SHORT-RUN FLUCTUATION By : David Romer
KEBIJAKAN MONETER DAN KURVA MP Titik di mana kedua kurva berpotongan menunjukkan tingkat bunga riil dan output dalam perekonomian. Pada titik perpotongan antara IS dan MP menunjukkan bahwa perencanaan pengeluaran sama dengan output yang dihasilkan. Bank Sentral akan memilih tingkat bunga berdasarkan aturan kebijakan. Interest Rate MP IS Output
EFEK KENAIKAN BELANJA PEMERINTAH (GOVERNMENT PURCHASE) Planned Expenditure E = Y Persimpangan garis pengeluaran yang direncanakan dengan garis 45º menunjukkan output ekuilibrium pada tingkat bunga tertentu. E = C (Y-T) + I (r) + G¹ E = C (Y-T) + I (r) + Gº Kenaikan belanja pemerintah akan meningkatkan pengeluaran yang direncanakan pada tingkat tertentu pendapatan. 45º Sehingga, keseimbangan pendapatan pada tingkat bunga tertentu akan naik, akibat belanja pemerintah. Output
EFEK KENAIKAN BELANJA PEMERINTAH (GOVERNMENT PURCHASE) Kenaikkan belanja pemerintah tidak hanya menaikkan tingkat suku bunga tetapi juga output dalam jangka pendek. Peningkatan suku bunga akan mengurangi investasi. Interest Rate MP IS¹ ISº Output
PERGESERAN KEBIJAKAN MONETER KETAT Peningkatan suku bunga akan mengurangi investasi dan penurunan pendapatan mengurangi konsumsi. MP¹ Interest Rate MPº IS Output
Bauran Kebijakan (FISKAL DAN MONETER) Meskipun perubahan ini secara simultan dalam kebijakan fiskal dan moneter tidak berubah secara keseluruhan output, itu tidak mengubah komposisi. Dengan penghasilan tidak berubah dan pajak yang lebih tinggi dari sebelumnya, pendapatan lebih rendah dari sebelumnya; sehingga konsumsi lebih rendah dari sebelumnya. Oleh karena itu mengkonsumsi lebih sedikit dan menyimpan lebih pada tingkat tertentu dari pendapatan dsebelumnya. Interest Rate MPº MP¹ ISº IS¹ Output
PENURUNAN KEPERCAYAAN KONSUMEN Pergeseran dalam kepercayaan konsumen merupakan sumber penting dari fluktuasi jangka pendek. Penurunan kepercayaan menggeser kurva IS ke kiri. Dalam prakteknya, bagaimanapun, pembuat kebijakan tidak akan menyadari penurunan kepercayaan konsumen. Interest Rate MP ISº IS¹ Output
PASAR UANG DAN KONTROL BANK SENTRAL TERHADAP SUKU BUNGA RIIL Keseimbangan pasar uang akan terjadi ketika permintaan jumlah uang beredar sama dengan penawarannya. Ada dua kunci yang menentukan permintaan uang, yaitu pendapatan dan bunga nominal. Ketika pendapatan lebih tinggi maka akan lebih tinggi pula transaksi yang dilakukan. Sehingga keinginan untuk mengadakan kuantitas yang lebih besar dari saldo sebenarnya muncul. Ketika tingkat bunga nominal lebih tinggi, maka individu akan memperkecil saldo / jumlah asset yang dimiliki.
JUB DAN SUKU BUNGA RIIL DENGAN HARGA LENGKET Ketika Bank Sentral meningkatkan penawaran uang dari Mº ke M¹, maka pasar uang akan keluar dari keseimbangan. Pada titik A, pengeluaran yang direncanakan lebih besar daripada output. Pada saat ini pasar barang tidak pada keseimbangan. Pada titik B, pasar uang ada di posisi keseimbangan namun pasar barang tidak. Peningkatan jumlah uang beredar, menyebabkan suku bunga turun dan pendapatan meningkat. Keseimbangan baru akan muncul pada titik E¹. Interest Rate Eº B E¹ A IS Output
JUB DAN SUKU BUNGA RIIL DENGAN PENYESUAIAN HARGA Ada dua cara penyesuaian harga, penyesuaian harga memiliki dua efek pada bagaimana perubahan jumlah uang beredar mempengaruhi pasar uang. Pertama, fakta bahwa beberapa harga melonjak ketika persediaan uang meningkat, sehingga mengurangi kenaikan jumlah uang beredar riil. Kedua, fakta bahwa beberapa harga yang lamban menyebabkan peningkatan jumlah uang beredar untuk menghasilkan inflasi yang diharapkan. Ketika pasokan JUB naik dan harga belum disesuaikan, maka orang akan tau bahwa harga akan terus-menerus akan naik seiring dengan banyaknya JUB. Sehingga, peningkatan jumlah uang beredar meningkatkan inflasi.
PENAWARAN AGREGAT Permintaan agregat dan penawaran agregat menentukan output dan inflasi hanya pada waktu tertentu, tapi bagaimana mereka berubah dari waktu ke waktu.
MEMPERLUAS MODEL PENAWARAN AGREGAT PERILAKU INFLASI Asumsi dasar tentang Inflasi : Pada waktu tertentu, muncul inflasi. Ketika output diatas kuantitas normal maka inflasi akan naik. Sedangkan ketika output berada dibawah kuantitas normal maka, inflasi akan turun. Ketika output sama dengan kuantitas normal seperti biasanya maka, inflasi juga konstan. EFEK KEBIJAKAN MONETER TERHADAP INFLASI Pilihan bank sentral dari tingkat bunga riil tidak hanya tergantung pada output, tapi juga pada inflasi. Ketika inflasi naik, Bank Sentral menaikkan tingkat bunga riil. Ketika inflasi turunatuh, Bank Sentral menurunkan suku bunga riil.
DIAGRAM AD-IA Interest Rate Garis IA dapat naik atau turun pada kondisi tertentu. Artinya, baris bergeser ke atas atau bawah tergantung pada apakah output di atas atau di bawah tingkat alaminya. IA Output
The Behavior of Output and Inflation over Time AD IA
PERUBAHAN SISI PERMINTAAN PADA PEREKONOMIAN AGREGAT KEBIJAKAN FISKAL Efek langsung dari peningkatan pengeluaran pemerintah akan menggeser kurva IS ke kanan, dimana output dan suku bunga akan meningkat. Interest Rate MP IS¹ ISº Output
LANJUTAN… KEBIJAKAN MONETER Efek langsung dari peningkatan pengeluaran pemerintah akan menggeser kurva IS ke kanan, dimana output dan suku bunga akan meningkat. MP¹ Interest Rate MPº IS Output
PERUBAHAN PADA SISI EKONOMI AGREGAT GUNCANGAN INFLASI DAN PENAWARAN Kejutan inflasi akan terjadi ketika garis penyesuaian inflasi bergeser atau tidak seperti biasanya. Kejutan penawaran merupakan perubahan tingkat output alamiah. Guncangan inflasi akan terjadi disebabkan oleh beberapa hal, antara lain : Upah tenaga kerja yang lebih tinggi Biaya tenaga kerja selain upah juga lebih tinggi Biaya bahan baku yang semakin tinggi Produktivitas Hubungan antara harga dan biaya
EFEK KEJUTAN INFLASI Awalnya, perekonomian ada pada kondisi ekuilibrium/keseimbangan. Kemudian tiba- tiba misalnya harga minyak naik, maka efek langsung dari kenaikan harga minyak tersebut menyebabkan garis Penyesuaian Inflasi naik dari IAº menjadi IA¹. Pada kondisi ini, output akan menurun dan inflasi naik. Keadaan ini disebut dengan stagflasi.
EFEK KEJUTAN PENAWARAN Dengan asumsi tetap bahwa perekonomian berada pada posisi ekuilibrium. Penurunan tingkat pengangguran sebagai contoh, akan menyebabkan perubahan baik inflasi maupun output. Efeknya, inflasi akan menurun pada kurun waktu tertentu dan output akan naik. Dan pada saat itu inflasi mulai stabil dimana ia ada pada tingkat inflasi rendah. INFLASI HARAPAN DAN GUNCANGAN INFLASI Semua perusahaan memiliki expectasi untuk memperoleh keuntungan yang besar, dengan cara menaikkan harga produk yang dihasilkan mereka bisa memperoleh keuntungan yang besar tersebut. Namun, akan terjadi inflasi. Jika perusahaan mengharapkan inflasi tinggi, maka perusahaan harus menetapkan upah yang tinggi kepada karyawan untuk menetapkan harga yang tinggi pada produk yang dihasilkan nantinya.