ASSALAMUALAIKUM WR.WB.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
UNIT 4 Pertanyaan Tingkat Tinggi dan Lembar Kerja.
Advertisements

UNIT 3b Pertanyaan Tingkat Tinggi dan Lembar Kerja.
Karakteristik anak SD Unik Ambar Wati
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN Permasalahan Proses Belajar-Mengajar.
PROJECT-BASED LEARNING
Mengidentifikasi Alasan dan Kesimpulan: Bahasa Penalaran
PRINSIP PENGGUNAAN DAN PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN.
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING )
Pendekatan dlm pembelajaran IPS
PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Assalamu’alaikum Wr. Wb
SAINS DI SEKOLAH DASAR IMANUEL SAIRO AWANG PRODI PGSD
TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISME
B Teori Belajar dan Prinsip-prinsip Pembelajaran
LEARNING CYCLE.
Oleh Aisa Anjani Ohorela
Model discovery learning
Bimbingan Tugas Akhir Program (TAP) Pertemuan ke 5
PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Model problem based learning
PERTEMUAN 4 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
TEORI BELAJAR KONSTRUTIVISTIK
PENGEMBANGAN PORTOFOLIO
WAWASAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS Bahan diskusi dan Lembar Kerja PTK
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING )
MODEL PEMBELAJARAN IPA
Karakteristik anak SD Kemampuan berpikir berkembang dari konkret menuju abstrak Anak harus siap tidak boleh dipaksakan menuju tahap perkembangan berikutnya.
Pendekatan seni budaya
Kurikulum pendidikan Matematika dan Sains
CONTOH RPP MENULIS PERMULAAN
MODEL PEMBELAJARAN MIKRO
PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DAN TEORI BANDURA Oleh : Casutri
Pendekatan seni budaya
PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPS
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Analisis Metode Eksperimen
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TEKNIK PICTORIAL RIDDLE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA oleh imelda wea PROGRAM.
KONSTRUKTIVISME Piaget Vygotsky
1. Sudah tentu anda pernah SMP dan SMA !
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Keterampilan Dasar Mengajar
Model problem based learning
PENILAIAN PORTOFOLIO Suranto, S.Pd, M.Pd.
Pendekatan seni budaya
Abigail Christina Mulia
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
PANDANGAN KONSTRUKTIVIS TERHADAP PEMBELAJARAN
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Karakteristik anak SD Kemampuan berpikir berkembang dari konkret menuju abstrak Anak harus siap tidak boleh dipaksakan menuju tahap perkembangan berikutnya.
PROBING PROMTING. konsep probing adalah penyelidikan, pemeriksaan dan prompting adalah mendorong atau menuntun. Penyelidikan atau pemeriksaan disini bertujuan.
CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING ( CTL ). Latar Belakang Dasar pemikiran bahwa anak akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan alamiah. Belajar.
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN MODEL PEMBELAJARAN.
B Teori Belajar dan Prinsip- prinsip Pembelajaran Kajian Bilangan dan Statistika Sekolah Dasar.
Dalam proses pembelajaran siswa cenderung diam dan siswa hanya mendengar apa yang dijelaskan oleh guru. Hal ini menyebabkan siswa akan mudah lupa tentang.
Transcript presentasi:

ASSALAMUALAIKUM WR.WB

MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME IPA DI SD

Model pembelajaran Konstruktivisme IPA SD PENGERTIAN APLIKASI DAN CONTOH Model pembelajaran Konstruktivisme IPA SD KARAKTERISTIK ALIRAN

PENGERTIAN Model pembelajaran konstruktivisme adalah model pembelajaran yang menekankan pada pengetahuan awal siswa sebagai tolok ukur dalam belajar. Dalam proses belajar mengajar guru tidak serta merta memindahkan pengetahuan kepada peserta didik dalam bentuk yang serba sempurna. Dengan kata lain, peserta didik harus membangun suatu pengetahuan itu berdasarkan pengalamannya masing-masing.

KARAKTERISTIK Menekankan pada pengetahuan awal siwa yang diperoleh dari luar bangku sekolah Pada saat belajar ditekankan pada kegiatan minds- on dan hands-on Ada perubahan konseptual saat belajar yang menjembatani antara konsepsi awal siswa dan pengetahuan baru Siswa secara aktif membangun pengetahuannya sehingga siswa harus terlibat dalam proses pembelajaran Dalam proses pembelajaran terjadi interakksi sosial antara siswa dan antara siswa dengan guru

KONSTRUKTIVISME RADIKAL KONSTRUKTIVISME SOSIAL KONTRUKTIVISME PERSONAL PIAGET ALIRAN KONSTRUKTIVISME SOSIAL KONTRUKTIVISME PERSONAL

APLIKASI PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME PRINSIP TAHAPAN APLIKASI PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME IMPLIKASI CONTOH APLIKASI

PRINSIP lima prinsip-prinsip petunjuk konstruktivisme yang dapat diaplikasi di dalam kelas menurut Ernset dan Brook (1999), antara lain. Memberikan permasalahan yang relevan dengan siswa Mengorganisasi pembelajaran pada konsep-konsep utama Mencari dan menilai sudut pandang siswa Mengadaptasi kurikulum sesuai dengan kayakinan- keyakinan yang dimiliki siswa Menilai pembelajaran siswa dalam konteks pengajaran

TAHAPAN Eksplorasi Diskusi dan Penjelasan Konsep Mengungkapkan Konsepsi Awal untuk membangkitkan motivasi Eksplorasi Diskusi dan Penjelasan Konsep Pengembangan dan Aplikasi Konsep

IMPLIKASI Pembelajaran tidak akan berjalan dengan baik, jika peserta didik tidak diberi kesempatan untuk menyelesaikan masalah dengan tingkat pengetahuan yang dimilikinya. Pada akhir proses pembelajaran, peserta didik memiliki tingkat pengetahuan yang berbeda sesuai dengan kemampuannya. Untuk memutuskan (menilai) keputusannya, peserta didik harus bekerja sama dengan peserta didik yang lain. Guru harus mengakui bahwa peserta didik membentuk dan menstruktur pengetahuannya berdasarkan modalitas belajar yang dimilikinya, seperti bahasa, matematika, musik dan lain-lain.

CONTOH 1. Fase Eksplorasi Diperlihatkan tanah berisi cacing dan diajukan pertanyaan: “Apa yang kau ketahui tentang cacing tanah?”. Semua jawaban siswa ditampung (ditulis dipapan tulis jika perlu). Siswa diberi kesempatan untuk memeriksa keadaan yang sesungguhnya, dan diberi kesempatan untuk merumuska hal-hal yang tidak sesuai dengan jawaban mereka semula.

2. Fase Klarifikasi Guru memperkenalkan macam-macam cacing dan spesifikasinya. Siswa merumuskan kembali pengetahuan mereka tentang cacing tanah. Guru memberikan masalah berupa pemilihan cacing yang cocok untuk dikembangbiakkan. Siswa mendiskusikannya secara berkelompok dan merencanakan penyelidikan. Secara berkelompok siswa melakukan penyelidikan untuk menguji rencananya. Siswa mencari tambahan rujukan tentang manfaat cacing tanah dulu dan sekarang.

3. Fase Aplikasi Secara berkelompok siswa melaporkan hasilnya, dilanjutkan dengan penyajian oleh wakil kelompok dalam diskusi kelas. Secara bersama-sama siswa merumuskan rekomendasi untuk para pemula yang ingin ber-“ternak cacing” tanah. Secara perorangan siswa membuat tulisan tentang perkehidupan jenis cacing tanah tertentu sesuai hasil pengamatannya.