Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Sragen

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Catatan Penggunaan Presentasi:
Advertisements

PRINSIP DASAR PENCEGAHAN
Mata Kuliah Ilmu Penyakit Parasitik (Protozoa darah unggas)
FLU BURUNG ( H5N1 ) Oleh drh.Fredik Susola
KULIAH II KUTU DAN PINJAL PADA TERNAK DAN HEWAN KESAYANGAN
SALMONELLOSIS (PULLORUM)
Personal Protective Equipment (PPE) Alat Pelindung Diri
Penyebab , Musim Hujan... banjir penyakit. Seperti flu, demam, malaria
AVIAN INFLUENZA KEJADIAN : Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten dan Jawa Timur Diagnosa awal : ND tipe Asiatik (ND velogenik-viscerotropik)/VVND Lokasi serangan.
DAMPAK NEGATIVE PETERNAKAN AYAM POTONG
POX VIRUS (CACAR) PADA UNGGAS
INFECTIOUS LARYNGOTRACHEITIS
PATOLOGI ANATOMI -PENYAKIT BAKTERIAL-
6. Pengenalan Penyakit Unggas
PENYAKIT FLU BURUNG.
FLU BURUNG DAN FLU BABI.
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar Sesi 5 – Penyebab Penyakit.
PILEK PENGERTIAN: Pilek, biasa juga dikenal sebagai nasofaringitis, rinofaringitis, koriza akut, atau selesma, merupakan penyakit menular pada sistem pernapasan,
PENYAKIT PADA BABI Iman Setyowati K drh.
PENGKAJIAN FISIK PADA ANAK DIARE
Dampak Negatif Virus Terhadap Manusia
Infection Control Oleh : YESSY PUSPASARY.
Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar
Pengenalan Penyakit Zoonosis pada Babi
Penyakit Bakterial. Bakteri mikroorganisme yang berukuran sangat kecil umumnya 0,5 – 10 mikron dan terdapat dari semua lingkungan mikroorganisme yang.
RESIKO HIGIENE TERKAIT KERACUNAN MAKANAN. Bahan makanan adalah hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin.
TEKNOLOGI BUDIDAYA TERAK AYAM DRH. ROSMAWATY SAOENI,MP
PENYAKIT-PENYAKIT DEFISIENSI GIZI PADA UNGGAS
LEPTOSPIROSIS I. Defenisi    Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Leptospira berbentuk spiral yang menyerang hewan dan manusia.
“PERAN UNGGAS LOKAL DALAM MENDUKUNG INDUSTRI PERUNGGASAN NASIONAL”
PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR
HAMA DAN PENYAKIT ULAT SUTERA
LEPTOSPIROSIS Definisi Penularan Gejala Pencegahan
PENYAKIT UNGGAS Drh Iman Setyowati K.
Epidemiologi Flu Burung dan Flu Babi
Program Pengendalian Penyakit ANTHRAX
Pengenalan Penyakit Unggas
DIFTERIa.
Pencegahan penyakit dan kesehatan ayam
EPIDEMIOLOGI DIARE by WIDYA HC.
SATUAN ACARA PENYULUHAN PENYAKIT CACINGAN
PENYAKIT-PENYAKIT DEFISIENSI GIZI PADA UNGGAS
PENYAKIT BAKTERIAL.
RUANG LINGKUP ILMU DAN TEKNOLOGI DAGING
Fowl pox [ cacar unggas ].
PENYAKIT-PENYAKIT DEFISIENSI GIZI PADA UNGGAS
DR ADOLFINA PUSKESMAS BANTUL II
Kesehatan ternak Beberapa hal yang paling penting diketahui dalam masalah kesehatan ternak adalah sebagai berikut: 1. Ciri-ciri hewan ternak yang sehat.
UNIVERSAL PRECAUTION Sutanta,S.Kep., Ns., M.Kes.
INFECTIOUS BURSAL DISEASE
MAREKS/POLYNEURITIS/FOWL PARALYSIS/NEURO-LYMPHOMATOSIS GALLINARUM
Penyakit Viral Pada Unggas
(penyakit kencing tikus)
Akper Pemkab Cianjur tahun 2015
PENYAKIT RABIES.
FLU BURUNG PADA MANUSIA
FLU BURUNG OLEH : Iwan Hermawan.
PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PENYAKIT AVIAN INFLUENSA (FLU BURUNG) PADA TERNAK AYAM Kelompok 5 : Krish Naufal A. R, S.Kep Surya Dewi Puspita,
Penyakit Typus By:Riccy Lee Girsang.
Sistem Pakar untuk mendiagnosa penyakit ayam
INFECTIOUS LARYNGOTRACHEITIS [ ILT ]
PKMRS RSUD DR. ADJIDARMO KAB. LEBAK
LUKA BAKAR. Penyebab : -Termal ( suhu > 60 C ) -Kimia ( asam / basa kuat ) -Listrik -Radiasi.
LUKA BAKAR ( COMBUSTIO )
PENYAKIT MENULAR SEKSUAL. Apa itu Penyakit Menular Seksual? Penyakit Menular Seksual (PMS) merupakan salah satu jenis Infeksi Saluran Reproduksi (ISR),
“Saatnya INDONESIA BEBAS TBC mulai dari Saya” “PEDULI TBC, INDONESIA SEHAT” Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur.
Pengaruh Sanitasi terhadap Mutu Telur Ayam Buras Kelompok 7 Oleh Nadia Aullia R Aprilia Ningrum Febri Kerisyana Farninda.
HUMAN MONKEYPOX VIRUS CACAR MONYET
Keamanan Pangan. – Keamanan Pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan fisik yang.
Transcript presentasi:

Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Sragen Avian Influenza Oleh: Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Sragen

Penyebab Avian Influenza atau Flu Burung merupakan penyakit pada unggas yang disebabkan oleh virus, yaitu Orthomyxoviridae tipe A, yang menyerang ayam, burung, itik, kalkun, angsa dan sebagainya. (www.cdc.gov/ncidod/dbmd/diseaseinfo/avianflu_htm)

4,5 menit. (Deptan RI, 2005) Sifat Virus Kelemahan virus tersebut adalah tidak tahan panas. Pada daging akan mati pada suhu 80 0 C selama 1 menit. Pada telur akan mati pada suhu 64 0 C selama 4,5 menit. (Deptan RI, 2005)

Hewan peka AI di Indonesia: ayam ras, ayam buras, burung puyuh,itik, entog, angsa, burung unta, merpati, merak, perkutut, burung rangkong, kakaktua, dll. Hewan peka dan terdeteksi positif AI di Indonesia: ayam layer, broiler, puyuh, itik, beberapa jenis burung di Kebun Binatang Ragunan, babi (Tangerang). (Haryono, 2005)

Patogenesis AIV Unggas HPAIv LPAIv Alat pernafasan & Alat pernafasan dan Pencernaan pencernaan Viremia Infeksi sekunder Tidak ada infeksi Seluruh jaringan sekunder Kematian tinggi kematian rendah tidak 40-100% 3-5% terdapat kematian

Gejala Klinis (HPAI= Highly Pathogenic Avian Influenza) Kematian mendadak Kelemahan, cangkang telur lembek, diare profus, keluar leleran dari hidung dan mulut Pial dan gelambir mengalami pembengkakan dan berwarna kebiruan (sianosis). Edema bawah kulit sekitar leher sering pula dijumpai pada penyakit AI. Pendarahan meluas atau bintik-bintik sering dijumpai pada mukosa trakea, proventrikulus, usus, lapisan lemak, otot dada dan kaki.

Low Pathogenic AI Pada AI yang kurang ganas, gejala pernafasan lebih menonjol disamping depresi, kurang nafsu makan, produksi telur turun, pembengkakan pada kepala terrmasuk pial dan gelambir. (Deptan RI, 2005)

Perubahan Patologi Ayam Kongesti berat pada otot. Dehidrasi. Mungkin tidak ditemukan lesi pada kasus yang mati secara tiba-tiba. Kongesti berat pada otot. Dehidrasi. Edema subkutan pada daerah kepala dan leher. Leleran ekskresi dari hidung dan mulut. Kongesti berat pada konjungtiva mata, kadang-kadang disertai petechie. Cairan eksudat dalam trachea atau dapat juga disertai hemorragik tracheitis. Petechie pada sternum, pada serosa dan lemak abdominal, permukaan serosa dalam rongga tubuh. Kongesti berat pada ginjal dan kadang-kadang disertai deposit urat dalam tubuli ginjal. Hemorragi dan degenerasi ovarium. Hemorragi pada permukaan mukosa proventrikulus, terutama pada batas dengan gizard. Hemorragi dan erosi pada garis dari gizard. Foki hemorragik pada jaringan limfoid usus. (Haryono, 2005)

Cara Penularan Cairan/ lendir yang berasal dari lubang hidung, mulut, mata (konjungtiva), dan lubang anus (tinja) dari unggas yang sakit ke lingkungan. Kontak langsung dengan ayam sakit. Secara tidak langsung melalui pakan, air minum, pekerja kandang, dan peralatan peternakan, rak telur, keranjang ayam dan alat transportasi yang tercemar AI. Unggas air yang berperan sebagai reservoir virus AI melalui virus yang ada pada saluran intestinal dan dilepaskan melalui kotoran. (www.cdc.gov/flu/avian/gen-info/facs.htm)

Pencegahan dan Pemberantasan Peningkatan Biosekuriti Biosekuriti dilakukan antara lain dengan: isolasi, kontrol lalu lintas ternak/ orang/ alat/ kendaraan serta peningkatan sanitasi. Intensifikasi pengamanan lingkungan (untuk peternak rakyat, agar terrnaknya tidak diumbar, tetapi supaya dikandangkan). Semua ternak yang mati harus dikubur dengan kedalaman ± 1 m dan diberi kapur/ dibakar. Semua ternak tidak sehat (sakit) harus dimusnahkan (stamping out).

Ternak-ternak yang masih sehat dilakukan vaksinasi secara rutin. Menjaga kesehatan badan pekerja kandang antara lain dengan memakai masker N 95, kacamata renang, sarung tangan, sepatu boots, dan mencuci tangan sesering mungkin. (Deptan RI, 2005)

Pengisian Kembali (Restocking) Peternak diperbolehkan mengisi kandang kembali 30 hari setelah pengosongan kandang. Sebelumnya harus dipastikan semua tindakan dekontaminasi (desinfeksi) dan disposal (pembakaran/ penguburan) sesuai prosedur yang telah dilaksanakan (Deptan RI, 2005)

Pelaporan Kematian Unggas : Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Sragen Jl.Anggrek 32 Sragen (0271) 891051 Staf Teknis Peternakan di Kecamatan atau perangkat desa setempat

Terima kasih

Daftar Pustaka www.cdc.gov/ncidod/dbmd/diseaseinfo/avianflu_htm, 2006, Avian Influenza A Virus www.cdc.gov/flu/avian/gen-info/facs.htm, 2006, Avian Influenza Virus in Poultry Haryono, 2005, Penanggulangan Avian Influenza dan Kondisi Terkini, Seminar AI 2005 Anonim, 2005, Gejala Klinis Flu Burung, leaflet, Departemen Pertanian RI