Sosial Emosional Dewasa Akhir Psikologi Perkembangan Unita Werdi Rahajeng – www.unita.lecture.ub.ac.id Free Powerpoint Templates
Teori yang akan dibahas Perkembangan Sosioemosi Erik Erikson Teori Aktivitas Teori Selektivitas Sosiomosi Teori Optimalisasi Selektif melalui Kompensasi
Ego Integrity vs Despair Erik Erikson Ego Integrity : merasa cukup, lengkap dan puas dengan pencapaiannya . Melihat kehidupan sebagai sesuatu yang bermakna Despair : merasa hidup sia-sia dan melewatkan banyak kesempatan Tugas Perkembangan berkaitan dengan Ego Integrity Robert Peck Ego Differentiation : Bagi yang sebelumnya fokus pada karir, hendaknya mulai mencari aktivitas yang bermakna di luar pekerjaan Body Transendence : Lansia menyesuaikan diri dengan menurunnya kondisi fisik Ego Transendence : Menghadapi realitas kematian yang semakin dekat
Life Review and Satisfaction Life Review: melihat kembali pengalaman masa lalu, mengevaluasi serta menelaahnya lagi. Membantu lansia melihat masa lalunya dan menemukan makna hidup Reminiscence therapy (terapi kenangan) adalah bentuk terapi pada orang lanjut usia melalui kegiatan diskusi aktivitas dan pengalaman masa lalu dengan individu atau kelompok lain, memanfaatkan foto, barang yang dikenal atau rekaman video Life Satisfaction : tolak ukur kesejahteraan psikologis di masa lanjut usia Berhubungan dengan self esteem, mood tone, tujuan Dipengaruhi faktor : income, kesehatan, gaya hidup aktif, lingkungan pertemanan dan keluarga
Teori Aktivitas semakin besar aktivitas dan keterlibatan individu lanjut usia, maka makin puas mereka terhadap kehidupannya mencapai kepuasan hidup bila mereka melanjutkan peran di masa dewasa menengah hingga masa dewasa akhir, atau menemukan peran pengganti yang dapat membuat mereka tetap aktif dan terlibat.
Teori Selektivitas Sosioemosi Kecenderungan membatasi jaringan sosialnya, hanya mempertahankan kontak sosial dengan jaringan tertentu yang menguatkan kepuasan hidupnya Tampak seperti menarik diri/isolasi sosial Memaksimalkan pengalaman-pengalaman emosional yang positif dan meminimalkan resiko emosional seiring dengan proses menjadi tua
Loneliness Pertanda hilangnya identitas sosial merasa kehilangan atau berkurangnya relasi sosial Faktor yang mempengaruhi: Ditinggalkan oleh semua anaknya Berhenti dari pekerjaan karena pensiun sehingga kontak dengan teman kerja juga terputus. Mundur dari kegiatan yang memungkinkan untuk bertemu dengan banyak orang. Kurangnya keterlibatan orang lanjut usia dalam berbagai kegiatan. Ditinggalkan oleh orang yang dicintai, seperti pasangan hidup.
Optimalisasi Selektif Melalui Kompensasi Diajukan oleh Baltes dkk (dalam Santrock, 2011) seleksi domain dan prioritas kehidupan merupakan aspek penting dalam perkembangan, sehingga tujuan hidup dan prioritas menjadi bervariasi Keberhasilan hidup lansia menyangkut 3 faktor: selektif, optimalisasi, dan kompensasi Strategi yang digunakan lansia untuk mengalokasikan energinya dalam melakukan tugas2 produktif
Strategi yang digunakan Arthur Rubenstein (pianis usia 80 tahun) https://www.mpib-berlin.mpg.de/volltexte/institut/dok/full/Baltes/onthein/index.htm
Kecenderungan Consentiousness Lansia Cenderung hati-hati (Roberts, Walton & Bogg, 2005; Allemand, Zimprich, & Hendriks, 2008; Jackson dkk, 2009) dan ramah (Allemand, Zimprich, & Hendriks, 2008). Sikap kehati-hatian yang rendah dan neuroticism yang tinggi memprediksi kematian dini (Wilson dkk, 2004). Studi longitudinal selama lima tahun menemukan bahwa tingkat kehati-hatian, dan keterbukaan yang tinggi terkait dengan resiko kematian yang lebih tinggi (Iwasa dkk, 2008). Pengambilan keputusan yang buruk pada orang dewasa lanjut usia terkait dengan aspek neuroticism (Denburg dkk, 2009).
Kehidupan Pernikahan Kebanyakan merasa puas dengan pernikahan, khususnya wanita Fase akhir dalam kehidupan pernikahan Terjadi penyesuaian peran dalam model keluarga peran tradisional: Suami pensiun banyak di rumah membantu istri dalam mengatur rumah Istri menerima kehadiran suami lebih memberikan perhatian kepada suami Kematian pasangan lebih bisa diterima di usia yang makin tua Kaburnya peran gender di masal lansia lansia laki-laki less masculine/more feminine
Grandparenting 3 macam model interaksi kakek-nenek kepada cucu : Formal : mengambil peran yang proporsional dalam memberikan nasehat. Menunjukkan minat kepada cucu tapi menyerahkan tanggung jawab pengasuhan kepada orang tuanya Fun-seeking : sahabat dan teman bersenang-senang bagi cucu Distant figure : kurang berinteraksi dengan cucu
PENGATURAN TEMPAT TINGGAL If you had a choice of where you wanted to live, where would it be?
Pilihan Tempat Tinggal Rumah (sendiri atau dengan keluarga) dan di tempat perawatan Pengaruh budaya dengan pilihan tempat tinggal Tempat tinggal tidak berhubungan dengan life satisfaction, tapi layanan dan kepedulian individu di tempat tinggal tersebut yang mempengaruhi
Religiusitas Menjadi lebih signifikan bagi kehidupan lansia Terkait dengan makna hidup Saling mempengaruhi dengan kemampuan coping terhadap stres, kepuasan hidup, optimisme, dan harga diri Berpengaruh terhadap status kesehatan / fisiologis Mungkin saja berpengaruh pada panjang usia
Ageism Implikasi sosial dari kondisi lansia sebagai kelompok minoritas Stereotype lansia yang kondisi fisik buruk, ketidakmampuan di berbagai aspek, tidak produktif Pengabaian kelompok lansia Inter-generational Program untuk mengatasi ageism http://www.gu.org/LinkClick.aspx?fileticket=71wHEwUd0KA%3D&tabid=157&mid=6