PERTANIAN LAHAN MARJINAL LAHAN PASIR PANTAI
Latar belakang Pertambahan jml penduduk Kebutuhan pangan Perlu perluasan lahan unt budidaya pangan (lahan tereduksi unt keperluan lain….makin sempit) LAHAN MARJINAL PASIR PANTAI
Indonesia memiliki panjang garis pantai mencapai 106 Indonesia memiliki panjang garis pantai mencapai 106.000 km dengan potensi luas lahan 1.060.000 ha, secara umum termasuk lahan marginal.
Kendala Kesuburan lahan sangat rendah, sumbangan tanah terhadap nutrisi tanaman dapat dikatakan nol Kecepatan angin cukup tinggi, disertai hembusan garam sehingga bersifat racun bagi tanaman, tanaman rentan terhadap plasmolisis Sifat fisik tanah yang sangat jelek, kaitannya dengan kemampuan menahan lengas dan nutrisi
….plasmolisis..
Kelebihan Lahan Pantai Luasan yang besar Sumber air tanah dangkal, sehingga pemanfaatan sumber air tidak memerlukan biaya mahal Merupakan lahan terbuka, sinar matahari dan temperatur bukan merupakan faktor pembatas Bentuk permukaan relatif datar Bebas dari bahaya banjir pH tanah dan air tanah berada sekitar netral Pengolahan lahan relatif mudah
Air relatif mudah Sumur renteng……………(dulu)
Sumur renteng
………….kini………
….ngantuk?.....awass
Kesuburan Rendah Sumbangan tanah terhadap nutrisi tanaman nol, nutrisi sepenuhnya pemberian dari luar sistem Bahan organik sangat rendah Komponen terbesar penyusun media merupakan fraksi pasir (bukan debu maupun lempung) Sehingga membudidayakan tanaman di lahan pantai sebenarnya merupakan budidaya sistem hidroponik
Tindakan yang diperlukan 3. Meningkatkan kapasitas pertukaran kation (KPK) 4. Memperbaiki ketersediaan unsur hara tertentu Memperbaiki agregat tanah Meningkatkan kapasitas tanah menahan air (water holding capacity)
Penggunaan bahan pembenah tanah (soil ameliorant) Macamnya : Zeolith Tanah lempung Bahan organik Bentonit Lumpur sungai Blotong (limbah PG) Polymer (bahan sintetis)
Aplikasi ameliorant (sintetis)
Dampak pemberian pembenah tanah Dilihat dari parameter kualitas tanah (y.i kapasitas suatu tnh unt berfungsi dlm bts2 ekosistem unt melestarikan produktivitas biologi, memelihara kualitas lingkungan, meningkatkan kesehatan tanaman dan hewan) INDIKATOR KUALITAS TANAH bila mencerminkan fungsi: 1.Melestarikan aktivitas biologi 2. Pengaturan dan penyaluran air 3. Filter dan buffering
Bagaimana mengatasi kendala lainnya? Kegaraman tinggi (angin yg membawa kadar garam tinggi) Kesuburan biologi Bangunan pematah angin : a.fisik, vegetasi …permanen b. non permanen 2. Pemilihan spesies tahan kegaraman 3. Masalah kesuburan biologi, dengan pemanfaatan bahan-bahan hayati, misal jamur mikorisa, bakteri Rhizobium spesifik lahan pasir pantai
Fungsi utama wind breaker (pematah angin) 1. untuk mereduksi kecepatan angin. 2. mengurangi kerusakan mekanis karena patah atau hilangnya organ tanman 3. kegagalan pembungaan dan penyerbukan 4. bentuk habitus dan pertumbuhan yang mengalami kelainan 5. mengurangi laju evapotranspirasi yang tinggi.
Contoh pematah/pemecah angin
Peranan Hidroponik dalam Pertanian Memungkinkan dilakukannya budidaya tanaman di tempat-tempat yang tidak memungkinkan untuk bertani secara konvensional Membantu mengatasi beberapa permasalahan: masalah struktur dan kesuburan tanah di Kanada dan Kolombia (diatasi dengan serbuk gergaji), masalah salinitas di Meksiko (diatasi dengan penggunaan pasir pantai yang dicuci dengan air suling), lahan pantai di Indonesia
Pengembangan Sayuran di Lahan Pantai Kelompok tanaman yang potensial dikembangkan di pantai yaitu sayuran (baik sayuran buah maupun daun) dan buah Kelompok sayuran meliputi cabai, tomat, kangkung, sawi, pakchoi, bawang merah, kacang panjang, terong, bawang daun Kelompok buah meliputi semangka dan melon
Nutrisi Kendala utama di lahan pantai: kesuburan rendah Diperlukan suplai nutrisi dari luar Sumber nutrisi: pupuk makro (urea, TSP, KCl, dan dolomit) dan pupuk mikro lengkap
Budidaya Sayuran Daun di Lahan Pantai Sayuran daun: bagian yang dipanen merupakan bagian vegetatif Nutrisi utama sayuran daun adalah nitrogen, dapat disuplai melalui pemberian pupuk urea Perlu dilakukan penelitian mengenai dosis dan frekuensi pemupukan N yang tepat, untuk meningkatkan efisiensi pemupukan
Dampak Pemupukan N yang tidak Tepat Tanaman Kelebihan N, daun berwarna hijau tua (gelap), penampilan kurang menarik, mudah rusak (kualitas cepat menurun), nilai jual rendah Tanaman kekurangan N, daun kekuningan, kandungan gizi rendah, penampilan kurang menarik, nilai jual rendah Efisiensi pemupukan rendah (banyak nutrisi yang terbuang)
Penelitian yang telah Dilakukan Takaran Urea: 40 kg/ha (U4), 80 kg/ha (U8), 120 kg/ha (U12), dan 160 kg/ha (U16) Frekuensi pemupukan urea: 100% saat tanam (F1), 50% saat tanam+50% 14 hst (F2), 1/3 saat tanam+1/3 11hst+1/3 21hst (F3), ¼ saat tanam+1/4 7hst+1/4 14hst+1/4 21hst (F4)
Kesimpulan Tidak terdapat interaksi antara takaran dengan frekuensi pemupukan urea pada tanaman sayuran daun Takaran sebesar 120 kg/ha dan 160 kg/ha memberikan nilai tertinggi pada semua variabel yang diamati Frekuensi pemupukan urea 3 dan 4 kali selama satu siklus hidup tanaman sayuran daun memberikan nilai tertinggi pada semua variabel yang diamati
Alternatif lain budidaya di lahan pasir pantai BUDIDAYA LORONG (Alley cropping) Suatu sistem budidaya dengan cara menanam dua lajur tanaman (biasanya pohon)sehingga membentuk lorong. Di dalam lorong ditanami tanaman semusim Tanaman tepi pembentuk lorong disebut tanaman pagar (Hedgerow), dpt berfungsi sebagai pematah anging
Alley cropping
Apakah cukup jelas kuliah siang ini?