratkan bahwa kepemilikan konsumen atas merek tsb menandakan bahwa konsumen adalah anggota dari budaya yang direfleksikan merek tsb. Melalui tema dan alur cerita iklan, konsumen akan mengasosiasikan sebuah merek dengan budaya konsumen tertentu.

Dalam pemahaman yang lebih jauh: Merek-merek ikonik tidak bersaing di pasar produk tetapi bersaing di myth markets yang dipenuhi dengan beragam ikon budaya, dimana beragam merek bersaing untuk membuat representasi terbaik dari makna-makna budaya tertentu, dan bersaing mendapatkan kesempatan untuk menyediakan alat pemenuh kebutuhan yang paling efisien terhadap kontradiksi budaya.

Myth Markets ?? National ideology / Ideologi nasional (konsep ideal dari budaya yang telah berlangsung, sesuatu yang mengikat masyarakat dalam sebuah kesatuan) Mediasi antara ideologi nasional dan ideologi pribadi individu yang diperoleh dari kehidupan sehari-hari (realita) menimbulkan Cultural contradiction (tekanan / pertentangan antara ideologi nasional dan ideologi pribadi) Menyebabkan : individu memerlukan identitas-identitas baru yang dapat diadopsi dan dikonsumsi dalam kehidupan sehari- hari sebagai ekspresi pribadinya

Myth Markets…. Kebutuhan individu atas identitas-identitas baru diperoleh dalam Populist worlds (sub-budaya yang mengekspresikan ideologi alternatif melalui tindakan-tindakan individu). Beberapa sub-budaya tsb ditanamkan kedalam merek dan membantu individu dalam menyelesaikan kontradiksi antara berbagai ideologi dan kehidupan sehari-harinya dengan menyediakan identitas untuk diadopsi, ruang lingkup ini yang disebut dengan Myth Markets. (Douglas B. Holt, 2004, 2010)

“Apa yg membuat sebuah merek sukses?” Kemampuan merek untuk mengubah dirinya menjadi sebuah budaya yang dapat menyampaikan karakter inti merek tsb.

Contoh 1 Nick: I am very particular when it comes to watches. I am a guy you see, we don’t have lots of accessories, and the kind of watch once wears is one of the few things that gets noticed by people. So I do believe that having a good watch is essential. I bought one last year, the one I wanted to buy for some time now, but couldn’t afford it until recently. I: What brand is it? Nick: Rolex, of course! You can’t do better than that. It is quite expensive but you can relay on it getting the message across. It’s a symbol of power and success and everybody knows it . . .

Contoh 2 Roland: I like BMW cars because usually they are good quality and BMW is a brand you can trust throughout time . Apart from ’89 we’ve always had a BMW at home. We also had other brands besides but there was always a BMW, now we’ve got two, the old one my sister’s driving and another one. (Penelitian oleh Richard Elliot, 2007) kedua contoh tsb menggambarkan merek “BMW” dan “Rolex” telah membudaya bagi sebagian individu / masyarakat.

Secara keseluruhan : Budaya Merek Budaya menghasilkan produk dan merek Merek dapat membudaya