Spesiasi dan biogeografi

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Bab 9 EKOLOGI.
Advertisements

OLEH SETIYO WARDAYATI, S.Pd
PENGARUH LINGKUNGAN PADA TERNAK
Tim Biologi Dasar Departemen Biologi FST -UA
Mangapul Tambunan/GeoUI/2006 Oleh: Mangapul P.Tambunan Departemen Geografi FMIPA UI.
Metode penangkapan ikan
EKOLOGI.
ADAPTASI DAN DISTRIBUSI VEGETASI
organisme dan lingkungan
BIOMA DAN FORMASI VEGETASI
BENUA DAN SAMUDRA.
BAHAN AJAR BIOSFER Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran : Geografi
KONSEP EKOSISTEM Edo Yulianar. NPM : Much. Arief Alfan
BIOLOGI KONSERVASI.
MEMBUAT MEDIA PENGAJARAN
PENDAHULUAN Kompetensi:
Persebaran Fauna Di Dunia.  Penyebaran suatu spesies hewan yang sekarang ini adalah sebagai resultante (akibat) dari kecenderungan untuk memperluas daerah.
SPESIES DAN INDIVIDU DALAM EKOSISTEM
OLEH : IR. H. ABDUL RAHMAN, MS
Iklim Tropis Asia, Indonesia, Sumatra, Lampung
KOMPONEN ANOMALI IKLIM DAN KETAHANAN PANGAN
ASAS- ASAS FAKTOR PEMBATAS
EKOLOGI VERTEBRATA Sukiya.
EKOLOGI.
Ancaman Bagi Keanekaragaman Hayati
MATERI IPS GEOGRAFI KELAS IX SEMESTER GENAP Tahun 2012/2013
Seiring dengan makin intensifnya global warming, maka intensitas extreme event seperti El Niño dan La Niña, yang biasa disebut ENSO (El.
Ekosistem PENGERTIAN BIOTIK KOMPONEN A.BIOTIK ANTAR BIOTIK INTERAKSI
SUHU (TEMPERATUR)UDARA
MAKHLUK HIDUP DALAM EKOSISTEM ALAMI
Oleh: Sucipto Hariyanto
ADAPTASI DAN DISTRIBUSI TANAMAN
TEORI INGSUTAN BENUA DAN
Rantai Makanan Ekosistem Estuaria
Pengaruh Habitat Terhadap Hery Sutrawan Nurdin, S.Pi, M.Si
Konsep Populasi dan Komunitas
BENUA Oleh syahran MTsN 1 CLU
SUKSESI   NOVIA SARI BIOLOGI NK A ‘13.
Biodiversitas MATERI KULIAH BIOLOGI FAK.PERTANIAN UPN V JATIM
Jenis-jenis ekosistem
RUAYA Forcep Rio Indaryanto
SUKSESI.
MATERI AJAR BIOLOGI KELAS X SEMESTER 2
PROSES MIKROEVOLUSI DAN SEJARAH SPESIES MANUSIA
KEANEKARAGAMAN HAYATI
Makhluk Hidup Dalam EKOSISTEM
Sucipto Hariyanto Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Airlangga
KEANEKAAN HAYATI atau BIO-DIVERSITY.
PERKEMBANGAN TERBENTUKNYA
Sucipto Hariyanto Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga
KELOMPOK 4 Oleh : Aida Helmina Z. Bramantiar R. Ernika Kurniasari
EKOSISTEM TERESTRIAL.
SEJARAH PERKEMBANGAN MUKA BUMI
PERKEMBANGAN BUMI DAN SEJARAH KEHIDUPANNYA
AKSI INTERAKSI Pada saat suatu organisme membutuhkan organisme lain ataupun lingkungan hidupnya, maka dipastikan akan terjadi hubungan yang bisa bersifat.
Kondisi Geografis dan Penduduk Indonesia
KOMPONEN ANOMALI IKLIM DAN KETAHANAN PANGAN
BAHAN AJAR GEOGRAFI KELAS XI MA SIROJUL HUDA Created By Amirudin.
TUGAS GEOGRAFI DI S U S U N OLEH : NAMA: SITI NURHALIZA : DINDA BAHTIAR : JUMRIANI PUTRI : ANDI MALLARANGENG ARHAM KELAS: Xi MIPA 3 SMA NEGERI 5 BULUKUMBA.
Sucipto Hariyanto Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga
LIMIT TERHADAP DISTRIBUSI SPECIES
BIOSFER.
BIOMA, KOMUNITAS DAN VEGETASI
SUKSESI.
KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DAN PERSEBARANNYA. Te ori asal mula kehidupan 1. Teori Transedental, hidup berasal dari tuhan 2. Generatio spontania, makhluk.
EKOSISTEM Oleh: P. Prastowo.
Dampak Perubahan Iklim Bagi Ekosistem Mangrove di Indonesia Muhammad Imran Amin Direktur Mangrove Ecosystem Restoration Alliance Yayasan Konservasi Alam.
3 Tujuan mempelajari hal ini agar kita dapat…  menyebutkan letak Indonesia secara astronomis  menyebutkan letak Indonesia secara geografis  menjelaskan.
Letak dan Luas Benua Asia dan benua Lainnya Asia adalah benua terbesar dan paling padat penduduknya di dunia, terletak di bagian timur dan belahan utara.
Transcript presentasi:

Spesiasi dan biogeografi Pendahuluan Spesiasi Pola Biogeografi

Pendahuluan Dalam ekologi telah dipelajari: 1. faktor-faktor yang menentukan: komposisi spesies penyusun komunitas, secara berkesinambungan berpengaruh pada keragaman dan distribusi spesies. 2. Hasil akhir dari proses ini adalah pola distribusi spesies berkaitan erat dengan pola distribusi sumber daya makanan dan kondisi fisik suatu habitat.

Pendahuluan 3. Distribusi spesies juga ditentukan oleh interaksi antar spesies: kompetisi, predasi dan mutualisme. Ketiga aspek tersebut bekerja untuk menyeleksi spesies. Besar dan komposisi dari populasi spesies ditentukan pula oleh: laju hilangnya spesies: emigrasi, extinction dan laju kehadiran spesies baru melalui spesiasi dan immigrasi.

Pendahuluan Immigrasi spesies ditentukan oleh: vagilitas, perpindahan dan adanya barier . Biogeografi spesies aquatik merupakan hasil dari spesiasi dan dispersi (pemisahan), perubahan dalam distribusi badan air dan kondisi fisik

Spesiasi Adalah pemisahan satu set populasi yang melakukan interbreeding, berlanjut menjadi beberapa set populasi yang masing-masing proses reproduksinya tertutup (isolir) karena terbatasnya aliran gen antar populasi. Beberapa spesieasi: Allopatrik Sympatrik

Spesiasi Spesiasi secara allopatrik: Populasi yang ada dipisahkan oleh adanya barrier fisik – menempati 2 area yang tidak overlapping (dikenal dengan kondisi allopatry) Dapat terjadi melalui perubahan sirkulasi samudera, level air laut, atau pendangkalan danau. Barrier menghalangi migrasi antar populasi dan menghambat aliran gen. Setiap populasi akan merespon faktor-faktor lingkungan dengan sekala lokal saja, yang akan menghasilkan perbedaan gen antar populasi yang terpisah.

Spesiasi Spesiasi secara sympatrik Jika populasi terpisah dalam kurun waktu yang panjang maka akan terjadi hybridisasi dan secara reprodukstif populasi akan terisolir. Spesiasi secara sympatrik Terjadi tanpa harus ada pemisahan populasi secara geografis. Perubahan gen dan tingkah laku (behaviour) akibat dari pembatasan secara spatial dan karena terhentinya aliran gen. Terbentuk sub grup- sub grup dalam populasi

Spesiasi Beberapa spesiasi sympatrik masih melibatkan adanya pemisahan secara mikrogeografis yang biasanya terdapat di sekitar daerah teritorial Variasi gen sangat dipengaruhi oleh kemampuan dispersal: spesies yang memiliki larva dalam bentuk planktonik. Contoh spesiasi: spesies ikan sungai yang terhalang oleh air (daerah estuarin). Danau memiliki banyak endemik spesies. Spesiasi dan adaptasi ikan di danau Viktoria: spesialist makanan terlihat pada bentuk mulut

Pola biogeografis Profinsi biogeografis Sebelum Permian (280 juta tahun sebelum masehi) dunia terdiri dari satu daratan . Pangea, disekitar daratan ini muncul lautan dan meluas. Terjadi memisahkan/fragmentasi daratan menjadi dua dipisahan oleh Laut Tethys (Laurasia dan Gondwanaland)

Pola biogeografis Melalui perjalanan sejarah, terbukti lautan terdiri dari area-area biotik hadirnya spesies endemik. Area ini dikenal sebagai profinsi biogeografis dari flora dan fauna Dulu dikenal: 2 profinsi di kutub, 2 di tropik dan 4 di sub tropis. Sekarang terbagi menjadi 18 profinsi.

Pola biogeografis Berdasarkan biogeografis ephemeridae menunjukkan fragmentasi gondwanaland. Hubungan antara daratan di belahan selatan antara Australia dan Amerika selatan melalui Antartika. Selandia baru dan Kaledonia baru merupakan belahan dari daratan Australia. Siphlonuridae hadir dalam beberapa spesies di Selandia baru tapi absen di Kaledonia baru.

Pola biogeografis Kesamaan spesies ephemeridae di Australia, Selandia baru dan Amerika selatan lebih besar daripada dengan yang di Afrika. Di dunia belahan utara: beberapa spesies darat menunjukkan kesamaan antara Eropa dan Amerika utara. (keduanya bersatu sampai 65 juta tahun sebelum masehi).

Pola biogeografis Biogeografi spesies perairan tawar dan vegetasi darat Hubungan antara perairan dan daratan terkait dengan masukan bahan organik, nutrien, erosi dan runoff. Keberadaan 14 spesies dari Pycnopsyche (insect) terbatas pada sungai-sungai didaerah hutan di Amerika utara

Pola biogeografis Pola Lotitudinal dalam keragaman spesies Bertambahnya jumlah spesies seiring dengan berkurangnya latitude. Keragaman tertinggi didapat di daerah ekuator (banyak teori yang membahas hal ini). Stabilitas lingkungan: di daerah transisi terletak di 40 derajat lintang utara terlihat pergantian pola dominasi.

Pola biogeografis Buccinidae (predator dan scavenger pada bivalvia , polichaeta) bersifat generalist dominan di belahan utara dan Turridae (predator policaheta bersifat spesialit) dominan di belahan selatan

Pola biogeografis Variasi lingkungan: seperti temperatur, iklim lebih bervariasi di daerah latitude tinggi. Spesies di daerah latitude tinggi terseleksi untuk toleran pada variasi ini. Dan memiliki rank toleransi yang luas pada perubahan lingkungan pada beberapa daerah geografis.

Pola biogeografis Tidak demikian pada spesies di daerah ekuator. Rank toleransinya yang sempit, membuat spesies di ekuator memiliki niche yang sempit pula sehingga banyak endemik spesies.

Pola biogeografis Pola longitudinal dalam keragaman: Keragaman tertinggi didapat di daerah Indo-West Pacific dan terendah di Atlantic karena: Indo west pacific daerah yang luas terdiri dari kepulauan yang kompleks, sehingga memungkinkan terjadinya spesiasi dan isolasi.

Pola biogeografis Atlantic merupakan daerah berkesinambungan. Temperatur di Indo west pacific tidak berubah secara ekstrim karena berhubungan dengan iklim daratan.