“PROGRAM PEMBELAJARAN INDIVIDUAL UNTUK ANAK BERKELAINAN AKADEMIK DAN MENTAL EMOSIONAL” Nur Amalina 1401414204 Siti Lailatus Sholichah 1401414345 Kanty Puspita Sari 1401414488
LAGU Nada: Lagu Doraemon Anak berkelainan juga berkebutuhan Ada mental emosional, dan akademik Semua, semua, semua dapat diajarkan Dapat diajarkan dengan PPI .... 2x
Pengertian Program Pembelajaran Individu (PPI) Program pembelajaran individual (PPI) adalah suatu program pembelajaran yang disusun untuk membantu peserta didik yang berkebutuhan khusus sesuai dengan kemampuannya. Program ini terbagi atas dua (2) hal yaitu: Program jangka panjang dan program jangka pendek. Pada program pembelajaran individual (PPI) mencakup kurikulum dan penempatan untuk peserta didik yang berkebutuhan khusus, serta berbagai aspek yang terkait orang tua dan lembaga yang terkait (Amin,1995). Berdasarkan pengertian diatas pada dasarnya program pembelajaran individual (PPI) merupakan suatu model layanan pembelajaran yang dapat diberikan kepada peserta didik berkebutuhan khusus yang belajar bersama-sama dengan anak normal di sekolah reguler. Penyusunan program pembelajaran individual (PPI) melibatkan guru, orang tua dan para ahli yang terkait.
Program Pembelajaran Individu (PPI) untuk Anak Berkelainan Mental Emosional
Tunagrahita Tunagrahita adalah individu yang memiliki intelegensi yang signifikan berada dibawah rata-rata dan disertai dengan ketidakmampuan dalam adaptasi perilaku yang muncul dalam masa perkembangan. 1. Strategi Pembelajaran dalam Pendidikan Anak Tunagrahita Strategi pembelajaran dalam pendidikan anak tunagrahita pada prinsipnya tidak jauh berbeda penerapannya dengan pendidikan pada umumnya. Pada anak tunagrahita ringan dan sedang mungkin lebih efektif menggunakan strategi pembelajaran yang menekankan latihan yang tidak terlalu banyak menuntut kemampuan berfikir yang kompleks.
Strategi Pembelajaran Individual dan Individualis Pengajaran. Pembelajaran individual atau individualisasi pengajaran itu berbeda maknanya dari pengajaran individual. Pengajaran individual adalah pengajaran yang diberikan kepada murid-murid seorang demi seorang atau secara terpisah. Sedangkan individualisasi pengajaran adalah pengajaran yang diberikan oleh guru kepada asing- masing anak, mskipun mereka belajar bersama dan berada bersama-sama didalam satu kelas atau kelompok. Untuk mencapai individualisasi pengajaran yang baik harus disesuaikan dengan minat belajar mengajar murid, juga mesti disesuaikan dengan pilihan, kemampuan belajar dan hasil-hasil yang telh dicapai oleh seorang murid. Komponen yang penting bagi individualisasi pengajaran adalah pengelompokkan murid-murid menjadi beberapa kelompok belajar. Pendidikan anak tunagrahita pada umumnya memerlukan sistem pengajaran individual disamping pengajaran klasik,yang penting bukan individual atau klasikalnya, melainkan individualisasi pengajaran; artinya dalam pelaksanaannya boleh individual, kelompok dan boleh klasikal.
b. Program Pendidikan Individual (PPI atau IEP) Program pendidikan individual (PPI) ini merupakan terjemahan dari The Individualized Education Program (IEP). Sesuai dengan namanya, PPI atau IEP adlah suatu program pendidikan yang disusun untuk setiap anak luar biasa. Cakupan PPI jauh lebih luas dari program individualisasi pengajaran, karena PPI tidak hanya mencakup kurikulum bagi siswa, tetapi juga penempatan, lembaga-lembaga yang terkait dalam pendidikan murid tersebut, serta berbagai aspek lain yang terkait. Kegunaan PPI adalah untuk menjamin bahwa tiap murid luar biasa di SLB maupun disekolah umum memiliki suatu program yang di individulisasikan untuk mempertemukan kebutuhan-kebutuhan khas yang dimiliki murid dan mengkomunisasikan program tersebut kepada orang- orang yang berkepentigan dalam bentuk suatu program yang sistematis. Program ini juga dapat membantu para guru untuk mengadopsikan program umum dan atau program khusus bagi anak luar biasa yang bertolak atas kekuatan, kelemahan, dan minat anak.
B. Tunalaras 1. Pengertian Anak Tunalaras. Anak tuna laras merupakan anak yang mengalami hambatan atau kesulitan untuk menyesuaikan diri di lingkungan sosialnya. Dia melakukan sesuatu itu diluar norma – norma yang berlaku. 2. Program Pembinaan Sekolah Program Bidang Pengajaran. Banyak sedikitnya jumlah siswa tiap kelas. Para guru di sekolah bagi anak tunalaras perlu memahami teknik diagnosik kesulitan belajar, kemudian cara membimbing disesuaikan dengan bakat dan kemampuan tiap-tiap murid.
a. Program Bidang Pengajaran Isi program bidang pengajaran pada prinsipnya sama dengan sekolah reguler. Mengingat kondisi anak tunalaras pada umumnya malas untuk belajar, maka sifat pengajaran kepada mereka juga bersifat penyuluhan atau yang disebut remedial teaching. Remedial teaching maksudnya membantu murid dalam kesulitan belajar. Sistem pengajaran bersifat klasikal. Ada kemungkinan dalam satu kelas terdiri dari beberapa anak yang mengikuti program pengajaran secara berbeda-beda. Jumlah murid tiap-tiap kelas sekurang-kurangnya tiga orang dan sebanyak-banyaknya 12 orang.
b. Banyak sedikitnya jumlah siswa tiap kelas. Faktor kecakapan guru melayani individu. Makin muda usia makin kecil jumlahnya. Ambang perbedaan umur tidak besar. Fasilitas ruangan. c. Para guru di sekolah bagi anak tunalaras perlu memahami teknik diagnosik kesulitan belajar, kemudian cara membimbing disesuaikan dengan bakat dan kemampuan tiap-tiap siswa
C. Autis 1. Pengertian Autisme Menurut IDEA, autisme adalah hambatan perkembangan yang signifikan mempengaruhi komunikasi, interaksi sosial verbal dan nonverbal siswa dan kinerja pendidikan. Karakteristik autisme meliputi kegiatan berulang dan gerakan stereotip, tidak bergerak terhadap lingkungan atau perubahan rutinitas sehari-hari, dan tanggapan biasa dalam pengalaman sensorik. Gejala autisme sangat bervariasi. Sebagian anak berperilaku hiperaktif dan agresif atau menyakiti diri, tapi ada pula yang pasif.
Program Pembelajaran Individu (PPI) untuk Anak Berkelainan Akademik
A. Anak Berbakat Pengertian Anak Berbakat Menurut definisi yang dikemukakan Renzuli, anak berbakat memiliki pengertian, “Anak berbakat merupakan satu interaksi diantara tiga sifat dasar manusia yang menyatu ikatan terdiri dari kemampuan umum dengan tingkatnya di atas kemampuan rata- rata, komitmen yang tinggi terhadap tugas’tugas dan kreativitas yang tinggi. Anak berbakat ialah anak yang memiliki kecakapan dalam mengembangkan gabungan ketiga sifat ini dan mengaplikasikan dalam setiap tindakan yang bernilai. Anak-anak yang mampu mewujudkan ketiga sifat itu masyarakat memperoleh kesempatan pendidikan yang luas dan pelayanan yang berbeda dengan program-program pengajaran yang reguler (Swssing, 1985).
Program Pendidikan Bagi Anak berbakat Perencanaan Program Perencanaan diperlukan untuk menentukan program yang sesuai dengan anak (siswa), harapan orang tua, filosofi sekolah, ketersediaan tenaga pengajar, dan kesiapan perangkat pendukungnya harus seimbang.
2. Komponen Program Renzulli (1975) menyebutkan ada 7 (tujuh) kunci pokok agar program pendidikan anak berbakat dapat berhasil, yaitu: Penyeleksian dan pelatihan guru Penyusunan kurikulum bertujuan untuk mengembangkan potensial yang ada pada siswa baik dalam bidang akademik maupun seni Penyesuaian dan identifikasi prosedur Semboyan dan tujuan yang mendukung pembedaan program bagi anak berbakat Kerja sama untuk memperkenalkan pengatahuan baru Rencana evaluasi Penjelasan pertanggungjawaban administrasi
4. Pelaksanaan Pendidikan Anak Berbakat Percepatan (akselerasi) Pendidikan dalam kelompok khusus (special grouping segregation) Model A Model B Model C Model D
B. Anak Berkesulitan Belajar Pengertian Anak Berkesulitan Belajar Anak berkesulitan belajar (learning diabilities), yaitu anak yang memiliki kesulitan belajar dalam proses psikologis dasar, sehingga menunjukkan hambatan dalam belajar berbicara, mendengarkan, menulis, membaca, dan berhitung, sedangkan mereka ini memiliki potensi kecerdasan yang baik tapi berprestasi rendah, yang bukan disebabkan oleh tunanetra, tunarungu, terbelakang mental, gangguan emosional, gangguan ekonomi, sosial atau budaya
TERIMA KASIH
Termin Pertanyaan Fika Damayanti P : Menurut kelompok anda, bagaimana cara seorang guru ketika mendekati ABK, agar tidak menimbulkan kecemburuan siswa lain? Tri Alvianto : Jelaskan Pendidikan dalam kelompok khusus! Nurlita : Ada atau tidak strategi atau cara dalam PPI untuk anak tunagrahita yang tidak membebani dalam aspek kognitifnya? Tambahan : Qusnul Khoerunnisa, Munifatur Luthfiyah
SIMPULAN Program pembelajaran individual (PPI) adalah suatu program pembelajaran yang disusun untuk membantu peserta didik yang berkebutuhan khusus sesuai dengan kemampuannya. Bagi peserta didik berkebutuhan khusus, materi pengajaran juga mengacu pada kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah yang tentunya disesuaikan dengan kebutuhan dan tingkat perkembangan siswa secara individual. Oleh karena itu, setiap siswa anak berkebutuhan khusus mempunyai program pembelajaran individual (PPI) yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa per individu.