BAIK & BURUK Oleh : Ah.Zakki Fuad,M.Ag

Pengertian Baik dan buruk Baik berasal dari kata khoir (Arab) dan good (Inggris). Baik adalah sesuatu yang diinginkan, yang diusahakan dan menjadi tujuan manusia. Kebaikan biasanya menimbulkan rasa keharuan, kepuasan, dan kesenangan.Sebaliknya, yang tidak berharga, tidak berguna dan merugikan untuk mencapai tujuan atau yang mengakibatkan tidak tercapainya tujuan adalah buruk (keburukan). Setiap manusia memiliki tujuan dalam hidup. Untuk mencapai tujuan tidak boleh menggunakan segala cara. Dalam Islam, Akhlak/tujuan harus sejalan dengan norma yang berlaku, karena baik harus benar.

Berbagai Aliran tentang Baik dan Buruk Sosialisme (Adat Istiadat) Baik ditentukan berdasarkan adat istiadat yang berlaku di masyarakat. Bagaimana cara berpakaian, makan, minum, bercakap-cakap dan sebagainya merupakan ukuran baik danburuk.Orang yang mengikuti cara-cara adat istiadat disebut orang baik, sebaliknya yang menyalahi adalah orang yang buruk Hedonisme Perbuatan baik adalah yang mendatangkan kelezatan, kenikmatan, dan kepuasan nafsu biologis. Sebaliknya, yang mendatangkan kepedihan merupakan perbuatan yang buruk Humanisme (Intuisisme) Intuisi atau bathin memiliki kekuatan untuk menentukan baik dan buruk. Manusia sebagai makhluk paling mulia mempunyai kapasitas untuk menentukan baik dan buruk dengan mata bathinnya. Penentuan baik dan buruk ini dapat dijadikan sebagai pijakan yang berlaku di masyarakat.

lanjutan Utilitarianisme Baik dan buruk diukur oleh guna dan manfaat, baik dari segi materi maupun ruhani dengan tidak merugikan orang lain. Empirisme Pengalaman manusia merupakan satu-satunya yag digunakan untuk mengukur baik dan buruk Rasionalisme Rasionalitas atau akal menjadi sumber baik dan buruk, bukannya yang lain. Pelopor aliran ini adalah Plato, Aristoteles, Hesel, dan Spinoza

lanjutan ….. Religiosme Agama atau Religi menjadi ukuran baik dan buruk. Setiap perilaku baik manusia merupakan kehendak Tuhan, sedangkan perbuatan buruk adalah perbuatan yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Naturalisme Yang menjadi ukuran baik dan buruk adalah perbuatan yang sesuai dengan naluri/fitrah manusia, baik fitrah lahir dan batin.

Ukuran Baik dan Buruk menurut Islam Baik dan buruk tidak dapat diukur dari perilaku manusia, karena sifatnya yang relatif dan subyektif. Ajaran Islam adalah ajaran yang bersumber dari al Qur an dan dijawabarkan oleh Rasululloh dengan al Hadits, sehingga penentuan ukuran baik dan buruk harus berdasarkan pada al Qur an dan al Hadits.