Penjumlahan dan Perkalian pada bilangan cacah

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MATRIKS BUDI DARMA SETIAWAN.
Advertisements

Bab 3 MATRIKS.
KELOMPOK 6 Nama Kelompok : 1.Ratih Dwi P ( )
BAB 2 SISTEM BILANGAN.
INVERS MATRIK Definisi: Jika A adalah sebarang matriks kuadrat dan jika dapat dicari sebuah matriks B sedemikian sehingga AB = BA = I, maka A dikatakan.
ALJABAR LINIER & MATRIKS
Standar Kompetensi : Memecahkan Masalah Berkaitan Dengan Konsep Operasi Bilangan Real Kompetensi Dasar : Menerapkan Operasi Pada Bilangan Real Indikator.
PERTEMUAN 1.
FIELD ATAU MEDAN Definisi : Suatu ring komutatif dengan elemen satuan yang setiap elemennya tidak nol mempunyai elemen invers . (1-D,3’+4’+5’) Struktur.
GRUP Misalkan S Himpunan tak kosong sembarang, kita definisikan A(S) sebagai himpunan semua pemetaan satu-satu dan pada dari S ke S. Untuk setiap dua unsur.
Pertemuan 2 (Bilangan Asli) .::Dra. Endang M. Kurnianti::.
BILANGAN BULAT Bilangan Bulat Operasi Hitung pada Bilangan Bulat
Transfos Suatu Matriks
Operasi Hitung Bentuk aLjabar …
MATEMATIKA 4 TPP: 1202 Disusun oleh
BAB IV PEMBAGIAN.
BILANGAN BULAT.
Bilangan Bulat By: Novika Anggrieni, S.Pd.
BILANGAN BULAT.
SISTEM BILANGAN MATEMATIKA EKONOMI.
BILANGAN BULAT DAN OPERASI +, -, x, : BESERTA PEMBELAJARANNYA
Dosen Pembimbing Gisoesilo Abudi
MATRIKS DAN OPERASI MATRIKS
MATRIKS MATEMATIKA DASAR
MATEMATIKA LANJUT 1 MATRIKS Dosen : Fitri Yulianti, SP. MSi.
Kalkulus 2 Vektor Ari kusyanti.
Vektor.
ARITMATIKA PERTEMUAN V-VI BILANGAN RASIONAL Oleh
MATRIKS MATEMATIKA DASAR
Operasi Pada Bilangan Bulat
Penjumlahan dan Perkalian pada bilangan cacah
Bilangan bulat Definisi dan operasi.
Bilangan Bulat dan Pecahan
BAB 4 VEKTOR Home.
Persamaan garis lurus pada bidang
BILANGAN BULAT Oleh Ira Selfiana ( )
OPERASI BILANGAN BULAT
BILANGAN – BILANGAN REAL
Aljabar linear pertemuan II
Pembelajaran M a t e m a t i k a .... MATEMATIKA SMU
DIPERSEMBAHKAN OLEH B. GINTING MUNTHE, SPd NIP
Jenis Operasi dalam Matriks:
BILANGAN REAL STANDAR KOMPETENSI
Pertemuan 2 (Himpunan Bilangan) .::Erna Sri Hartatik::.
Sistem Bilangan Bulat.
Pertemuan 9 Aljabar Boolean.
Operasi Hitung Bentuk aLjabar …
BILANGAN BULAT OLEH: AINNA ULFA NST PENDIDIKAN MATEMATIKA
Pertemuan 2 (Bilangan Asli) .::Dra. Endang M. Kurnianti::.
ALJABAR LINIER & MATRIKS
Sistem Bilangan Cacah.
Core Teknik Informatika Kode MK/SKS : TIF /2
Nama Anggota Kelompok :
MATRIKS Materi - 7 Pengertian Matriks Operasi Matriks
PERTEMUAN II Nur Edy, PhD.
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010
MATRIKS.
BILANGAN BULAT By_hidayati (a ).
RELASI DAN FUNGSI.
Materi Kalkulus 1 Struktur Bilangan Ketidaksamaan Relasi dan Fungsi
Assalamu’alaikum Wr. Wb
ARITMATIKA PERTEMUAN V-VI BILANGAN RASIONAL Oleh
Matematika Teknik Arsitektur.
ASSALAMU’ALAIKUM Wr. Wb
BAB 3 ALJABAR BOOLEAN.
design by budi murtiyasa 2008
Menyebutkan sifat-sifat operasi pecahan Menjelaskan berbagai sifat operasi hitung yang melibatkan pecahan Menentukan hasil operasi hitung bilangan pecahan.
8/5/ MATEMATIKA KELAS VIII BAB I FAKTORISASI SUKU ALJABAR.
Bab 1.3 – 1.5 Matriks & Operasinya Matriks invers.
Determinan dan invers matriks Silabus Determinan dan inves matriks berordo 2x2 Determinan dan invers matriks ber ordo 3x3 Tujuan Pembelajaran Matematika.
Transcript presentasi:

Penjumlahan dan Perkalian pada bilangan cacah

1.PENJUMLAHAN ~Komutatif  a+b = b+a ~Asosiatif  (a+b)+c = a+(b+c) ~unsur identitas (netral) yaitu 0 ~sifat tertutup pada penjumlahan 2. PENGURANGAN # a-b =c = b+c=a

3. PERKALIAN 4. PEMBAGIAN # a:b = c = bxc = a ~Komutatif  axb = bxa ~Asosiatif  (axb)xc = ax(bxc) ~Distibutif  ax(b+c) = axb + axc ax(b-c) = axb – axc ~Unsur identitas perkalian yaitu 1 ~Sifat tertutup perkalian 4. PEMBAGIAN # a:b = c = bxc = a

Pengurangan dan pembagian bilangan cacah Pengurangan didefinisikan dengan penjumlahan sebagai berikut : ** definisi 1 ** # jika a,b dan k bilangan-bilangan cacah , maka a-b = k bila dan hanya bila a = b+k. **definisi 2 ** # jika a,b dan (a-b) bilangan-bilangan cacah maka (a-b)+c = (a+b)-c

Pembuktian : (a-b)+ c = (a + c ) – b Dimana : (a + c)  sebagai terkurang b  sebagai pengurang (a – b) + c  sebagai hasil pengurangan ruas KI = ruas KA  (a – b) + c = (a + c ) – b ( a + c ) – b = (a –b ) + c ( a + c ) = { (a-b ) + b }+ c a + c = a + c  sama (TB)

** definisi 3 ** # apabila p dan q bilangan-bilangan cacah maka p = n(P) dan q = n(Q) sehingga p – q = n(P-Q) PEMBUKTIAN : p = {a,b,c,d} n(C) = {b,c} q = {a,d }  n(P-Q) = p-q n(C) = {a,b,c,d} – {a,d } {b,c } = {b,c}  (sama)

PENGURANGAN TIDAK BERSIFAT KOMUTATIF n ( A ) = { p, q, r, s } n ( B ) = { r, s } n ( A – B ) ≠ n ( B – A ) maka {(p, q, r, s) - ( r, s ) } ≠ { ( r ,s ) - ( p, q, r, s)} PENGURANGAN TIDAK BERSIFAT KOMUTATIF { ( p, q ) } ≠ { - ( p, q ) } Tidak komutatif

PENGURANGAN TIDAK BERSIFAT ASOSIATIF n ( A ) = { p, q, r, s } n ( B ) = { q, r, s } n ( C ) = { r, s } maka : n { ( A – B ) – C } ≠ n { A - ( B – C ) } [(p,q,r,s) - (q,r,s ) ] - (r,s) ≠ (p,q,r,s) - [(q,r,s) - (q,r)] ( p ) - ( r ,s ) ≠ ( p, q, r, s ) - ( s ) ( p ) - ( r, s ) ≠ ( p, q, r ) Tidak asosiatif

PENGURANGAN BILANGAN CACAH TIDAK BERSIFAT TERTUTUP Pengurangan pada bilangan cacah tidak bersifat tertutup maka agar bersifat terbuka haruslah a>b ARTINYA Nilai yang dikurangi haruslah lebih besar daripada nilai yang mengurangi Misalnya: 5-4=1

PEMBAGIAN BILANGAN CACAH ( : ) adalah lawan dari ( x ) PEMBUKTIAN : p , q , k adalah bilangan cacah p : q = k q x k = p JADI  p : q = k p = q x k p / q = k p = q x k NOTE : karena '" q " pindah ruas maka berubah menjadi kali PEMBAGIAN BILANGAN CACAH

Ternyata tidak ada satu pun pengganti p yang memenuhi p x 0 = 8 2. PEMBAGIAN DENGAN NOL TIDAK TERDEFINISIKAN Pembuktian Misal 8 : 0 = p, maka p x 0 = 8 Berapa nilai p ??? Ternyata tidak ada satu pun pengganti p yang memenuhi p x 0 = 8

Misal 0 : p q yang memenuhi adalah 0 SIFAT – SIFAT PEMBAGIAN BILANGAN CACAH Nol ( 0 ) dibagi dengan sembarang bilangan cacah maka akan menghasilkan bilangan cacah yaitu nol. PEMBUKTIAN : = q, maka p x q = 0 Berapa nilai q ??? Ternyata pengganti Pembuktian : Misal 0 : p q yang memenuhi adalah 0

3. Pembagian tidak bersifat komutatif. Pembuktian a : b ≠ b : a Syarat sifat ini yaitu a ≥ b Nilai pembagi ≥ nilai membagi

4. Pembagian tidak bersifat asosiatif Pembuktian (a : b) : c ≠ a : (b : c) Misal a = 9, b = 3 dan c = 6. ( a : b ) : c ≠ a : ( c :b ) ( 9 : 3 ) : 6 ≠ 9 : ( 6 : 3 ) 3 : 6 ≠ 9 : 2 ( tidak sama)

URUTAN BILANGAN CACAH