MODUL 4 Cacat Dalam Padatan 1. Jenis ketidaksempurnaan

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENGETAHUAN material KONSEP DASAR LOGAM.
Advertisements

Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini 1. Kuliah terbuka kali ini berjudul “Mengenal Sifat Material III” 2.
SUHU, PANAS, DAN ENERGI INTERNAL
Mengenal Sifat Material
STRUKTUR KRISTAL ZAT PADAT
R E D O K S.
Mengenal Sifat Material #3 Sifat Listrik Metal dan Dielektrik
ELEKTRON DALAM LOGAM I : MODEL ELEKTRON BEBAS
MODEL ATOM & STRUKTUR MOLEKUL
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
Mengenal Sifat Material
PERUBAHAN WUJUD ZAT menguap Gas mengembun melebur Zat Cair menyublim
Mengenal Sifat Material Sifat Listrik Dielektrik
BAB 4 POTENSIAL LISTRIK ENERGI POTENSIAL LISTRIK POTENSIAL LISTRIK
ENERGI DAN POTENSIAL Novvy Nurdiana Dewi
Berkelas.
ZAT PADAT.
1. KONSEP TEMPERATUR Temperatur adalah derajat panas suatu benda. Dua benda dikatakan berada dalam keseimbangan termal apabila temperaturnya sama. Kalor.
Proses Spontan dan Kesetimbangan Termodinamika
Pertemuan 12 TEORI GAS KINETIK DAN PERPINDAHAN PANAS(KALOR)
Prinsip kerja aliran udara dan sistem ventilasi pengenceran udara
MODUL 8 Deformasi Logam 1. Deformasi elastis logam
MM FENOMENA TRANSPORT Kredit: 3 SKS Semester: 5
RUANG SAMPEL & KEJADIAN
Berkelas.
1. Sebuah pesawat mendarat dengan kelajuan 360 km/jam
SEMIKONDUKTOR.
Depletion Layer dan P-N Junction
BAB 4 POTENSIAL LISTRIK ENERGI POTENSIAL LISTRIK POTENSIAL LISTRIK
Modul 7: Superkonduktor Temperatur Rendah
Gas Elektron Bebas Inisiasi 4 – Modul 4
Modul 1 STRUKTUR dan PENGIKATAN ATOM 1.1 Ruang lingkup ilmu material
MODUL 7 PERILAKU MEKANIKA MATERIAL 7.1 Prosedur pengujian mekanik
GERAK HARMONIK SEDERHANA
Bahan Semikonduktor TK – ELEKTRONIKA DASAR
Ketidaksempurnaan Bahan Padat
MODUL 6 Sifat Fisis Material
IKATAN KIMIA.
MODUL 9 Peningkatan Kekuatan dan Ketangguhan
Peningkatan Kekuatan Baja dengan Perlakuan Panas
MM FENOMENA TRANSPORT Kredit: 3 SKS Semester: 5
GGL IMBAS 1/5/2018 Stttelkom.
MODUL 3 Fasa-fasa Struktural: Pembentukan dan Transisinya
Berkelas.
PERTEMUAN KE SATU KIMIA ANORGANIK 2 oleh: AFNIDAR
Modul 8 : Superkonduktor Temperatur Kritis Tinggi
Gelombang Mekanik Gelombang mekanik adalah suatu gangguan yang berjalan melalui beberapa material atau zat yang dinamakan medium untuk gelombang itu. Gelombang.
Dr. Nugroho Susanto.
Perpindahan Kalor Dasar
SUHU DAN KALOR.
GERAK HARMONIK SEDERHANA
STATISTIK MAXWELL-BOLTZMAN(M-B)
SUHU DAN KALOR.
Kedudukan skala sebuah mikrometer sekrup yang digunakan untuk mengukur diameter sebuah bola kecil seperti gambar berikut : Berdasarkan gambar tersebut.
Termodinamika Sifat – sifat gas
SISTEM DAN PERSAMAAN KEADAAN SISTEM
Performa pemisahan Oleh: Purwadi, M.Si.
Standar Kompetensi Menerapkan konsep termodinamika dalam mesin kalor
MODUL- 12 Panas & Temperature
55.
Kecepatan Gerak Harmonik Sederhana
ARUS LISTRIK DAN RANGKAIAN DC
METALURGI FISIK.
GERAK HARMONIK SEDERHANA
PERILAKU ELEKTRON BEBAS DALAM LOGAM
Hand Out Fisika II 9/16/2018 ARUS LISTRIK
FENOMENA TRANSPORT PEMBAWA
Dr. Nugroho Susanto.
FISIKA Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa MEDIA MENGAJAR UNTUK SMK/MAK KELAS X.
Kelompok 12 Nama: Nadia Ramadhanty ( ) Ria Monica ( ) FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2019 FISIKA.
Transcript presentasi:

MODUL 4 Cacat Dalam Padatan 1. Jenis ketidaksempurnaan Padatan rill selalu mengandung diskontinuitas struktural dan daerah tertentu yang tidak teratur. Heterogenitas ini terdapat pada skala mikroskopik dan makroskopik, dengan cacat atau ketidaksempurnaan (ukuran semakin besar) mulai dari atom yang hilang atau salah tempat, hingga cacat yang kasat mata. Kebanyakan material yang digunakan untuk komponen rekayasa dan struktur terbuat dari sejumlah besar butir atau kristal. Oleh karena itu, wajar apabila permukaan batas butir dari agregat polikristalin seperti itu dianggap sebagai jenis ketidaksempurnaan. Cacat lain yang relatif besar, seperti pori pcnyusutan, gelembung gas, inklusi material asing, dan retak, ditemukan tersebar di dalam butir suatu material logam atau keramik. Namun demikian, cacat skala-besar tersebut lebih dipengaruhi oleh pemrosesan material dan bukan merupakan sifat dasar material. Oleh karena itu, perhatian Iebih dicurahkan pada cacat skala-atomik dalam material. Dalam setiap butir, atom tersusun secara teratur sesuai struktur kristal dasar, tetapi terdapat pula berbagai jenis ketidaksempurnaan, yang secara umum disebut sebagai cacat kristal. Diagram skematik cacat dasar ini diperlihatkan pada Gambar 4.1 cacat tersebut memiliki bentuk: Cacat titik, seperti lokasi atomik yang kosong (atau kekosongan) dan atom interstisi (atau interstisi), di mana suatu atom menduduki interstisi dan bukan menempati lokasi kisi yang normal Cacat garis, seperti dislokasi Cacat planar, seperti salah susun dan batas kembar Cacat volume, seperti void, gelembung gas, dan rongga. http://www.mercubuana.ac.id

Gambar 4.2. Kekosongan terjadi dengan memindahkan atom dari lokasi kisinya ke lokasi atomik terdekat yang dapat menampungnya dengan mudah. Lokasi-lokasi yang biasanya dituju adalah permukaan bebas kristal, batas butir, atau setengah-bidang tambahan dari suatu dislokasi sisi. Lokasi tersebut dinamakan sumber kekosongan dan terjadi apabila tcrsedia cukup energi (misalnya aktivasi termal) untuk memindahkan atom. Bila EF, adalah energi yang diperlukan untuk membentuk satu cacat (dinyatakan dalam elektron volt per atom) kenaikan energi total akibat pem- bentukan n cacat ini adalah nEF. Pertambahan entropi yang menyertainya dapat dihitung dengan menggunakan persamaan S= k In W, di mana W adalah jumlah cara pendistribusian n cacat dan N atom pada N + n lokasi kisi, atau (N+ n)!ln!N!. Maka energi bebas, G atau F dari suatu kristal yang mengandung n cacat, relatip terhadap energi bebas kristal sempurna adalah: F = nEf –kT Ln (N +n )!n!N!)) Persamaan tersebut setelah menjadi (4.1) menerapkan teorema Stirling' dapat disederhanakan F = nEf – kT((N+n)ln(N+n)-n lnz-N In N) (5.2) Nilai kesetimbangan dari n adalah nilai yang meyebabkan dF / dN = 0, yang mendefinisikan keadaan energi bebas minimum seperti tampak pada gambar 5.3. http://www.mercubuana.ac.id

Jelas bahwa permukaan bebas suatu sampel atau antarmuka batas butir aluminium EF = 0,7 eV, sehingga pada 900 K diperoleh c = exp((-7/10)x(40/1)x(300/900)) = exp (-9.3) = 10-4 Apabila temperatur berkurang, c harus berkurang untuk mempertahankan kesetimbangan, dan kekosongan harus pindah ke lokasi lain dalam struktur di mana kekosongan akhirnya menghilang. Lokasi tersebut disebut "sumuran kekosongan" dan mencakup lokasi seperti permukaan bebas, batas butir, dan dislokasi. Cacat bergerak melalui maksimum energi dari satu lokasi atom ke lokasi berikutnya dengan frekuensi v = v0 exp(Sm/K) exp(-Em/KT) di mana vO adalah frekuensi getaran cacat dalam arah yang sesuai, Sm adalah pertambahan entropi dan EM adalah pertambahan energi internal yang terkait dengan proses tersebut. Koefisien difusi-diri dalam suatu logam murni terkait dengan energi untuk membentuk kekosongan Ef dan energi untuk menggerakkannya EM dinyatakan dengan rumus ESD = Ef + EM Jelas bahwa permukaan bebas suatu sampel atau antarmuka batas butir terletak pada jarak yang sangat jauh (dalam skala atomik) dari pusat suatu butir, sehingga dislokasi di dalam badan suatu butir atau kristal merupakan "sumuran" kekosongan yang paling efisien. Kekosongan akan lenyap pada ujung setengah bidang tambahan dari atom-atom dislokasi, seperti Gambar 4.4 Gerakan panjat dislokasi, (a) dan (b) meniadakan kekosongan, (c) dan (d) menghasilkan kekosongan. http://www.mercubuana.ac.id