K IV: TRADISI TEORI KOMUNIKASI (Lanjutan): Sosiopsikologi, Sosiokultural, Kritis, Retorika
Sosiopsikologi Tradisi sosiopsikologi memandang individu sebagai mahluk sosial Tradisi pemikiran sosiopsikologi membantu kita memahami berbagai situasi sosial dimana kepribadian menjadi sangat penting. Salah satu pendekatan populer pada teori ini adalah mengenai sifat (trait theory) yang mengidentifikasi berbagaimacam kepribadian dan juga kecendrungan bagaimana individu bertindak dan saling berinteraksi. Tradisi pemikiran sosiopsikologi dapat dibagi kedalam 3 cabang besar : Teori prilaku. Memberikan perhatian bagaimana seseorang berperilaku atau bertindak dalam berbagai situasi komunikasi yang dihadapinya . Ada hubungan antara stimulus yang diterima dengan respon yang ditunjukkan.Teori prilaku melihat hubungan antara perilaku komunikasi - apa yang kita katakan atau apa yang anda lakukan- dalam sifat, perbedaan situasi, dan pembelajaran. Teori kognitif. Memberikan perhatian bagaimana individu memperoleh menyimpan dan mengolah informasi yang akan menghasilkan prilaku dan tindakan. Dengan kata lain saat kita mengalami situasi komunikasi tidak hanya respons tetapi juga pada mental yang muncul ketika anda mengelola informasi Teori biologis. Menjelaskan bagaimana peran dari struktur dan fungsi otak serta faktor genetik yang dimiliki seseorang mempengaruhi perilakunya . Teori ini menjelaskan bahwa banyak sifat , cara berfikir seseorang tetapi lebih banyak dipengaruhi oleh faktor biologis yang dibawa orang sejak lahir
Sosiokultural Dalam teori komunikasi sosiokultural membahas bagaimana berbagai pengertian makna, norma, peran , dan aturan yang ada, bekerja saling berinteraksi dalam proses komunikasi. Teori ini menekankan bahwa realitas dibangun melalui suatu proses interaksi yang terjadi dalam kelompok masyarakat dan budaya. Tradisi sosiokultural terfokus pada pola interaksi antarmanusia , interaksi adalah proses dan tempat dimana berbagai makna, peran, aturan dan nilai budaya saling bersangkutan. Teori sosiokultural mencerminkan bagaimana indentitas dibangun melalui interaksi yang terjadi dalam berbagai kelompok sosial dan budaya indentitas menjadi suatu bentuk penyatuan (fusion) dari diri kita sebagai individu yang memiliki peran sosial sebagai anggota masyarakat atau sebagai anggota budaya. Kebudayaan juga dipandang sebagai hasil penting dari interaksi sosial budaya memberikan konteks bagi tindakan dan interprestasi dalam situasi komunikasi karena komunikasi adalah sesuatu yang terjadi diantara manusia maka masyarakat memiliki peran penting
Teori yang ada didalam tradisi sosiokultural sangat dipengaruhi oleh tiga teori penting dalam ilmu komunikasi : 1. teori interaksi simbolik berawal dari ide baha struktur sosial dan makna diciptakan dalam interaksi sosial 2. teori konstruksi sosial Disebut juga teori konstruksi sosial mengenai realitas berasal dari penelitian peter berger dan thomas , yang mencoba menyelidiki bagaimana pengetahuan manusia melalui interaksi sosial. Menurut teori ini, identitas suatu objek merupakan hasil dari bagaimana kita membicarakan objek bersangkutan, bahasa yang digunakan untuk menuangkan konsep kita, dan cara bagaimana kelompok sisial memberikan perhatiannya kepada pengalaman bersama mereka. Dengan demikian, menurut teori ini, keadaan atau sifat (nature) dari dunia menjadi kurang penting dibandingkan dengan bahasa yang digunakan untuk menanamkan, mendiskusikan, dan mendekati dunia tersebut. 3. teori sosiolinguistik adalah bahwa manusia menggunakan bahasa secara berbeda dalam kelompok sosial dan budaya yang berbeda. Bahasa tidak semata-mata dipandang sebagai kendaraan untuk menghubungkan para individu, namun bahasa menentukan siapa kita sebagai makhluk sosial dan budaya.
Kritis Tradisi kritis menjelaskan bahwa kekuasaan dan keistimewaan yang dimiliki kekuasaan (power) dan keistimewaan (privilege) yang diterima kelompok tertentu di masyarakat menjadi topik yang sangat penting dalam teori komunikasi. Littlejhon mengemukakan: teori ini menunjukkan bahwa kekuasaan , penindasan , dan keistimewan adalah produk dari bentuk komunikasi teertentu di masyarakat. 3 hal penting dalam teori kritis 1. Tradisi kritis. Berupaya memahami sistem yang sudah baku yang diterima masyarakat begitu saja, termasuk juga struktur kekuasaan dan dan kepercayaan atau ideologi yang mendominasi masyarakat. Namun tradisi kritis memberikan perhatian utama pada kepentingan siapa yang lebih dilayani oleh struktur kekuasaan yang ada. Pertanyaan seperti siapa yang boleh bicara dan siapa yang tidak boleh bicara , apa yang boleh dikatakan , dan siapa yang mendapat keuntungan dari sistem yang berlaku. 2. Teori kritis. ketertarikannya untuk untuk mengemukakan adanya suatu bentuk penindasan sosial dan mengusulkan suatu pengaturan kekuasaan (power arrangements) dalam mendukung emansipasi dan mendukung terwujudnya masyarakat yang lebih bebas dan lebih terpenuhi kebutuhannya . 3. para pendukung teori kritis berusaha memadukan antara teori dan tindakan . Teori ini mendorong perubahan ditengah masyarakat . Dalam teori kritis berupaya menunjukkan bagaimana berbagai kepentingn yang saling bersaing berbenturan dan menunjukkan cara bagaimana mengatasi benturan konflik kepentingan itu dengan lebih mengutamakan kepentingan kelompok tertentu khususnya kelompok marginal (masyarakat lemah)
Teori kritis juga berfokus pada wacana dan teks yang mendukung atau mempromosikan ideologi tertentu, mendukung kekuasaan tertentu, mendukung untuk mengurangi atau meniadakan kepentingan kelompok atau kelas masyarakat tertentu teori kritis memiliki 4 cabang penting: 1. marxisme Pemikiran karl max merupakan asal mula dari teori kritis. Menurut marxisme, ekonomi dimasyarakat menentukan sifat dan bentuk masyarakat. Ekonomi menjadi dasar dari semua struktur sosial pada sistem ekonomi kapitalis keuntungan mendorong produksi sehingga menindas buruh dan para pekerja. Menurut teori marxisme kelompok buruh harus bangkit melawan kelompok pengusaha yang dominan hanya dengan cara demikian kebebasan pekerja dapat dicapai. 2. frankfurt school teori kritis ini merupakan pemikiran atau gagasan para anggota frankfurt school yang memiliki berbagai macam latar belakang pendidikan ini berkumpul atas dasar kebutuhan untuk mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu filsafat , sosiologi , ekonomi dan sejarah dalam upaya untuk mendorong munculnya pemikiran sosial yang luas dan mampu memberikan kajian yang kompherensif yang mendorong perubahan transformasi masyarakat , budaya , ekonomi , dan kesadaran.
3. Postmodern Tahun 1970-an muncul satu pemikiran baru postmodernism 3. Postmodern Tahun 1970-an muncul satu pemikiran baru postmodernism. Di Indonesia sering disingkat posmo. E.M griffin mengemukakan 6 pertanyaan yang dapat menjelaskan mengenai munculnya pemikiran posmo: 1) post modern menjelaskan suatu periode waktu ketika janji modernisasi tidak lagi dapat dibenarkan . Pandangan posmo menolak jargon-jargon modernisme seperti memuja rasionalitas dan ilmu pengetahuan. 2) kita telah menjadi alat dari alat yang kita buat. Hal demikian ditegaskan oleh Marshall McLuhan yang meneliti mengenai sejarah teknologi sebagai alat yang diciptakan manusia. Menurutnya, perkembangan media massa telah sangat pesat sehingga media memberikan pengaruh yang mampu membentuk kehidupan kita. 3) dalam dunia postmodern setiap hal mengenai kebenaran dan kepastian moral adalah tersangka. Posmo memiliki pandangan meragukan setiap klaim yang dibuat oleh berbagai sistem pemikiran seperti kepercayaan, ideologi, bahkan agama 4) gambaran yang ditampilah media massa bersifat hyperreality, artinya lebih nyata daripada yang seharusnya. Gambaran mental yang kita miliki mengenai hal-hal enak , ideal, dan indah, misalnya rumah yang bagus , wanita cantik, dst berasal atau terbentuk dari ekspos terus-menerus media massa. 5) dengan bantuan media , kita dapat mencampur dan mencocokan berbagai gaya dan selera untuk menciptakan suatu identitas unik 6) posmo juga dapat dilihat berbagai suatu bentuk tata ekonomi baru-suatu masyarakat konsumen berdasarkan kapitalisme multinasional
4. Feminisme mendefinisikan feminisme dalam berbagai cara , mulai dari gerakan untuk melindungi hak perempuan hingga upaya untuk mengakhiri seluruh bentuk penindasan. Para pemikir feminisme perhatiannya pada masalah gender dan berupaya untuk membedakan antara pengertian jenis kelamin yang merupakan kategori biologis dengan gender merupakan suatu konstruksi sosial. ‘Feminis’ sebutan untuk mereka yang mendukung paham feminisme bukan hanya masalah gender saja , namun juga menawarkan dari berbagai pengalaman wanita lalu menjelaskan hubungan gender sebagai salah satu kategori sosial dengan kategori sosial lainnya, seperti : ras , kelas, etnik, seksualitas
Retorika Retorika didefenisikan sebagai “seni membangun argumentasi dan seni berbicara” . Dalam perkembangannya , retorika juga mencakup proses untuk menyesuaikan ide dengan orang dan menyesuaikan orang dengan ide melalui berbagai macam pesan . Dalam artian retorika lebih luas lagi , yang mencakup segala hal bagaimana manusia menggunakan simbol untuk mempengaruhi siapa saja yang ada didekatnya. Hal penting yang menjadi perhatian utama dari tradisi retorika adalah terdapat 5 ajaran atau kanon retorika : Penciptaan (invention) ide, gagasan Pengaturan (arrangment) mengorganisir gagasan pesan Gaya (style) membingkai gagasan dalam bahasa Penyampaian (delivery) cara menyampaikan pesan/gagasan Ingatan (memory) bagaimana agar yang disampaikan itu dapat menjadi ingatan bagi orang yang menerimanya.