PENDEKATAN RESIKO (Distribusi Probabilitas)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BAGIAN - 8 Teori Probabilitas.
Advertisements

Aria Gusti TEORI PROBABILITAS Aria Gusti
PENGUKURAN RISIKO ERVITA SAFITRI.
BAGIAN - 8 Teori Probabilitas.
FUNGSI MANAJEMEN RESIKO
L. Setyobudi 2010 Modul Pendidikan Entrepreneurship di UB Lecture 6: Resiko.
TEORI PROBABILITAS DERAJAT RISIKO VALUE AT RISK
Pertemuan 4 PRINSIP-PRINSIP PENGUKURAN RESIKO
PROBABILITAS PENDUGAAN PARAMETER PEUBAH LATEN KEMISKINAN RELATIF.
Pengolahan data dan Penyajiannya
ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR
By. Ella Silvana Ginting, SE, M.Si
Bab 1 PENGANTAR PELUANG
Probabilitas dan Teori Keputusan
MANAJEMEN RESIKO.
Pertemuan Minggu Satu Manajemen Modal Kerja
By. Ella Silvana Ginting, SE, M.Si
Bab 5 Pengambilan Risiko
MENGIDENTIFIKASIKAN RESIKO
Probabilitas dan Teori Keputusan
Studi Kelayakan Bisnis
MANAJEMEN RESIKO.
Teori PROBABILITAS.
PERENCANAAN & PENGENDALIAN
Modul VII. Konsep Dasar Probabilitas
Terminologi, Konsep dan Klasifikasi Biaya
Teori Peluang / Probabilitas
LAPORAN ARUS KAS (CASH FLOW REPORT) 1/23/2018.
PROBABILITAS KEMUNGKINAN/PELUANG.
dengan mencoba mengukur risiko yang relevan dengan proyek.
Bab 5 Pengambilan Risiko
Bab 5 Pengambilan Risiko
KONSEP DASAR PROBABILITAS
By. Ella Silvana Ginting, SE, M.Si
KONSEP DASAR PROBABILITAS
BAB II HARGA TRANSFER M3-M4
STATISTIKA LINGKUNGAN
Probabilitas & Distribusi Probabilitas
Pendekatan Probabilitas
ANALISIS COST, VOLUME AND MARGIN
Pengukuran Resiko Yessica Cahyani
PENDEKATAN RESIKO (Distribusi Probabilitas)
Teori PROBABILITAS.
Manajemen Mutu dan Resiko
Probabilitas ‘n Statistik
Program Dinamis (Dynamic Programming)
Teori PROBABILITAS.
PENGIDENTIFIKASIAN RESIKO OLEH : ROBANIA AFIATI
Pengukuran Risiko Kelompok 4 PTN 15 B
Manajemen Mutu dan Resiko “Pengukuran Resiko”
Laporan Laba Rugi Oleh : Muhammad Zainal Abidin SE, Ak, MM.
LAPORAN KEUANGAN DAN PENGGOLONGAN BIAYA
KONSEP DASAR PROBABILITAS
Analisis Proses Bisnis Pertemuan V
KONSEP DASAR PROBABILITAS
LESSON 5.
PERENCANAAN & PENGENDALIAN
PROBABILITAS.
BAB 8 teori probabilitas
08 TEORI PROBABILITAS Konsep Dasar Probabilitas Bethriza Hanum ST., MT
PELUANG.
Akuntansi Biaya Sesi 3 Unsur-unsur Biaya Produksi
Analisis Proses Bisnis Pertemuan V
KONSEP DASAR PROBABILITAS
AKUNTANSI KEUANGAN MADYA 1
Bab 1 PENGANTAR PELUANG
PERENCANAAN & PENGENDALIAN
KONSEP DASAR PROBABILITAS
Konsep Probabilitas.
PENGENDALIAN : BIAYA OVERHEAD PABRIK (Factory Overhead Control)
Transcript presentasi:

PENDEKATAN RESIKO (Distribusi Probabilitas) By. Ella Silvana Ginting, SE, M.Si

PENGUKURAN RESIKO Menentukan relatif pentingnya PERUSAHAAN IDENTIFIKASI BERBAGAI JENIS RESIKO PENGUKURAN Menentukan relatif pentingnya Memperoleh informasi, kombinasi peralatan membantu penanganannya

DIMENSI YANG HARUS DIUKUR 1. FREKUENSI/ JUMLAH KEJADIAN Faktor yang memperngaruhi 2. KEPARAHAN KERUGIAN Sifat bisnis Besarnya perusahaan Tersedianya tenaga ahli Rata-rata nilai dalam periode anggaran Variasi nilai, sebelum setelah periode Dampak kerugian (apabila ditanggung sendiri)

MENGAPA KEDUA DIMENSI DIPERLUKAN? EKSPOSURE 2 Dimensi Kerugian Potensial Objek yang rentan terhadap resiko dan berdampak pada kinerja perusahaan apabila resiko yang diprediksi benar-benar terjadi CONTOH: Berkaitan dengan ukuran keuangan, misal: harga saham, laba, penjualan Bergantung atas tingkat keparahan bukan frekuensi Jarang terjadi (kerugian besar) > sering terjadi (resiko kecil) Eksposur ditandai kerugian yang sama => frekuensi lebih sering di peringkat atas

CONTOH: Frekuensi Tabrakan Mobil > Tuntutan pihak yang dirugikan Pihak yang dirugikan menuntut nilai kerusakan dari mobil tersebut

MENENTUKAN PKEPARAHAN PERISTIWA KERUGIAN AKIBAT KERUGIAN Kerugian Langsung (Harta benda) Kerugian tidak langsung (Terganggunya kelancaran operasi bisnis) CONTOH: KEBAKARAN Rusaknya gedung Rp.300.000.000 Biaya Pemulihan gedung 6bulan Rp.400.000.000 Rp. 700.000.000,- BUATLAH CONTOH KASUS YANG MELIPUTI KERUGIAN LANGSUNG & KERUGIAN TIDAK LANGSUNG !

CONTOH: Frekuensi dan Keparahan Perusahaan mampu menyebarkan NILAI WAKTU DARI UANG, kerugian itu karena waktunya Nilai Rp.100.000.000 saat ini yang cukup panjang lebih besar daripada akan datang Rp. 500.000,-/tahun selama 20 Tahun Rp. 100.000.000,- TIMING

DISTRIBUSI PROBABILITAS C O N T O H KOMBINASI DISTRIBUSI PROBABILITAS Total kerugian/ tahun (sesuai budget) Banyaknya kerugian/ tahun Kerugian per kejadian Total kerugian harta karena tabrakan armada Banyaknya tabrakan per tahun Total kerugian harta per tahun JENIS KERUGIAN UNIT –UNIT YANG MENGALAMI EKSPOSURE PENYEBAB KERUGIAN

KONSEP PROBABILITAS Maka PROBABILITAS P adalah : Peristiwa dengan bobot yg sama Konsep “SAMPLE SPACE” (lingkup kejadian/ peristiwa) BAYANGKAN suatu kejadian set S (KEMUNGKINAN KEJADIAN/ HASIL KEJADIAN) BAYANGKAN E (SUBSET), bagian kecil dari total set S Jumlah tabrakan mobil di wilayah tertentu Orang-orang berusia 25 tahun yang meninggal dunia diwilayah tertentu Jumlah tabrakan MOBIL MEWAH yang harga ya > Rp.25.000.000,- Setiap kejadian diberi bobot W (jumlah keseluruhan kejadian) Peristiwa dgn bobot berbeda Probabilitas tidak terjadinya peristiwa

CONTOH: Suatu set S, terdiri dari 10.000 buah mobil sedan mewah sejumlah 9.000 buah seharga dibawah Rp.25.000.000,- dan sebesar 1.000 buah berharga Rp. 25.000.000,- atau lebih. Untuk mobil yang berharga Rp.25.000.000 atau lebih diberi bobot 2. Hitung probabilitas sedan mewah ? PENYELESAIAN: Probabilitas terjadinya tabrakan: Apabila seluruh event mendapat bobot yang sama: Probabilitas tidak terjadinya tabrakan:

Contoh kasus Suatu set S, sebuah gedung apartemen yang terdiri dari 1.100 unit dimana 650 unit diantaranya bernilai diatas Rp.1.000.000.000,- dan sisanya bernilai dibawah Rp.1.000.000.000,-. 650 unit yang bernilai diatas Rp.1.000.000.000,- diberi bobot 2. Hitunglah: Probabilitas terjadinya kebakaran Probabilitas tidak terjadinya kebakaran Apabila seluruh kejadian memiliki bobot yang sama.

DUA MACAM TAFSIRAN TENTANG PROBABILITAS Manajer resiko menyatakan bahwa probabilitas terbakarnya suatu gedung adalah 1/10, maka ia menunjukkan kemungkinan relatif akan terjadinya peristiwa itu. Probabilitas bervariasi antara 0 dan 1, maka timbul penafsiran probabilitas sbb: Bahwa 1/10 seluruh gedung menghadapi resiko yang sama seluruh dunia yaitu TERBAKAR Jika gudang tersebut dihadapkan pada kerugian kebakaran selama suatu jangka waktu yang sangat panjang , maka kebakaran kira” dalam 1/10 dari jumlah tahun eksposure Gudang yang dikatakan tidak pernah sama persis serupa. LOKASI KONSTRUKSI PERAWATAN Kondisi bisa berubah karena adanya peninjauan masa lalu Mutually exclusive event Compund events Conditional Event

1. Peristiwa yang saling pilah (Mutually Exclusive Event) Dua peristiwa saling pilah apabila terjadinya peristiwa yang satu menyebabkan tidak terjadinya peristiwa yang lain Jika dua atau lebih peristiwa yang mutually exclusive, maka probabilitas terjadinya salah satu peristiwa adalah jumlah probabilitas masing-masing peristiwa P( A atau B) = P(A) + P(B) CONTOH: Total kerugian timbul akibat suatu tuntutan berkisar Rp.0, Rp.10.000, Rp.100.000, Rp.500.000 atau Rp.1.000.000. Jika dimisalkan probabilitas kerugian Rp.100.000 adalah 1/10 dan probabilitas terjadinya kerugian Rp.500.000 adalah 1/20 Maka probabilitas akan terjadinya kerugian Rp.100.000 dan Rp .500.0000 adalah:

2. Compound Events Terbakarnya GUDANG A Terbakarnya GUDANG B Terjadinya dua atau lebih peristiwa terpisah selama jangka waktu yang sama Jika terjadinya salah satu peristiwa tidak mempengaruhi probabilitas terjadinya peristiwa lainnya LOKASI, WAKTU JUMLAH PROBABILITAS KE 4 PERISTIWA Terbakarnya GUDANG A Terbakarnya GUDANG B

Contoh kasus Terbakarnya Pabrik A = 1/50 Terbakarnya Pabrik B = 1/30 Hitunglah: Apabila pabrik A terbakar dan B tidak Apabila pabrik B terbakar dan A tidak Tidak terjadi kebakaran pada kedua pabrik Terjadinya kebakaran pada kedua pabrik

3. Conditional Events (peristiwa bersyarat) (bagaimana jika dua peristiwa yang terpisah tidak bebas) PROBABILITAS TERJADINYA A dan B adalah P(A dan B) = P(A) x P(B/A) atau P(B dan A) = P(B) x P(A/B) MISAL: P(A) = 1/40, terbakarnya gedung A P(B) = 1/40, terbakarnya gedung B P(A/B) = 1/3 Apabila salah satu gedung terbakar maka: 1/40 x 1/3 = 1/120 SELANJUTNYA, terjadi kebakaran pada kedua lokasi, MAKA 3 kemungkinan outcome adalah Terbakarnya A, tidak terbakarnya B = (1/40)(1-1/3) = 2/120 Terbakarnya B, tidak terbakarnya A = (1/40)(1-1/3) = 2/120 Tidak terbakar A maupun B = (1-1/120) – 2/120 – 2/120 = 115/120 MAKA PROBABILITAS KE EMPAT KEJADIAN ADALAH = 2/120 + 2/120 + 115/120 + 1/120 = 1 PERISTIWA A Iklan promosi PROMOSI B Naiknya penjualan

INFORMASI YANG DIPERLUKAN MANAJER RESIKO Probabilitas bahwa perusahaan akan menanggung sedikit kerugian Probabilitas bahwa kerugian yang parah akan terjadi Kerugian rata-rata per tahun Variasi hasil yang mungkin

TOTAL KERUGIAN PER TAHUN Sebuah perusahaan memiliki 5 armada, yang masing-masing bernilai Rp.10.000.000,- Masing-masing kendaraan MUNGKIN tabrakan lebih dari 1x per tahun Kerusakannya mungkin ringan atau hancur sekali Distribusi probabilitas hipotesis total kerugian per tahun terhadap sebuah armada angkutan yang terdiri dari 5 mobil Kerugian per tahun (Rp) Probabilitas Rata-rata Kerugian 0,606 500.000 0,273 136.500 1.000.000 0,100 100.000 2.000.000 0,015 30.000 5.000.000 0,003 15.000 10.000.000 0,002 20.000 20.000.000 0,001 1 321.500

VARIASI HASIL YANG MUNGKIN Dua probabilitas boleh jadi menunjukkan kerugian yg sama besarnya, tetapi distribusinya berbeda-beda Makin besar variasi, maka makin besar resikonya, pindahkan resiko kepada pihak lain Jika variasi kecil, maka kerugian bisa diramalkan dengan baik karena itu perusahaan bisa memasukkannya sebagai biaya resiko Deviasi standar = = Rp.894.000 Koefisien relatif = 894.000 : 321.000 = 2,8 Resiko max eksposure = 894.000 : 20.000.000 = 0,04 1 2 3 4 5 Nilai (ribuan Rp) Nilai rata-rata Probabilitas 3 x 4 0-321 0,606 62.443 500 500-321 0,273 8.747 1.000 1.000-321 0,100 46.104 2.000 2.000-321 0,015 42.286 5.000 5.000-321 0,003 65.679 10.000 10.000-321 0,002 187.366 20.000 20.000-321 0,001 387.263

KERUGIAN KEJADIAN DALAM JUMLAH RUPIAH KERUGIAN PER TAHUN PROBABILITAS Nilai Harapan Per kejadian Rp.500.000,- 0,9 ? Rp.1.000.000,- 0,08 Rp.5.000.000,- 0,018 Rp.10.000.000,- 0,002 1 Rp.640.000