STATISTIK TERAPAN Oleh : Dr. dr. Buraerah. H. Abd. Hakim, MSc

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
REGRESI LINIER SEDERHANA
Advertisements

REGRESI LINEAR Oleh: Septi Ariadi
Analisis Data: Memeriksa Perbedaan
REGRESI LOGISTIK Erni Tri Astuti.
Regresi dengan Respon Biner
Regresi Linier Fungsi : Jenis :
REGRESI LOGISTIK Mugi Wahidin, SKM, M.Epid Prodi Kesehatan Masyarakat
KORELASI DAN REGRESI LINEAR SEDERHANA
UJI KORELASI DAN REGRESI LINIER
KORELASI & REGRESI LINIER
PADA SAHAM-SAHAM LQ-45 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
BAB 15 ANALISIS REGRESI DAN KORELASI LINIER
REGRESI (TREND) NONLINEAR
LOGISTIC REGRESSION Logistic regression adalah regressi dengan binary untuk variabel dependen. Variabel dependen bersifat dikotomi dengan mengambil nilai.
Korelasi/Regresi Linier
ANALISIS MULTIVARIAT.
Anas Tamsuri UJI STATISTIK UJI STATISTIK.
Contoh Perhitungan Regresi Oleh Jonathan Sarwono.
UJI NORMALITAS DAN HOMOGENITAS
BAB 15 ANALISIS REGRESI DAN KORELASI LINIER
ANALISIS REGRESI & KORELASI
REGRESI LINIER SEDERHANA
Regresi & Korelasi Linier Sederhana
MODUL VII  (deltha)  (alpha)  (betha)
Dosen pengasuh: Moraida hasanah, S.Si.,M.Si
ANALISIS REGRESI SEDERHANA
KORELASI & REGRESI.
Korelasi/Regresi Linier
Dosen pengasuh: Moraida hasanah, S.Si.,M.Si
REGRESI DAN KORELASI.
ANALISIS DATA KATEGORIK
Analisis Korelasi dan Regresi linier
REGRESI LOGISTIK BINER
STATISTIKA ANALISIS REGRESI DAN KORELASI
Korelasi dan Regresi Aria Gusti.
UJI BEDA PROPORSI Chi Square.
Pertemuan Ke-7 REGRESI LINIER BERGANDA
ANALISIS REGRESI BERGANDA
Sutanto priyo hastono Dep. Biostatistik FKMUI
REGRESI LINEAR SEDERHANA
ANALISIS REGRESI & KORELASI
Analisis REGRESI.
REGRESI LOGISTIK BINER
Regresi Sederhana : Estimasi
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA
STATISTIKA INDUSTRI I ANALISIS REGRESI DAN KORELASI LINIER (1)
REGRESI LOGIT ATAU REGRESI LOGISTIK.
ANALISA REGRESI LINEAR DAN BERGANDA
Pertemuan Ke-6 REGRESI LINIER
Analisis Regresi Asumsi dalam Analisis Regresi Membuat persamaan regresi Dosen: Febriyanto, SE, MM. www. Febriyanto79.wordpress.com U.
BAB 7 persamaan regresi dan koefisien korelasi
METODE PENELITIAN KORELASIONAL
Korelasi Korelasi Product Moment digunakan untuk melukiskan hubungan antara 2 buah variabel yg sama-sama berjenis interval atau rasio. Rumus.
TEKNIK REGRESI BERGANDA
ANALISIS REGRESI Sri Mulyati.
Pengantar Aplikasi Komputer II Analisis Regresi Linier Berganda
KORELASI & REGRESI LINIER
REGRESI DAN KORELASI DISUSUN OLEH : 1.AVERIO ALVAREZ ( ) 2.FRANS HENDRIKO MARPAUNG ( ) 3.CLAUDIA ELSHA ALVINCE ( ) 4.STEVEN.
Model Logit Untuk Respons Biner
REGRESI LINIER.
ANALISIS REGRESI LINIER
Pendugaan Parameter Regresi Logistik
Model Linier untuk data kontinyu (lanjut)
BAB VIII REGRESI &KORELASI BERGANDA
Lektion ACHT(#8) – analisis regresi
Analisis KORELASIONAL.
Korelasi dan Regresi Aria Gusti.
Korelasi dan Regresi Aria Gusti.
ANALISIS REGRESI DAN KORELASI
Model untuk Respons Biner
Transcript presentasi:

STATISTIK TERAPAN Oleh : Dr. dr. Buraerah. H. Abd. Hakim, MSc ( Jurusan : Biostatistik / KKB FKM – UH ) PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN Program Magister Epidemiologi Non Reguler

REGRESSI LINIER BERGANDA LOGISTIK

p = a + b1x1 + b2x2 + ………………. .. bn xn REGRESSI LINIER BERGANDA LOGISTIC MODEL UMUM p = a + b1x1 + b2x2 + ………………. .. bn xn Model tersebut baru dapat dipakai apabila “p” ditransformasikan dalam bentuk “ logodds “ “ Logodds “ = logit  ialah logaritme natural dari odds. Odds  sendiri adalah rasio antara probabilitas suatu “ peristiwa “ untuk terjadi (sukses) dan probabilitas peristiwa untuk tidak terjadi (gagal).

p = a + b1x1 + b2x2 + ………………. .. bn xn KETERANGAN: Ruas kanan terdiri dari : ►(a) = Konstanta, sejmlah koef regressi (bi), dan variabel prediktor ►Ruas kanan bisa bernilai < 0  apabila konstanta (a) – (bi) x var prediktor ►Ruas kanan bisa juga bernilai > 1  apabila konstanta (a) + (bi) x var prediktor ►ruas kiri adalah (p) atau probability terjadinya peristiwa dan tidak terjadinya peristiwa : (p) ------------  nilai selalu berkisar antara 0 - 1 (1-p) ►Ketidak cocokan tersebut adalah petunjuk bahwa persamaan tidak dapat digunakan

Ln ( -------- ) = a + b1x1 + b2x2 + ………… bn xn Apabila probabilitas suatu peristiwa untuk terjadi disebut ( p ) maka dengan sendirinya probabilitas suatu peristiwa untuk tidak terjadi adalah (1 – p ) Dengan demikian “ log odds “ untuk (p) adalah sebagai berikut : p Log odds (p) = ------------ (1- p) Nilai ini nanti dapat digunakan apabila ditransformasi kedalam bentuk nilai logarithma naturalnya. Dengen demikian rumus umum dari regressi berganda logistik adalah : p Ln ( -------- ) = a + b1x1 + b2x2 + ………… bn xn 1- p

Keterangan : a = konstanta (interceps) b1, b2 … = koefisien korelasi variabel prediktor atau idependen) yang dikenal dengan “slope “.(koefisien korelasi variabel indep) x1, x2, ….xk = variabel prediktor yang akan dilihat pengaruhnya. p = probabilitas untuk terjadinya peristiwa dari variabel respons ( dependen) Y yang berskala biner (binary) dan berdistribusi normal

PERSAMAAN GARIS REGRESSI Y = a + bx Var. Y = (p) / (1- p) Var. prediktor (xi) Y = a + b(x) Slope b a Intercept Var. X

CONTOH PENGGUNAAN Dengan model persamaan : Seorang dokter ingin memperkirakan kemungkinan untuk bertahan hidup dari seorang bayi baru lahir dengan kesulitan bernapas karena IRDS (Irregular Respiratory Distress Sindrome) dengan kondisi bayi sbb : ►Nilai APGAR = adalah antara 0 – 10 ►Pertolongan yang akan diberikan adalah bantuan pernapasan dengan nilai : 1 = bila diberikan dan 0 bila tidak diberikan.  Kode (RESP) ►Untuk kepentingan tersebut diambil sampel sebanyak 30 bayi dengan hasil sebagai berikut : VARIABEL B SE Wald DF Sig R Exp(B) RESP APGAR Constant 2.9468 2.2539 - 16.2095 1.1804 0.3907 7.1379 6.2320 5.8652 5.1570 1 0.0125 0.0154 0.0232 0.3190 0.3094 0.0525 9.5247 Dengan model persamaan : Y = - 16.2095 – 2.9469 (RESP) + 2.2539 (APGAR)

NOTASI HASIL UJI B = Koefisien, yang mirip dengan regresi biasa, namun disini berarti “ ln rasio odds ”. Artinya setiap kenaikan 1unit variabel APGAR , maka ln rasio odds akan bertambah (+ 2.2539) Demikian juga dengan var. RESP maka “ ln rasio oddsnya akan berkurang ( - 2.9468 ) Wald = adalah kuadrat dari (B) dibagi dengan standar errornya.  penilaiannya didasarkan atas Degree of Freedom, dan memberi arti apakan variabel independen bermakna atau tidak ( acuan ini sifatnya tidak mutlak). ( B )2 ------------- = 6.2320 untuk DF 1 = 0.0125 (signif.) SE

NOTASI HASIL UJI R = Besarnya kontribusi variabel variabel independen (RESP) = - 0.3190 dan (APGAR) = 0.3049, bila dimasukkan kedalam model.  Mirip dengan korelasi partiel dari regressi liner berganda. Exp(B) atau  eB. adalah rasio odds dari variabel tersebut setelah dikontrol dengan variabel lainnya. Artinya setiap kenaikan 1 unit variabel independen (RESP) maka rasio odds pernapasan buatan adalah 0.0525.  Oleh karena exp(B) adalah inversi dari ln rasio odds, maka kemungkinan hidup bayi bila diberi pernapasan batan adalah : 1/ 0.0525 = 1/19 kalinya. Sebaliknya setiap nilai APGAR naik 1 unit, maka rasio oddsnya adalah: 9.5247. artinya kemungkinan hidupnya = 9.5247 kali.

► Apabila bayi yang lahir dengan APGAR = 9 dan tidak diberi pertolongan pernapasan, maka ln rasio odds nya adalah : Y = - 16.2095 – 2.9468 (0) + 2.2539 (9) = 4.0756 sedangkan rasio odd nya menjadi  e4.0756 = 58.89 atau sekitar 59 kali. Atau kemungkinannya untuk mati adalah 59 kali lipat

TESTING MODEL REGRESSI LINIER BERGANDA LOGISTIK

Kemampuan untuk mengklasifikasi grup/kelompok Untuk melihat apakah model asumsi baik, dalam menelusuri data hasil penelitian, dapat dilihat dari beberapa hal : Kemampuan untuk mengklasifikasi grup/kelompok Classification table for HIDUP Observed 0.0 0 1.0 1 Observed 0.0 0 1.0 1 13 2 3 12 Percent Correct 86.67% 80.00% Overall 83.33%

Tabel diatas memperlihatkan bahwa model itu mampu mengklasifikasi 86,67% bayi yang tidak mempunyai kemungkinan hidup, dan 80% bayi yang mempunyai kemungkinan hidup, atau rata-rata 83,3%. Tanpa model ini kemampuan mengklasifikasi adalah 50%. Jadi ada perbaikan 33,3%.

2. Goodness of Fit Indeks Dengan cara ini dinilai indeks Goodness of fit (GOF)nya. Angka GOF untuk model ini adalah sebagai berikut : Jenis Indeks Chi-Square DF Signif. -2 log-likelihood model tanpa variabel bebas (1) 41.59 29 -2 log-likelihood model (2) 21.27 27 0.7735 Model Chi-Square = (1) - (2) 20.32 2 0.0000 Improvement Goodness of Fit 21.04 0.7842

Baris Keterangan Hasil Sign. 1 Tanpa variabel bebas, maka nilai Chi-Square adalah 41,59 2 Nilai Chi-Square hasil perhitungan dibandingkan dengan model sempurna, (bila semua variabel independen penting untuk memprediksi variabel dependen dimasukkan ke dalam model. 21,27 0.7735 3 Perbedaan hasil  sebelum dimasukkan variabel independen dengan setelah dimasukkan variabel independen (baris 1 - baris ke 2) dan hasilnya signif. 20,32 0.0000 4 Perbaikan antara 2 model (Improvement) 20,320 5 Hasil dari model sempurna dibandingkan dengan dengan model terakhir 21.04 0.7842

Keistimewaan : Mampu mengkomversi koefisien regressi (bi) menjadi Rasio odds sebagai berikut : OR = Exp (bi)  dengan : Keterangan : OR = Rasio Odds variabel prediktor (xi) atau (independen) terhadap variabel dependennya bi = Koefisien regressi variabel prediktor (independen) xi Exp = Exponensial, atau inversi dari logaritma natural ( ln).

HASIL UJI REGRESSI LINIER BERGANDA LOGISTIK

Block 0: Beginning Block

Block 1: Method = Forward Stepwise (Likelihood Ratio)

“ Wassalamu Alaikum Wr Wb “ Terima kasih “ Wassalamu Alaikum Wr Wb “