PEMBENTUKAN DAN PEMILIHAN KATA Pembentukan Kata Pemilihan Kata
PEMBENTUKAN KATA Bentuk Dasar Bentuk Terikat Pengimbuhan Bentuk Ulang Bentuk Majemuk Bentuk Akronim Analogi Bentuk Serapan
Pemilihan Kata Pemakaian Kata dan Ungkapan yang Layak Kelayakan Gramatikal Verba Tidak Berimbuhan/Salah Imbuhan Keserasian Bentuk Urutan Kata Kelayakan Geografis Kelayakan Temporal Kelayakan Stilistik Idiom verbal Idiom adjektival Idiom nominal Ungkapan Idiomatik
Pemakaian Kata dan Ungkapan yang Tepat Denotasi >< Konotasi Kata Konkret >< Kata Abstrak Kata Umum >< Kata Khusus Eufimisme
Pemakaian Kata yang Cermat Kata/Ungkapan Tidak Mubazir Penjamakan tidak dengan perulangan Tidak terjadi Pengulangan kata yang sama
Bentuk Dasar Misalnya: Mereka hadir dalam acara diskusi kemarin. Mulai besok ada razia warga asing.
Bentuk Terikat Misalnya: Kondisi masyarakat Aceh pascatsunami sudah menggembirakan. Lomba antardepartemen dilakukan dalam rangka peringatan HUT Ke-60 RI. Perhatikan: adikarya prasejarah antarbangsa pramugari niraksara purnawaktu nonaktif ilmuwan multiguna swalayan
Pengimbuhan meng- + (a, e, i, o, u, g, h, k, kh) meng- mengapung mengolah menghapus mengembang mengkhususkan meng- + (l, m, n, ny, ng, r, y, w) me- melatih menamai merampas mewabah meng- + (b, f, v, p) mem- membalas memfitnah memvonis memutar meng- + (d, t) men- mendapat menuduh meng- + (c, j, s, sy) meny- mencuci menjilat menyukseskan mensyaratkan meng- + (satu suku) menge- mengebom mengecat mengerem meng- (gugus konsonan) menyesuaikan mengklasifikasi mengkritik mentransfer
Bentuk Ulang makan-makan duduk-duduk mukul-memukul hormat-menghormati menjadi-jadi melompat-lompat berdekat-dekatan cerai-berai saling menghormati = hormat-menghormati saling menolong = tolong-menolong saling mencintai = cinta-mencintai
Bentuk Majemuk hilang kekuasaan mabuk laut hilang ingatan jumpa pers tatap muka kurang makan salah hitung berani mati hancur lebur pulang pergi ikut campur jual beli hilang kekuasaan hilang ingatan hilang pikiran berkembang biak bertolak pinggang bertutur sapa melipatgandakan menganaktirikan menggarisbawahi
Bentuk Akronim tilang bukti pelanggaran pemilu pemilihan umum perum perusahaan umum Depsos Departemen Sosial
Analogi petatar (yg ditatar) selain penatar pesuluh (yg disuluh) selain penyuluh beranalogi ke bentuk pesuruh Petinju beranalogi ke petani/ peternak
Bentuk Serapan modern modern film film desain design sinyal signal efektif effective Konstruksi construction
PEMILIHAN KATA a. Pemakaian Kata dan Ungkapan yang Layak 1) Kelayakan Gramatikal a) Verba Tidak Berimbuhan/Salah Imbuhan Misalnya: (1) Masih banyak orang yang tak punya pekerjaan tetap. (2) Kejaksaan Agung tetapkan mantan menteri itu sebagai tersangka korupsi. (3) Tidak banyak kesulitan yang ditemui dalam pemeriksaan pejabat itu.
Keserasian Bentuk Misalnya: 1) Kita harus pasrah, sabar, dan bersikap tawakal (?) atas musibah itu. 2) Dalam menghadapi ancaman dari luar, bangsa Indonesia harus bersatu dan tegas (?) agar bangsa lain lidak semena-mena. 3) Tsunami telah memorak-morandakan dan kehancuran (?) Aceh dan Nias. 4) Lagu itu digubah oleh Bimbo dan Taufik Ismail membuat syairnya (?).
Urutan Kata Misalnya: 1) Sampai berjumpa di lain kesempatan. 2) Tindakannya itu dilakukan di depan banyak orang 3) Bantuan itu sudah disalurkan ke masing-masing daerah.
Kelayakan Geografis Misalnya: a) Di Sumatra Utara ada sebuah danau yang di tengah-tengahnya sebuah pulau. b) Tidak jauh dari rumahnya ada sebuah tasik yang jernih.
Kelayakan Temporal Misalnya: a) Patih Gajah Mada menerima kabar itu melalui telepon selularnya (?). b) Nilai ilmu hitung anaknya selalu sembilan.
Kelayakan Stilistik Misalnya: Idiom verbal: angkat kaki gulung tikar Idiom adjektival: berat hati tebal muka kuat iman Idiom nominal tanah air kutu buku Ungkapan Idiomatik sesuai dengan berdasar pada bercerita tentang menceritakan berbicara tentang membicarakan berkisah tentang mengisahkan terdiri atas terbuat dari berkaitan dengan berhubungan dengan sehubungan dengan seiring dengan bergantung pada sejalan dengan sekembali dari
Pemakaian Kata dan Ungkapan yang Tepat Denotasi >< Konotasi Misalnya: a) Peserta pelatihan duduk di kursi masing-masing. b) Budi mendapatkan kursi empuk di kantornya. c) Tangan kanannya terluka terkena pecahan kaca. d) Tangan kanannya dimintai juga keterangan.
Kata Konkret >< Kata Abstrak Misalnya: a) Bangunan bertingkat banyak terdapat di kawasan Kunginan. b) Pembangunan gedung itu menghabiskan biaya miliaran rupiah c) Pejabat itu membangun rumah mewah di kawasan elite itu. d) Pejabat itu dirumahkan karena diduga terlibat korupsi.
Kata Umum >< Kata Khusus Misalnya: a) Semua pegawai akan mendapat THR tahun ini. b) Pegawai negeri dan pegawai swasta mendapat THR satu bulan gaji.
Eufimisme Misalnya: a) Mereka sudah resmi suami istri sejak tahun lalu (laki bini). b) “Di NTB hanya ditemukan beberapa bayi yang kurang gizi,” kata Gubernur NTB (busung lapar). c) Pemerintah terpaksa menyesuaikan harga BBM (menaikkan).
Pemakaian Kata yang Cermat Kata/Ungkapan Tidak Mubazir Misalnya: a) Agar supaya terhindar dari korupsi, kita harus sadar bahwa setiap penyele-wengan akan diminta pertanggung-jawabannya. b) Pelestarian lingkungan adalah merupa-kan tanggung jawab kita bersama. c) Pemeriksa keuangan itu sangat teliti sekali.
Penjamakan tidak dengan perulangan Misalnya: a) Banyak para tamu-tamu yang hadir dalam resepsi pernikahan anaknya. b) Daftar nama-nama pegawai yang bolos diserahkan kepada atasannya. c) Sejumlah pejabat-pejabat eselon II hadir dalam acara itu.
Tidak terjadi pengulangan kata yang sama Misalnya: a) Kejadian itu terjadi sekitar pukul 12.00. b) Penyelenggaraan resepsi itu diadakan di Balai Sidang Jakarta. c) Penentuan lokasi pertandingan itu ditentukan dalam rapat pengurus.