Pengertian gestalt Gestalt merupakan salah satu aliran psikologi yang mempelajari suatu gejala sebagai suatu keseluruhan atau totalitas, data-data dalam teori psikologi Gestalt disebut sebagai fenomena (gejala)
Sejarah Konseling Gestalt Ketika Behaviorisme berkembang pesat di Amerika Serikat, maka di negara Jerman muncul aliran yang dinamakan Psikologi Gestalt (arti kata Gestalt, dalam bahasa Jerman, ialah bentuk, pola, atau struktur). Para psikolog Gestalt yakin bahwa pengalaman seseorang mempunyai kualitas kesatuan dan struktur. Aliran Gestalt ini muncul juga karena ketidakpuasan terhadap aliran strukturalis, khususnya karena strukturalis mengabaikan arti pengalaman seseorang yang kompleks, bahkan dijadikan elemen yang disederhanakan.
Konsep Dasar Pendekatan Konseling Gestalt Terapi ini berpandangan bahwa manusia dalam kehidupannya selalu aktif sebagai suatu keseluruhan. Setiap individu bukan semata-mata merupakan penjumlahan dari bagian-bagian melainkan suatu koordinasi semua bagian tersebut (perasaan, pikiran, dan sebagainya).
hakikat manusia menurut pendekatan konseling gestalt adalah : Tidak dapat dipahami, kecuali dalam keseluruhan konteksnya. Merupakan bagian dari lingkungannya dan hanya dapat dipahami dalam kaitannya dengan lingkungannya itu. Aktor bukan reaktor Berpotensi untuk menyadari sepenuhnya sensasi, emosi, persepsi, dan pemikirannya. Dapat memilih secara sadar dan bertanggung jawab. Mampu mengatur dan mengarahkan hidupnya secara efektif.
Tujuan Konseling Tujuan utama konseling Gestalt adalah membantu konseli agar berani mengahadapi berbagai macam tantangan maupun kenyataan yang harus dihadapi.
Proses Konseling Fokus utama konseling gestalt adalah terletak pada bagaimana keadaan konseli sekarang serta hambatan-hambatan apa yang muncul dalam kesadarannya. Konselor hendaknya menghindarkan diri dari pikiran-pikiran yang abstrak, keinginan-keinginannya untuk melakukan diagnosis, interpretasi maupun memberi nasihat. Konselor sejak awal konseling sudah mengarahkan tujuan agar konseli menjadi matang dan mampu menyingkirkan hambatan-hambatn yang menyebabkan konseli tidak dapat berdiri sendiri
Pada saat konseli mengalami gejala kesesatan dan konseli menyatakan kekalahannya terhadap lingkungan dengan cara mengungkapkan kelemahannya, dirinya tidak berdaya, bodoh, atau gila, maka tugas konselor adalah membuat perasaan konseli untuk bangkit dan mau menghadapi ketersesatannya sehingga potensinya dapat berkembang lebih optimal.
Teknik Konseling Hubungan personal antara konselor dengan konseli merupakan inti yang perlu diciptakan dan dikembangkan dalam proses konseling.
Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan Gestalt Terapi Gestalt menangani masa lampau dengan membawa aspek-aspek masa lampau yang relevan ke saat sekarang. Terapi Gestalt memberikan perhatian terhadap pesan-pesan nonverbal dan pesan-pesan tubuh. Terapi Gestalt menolakk mengakui ketidak berdayaan sebagai alasan untuk tidak berubah. Terapi Gestalt meletakkan penekanan pada konseli untuk menemukan makna dan penafsiran-penafsiran sendiri. Terapi Gestalt menggairahkan hubungan dan mengungkapkan perasaan langsung menghindari intelektualisasi abstrak tentang masalah konseli.
Kekurangan Terapi Gestalt tidak berlandaskan pada suatu teori yang kukuh Terapi Gestalt cenderung antiintelektual dalam arti kurang memperhitungkan faktor-faktor kognitif. Terapi Gestalt menekankan tanggung jawab atas diri kita sendiri, tetapi mengabaikan tanggung jawab kita kepada orang lain. Teradapat bahaya yang nyata bahwa terapis yang menguasai teknik-teknik Gestalt akan menggunakannya secara mekanis sehingga terapis sebagai pribadi tetap tersembunyi. Para konseli sering bereaksi negative terhadap sejumlah teknik Gestalt karena merasa dianggap tolol. Sudah sepantasnya terapis berpijak pada kerangka yang layak agar tidak tampak hanya sebagai muslihat-muslihat.
terimakasih