Kimia mineral pangan.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Tentang Mineral Gizi tielumphd.
Advertisements

LEMAK DAN MINYAK.
HUBUNGAN MAKANAN DAN KESEHATAN
Widelia Ika Putri, S.T.P., M.Sc
Kualitas Ikan Segar Jurusan Teknologi Industri Pertanian
PROTEIN.
SISTEM PENCERNAAN.
Kuliah Pengetahuan Bahan Agroindustri VITAMIN
Mata Pelajaran Kelas XI Semester 2 MAKANAN DAN SISTEM PENCERNAAN
Tingkatkan Kesehatan dengan Susu Kedelai (Soya)
DIET PADA PENDERITA PREMENSTRUAL SINDROM (PMS)
PENGENDALIAN PROSES UNTUK MENGATASI BAHAYA
PROTEIN.
ILMU KIMIA PANGAN Food chemistry
PENGOLAHAN DENGAN GARAM, ASAM, GULA DAN BAHAN KIMIA
PERTUMBUHAN JASAD RENIK
Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri
MINERAL MINERAL : SENYAWA ANORGANIK YANG DIBUTUHKAN TERNAK DALAM JUMLAH YANG SEDIKIT, UNTUK MENGATUR BERBAGAI PROSES DALAM TUBUH AGAR BERJALAN NORMAL.
GIZI WANITA HAMIL SEMESTER VI - 6 DAN 7.
SIFAT SIFAT DAGING.
MELAKUKAN PERENCANAAN HIDANGAN HARIAN UNTUK MENINGKATKAN KESEHATAN
P R O T E I N.
KONSEP ILMU GIZI DAN PENGELOMPOKAN ZAT-ZAT GIZI
Gelatin.
Materi kuliah: gizi dan kesehatan (bag.2)
STATUS GIZI DAN KESEHATAN MASYARAKAT
AIR.
FAKTOR PENYEBAB KERUSAKAN OLEH KADAR AIR
Sejarah kimia pangan di mulai pada tahun 1700an, ketika para ahli kimia terlibat dalam penemuan senyawa kimia penting dalam bahan pangan termasuk Carl.
VITAMIN.
PEMELIHARAAN KESEHATAN
HUBUNGAN MAKANAN DAN KESEHATAN
Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
LIPIDA.
PENGENDALIAN PROSES UNTUK MENGATASI BAHAYA
KONSUMSI KALSIUM PADA REMAJA
Teknologi Pengolahan Konsentrat Secara Kimiawi
GIZI UNTUK IBU HAMIL DAN KOMPLIKASI
STABILITAS MINERAL SELAMA PENGOLAHAN PANGAN
Bioindustri Minggu 2 Oleh : Sri Kumalaningsih
Mata Pelajaran Kelas XI Semester 2 MAKANAN DAN SISTEM PENCERNAAN
PERTUMBUHAN JASAD RENIK
GIZI PADA IBU HAMIL DAN KOMPLIKASINYA
KONSEP DASAR ILMU GIZI oleh: Suhaema,S.Si.T, MPH.
PERTUMBUHAN JASAD RENIK
VITAMIN YANG LARUT DALAM AIR DAN DALAM LEMAK
Teknologi Pengolahan Sorgum
POLA HIDUP SEHAT DENGAN MEMPERHATIKAN VITAMIN YANG ADA DALAM TUBUH
METABOLISME SEL Rangkaian reaksi biokimia dalam sel hidup.
Prinsip Dasar Gizi Seimbang
ZAT MAKANAN Terkandung dalam makanan Zat makanan makro
Erry Yudhya Mulyani, M.Sc
PENGENALAN KIMIA PANGAN Moh. Taufik, STP, MSi. SUBTOPIK 1.Pengenalan Kimia Pangan 2.Komposisi Bahan Pangan 3.Reaksi Kimia dalam Bahan Pangan.
Dewi Nugraheni Restu Mastuti, S.KM
TEKNOLOGI LEMAK DAN MINYAK
VITAMIN SYAFRIANI.
Sejarah kimia pangan di mulai pada tahun 1700an, ketika para ahli kimia terlibat dalam penemuan senyawa kimia penting dalam bahan pangan termasuk Carl.
PROTEIN RABIATUL ADAWIYAH,M.Si.,Apt D-III FARMASI
TUBUH HEWAN dan MAKANANNYA
GIZI WANITA HAMIL SEMESTER VI - 6 DAN 7.
KULIAH BAHAN TAMBAHAN MAKANAN TEKNOLOGI INDUSTRI PANGAN UNPAD 2010
POLA HIDUP SEHAT DENGAN MEMPERHATIKAN VITAMIN YANG ADA DALAM TUBUH
LEMAK DAN MINYAK.
SISTEM PENCERNAAN MAKANAN. Oleh : M. Ma’ruf Habibi Zat Makanan.
Kedelai Bisa Jadi Snack Sehat
Gizi dan Evaluasi Pangan/ Pakan
PROTEIN.  Protein adalah sumber asam-asam amino yang mengandung unsur-unsur C, H, O, dan N yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat.  Sebagai.
4/26/2019Lemak dan Minyak, By Mursalin1 PENGARUH PENGOLAHAN TERHADAP KOMPOSISI MINYAK DAN LEMAK A. EKSTRAKSI Ekstraksi tidak berpengaruh thd komposisi.
L/O/G/O Besi (Fe) dan Seng (Zn) ROSSA INTAN MANURUNG PRODI D-IV JURUSAN GIZI LUBUK PAKAM.
Oleh: Deris Aprianty MINERAL. 4 % tubuh kita tdd mineral Berdasarkan kwantumnya di bagi 2: 1. Makro elemen: K, Na, Ca, Mg, P, S & Cl 2. Mikro elemen:Fe,
Transcript presentasi:

Kimia mineral pangan

Capaian pembelajaran Klasifikasi mineral, jenis-jenis mineral, sifat fisiko kimianya, dan peranannya dalam sistem pangan. Pengaruh pengolahan dan penyimpanan terhadap mineral dan faktor-faktor yang mempengaruhinya Bentuk mineral yang terdapat pada produk pangan dan hal-hal yang perlu diperhatikan terkait konsumsi dan pengolahan produk pangan. Reaksi-reaksi kimia yang melibatkan mineral dan prinsip analisis kimia mineral pada pangan.

pendahuluan Mineral → komponen anorganik yang terdapat dalam tabel periodik unsur. Komponen selain C, H, O, dan N.  Jumlahnya sedikit dalam bahan pangan, namun sangat penting bagi tubuh.  Sumber: susu, telur, biji-bijian, serealia, buah-buahan, air minum.

Fungsi mineral Memelihara keseimbangan asam-basa Katalisator proses metabolisme Membantu keseimbangan cairan tubuh Sebagai bagian dari enzim, hormon tubuh dan cairan usus Membantu pengiriman impuls syaraf dari dan ke seluruh tubuh Berperan dalam proses pertumbuhan dan pemeliharaan tulang, gigi, dan jaringan Zat Pembangun dan Pengatur dalam Tubuh

Keberadaan mineral dalam pangan Jumlah dan komposisi → tergantung jenis dan sumber bahan pangan § Susu: Ca, P dan daging: Fe Sering tidak dapat digunakan optimal → bentuk terikat dengan komponen pangan. Contoh: pengikatan mineral oleh asam oksalat pada bayam, fitat pada kacang kedelai Beberapa mineral bersifat toksik (beracun), contoh: logam berat seperti merkuri, cadmium, timah hitam → kontaminasi selama penanganan, pengolahan, penyimpanan, maupun penanaman Berada dalam jumlah sangat sedikit (komponen minor pangan) dan dalam bentuk yang beragam (ion bebas, ligan, maupun komponen kompleks) → memengaruhi stabilitas

Pengaruh proses pengolahan Pemanasan, agen pengoksidasi, pH ekstrim →tidak menghilangkan mineral Penggunaan air pada pencucian, perendaman, dan perebusan → mengurangi ketersedian mineral (larut air) Ekstraksi, pengupasan, penyosohan, pemurnian→ dapat menurunkan kandungan mineral secara signifikan/nyata Kemungkinan teroksidasi menjadi mineral bervalensi tinggi dengan adanya oksigen Penanggulangan → FORTIFIKASI

Konsentrasi mineral dalam pangan

Fortifikasi mineral Penambahan mineral tertentu pada produk pangan Meningkatkan asupan dan bioavailibilitas Fortifikan disesuaikan dengan bahan pangan Memerhatikan kebutuhan masyarakat Contoh: - Garam (iodium) - Sereal (kalsium dan zinc) - Tepung terigu (zat besi dan zinc)

Fortifikasi mineral Fe: sering dijadikan fortifikan Fe bersifat sebagai prooksidan, mengoksidasi asam lemak tidak jenuh, vitamin A, C, dan E yang mengakibatkan terbentuknya radikal bebas  Fortifikasi Fe pada tepung gandum akan memicu proses oksidasi, menurunkan kualitas roti yang dihasilkan

Fortifikasi Fe Fe dalam bentuk ferrous sulfate → paling murah, bioavailibilitas tinggi, paling sering digunakan sebagai fortifikan. Resiko oksidasi → Off flavor pada tepung, memperkeruh wine, oksidasi lemak. Pencegahan oksidasi ferrous sulfate pada tepung a. Konsentrasi ferrous sulfate maksimal 40 ppm dan tepung yang telah difortifikasi disimpan pada suhu dan kelembaban sedang, penyimpanan < 3 bulan b. Campuran konsentrat yang telah mengandung ferruous sulfate dan tepung gandum sebaiknya tidak ditambahkan lagi pada tepung, karena ketengikan telah terjadi pada campuran tersebut

Klasifikasi mineral

Sifat fisikokimia mineral Kelarutan mineral

Asam basa mineral

Faktor yang mempengaruhi bioavaibilitas mineral

Sumber : Dept ITP Fateta IPB Bogor