METODE UNTUK MENENTUKAN AVAILABILITAS ASAM AMINO PADA UNGGAS

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
UREA MOLASES BLOK (UMB)
Advertisements

SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA
Bahan Pakan dan Pemberian Ransum
BMT SUMBER ENERGI  Bahan sumber utama energi / tenaga
KEBUTUHAN NUTRISI ITIK
SISTEM PENCERNAAN.
PENGOLAHAN PAKAN.
Nutrisi NonRuminansia Babi
Mata Pelajaran Kelas XI Semester 2 MAKANAN DAN SISTEM PENCERNAAN
EVALUASI BIOLOGIS PAKAN
Materi 3 : PENENTUAN ENERGI METABOLIS PADA UNGGAS
RANSUM BABI.
Mineral.
METODE UNTUK MENENTUKAN AVAILABILITAS ASAM AMINO PADA UNGGAS
VI. BAHAN PAKAN ASAL HEWAN Bahan pakan asal hewan : - terkaya zat protein murni - tertinggi kualitas prot.nya - mudah sekali dicerna - mengandung banyak.
Sinurat AP, Hidayat C, Haryati T, Wardhani T, Sartika T
MINERAL MINERAL : SENYAWA ANORGANIK YANG DIBUTUHKAN TERNAK DALAM JUMLAH YANG SEDIKIT, UNTUK MENGATUR BERBAGAI PROSES DALAM TUBUH AGAR BERJALAN NORMAL.
SIFAT SIFAT DAGING.
MENYUSUN RANSUM BROILER
Peranan Bioteknologi dalam ketersediaan pakan untuk domba dan kambing
TATAP MUKA KE 7 PENGOLAHAN PAKAN.
Artharini Irsyammawati
SUPLEMENTASI NUTRIEN DEFISIEN PADA RANSUM DOMBA GARUT YANG DIBERI MAKAN DAUN RAMI (Boehmeria nivea, L. GAUD) Oleh Despal.
BIOAVAILABILITAS PROTEIN KE-7
Materi 3 : PENENTUAN ENERGI METABOLIS PADA UNGGAS
Analisa Kualitatif Protein
PRE TEST 1 Apa yang dimaksud zat gizi dan bagaimana pengelompokan zat gizi berdasarkan fungsinya dalam tubuh Sebagai penghasil energi, kandungan energi.
NUTRIEN PENYUSUN PAKAN DAN TUBUH TERNAK nick. co
PEMBUATAN TEPUNG DARAH
Wisri Puastuti dan Dwi Yulistiani
4. NUTRIEN UNTUK TERNAK (UDARA DAN AIR)
MENYUSUN RANSUM DENGAN METODE COBA-COBA
Fisiologi Hewan Air Kelompok 2 Catur Ukas Diah Yessi Rolan.
BIOAVAILABILITAS PROTEIN KE-4
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
Materi 1 : Formulasi Pakan
IPTEK PENGOLAHAN BMT PENGOLAHAN BIOLOGI (FERMENTASI)
Peranan Mikroorganisme Dalam Bidang Peternakan
Zat Makanan Proses Pencernaan Alat Pencernaan Gangguan Pencernaan
Komposisi Tubuh dan Makanannya
Mata Pelajaran Kelas XI Semester 2 MAKANAN DAN SISTEM PENCERNAAN
ILMU DAN EVALUASI GIZI III.
IPTEK PENGOLAHAN BMT TEKNOLOGI PEMANFAATAN UREA
SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI PETERNAKAN DAN VETERINER
ENERGI.
Bekatul, Gizinya Kaya Betul
TEPUNG DAUN.
KARBOHIDRAT.
RESPIRASI Oleh : Dr. Muhibbuddin, M.S..
IPTEK PENGOLAHAN BMT BAHAN PAKAN SUPLEMEN DAN SUBSTITUSI
Nutrisi NonRuminansia Babi
KECERNAAN (DIGESTIBILITY)
AYAM BROILER.
Peranan Mikroorganisme Dalam Bidang Peternakan
KEBUTUHAN ASAM AMINO DAN ASAM LEMAK SERTA EFEKNYA BAGI TERNAK UNGGAS
“Pakan Sebagai Faktor Penunjang Produktivitas Domba”
EM, kkal/kg Protein (%) Lemak (%) 5.6
OLEH : MUHAMMAD AZMI,S.PKP.
EVALUASI BIOLOGIS PAKAN
Protein untuk Unggas Urip Santoso.
TUBUH HEWAN dan MAKANANNYA
Hj Enok Sumarsih, Ir., MP. Unang Atmaja, Ir.,MSc.
Biokimia Nutrisi Dahlanuddin.
Peranan Mikroorganisme Dalam Bidang Peternakan. Probiotik dan Manfaatnya Pada Pencernaan Ternak.
SISTEM PENCERNAAN MAKANAN. Oleh : M. Ma’ruf Habibi Zat Makanan.
Despal, Fajariah, N., Sigit, N. dan Permana, I.G.
PEMELIHARAAN AYAM PETELUR KOMERSIL
APLIKASI Lemna sp. SEBAGAI PAKAN BABI ORGANIK
RANSUM …?  RANSUM adalah makanan yang terdiri dari satu atau beberapa bahan pakan ternak yang diberikan kepada ternak sekali atau beberapa kali untuk.
III-IV. FUNGSI DASAR SUBSTRAT PENGHASIL ENERGI  Disusun oleh asam amino COOH HC R NH 2 Ikatan peptida dalam molekul protein dapat dipecahkan oleh asam,
Transcript presentasi:

METODE UNTUK MENENTUKAN AVAILABILITAS ASAM AMINO PADA UNGGAS PETUNJUK PRAKTIKUM MATA KULIAH ILMU NUTRISI TERNAK NON RUMINANSIA Materi 4 : METODE UNTUK MENENTUKAN AVAILABILITAS ASAM AMINO PADA UNGGAS FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2014

Tujuan Untuk mengetahui beberapa metode penentuan availabilitas asam amino

Metode Penentuan Availabilitas Asam Amino In Vivo In Vitro

1. In Vivo Growth Assay (uji pertumbuhan) Prinsip : mengukur kemampuan protein (yang diteliti availabilitasnya) untuk mengganti asam amino tertentu pada pertumbuhan. Perhitungan availabilitas berdasarkan hubungan antara laju pertumbuhan dengan kandungan asam amino dalam pakan percobaan. Kelemahan : pertumbuhan itu sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu tingkat konsumsi, kandungan protein dalam pakan, dan interaksi antar asam amino. Faktor lain yang mempengaruhi hasil availabilitas pada metode ini adalah temperatur lingkungan, kandungan energi dalam pakan dan interaksi antara asam amino dengan beberapa mineral (Na, Cl, K)

Kandungan Asam Amino Bebas Dalam Darah Jumlah asam amino dalam darah dapat digunakan sebagai indikator availabilitasnya. Anabolisme akan menghasilkan pengambilan asam amino dari darah, sedangkan katabolisme protein akan meningkatkan kandungan asam amino dalam darah.

Daya Cerna (digestibility method) Prinsip : availabilitas dapat ditentukan dari daya cerna (digestibility). Daya cerna adalah perbedaan antara jumlah asam amino yang dikonsumsi dengan jumlah asam amino yang terdapat dalam feses. Kelemahan : asam amino endogen (endogenus amino acid) dan mikroorganisme.

Sumber asam amino endogen adalah sel-sel yang telah mati dan sekresi dari saluran gastro intestinal. Sekresi ini dari dari glandula salivaris, perut, hati, pankreas dan mukosa sel yang berguna dalam proses pencernaan yang pada umumnya berupa enzym. Enzim ini berbentuk protein atau mucoprotein. Efek dari mikroorganisme pada pencernaan protein. Mikroorganisme juga mempunyai kemampuan memecah protein untuk kehidupannya. Tidak hanya sebagai konsumen tetapi juga sebagai produsen asam amino.

2. In vitro Uji Kimia (Chemical Assay) Availabilitas lisin dapat diukur dengan reaksi quanidin. Untuk availabilitas methionine dapat ditentukan dengan gas chromatography. Metode Enzimatis Lisin dapat diisolasi dari bahan makanan setelah dicerna dengan dekarboksilase dan cystine digunakan pancreatin. Metode Mikrobiologis MO yang bisa digunakan untuk test adalah Streptococcus zymogenes, Streptococcus faecalis, Streptococcus durens, E.colli, dan Lactobacillus arabinosus.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Availabilitas Asam Amino Dari Bahan Pakan Protease Inhibitor Lectin Letak Protein Dalam Biji-bijian Serat Kasar Daya Larut Protein Reaksi Mailard Oksidasi Lemak Gugus Karbonyl Bebas

Contoh soal PENENTUAN AVAILABILITAS METIONIN PADA SUNFLOWER MEAL LANGKAH KERJA : PERTAMA: Susun pakan yang defisien akan METIONIN. Jika kebutuhan metionin pada ayam starter adalah 0,45%, maka sebagai contoh susunlah pakan yang mengandung metionin 0,40%. Misal sebagai berikut (pakan ini disebut pakan BASAL): BAHAN PAKAN JUMLAH (g/100g) J Jagung 55,1 Bekatul 3,0 Wheat pollard 3,0 Tepung ikan 9,0 Bungkil kedele 21,0 Bungkil kelapa 2,0 Meat and bone meal 2,0 Minyak 3,0 CaCO3 0,5 Molasses 0,9 Vitamin mineral mix 0,5 JUMLAH 100,0

pakan tersebut mengandung zat makanan sebagai berikut: ZAT MAKANAN: KANDUNGAN: ME, kkal/kg 2986 Protein kasar, % 21,05 Lemak kasar, % 7,11 Serat kasar, % 3,92 Kalsium, % 0,92 Phospor, % 0,74 Metionin, % 0,40 Lisin, % 1,12

KEDUA : Buat 2 kelompok pakan, yang pertama mengandung metionin sintetis dan yang kedua mengandung bahan yang akan dihitung availabilitas asam amino-nya, dalam contoh ini sunflower meal (bungkil biji bunga matahari). Masing- masing pakan dalam tiap kelompok mengandung metionin (asam amino yang akan dihitung availabilitasnya) secara berjenjang mulai dibawah kebutuhan sampai diatas kebutuhan. Dalam contoh ini kita buat kandungan metionin sebesar 0,400%, 0,425%, 0,450% dan 0,475%. Selang kandungan metionin adalah 0,025%. CATATAN metionin sintetis mengandung metionin sebesar 80% dan sunflower meal mengandung metionin sebesar 1%. Kedua kelompok pakan ini kita sebut dengan pakan TEST

CARA MENGHITUNG: Untuk kelompok pakan test metionin, untuk mendapatkan tambahan metionin sebesar 0,025% adalah: = (0,025/80) x (1000) gram = 0,3125 g/kg pakan Untuk kelompok pakan test sunflower meal, untuk mendapatkan tambahan metionin sebesar 0,025% adalah: = (0,025/1) x (1000) gram = 25 g/kg pakan

PADA KELOMPOK pakan TEST SUNFLOWER MEAL (SF): JADI: Untuk mendapatkan pakan test yang mengandung metionin masing- masing sebesar 0,400%, 0,425%, 0,450% dan 0,475% maka pada 1 kg pakan BASAL ditambahkan:   PADA KELOMPOK pakan TEST METIONIN: 1. 1 kg pakan BASAL + 0 gram metionin ------ pakan TEST 0,400% met. 2. 1 kg pakan BASAL + 0,3125 g metionin ----- pakan TEST 0,425% met. 3. 1 kg pakan BASAL + 0,6250 g metionin ----- pakan TEST 0,450% met. 4. 1 kg pakan BASAL + 0,9375 g metionin ----- pakan TEST 0,475% met. PADA KELOMPOK pakan TEST SUNFLOWER MEAL (SF): 1. 1 kg pakan BASAL + 0 g SF ------------- pakan TEST 0,400% met. 2. 1 kg pakan BASAL + 25 g SF ----------- pakan TEST 0,425% met. 3. 1 kg pakan BASAL + 50 g SF ----------- pakan TEST 0,450% met. 4. 1 kg pakan BASAL + 75 g SF ----------- pakan TEST 0,475% met.

KETIGA: MEMBUAT RANCANGAN PERCOBAAN: Ulangan 3 atau 4 kali. Misal 4 kali Tiap ulangan terdiri dari 3 s/d 5 ekor DOC. Misal 5 ekor Jadi rancangan: 2 kelompok pakan x 4 ulangan x 4 pakan test. Jadi ada 32 petak kandang percobaan. Jika tiap ulangan diisi 5 ekor, maka jumlah DOC yang dibutuhkan adalah 32 x 5 ekor atau sama dengan 160 ekor. Pengamatan 1 atau 2 minggu. Misal 1 minggu

MISAL DARI PERCOBAAN YANG KITA LAKUKAN KITA PEROLEH DATA SEBAGAI BERIKUT: KETERANGAN: KP = konsumsi pakan, PBB = pertambahan bobot badan, Kmet.= konsumsi metionin. Kmet = KP x kandungan metionin dalam pakan.   PERHITUNGAN REGRESI LINEAR: Y = a + bX

CARA MENGHITUNG: UNTUK KELOMPOK METIONIN RUMUS: b = (X-Xbar)(Y-Ybar)/(X-Xbar)2 a = Ybar – b(Xbar) Dalam perhitungan ini maka b = 0,3325/0,00399 = 83,33 a = 93,5 – 83,33(0,507) = 51,26 JADI PERSAMAAN REGRESINYA ADALAH: Y = 51,26 + 83,33X ANALOG UNTUK KELOMPOK SUNFLOWER: Y = 48,73 + 80,73X AVAILABILITAS: = b SUNFLOWER dibagi b METIONIN kali 100% = (80,73/83,33) 100% = 96,87%

ARTINYA AVAILABILITAS METIONIN DALAM SUNFLOWER MEAL ADALAH 96,87% DIBANDINGKAN DENGAN AVAILABILITAS METIONIN DARI METIONIN SINTETIS. CATATAN: ASAM AMINO SINTETIS PADA UMUMNYA MEMPUNYAI AVAILABILITAS YANG BAIK

Terima Kasih