PERENCANAAN POROS TERHADAP BEBAN STATIS

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Fatique Testing (Pengujian Lelah)
Advertisements

Konsep-konsep Dasar Analisa Struktur
TKS 4008 Analisis Struktur I
Tegangan – Regangan dan Kekuatan Struktur
KESETIMBANGAN BENDATEGAR, TEGANGAN DAN REGANGAN & FLUIDA
  Nama : Ahmad Bahtiar NPM : Jurusan : Teknik Mesin
Bab – V SAMBUNGAN.
GAYA GESER DAN MOMEN LENTUR
PENULANGAN GESER TEKNIK SIPIL UNSOED 2010 Pertemuan X 1.
MOMEN DITERUSKAN DARI POROS KE NAF ATAU DARI NAF KE POROS
3.5. HEAD ISAP POSITIP NETO ATAU NPSH*
Perencanaan Elemen Mesin
Matakuliah : R0132 / Teknologi Bangunan Tahun : 2006/2007
POROS Definisi. Poros adalah suatu bagian stasioner yang beputar, biasanya berpenampang bulat dimana terpasang elemen-elemen seperti roda gigi (gear),
Pertemuan 15 POROS DAN PASAK
Pertemuan 9 POROS DAN PASAK
Balok Lentur Pertemuan 17-18
Perencanaan Batang Tarik
Bab IV Balok dan Portal.
SENSOR GAYA, TORSI DAN TEKANAN FORCE, TORQUE AND PRESSURE SENSOR
Pertemuan 24 Diagram Tegangan dan Dimensi Balok
Perencanaan Elemen Mesin
MEMAHAMI DASAR-DASAR KEJURUAN
Materi PASAK.
Pertemuan 05 dan 06 Keseimbangan
Pertemuan 21 Tegangan Geser, Lentur dan Normal
Kolom Matakuliah : S0094/Teori dan Pelaksanaan Struktur Baja
Sambungan Baut dan Mur Baut dan mur adalah salah satu sambungan yang tidak tetap, artinya sambungan tersebut dapat dipasang dan dilepas tanpa merusak konstruksi.
Matakuliah : R0132/Teknologi Bahan Tahun : 2006
BAB I TEGANGAN DAN REGANGAN
L O A D I N G.
Pondasi Pertemuan – 12,13,14 Mata Kuliah : Perancangan Struktur Beton
KONSTRUKSI BAJA I NIRWANA PUSPASARI,MT..
METODE LUASAN BIDANG MOMEN (MOMENT AREA METHOD)
TORSI (PUNTIR)  .
KONSTRUKSI BAJA I NIRWANA PUSPASARI,MT..
Matakuliah : R0132/Teknologi Bahan Tahun : 2006
KONSTRUKSI BAJA I NIRWANA PUSPASARI,MT..
Matakuliah : R0132/Teknologi Bahan Tahun : 2006
KONSTRUKSI MESIN (3 SKS)
ANALISA GAYA, TEGANGAN DAN REGANGAN
JURUSAN TEKNIK MESIN PENGUKURAN TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN PENGUKURAN TEKNIK
KONSTRUKSI BAJA I NIRWANA PUSPASARI,MT..
Pertemuan 24 Metode Unit Load
Beban Puntiran.
Ir. Mochamad Dady Ma‘mun M.Eng, Phd
METODE ENERGI REGANGAN (STRAIN ENERGY METHOD)
MENGHITUNG LENTURAN DENGAN METODE BALOK-BALOK KECIL
CONTOH SOAL (Elastic Strain Energy)
Lingkaran Mohr Untuk Tegangan
Penampung enersi benda – benda putar
TEORI CASTIGLIANO UNTUK MENGHITUNG DEFLEKSI
KONSTRUKSI MESIN (3 SKS)
LENTURAN (DEFLECTION)
Pertemuan 16 Tegangan pada Balok (Tegangan Lentur Murni)
Perencanaan Batang Tarik Pertemuan 3-6
Pertemuan 20 Tegangan Geser
Teknologi Dan Rekayasa
Gambar 3.1. Batang Silindris dengan Beban Puntiran
Pertemuan 12 Energi Regangan
BALOK SUSUN DENGAN PASAK KAYU DAN KOKOT Seringkali dimensi yang ada untuk balok tidak cukup tinggi seperti yang dibutuhkan, sehingga beberapa balok harus.
Sambungan Baut dan Mur Baut dan mur adalah salah satu sambungan yang tidak tetap, artinya sambungan tersebut dapat dipasang dan dilepas tanpa merusak konstruksi.
Pertemuan 11 Torsi dan Tekuk pada Batang
Matakuliah : S0084 / Teori dan Perancangan Struktur Beton
POROS Poros merupakan salah satu bagian yang terpenting dari setiap mesin, hampir semua mesin meneruskan tenaga bersam-sama dengan putaran. Poros ini dapat.
PASAK Pasak adalah suatu elemen mesin yang dipakai untuk menetapkan bagian-bagian mesin seperti roda gigi, sproket,puli, kopling dll. Pasak dipakai dengan.
 Daya dukung tanah adalah kemampuan tanah memikul tekanan atau melawan penurunan akibat pembebanan,yaitu tahanan geser yang disebarkan oleh tanah disepanjang.
SAMBUNGAN BAUT D. MANESI.,M.T. Sambungan Ulir Sambungan ulir terdiri atas baut dan mur oleh kerena itu sambungan ulir disebut juga dengan sambungan.
Dapat Menghitung Penulangan Geser Pada Balok IKHSAN PANGALITAN SIREGAR, ST. MT.
Transcript presentasi:

PERENCANAAN POROS TERHADAP BEBAN STATIS Elemen Mesin I- PERENCANAAN POROS TERHADAP BEBAN STATIS Shigley’s - Mechanical Engineering Design References: PTM ch 15 4th

M = momen lentur pada penampang kritis Elemen Mesin I- Tegangan-tegangan pada permukaan poros bulat yang padat yang terjadi karena pembebanan gabungan dari lenturan dan puntiran adalah 15-1 Dimana ; x = tegangan lentur xy = tegangan puntir d = diameter poros M = momen lentur pada penampang kritis T = momen puntir pada penampang kritis

Dengan lingkaran Mohr didapat bahwa tegangan geser maksimum adalah Dengan mengganti x dan xy dari persamaan (a) (a) (b)

Teori tegangan-geser-maksimum dari kegagalan statis mengatakan bahwa Ssy = Sy/2. dengan menggunakan faktor keamanan n, sekarang kita dapat menulis persamaan (b) sebagai Atau (c) 15-2

Berlaku jika tegangan-tegangan tidak bervariasi Pendekatan yang sama dengan menggunakan teori energi-distorsi menghasilkan Berlaku jika tegangan-tegangan tidak bervariasi (d)

PENDEKATAN HISTORIS Pada tahun 1927 Ameican Society of Mechanical Engineers telah memapankan suatu koda untuk perencanaan poros transmissi. Sekarang koda ini sudah bertahun-tahun tidak dipakai lagi, walaupun la mempunyai pengaruh historis yang lumayan. Koda ASME tersebut menetapkan suatu tegangan geser yang diizinkan sebagai harga terendah di antara dua harga berikut. (15-3)

Koda tersebut mengatakan bahwa tegangan-tegangan ini harus dikurangi 25% bila ada pemusatan tegangan, yang mungkin karena kelengkungan bahu atau alur pasak. Kalau kita ganti p atas max pada persamaan (b) dari pasal sebelumnya, kita mendapatkan. Dalam koda tersebut, momen lentur M dan momen puntir T dikalikan dengan kombinasi faktor-faktor kejutan dan lelah, masing-masing Cm dan Ct, tergantung pada keadaan pemakaian tertentu. Jadi: (a) (b)

Persamaan (b) sekarang dapat diselesaikan untuk mencari diameter poros HARGA Cm dan Ct yang disarankan terdapat pada tabel 15-1. (15-4)

Tabel 15-1 harga-harga faktor momen lentur Cm dan faktor momen puntir Ct

LENTURAN BOLAK-BALIK dan PUNTIRAN yang STEADY Setiap poros berputar yang dibebani dengan momen lentur dan puntir yang diam akan mengalami tegangan oleh tegangan lentur bolak-balik, karena perputaran poros, tetapi tegangan puntiran akan tetap steady. Dengan menggunakan notasi bawah a untuk tegangan bolak-balik dan notasi bawah m untuk tegangan rata-rata (mean stress), Persamaan (15-1) bisa dinyatakan sebagai (a)

Dengan menyatakan Se sebagai batas ketahanan dan n sebagai faktor keamanan, persamaan perencanaan adalah Dengan menggantikan a dari persamaan (a) dan menyelesaikan hasilnya untuk mendapatkan diameter, kita mendapatkan. (b) (15-5)

Elemen Mesin I- PENDEKATAN SODERBERG

Elemen Mesin I- Gambar l5-l (a) Elemen tegangan poros satu satuan kedalaman yang mempunyai tegangan geser yang steady xy, dan tegangan bolak-balik x, akibat putaran; (b) elemen dipotong pada sudut 