II. TERMODINAMIKA PROSES-PROSES ALIR

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Peserta mengerti tahap-tahap pada ADC
Advertisements

KIMIA UNSUR-UNSUR TRANSISI
PERTEMUAN 3 Algoritma & Pemrograman
Penyelidikan Operasi 1. Konsep Optimisasi.
KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
Penyusunan Data Baseline dan Perhitungan Capaian Kegiatan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN DIREKTORAT.
BALTHAZAR KREUTA, SE, M.SI
PENGEMBANGAN KARIR DOSEN Disarikan dari berbagai sumber oleh:
Identitas, persamaan dan pertidaksamaan trigonometri
ANGGOTA KELOMPOK WISNU WIDHU ( ) WILDAN ANUGERAH ( )
METODE PENDUGAAN ALTERNATIF
Dosen Pengampu: Muhammad Zidny Naf’an, M.Kom
GERAK SUGIYO, SPd.M.Kom.
Uji Hipotesis Luthfina Ariyani.
SOSIALISASI PEKAN IMUNISASI NASIONAL (PIN) POLIO 2016
PENGEMBANGAN BUTIR SOAL
Uji mana yang terbaik?.
Analisis Regresi linear berganda
PEERSIAPAN DAN PENERAPAN ISO/IEC 17025:2005 OLEH: YAYAN SETIAWAN
E Penilaian Proses dan Hasil Belajar
b. Kematian (mortalitas)
Ilmu Komputasi BAGUS ADHI KUSUMA
Uji Hipotesis dengan SPSS
OVERVIEW PERUBAHAN PSAK EFFEKTIF 2015
Pengolahan Citra Berwarna
Teori Produksi & Teori Biaya Produksi
Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi
PERSIAPAN UN MATEMATIKA
Kriptografi.
1 Bab Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi.
Ekonomi untuk SMA/MA kelas XI Oleh: Alam S..
ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL DALAM PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR
Dosen: Atina Ahdika, S.Si., M.Si.
Anggaran biaya konversi
Junaidi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi
Pemodelan dan Analisis
Bab 4 Multivibrator By : M. Ramdhani.
Analisis Regresi – (Lanjutan)
Perkembangan teknologi masa kini dalam kaitannya dengan logika fazi
DISTRIBUSI PELUANG KONTINU
FETAL PHASE Embryolgy II
Yusuf Enril Fathurrohman
3D Viewing & Projection.
Sampling Pekerjaan.
Gerbang Logika Dwi Indra Oktoviandy (A )
SUGIYO Fisika II UDINUS 2014
D10K-6C01 Pengolahan Citra PCD-04 Algoritma Pengolahan Citra 1
Perpajakan di Indonesia
Bab 2 Kinerja Perusahaan dan Analisis Laporan Keuangan
Penyusunan Anggaran Bahan Baku
MOMENTUM, IMPULS, HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM DAN TUMBUKAN
Theory of Computation 3. Math Fundamental 2: Graph, String, Logic
Strategi Tata Letak.
Theory of Computation 2. Math Fundamental 1: Set, Sequence, Function
METODE PENELITIAN.
(Skewness dan kurtosis)
Departemen Teknik Mesin dan Biosistem INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Dasar-dasar piranti photonik
Klasifikasi Dokumen Teks Berbahasa Indonesia
Mekflu_1 Rangkaian Pipa.
Digital to Analog Conversion dan Rekonstruksi Sinyal Tujuan Belajar 1
SEKSI NERACA WILAYAH DAN ANALISIS BPS KABUPATEN TEMANGGUNG
ASPEK KEPEGAWAIAN DALAM PENILAIAN ANGKA KREDIT
RANGKAIAN DIODA TK2092 Elektronika Dasar Semester Ganjil 2015/2016
Ruang Euclides dan Ruang Vektor 1.
Bab Anuitas Aritmetrik dan Geometrik
Penyelidikan Operasi Pemrograman Dinamik Deterministik.
Kesetimbangan Fase dalam sistem sederhana (Aturan fase)
ANALISIS STRUKTUR MODAL
Transcript presentasi:

II. TERMODINAMIKA PROSES-PROSES ALIR

Bahan mengalir secara kontinyu Bahan mengalir secara kontinyu . Dalam pabrik diinginkan kondisi tiap titik tidak berubahterhadap waktu (steady-state)

Syarat steady-state : Tidak boleh ada akumulasi apapun (massa, energi) disetiap alat. Ada 2 konsep fundamental untuk analisis proses-proses alir : Neraca massa (continuity equation) Hukum termodinamika I (neraca energi)

a. Persamaan kontinyuitas π‘Žπ‘™π‘–π‘Ÿπ‘Žπ‘› π‘šπ‘Žπ‘ π‘ π‘Ž π‘šπ‘Žπ‘ π‘’π‘˜ = (π‘Žπ‘™π‘–π‘Ÿπ‘Žπ‘› π‘šπ‘Žπ‘ π‘ π‘Ž π‘˜π‘’π‘™π‘’π‘Žπ‘Ÿ) π‘š π‘šπ‘Žπ‘ π‘’π‘˜= π‘š π‘˜π‘’π‘™π‘’π‘Žπ‘Ÿ m= massa/waktu

π΄π‘£πœŒ π‘šπ‘Žπ‘ π‘’π‘˜= π΄π‘£πœŒ π‘˜π‘’π‘™π‘’π‘Žπ‘Ÿ A= luas penampang saluran v = kecepatan aliran dan ρ rapat massa. Jika luas penampang saluran-saluran sama : πœŒπ‘£ π‘šπ‘Žπ‘ π‘’π‘˜= πœŒπ‘£ π‘˜π‘’π‘™π‘’π‘Žπ‘Ÿ Incompressible fuid (ρ tetap) dan luas penampang saluran sama. 𝑣 π‘šπ‘Žπ‘ π‘’π‘˜= 𝑣 π‘˜π‘’π‘™π‘’π‘Žπ‘Ÿ

b. Hukum Termodinamika I Flow processes : π‘ˆ 1 + 𝑃 1 𝑉 1 +π‘šπ‘” β„Ž 1 + 1 2 π‘š 𝑣 1 2+ Q- π‘Š 𝑠 = π‘ˆ 2 + 𝑃 2 𝑉 2 +π‘šπ‘” β„Ž 2 + 1 2 π‘š 𝑣 2 2 𝐻 1 +π‘šπ‘” β„Ž 1 + 1 2 π‘š 𝑣 1 2+ Q- π‘Š 𝑠 = 𝐻 2 +π‘šπ‘” β„Ž 2 + 1 2 π‘š 𝑣 2 2 βˆ†π»+π‘šπ‘”βˆ†β„Ž+ 1 2 π‘š βˆ†π‘£ 2 = Q- π‘Š 𝑠 Q=panas masuk sistem Ws=kerja mekanis (sumbu) oleh sistem.

Salah satu bentuk khusus hukum termodinamika I adalah persamaan Bernoulli yang banyak dipakai untuk analisis aliran fluida.

Hukum Bernoulli Neraca energi mekanis makroskopis Energi non mekanis diabaikan perubahannya. U1 = U2 ; Q=0 Friksi , perlu dimasukkan dalam persamaan neraca energi mekanis. 𝑃 1 𝑉 1 +π‘šπ‘” β„Ž 1 + 1 2 π‘š 𝑣 1 2 βˆ’ 𝐸 π‘“π‘Ÿπ‘–π‘π‘‘π‘–π‘œπ‘› βˆ’ π‘Š 𝑠 = 𝑃 2 𝑉 2 +π‘šπ‘” β„Ž 2 + 1 2 π‘š 𝑣 2 2

𝑃 1 𝑉 1 π‘šπ‘” + β„Ž 1 + 𝑣 1 2 2𝑔 - 𝐸 π‘“π‘Ÿπ‘–π‘π‘‘π‘–π‘œπ‘› π‘šπ‘” - π‘Š 𝑆 π‘šπ‘” = 𝑃 2 𝑉 2 π‘šπ‘” + β„Ž 2 + 𝑣 2 2 2𝑔 Fluida incompressible , ρ tetap. 𝑃 1 πœŒπ‘” + β„Ž 1 + 𝑣 1 2 2𝑔 - F - π‘Š 𝑆 = 𝑃 2 πœŒπ‘” + β„Ž 2 + 𝑣 2 2 2𝑔 (Persamaan Bernoulli) Masing-masing suku disebut head dan ini menyatakan energi mekanis tiap satuan berat fluida.

𝑃 πœŒπ‘” =π‘π‘Ÿπ‘’π‘ π‘ π‘’π‘Ÿπ‘’ β„Žπ‘’π‘Žπ‘‘ β„Ž=π‘π‘œπ‘‘π‘’π‘›π‘ π‘–π‘Žπ‘™ β„Žπ‘’π‘Žπ‘‘ 𝑉 2 2𝑔 =velocity head=kinetic head 𝐹=π‘“π‘Ÿπ‘–π‘π‘‘π‘–π‘œπ‘› β„Žπ‘’π‘Žπ‘‘ π‘Š 𝑆 =π‘€π‘œπ‘Ÿπ‘˜ β„Žπ‘’π‘Žπ‘‘

Friction head (F) 𝐹= 𝑓 𝐿 𝑣 2 2𝑔𝐷 𝑓=𝑓 𝑅𝑒, ∈ 𝐷 Lihat grafik

Contoh aplikasi Cairan A, 10 atm, 120 0C diekspansi lewat kran ekspansi sampai tekanannya 1 atm. Akibat ekspansi tersebut sebagian cairan menguap. Tekanan uap A dipengaruhi suhu dengan persamaan : ln 𝑃 𝐴 0 = 𝛼+𝛽 1 𝑇 Nilai 𝛼,𝛽 π‘‘π‘–π‘˜π‘’π‘‘π‘Žβ„Žπ‘’π‘–, Ingin dicari : a. Suhu setelah ekspansi b. % cairan yang menguap

Jawab Pada keadaan 2 ada kesetimbangan uap-cair zat murni. Berarti tekanan sistem= tekanan uap murni A 𝑃 2 = 𝑃 𝐴 0 𝑙𝑛𝑃 2 =𝑙𝑛 𝑃 𝐴 0 𝑙𝑛 𝑃 𝐴 0 = 𝛼+𝛽 1 𝑇2 𝑇 2 = 𝛽 𝑙𝑛 𝑃 2 βˆ’π›Ό = . . . . . .

Hukum Termodinamika I (flow processes) z1=z2, Q=0, Ws=0, v1=v2 maka 𝐻 1 = 𝐻 2 𝐻 1 =100 𝐢 π‘π‘Žπ‘–π‘Ÿ 𝑇 1 βˆ’ 𝑇 𝑅 𝐻 2 = 100βˆ’π‘₯ 𝐢 π‘π‘Žπ‘–π‘Ÿ 𝑇 2 βˆ’ 𝑇 𝑅 +π‘₯ π‘™π‘Žπ‘šπ‘‘π‘Ž+ 𝐢𝑝 π‘’π‘Žπ‘ ( 𝑇 2 βˆ’ 𝑇 𝑅 ) 100 𝐢 π‘π‘Žπ‘–π‘Ÿ 𝑇 1 βˆ’ 𝑇 𝑅 = 100βˆ’π‘₯ 𝐢 π‘π‘Žπ‘–π‘Ÿ 𝑇 2 βˆ’ 𝑇 𝑅 +π‘₯ π‘™π‘Žπ‘šπ‘‘π‘Ž+ 𝐢𝑝 π‘’π‘Žπ‘ ( 𝑇 2 βˆ’ 𝑇 𝑅 ) π‘₯= . . . . . % diuapkan = x %

Kecepatan Maksimal Aliran didalam Pipa P1 P2=0 u1 u2=? V1

π‘š= 𝑒𝐴 𝑉 𝑒 1 𝐴 1 𝑉 1 = 𝑒 2 𝐴 2 𝑉 2 𝑒 2 = 𝑒 1 𝑉 2 𝑉 1 = ∞ 𝑉 1 =∞ 𝑉 2 = 𝑅𝑇 𝑃 2 = 𝑅𝑇 0 =∞

Dalam praktek tidak terjadi u2=∞ tetapi u2 mencapai maksimum. Persamaan tenaga : 𝑑𝐻+ 𝑒𝑑𝑒 𝑔𝑐 + 𝑔 𝑔𝑐 𝑑𝑍+𝑑𝐹=π‘‘π‘„βˆ’π‘‘π‘Šπ‘  dZ=0 ; dF=0 ; dQ=0 ; dWs=0 βˆ’ 𝑑𝐻= 𝑒𝑑𝑒 𝑔𝑐

π‘š= 𝐴𝑒 𝑉 π‘‘π‘š=𝐴𝑑 𝑒 𝑉 =A π‘‰π‘‘π‘’βˆ’π‘’π‘‘π‘‰ 𝑉 2 Steady-state : dm=0 𝑑𝑒= 𝑒 𝑉 𝑑𝑉

βˆ’π‘‘π»= 𝑒𝑑𝑒 𝑔𝑐 = 𝑒 𝑒 𝑉 𝑑𝑉 𝑔𝑐 = 𝑒 2 𝑔𝑐 𝑑𝑉 𝑉 Thermodynamic Properties : dH =TdS+VdP βˆ’ 𝑇𝑑𝑆+𝑉𝑑𝑃 = 𝑒 2 𝑔𝑐 𝑑𝑉 𝑉 𝑇𝑑𝑆=βˆ’ 𝑒 2 𝑔𝑐 𝑑𝑉 𝑉 βˆ’VdP Untuk aliran yang isentropic, dS=0 ( S tetap), umax

0= 𝑒 2 π‘šπ‘Žπ‘₯ 𝑔𝑐 𝑑𝑉 𝑉 +VdP Pada S tetap 𝑒 2 π‘šπ‘Žπ‘₯= 𝑒 2 𝑆=βˆ’gc 𝑉 2 πœ•π‘ƒ πœ•π‘‰ S

Aliran melalui Nozzle Tujuan dipakai nozzle supaya kecepatan dalam pipa maksimum atau sonic velocity segera tercapai. Fluida umax=sonic velocity Aliran dalam nozzle diharapkan adiabatis tapi tidak bisa.

βˆ’π‘‘π»= 𝑒𝑑𝑒 𝑔𝑐 = 𝑒1 𝑒2 𝑒𝑑𝑒 𝑔𝑐 βˆ’βˆ†π»= 𝑒 2 2βˆ’ 𝑒 2 1 2𝑔𝑐 Jika prosesnya adiabatis, βˆ†π» π‘Žπ‘π‘‘π‘’π‘Žπ‘™ βˆ†π» π‘Žπ‘π‘‘π‘’π‘Žπ‘™ =βˆ’ 𝑒 2 2 π‘Žπ‘π‘‘π‘’π‘Žπ‘™βˆ’ 𝑒 2 1 2𝑔𝑐

βˆ†π» π‘–π‘‘π‘’π‘Žπ‘™ =βˆ’ 𝑒 2 2 π‘–π‘‘π‘’π‘Žπ‘™βˆ’ 𝑒 2 1 2𝑔𝑐 𝐸𝑓𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 π‘›π‘œπ‘§π‘§π‘™π‘’= βˆ†π» π‘Žπ‘π‘‘π‘’π‘Žπ‘™ βˆ†π» π‘–π‘‘π‘’π‘Žπ‘™ 𝐸𝑓𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 π‘›π‘œπ‘§π‘§π‘™π‘’= 𝑒 2 2 π‘Žπ‘π‘‘π‘’π‘Žπ‘™βˆ’ 𝑒 2 1 𝑒 2 2 π‘–π‘‘π‘’π‘Žπ‘™βˆ’ 𝑒 2 1 Ξ· = > 0,9 Makin halus nozzle maka Ξ· >

Kecepatan melalui nozzle Berapa P2/P1 supaya u2 mencapai sonic velocity Neraca energi mekanis : 𝑒𝑑𝑒 𝑔𝑐 =βˆ’π‘Šπ‘  βˆ’π‘Šπ‘ = 𝑒𝑑𝑒 𝑔𝑐 βˆ’ 𝑃1 𝑃2 𝑉𝑑𝑃= 𝑒1 𝑒2 𝑒𝑑𝑒 𝑔𝑐 = 𝑒 2 2 βˆ’ 𝑒 2 1 2𝑔𝑐

Jika proses adiabatis : π‘Š 𝑆 =βˆ’ 𝑃1 𝑃2 𝑉𝑑𝑝 π‘Š 𝑆 =βˆ’ 𝛾 π›Ύβˆ’1 𝑃 1 𝑉 1 𝑃 2 𝑃 1 π›Ύβˆ’1 𝛾 βˆ’1 𝑒 2 2 βˆ’ 𝑒 2 1 2𝑔𝑐 = βˆ’ 𝛾 π›Ύβˆ’1 𝑃 1 𝑉 1 𝑃 2 𝑃 1 π›Ύβˆ’1 𝛾 βˆ’1

𝑒 2 2= 𝑒 2 1βˆ’ 2𝑔𝑐𝛾 π›Ύβˆ’1 𝑃 1 𝑉 1 𝑃 2 𝑃 1 π›Ύβˆ’1 𝛾 βˆ’1 U2 mencapai sonic velocity 𝑒 2 2 π‘šπ‘Žπ‘₯= 𝑒 2 1+ 2𝑔𝑐𝛾 π›Ύβˆ’1 𝑃 1 𝑉 1 1βˆ’ 𝑃 2 𝑃 1 π›Ύβˆ’1 𝛾

𝑒 2 π‘‘β„Ž= 𝑒 2 𝑆=𝑒 2 π‘šπ‘Žπ‘₯=βˆ’gc 𝑉 2 πœ•π‘ƒ πœ•π‘‰ S Gas ideal, isentropic condition : 𝑃 𝑉 𝛾 =π‘˜π‘œπ‘›π‘ π‘‘π‘Žπ‘›=C 𝑃=𝐢 𝑉 βˆ’π›Ύ 𝑑𝑃=βˆ’πΆπ›Ύ 𝑉 βˆ’π›Ύβˆ’1 dV πœ•π‘ƒ πœ•π‘‰ S= βˆ’πΆπ›Ύ 𝑉 βˆ’π›Ύβˆ’1 =βˆ’π‘ƒ 𝑉 𝛾 𝛾 𝑉 βˆ’π›Ύβˆ’1 =βˆ’π›Ύ 𝑃 𝑉

Maka : 𝑒 2 π‘šπ‘Žπ‘₯=βˆ’gc 𝑉 2 πœ•π‘ƒ πœ•π‘‰ S=βˆ’gc 𝑉 2 βˆ’π›Ύ 𝑃 𝑉 𝑒 2 π‘šπ‘Žπ‘₯=𝛾𝑔𝑐𝑃𝑉 π΄π‘ π‘’π‘šπ‘ π‘– 𝑒 1 π‘‘π‘–π‘Žπ‘π‘Žπ‘–π‘˜π‘Žπ‘›, π‘šπ‘Žπ‘˜π‘Ž : 2𝑔𝑐𝛾 π›Ύβˆ’1 𝑃 1 𝑉 1 1βˆ’ 𝑃 2 𝑃 1 π›Ύβˆ’1 𝛾 = 𝛾𝑔𝑐𝑃2𝑉2 1βˆ’ 𝑃 2 𝑃 1 π›Ύβˆ’1 𝛾 = 𝑃 2 𝑃 1 𝑉 2 𝑉 1 π›Ύβˆ’1 2

Dalam nozzle Untuk gas ideal, jika ekspansi isentropis 𝑃𝑉 𝛾 =π‘˜π‘œπ‘›π‘ π‘‘π‘Žπ‘› 𝑃 1 𝑉1 𝛾 = 𝑃 2 𝑉2 𝛾 𝑃 2 𝑃 1 = 𝑉 1 𝑉 2 𝛾 𝑉 1 𝑉 2 = 𝑃 2 𝑃 1 1 𝛾

𝑉 2 𝑉 1 = 𝑃 2 𝑃 1 βˆ’ 1 𝛾 1βˆ’ 𝑃 2 𝑃 1 π›Ύβˆ’1 𝛾 = 𝑃 2 𝑃 1 𝑉 2 𝑉 1 π›Ύβˆ’1 2 π‘†π‘’π‘π‘ π‘‘π‘–π‘‘π‘’π‘ π‘–π‘˜π‘Žπ‘› π‘šπ‘’π‘›π‘—π‘Žπ‘‘π‘– : 1βˆ’ 𝑃 2 𝑃 1 π›Ύβˆ’1 𝛾 = 𝑃 2 𝑃 1 𝑃 2 𝑃 1 βˆ’ 1 𝛾 π›Ύβˆ’1 2 1βˆ’ 𝑃 2 𝑃 1 π›Ύβˆ’1 𝛾 = 1βˆ’ 𝑃 2 𝑃 1 π›Ύβˆ’1 𝛾 π›Ύβˆ’1 2

𝑃 2 𝑃 1 π›Ύβˆ’1 𝛾 + 𝑃 2 𝑃 1 π›Ύβˆ’1 𝛾 π›Ύβˆ’1 2 =1 𝑃 2 𝑃 1 π›Ύβˆ’1 𝛾 1+ π›Ύβˆ’1 2 =1 𝑃 2 𝑃 1 π›Ύβˆ’1 𝛾 𝛾+1 2 =1 𝑃 2 𝑃 1 = 2 𝛾+1 𝛾 π›Ύβˆ’1

contoh A1 Steam Tekanannya A/A1 u max ft/s 100 psia 580 0F Sonic velocity tercapai , hitung : Tekanannya A/A1 u max Ξ³ steam = 1,3

βˆ’βˆ†π»= 𝑒2βˆ’ 𝑒2 1 2.𝑔𝑐 𝑒 1 𝐴 1 𝑉 1 = 𝑒𝐴 𝑉

jawab 100 psia H1=1319,2 Btu/lbm 580 0F S1=1,7486 Btu/lbm.0R V1= 6,09 ft3/lbm 80 psia, diperoleh : S=S1=1,7486 Btu/lbm.0R H=1294,3 Btu/lbm V=7,22 ft3/lbm

Tekanan, psia A/A1 100 1,0 80 0,106 70 0,094 60 0,091 50 0,089 40 0,093 30 0,103

Kompresi Fluida P rendah P tinggi Ada 3 macam kompresi : Kompresi adiabatis Kompresi politropis Kompresi isotermis Pada umumnya kompresi berjalan secara politropis, supaya suhu akhir kompresi tidak terlalu tinggi.

Alat-alat untuk mengkompresi fluida Fan Blower untuk mengalirkan saja Ejector (βˆ†P kecil) Kompresor untuk mengkompresi

Kompresor Ada 2 macam : Centrifugal compressor Reciprocating compressor Dalam termodinamika yang dibicarakan hanya: Kerja minimum yang diperlukan Panas yang harus diambil

Kompresi Centrifugal biasanya secara : Adiabatis : βˆ’ π‘Š π‘šπ‘–π‘› = 𝛾 π›Ύβˆ’1 𝑃 1 𝑉 1 𝑃 2 𝑃 1 π›Ύβˆ’1 𝛾 βˆ’1

Kompresi Reciprocating, biasanya secara : Politropis βˆ’ π‘Š π‘šπ‘–π‘› = 𝛿 π›Ώβˆ’1 𝑃 1 𝑉 1 𝑃 2 𝑃 1 π›Ώβˆ’1 𝛿 βˆ’1 Adiabatis βˆ’ π‘Š π‘šπ‘–π‘› = 𝛾 π›Ύβˆ’1 𝑃 1 𝑉 1 𝑃 2 𝑃 1 π›Ύβˆ’1 𝛾 βˆ’1

Kompresor bertingkat Kalau kompresi sampai P tinggi akan rugi Volume gas masuk sedikit Suhu akhir kompresi tinggi sekali merusak bahan yang ditekkan. Maka dipakai kompresor bertingkat( multi stage compressor) yang dilengkapi dengan intercooler antara stage yang satu dengan lainnya, untuk mendinginkan sampai suhu inletnya. akan memperkecil kerja kompresi.

P1 P1’ P1’ P2 P2 I II T1 T1’ T1 T1’ T2 intercooler aftercooler

Proses politropis : βˆ’ π‘Š 𝐼 = 𝛿 π›Ώβˆ’1 𝑛𝑅 𝑇 1 𝑃′ 1 𝑃 1 π›Ώβˆ’1 𝛿 βˆ’1 βˆ’ π‘Š 𝐼𝐼 = 𝛿 π›Ώβˆ’1 𝑛𝑅 𝑇 1 𝑃 2 𝑃′ 1 π›Ώβˆ’1 𝛿 βˆ’1 βˆ’ π‘Š π‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ = 𝛿 π›Ώβˆ’1 𝑛𝑅 𝑇 1 𝑃′ 1 𝑃 1 π›Ώβˆ’1 𝛿 + 𝑃 2 𝑃′ 1 π›Ώβˆ’1 𝛿 βˆ’2

βˆ’ π‘Š π‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ =𝑓 𝑃′ 1 Maka harga ekstrimnya : 𝑑 βˆ’π‘Š π‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ 𝑑 𝑃′ 1 =0 𝑃′ 1 = 𝑃 1 𝑃 2 1 2

Berapa w total minimum ? βˆ’ π‘Š 𝐼 = 𝛿 π›Ώβˆ’1 𝑛𝑅 𝑇 1 𝑃 2 𝑃 1 π›Ώβˆ’1 2𝛿 βˆ’1 βˆ’ π‘Š 𝐼𝐼 = 𝛿 π›Ώβˆ’1 𝑛𝑅 𝑇 1 𝑃 2 𝑃 1 π›Ώβˆ’1 2𝛿 βˆ’1 βˆ’ π‘Š π‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ = 2𝛿 π›Ώβˆ’1 𝑛𝑅 𝑇 1 𝑃 2 𝑃 1 π›Ώβˆ’1 2𝛿 βˆ’1

atau βˆ’ π‘Š π‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ = 2𝛿 π›Ώβˆ’1 𝑃 1 𝑉 1 𝑃 2 𝑃 1 π›Ώβˆ’1 2𝛿 βˆ’1 Ini untuk 2 tingkat.

Untuk banyak tingkat P1 1 2 i s P2 S= jumlah tingkat

𝑃′ 𝑖 = 𝑃1 π‘ βˆ’π‘– 𝑃2 𝑖 1 𝑠 βˆ’ π‘Š π‘ π‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ = 𝑠𝛿 π›Ώβˆ’1 𝑃 1 𝑉 1 𝑃 2 𝑃 1 π›Ώβˆ’1 𝑠𝛿 βˆ’1

𝑄 π‘—π‘Žπ‘π‘˜π‘’π‘‘ π‘π‘œπ‘œπ‘™π‘’π‘Ÿ =𝑛𝐢𝑣 π›Ύβˆ’π›Ώ 1βˆ’π›Ώ βˆ†T 𝑄 π‘–π‘›π‘‘π‘’π‘Ÿ π‘π‘œπ‘œπ‘™π‘’π‘Ÿ =π‘›πΆπ‘βˆ†π‘‡

contoh Gas CH4 (𝛾=1,34) tekanan 1 atm,122 0F dengan kecepatan alir 10 lbmol/menit ditekan menjadi 64 atm dengan menggunakan kompresor 3 tingkat secara politropis (𝛿=1,2). Ditanyakan : Tekanan yang keluar dari tiap tingkat Hp kompresor Air pendingin yang diperlukan jika perubahan suhu air pendingin 20 0F dan Cp air=1 BTU/lb.0F