Tes Prestasi (Pertemuan 2)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Bab 7: Tindak Lanjut Hasil Evaluasi
Advertisements

Teknik Pengembangan Instrumen Penilaian Diri
Teknik Pengembangan Instrumen Penilaian Diri
(Tes Prestasi Belajar – Pertemuan 1)
Tri Hartiti Retnowati Jurusan Pend. Seni rupa FBS UNY
PENGUKURAN ATRIBUT KOGNITIF
Pengukuran, Penilaian dan Evalusi
PENGANTAR TES.
(Tes Prestasi Belajar - Pertemuan 3)
PERBEDAAN TES, SKALA, dan ANGKET
PERANCANGAN ALAT TES (Tes Prestasi).
PENILAIAN RANAH AFEKTIF
RAGAM PENILAIAN - Bagaimana melakukan penilaian - Apa saja yang harus dinilai - Apakah penilaian penting dilakukan.
STANDAR PENILAIAN.
EVALUASI PENDIDIKAN ALAT-ALAT EVALUASI.
LANDASAN DAN PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM
DASAR PENGUKURAN DAN PENGUKURAN PSIKOLOGIS
Tujuan Pembelajaran 5th session.
PENGERTIAN-PENGERTIAN
NORMA DALAM PENGUKURAN PSIKOLOGIS
Alat Ukur Psikologi: Tes & Skala
BAB V BENTUK-BENTUK TES HASIL BELAJAR
TES PSIKOLOGI.
Prosedur Penilaian dan Teknik Penilaian
PROGRAM STUDI PGSD 3 SKS 3 JS
Assalaamualaikum Wr.Wb.
-- Evaluasi Pembelajaran TIK --
KRITERIA KOMPETENSI / MATERI PENTING
PENILAIAN ACUAN PATOKAN dan penilaian acuan norma
BAB IX EVALUASI PENGAJARAN DAN TINDAK LANJUT
EVALUASI PEMBELAJARAN
PENGERTIAN, KEGUNAAN DAN ETIKA TES
KONSTRUKSI ALAT UKUR (Pertemuan 1).
EVALUASI PEMBELAJARAN.
STRATEGI MENGAJAR HANSISWANY KAMARGA.
Konstruksi Tes 1 Kontrak Belajar.
PSIKOMETRI PERTEMUAN Lanjutan.
PENGUKURAN PSIKOLOGI Pengantar Pengertian Karakteristik
EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH
Jenis Tes.
Skala Psikologi Sebagai Alat Ukur
LANDASAN DAN PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM
TES PENCAPAIAN PRESTASI TERSTANDARDISASI
PENILAIAN KOMPETENSI PENGETAHUAN DI SMK/MAK
Tes.
PROSEDUR PENGEMBANGAN INSTRUMEN DAN MEDIA BK
MODEL-MODEL DAN DASAR-DASAR PENSKALAAN
HASIL EVALUASI BELAJAR
ASESMEN DALAM BK PPT 3 1 BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN.
Tes Psikologi Annisa Julianti
SEMINAR DAN WORKSHOP PROFESIONALISME GURU SMA AL ASHRIYYAH NURUL IMAN dengan tema RANCANGAN PENILAIAN HASIL BELAJAR narasumber Farhan, S.Pd.I Ahad,
LANDASAN DAN PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM
Penulisan Butir Soal dan Analisis Butir Soal
Menyusun Bentuk Tes Jawaban Singkat dan Bentuk Tes Uraian (Essei)
ILVIA MELDI NOVIA YUSRINA RETNI FITRIA
Konstruksi Tes 11 Validitas Alat Ukur.
Alat Ukur Psikologi: Tes & Skala
EVALUASI PEMBELAJARAN
EVALUASI PENGAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
MANAJEMEN SISTEM UJIAN DAN PENILAIAN
Makalah Proses & Evaluasi Belajar Matematika Disusun Oleh : Kelompok 2
KONSEP EVALUASI DALAM PEMBELAJARAN 20 September 2018
PENGUKURAN PSIKOLOGI Pengantar Pengertian Karakteristik
SKALA PSIKOLOGI SEBAGAI ALAT UKUR
PENGEMBANGAN INSTRUMEN
Tes Prestasi (Pertemuan 2)
Penilaian Hasil Belajar Teknik Tes Teknik Non Tes
NORMA DALAM PENGUKURAN PSIKOLOGIS
Prinsip-Prinsip Pengukuran Tes Prestasi Belajar
Batasan Perilaku dan Tingkatan Kompetensi dalam Tes Prestasi
Transcript presentasi:

Tes Prestasi (Pertemuan 2) Konstruksi Alat Ukur Tes Prestasi (Pertemuan 2)

Berdasarkan atribut yang diungkap, tes dibagi sesuai dengan gambar diagram di bawah ini : Kognitif Abilitas potensial Abilitas potensial umum (intelegensi) Abilitas potensial khusus (bakat) Abilitas aktual Tes Prestasi Non-kognitif

Klasifikasi Tes Menurut Cronbach (1970), tes terbagi menjadi dua kelompok besar, yaitu : Tes yang Mengukur Performansi Maksimal Dirancang untuk mengungkap apa yang dapat dilakukan dan seberapa baik individu melakukan suatu tugas. Stimulus yang disajikan harus jelas struktur dan tujuannya. Jawaban individu atas stimulus tersebut dapat bernilai benar/salah. Prosedur pengerjaan harus jelas dan sederhana. Individu mengetahui cara pemberian skor dan batas waktu pengerjaannya. Hanya pendekatan dan strategi pengerjaan soalnya saja yang tidak dapat diketahui oleh individu. Tes ini mendorong individu untuk berusaha sebaik-baiknya agar mampu memperoleh skor setinggi mungkin. Contoh : tes potensi akademik, tes bakat, tes prestasi belajar.

Tes yang Mengukur Performansi Tipikal Dirancang untuk mengungkap kecenderungan reaksi atau perilaku individu dalam situasi tertentu. Jawaban individu atas stimulus tidak dapat bernilai salah/benar, melainkan didiagnosis menurut norma-norma tertentu. Stimulus dalam tes ini umumnya dibuat dengan struktur ambiguous, sehingga memungkinkan individu untuk menginterpretasikan secara subjektif. Contoh : tes sikap, tes skala kepribadian.

Tes Prestasi dalam Sistem Pendidikan Benyamin S. Bloom dkk membagi kawasan belajar yang menjadi tujuan pendidikan menjadi tiga kawasan, yaitu : Kawasan kognitif Tes prestasi belajar dalam bentuk tertulis Kawasan afektif Kawasan psikomotor Tujuan tes prestasi belajar : mengungkap keberhasilan individu dalam belajar serta sebagai dasar dalam pengambilan keputusan.

Tes prestasi digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan, diantaranya : Keputusan didaktik memenuhi kebutuhan pengajaran seperti ketepatan kurikulum yang berlaku Keputusan administratif memenuhi kebutuhan administrasi seperti keputusan mengenai nilai/kelulusan Keputusan bimbingan penyuluhan memberikan bimbingan dalam penjurusan/penentuan karir

Fungsi Tes Prestasi (1) Berbagai macam keputusan pendidikan tersebut, menempatkan tes prestasi belajar dalam beberapa fungsi, diantaranya : Fungsi penempatan mengklasifikasikan individu ke dalam bidang yang sesuai dengan kemampuan individu Fungsi formatif nelihat kemajuan belajar yang telah dicapai oleh individu Fungsi diagnostik mendeteksi kesukaran dan kelemahan individu Fungsi sumatif informasi mengenai penguasaan pelajaran (contoh : UAS)

Fungsi Tes Prestasi (2) Tes sebagai pengukur prestasi Robert L. Ebel (1979) mengatakan bahwa fungsi utama tes prestasi adalah mengukur prestasi belajar siswa, tidak semata-mata memberikan angka-angka saja. Tes sebagai motivator dalam belajar Thorndike dkk (1991) mengatakan bahwa pentingnya nilai, yang merupakan umpan balik pembelajaran, guna meningkatkan belajar individu sehingga tes dapat merupakan salah satu faktor yang memotivasi dan mengarahkan individu dalam belajar.

Keterbatasan Tes Prestasi Pengukuran aspek psikologis tidak pernah mencapai keakuratan yang tinggi Hasil yang didapat berupa estimasi mengenai posisi relatif (relative standing) individu menurut tingkat kemampuannya pada suatu tugas Tidak terdapat nilai 0 mutlak Tes prestasi belum tentu dapat digunakan sebagai indikator penguasaan materi yang sesungguhnya yang telah dicapai oleh individu yang bersangkutan, dikarenakan : Konsep yang menjadi objek ukur tes belum dirumuskan secara baik dan operasional Isi materi belum dibatasi secara spesifik Item-item yang disajikan belum cukup komprehensif dan representatif terhadap domain yang ingin diukur Item-item yang disajikan hanya sampai pada tingkat penguasaan yang rendah (tidak terdapat tingkatan kompetensi yang tinggi seperti analisis/problem solving)

Adanya keterbatasan yang dimiliki oleh tes prestasi, diharapkan agar : Penyusunan tes didasarkan pada perencanaan yang teliti Penulisan item-item yang mengikuti kaidah standar Evaluasi yang kontinyu

Prinsip Pengukuran Prestasi Belajar Tes prestasi harus mengukur hasil belajar yang telah dibatasi secara jelas sesuai dengan tujuan instruksional Tes prestasi harus mengukur suatu sampel yang representatif dari hasil belajar dan dari materi yang dicakup oleh program instruksional pengajaran Tes prestasi harus berisi item-item dengan tipe yang paling cocok guna mengukur hasil belajar yang diinginkan Tes prestasi harus dirancang sedemikian rupa agar sesuai dengan tujuan penggunaan hasilnya Reliabilitas tes prestasi harus diusahakan setinggi mungkin dan hasil ukurnya harus ditafsirkan dengan hati-hati Tes prestasi harus dapat digunakan untuk meningkatkan belajar para anak didik