MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA INTERAKTIF Kelompok 4: Diana Rahmawati (14144100113) Zola Fitri Nuraini (14144100118) Nunuk Rohaniningsih (14144100119) Rochayati (14144100120) Eni Lestari (14144100145)
DEBAT ROLE PLAYING GROUP INVESTIGATION
MODEL PEMBELAJARAN DEBAT Pengertian Langkah-langkah Kelebihan Kelemahan X
MODEL PEMBELAJARAN Role playing Pengertian Langkah-langkah Kelebihan Kelemahan Penerapan dalam Pembelajaran Matematika X
MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION Pengertian Langkah-langkah Kelebihan Kelemahan X
Pengertian Debat adalah kegiatan argumentasi antara dua pihak atau lebih, baik secara individual maupun kelompok dalam mendiskusikan dan memecahkan suatu masalah, yang mana pihak-pihak tersebut memiliki perbedaan pandangan dan saling menyerang (opositif). Debat dilakukan menuruti aturan-aturan yang jelas dan hasil dari debat dapat dihasilkan melalui voting atau keputusan juri.
Langkah-langkah Guru membagi siswa menjadi dua kelompok peserta debat, yang satu pro dan yang lainnya kontra. Guru memberikan tugas untuk membaca materi yang akan diperdebatkan oleh kedua kelompok di atas. Setelah selesai membaca materi, guru menunjuk salah satu anggota kelompok pro untuk berbicara saat itu, kemudian setelah selesai ditanggapi oleh kelompok kontra. Demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa bisa mengemukakan pendapatnya.
Sementara siswa menyampaikan gagasannya, guru menulis inti/ide-ide dari setiap pembicaraan sampai mendapatkan sejumlah ide yang diharapkan. Guru menambahkan konsep/ide yang belum terungkapkan. Dari data-data yang diungkapkan tersebut, guru mengajak siswa membuat kesimpulan/rangkuman yang mengacu pada topik yang ingin dicapai.
Melatih siswa untuk berani mengemukakan pendapat. Kelebihan Memantapkan pemahaman konsep siswa terhadap materi pelajaran yang telah diberikan. Melatih siswa untuk bersikap kritis terhadap semua teori yang telah diberikan. Melatih siswa untuk berani mengemukakan pendapat.
Ketika menyampaikan pendapat saling berebut. Kelemahan Ketika menyampaikan pendapat saling berebut. Terjadi debat kusir yang tak kunjung selesai bila guru tidak menengahi. Siswa yang pandai berargumen akan selalu aktif tapi yang kurang pandai berargumen hanya diam dan pasif. Menghabiskan banyak waktu untuk melakukan sesi debat antar kelompok. Perlunya tema yang mudah dipahami oleh siswa.
Tema haruslah dapat diperdebatkan. Perataan siswa dalam kelompok terkadang tidak heterogen.
Pengertian Menurut Miftahul A’la dalam bukunya Quantum Teaching (2011:49) metode pembelajaran Role playing (bermain peran) adalah cara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan yang dimiliki oleh setiap siswa.
Langkah-langkah Guru menyusun/menyiapkan skenario yang akan ditampilkan Menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari skenario dua hari atau beberapa hari sebelum KBM guna mempersiapkan peran yang terdapat dalam skenario tersebut Guru membentuk kelompok siswa yang anggotanya 5 orang atau sesuai dengan kebutuhan
Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai dalam materi tersebut Memanggil para siswa yang sudah ditunjuk untuk melakonkan skenario yang sudah dipersiapkan sebelumnya Masing-masing siswa duduk di kelompoknya, masing-masing sambil memperhatikan mengamati skenario yang sedang diperagakan Setelah selesai dipentaskan, masing-masing siswa diberikan kertas sebagai lembar kerja untuk membahas skenario tersebut. Misalnya menilai peran yang dilakonkan, mencari kelemahan dan kelebihan dari peran tersebut atau pun alur/ jalan ceritanya.
Masing-masing kelompok menyampaikan hasil dan kesimpulannya Guru memberikan kesimpulan secara umum atau mengevalusi seluruh kegiatan Evaluasi/ refleksi Penutup
Siswa juga dapat belajar menggunakan bahasa dengan baik dan benar. Kelebihan Melibatkan seluruh siswa berpartisipasi, mempunyai kesempatan untuk memajukan kemampuannya dalam bekerja sama. Siswa juga dapat belajar menggunakan bahasa dengan baik dan benar. Siswa bebas mengambil keputusan dan berekspresi secara utuh. Permainan merupakan penemuan yang mudah dan dapat digunakan dalam situasi dan waktu yang berbeda
Guru dapat mengevaluasi pengalaman siswa melalui pengamatan pada waktu melakukan permainan. Dapat berkesan dengan kuat dan tahan lama dalam ingatan siswa. Disamping merupakan pengaman yang menyenangkan yang saling untuk dilupakan. Sangat menarik bagi siswa, sehingga memungkinkan kelas menjadi dinamis dan penuh antusias. Membangkitkan gairah dan semangat optimisme dalam diri siswa serta menumbuhkan rasa kebersamaan dan kesetiakawanan sosial yang tinggi
Dapat menghayati peristiwa yang berlangsung dengan mudah, dan dapat memetik butir-butir hikmah yang terkandung di dalamnya dengan penghayatan siswa sendiri. Dimungkinkan dapat meningkatkan kemampuan profesional siswa, dan dapat menumbuhkan / membuka kesempatan bagi lapangan kerja
Kelemahan Metode bermain peranan memerlukan waktu yang relatif panjang/banyak. Memerlukan kreativitas dan daya kreasi yang tinggi dari pihak guru maupun murid. Dan ini tidak semua guru memilikinya. Kebanyakan siswa yang ditunjuk sebagai pemeran merasa malu untuk memerlukan suatu adegan tertentu. Apabila pelaksanaan sosiodrama dan bermain pemeran mengalami kegagalan, bukan saja dapat memberi kesan kurang baik, tetapi sekaligus berarti tujuan pengajaran tidak tercapai.
Tidak semua materi pelajaran dapat disajikan melalui metode ini. Sebagian besar anak yang tidak ikut drama mereka menjadi kurang aktif. Memerlukan tempat yag cukup luas, jika tempat bermain sempit menyebabkan gerak para pemain kurang bebas. Kelas lain sering terganggu oleh suara pemain dan penonton yang kadang-kadang bertepuk tangan.
Penerapan dalam Pembelajaran Matematika Dalam pelajaran matematika, biasanya proses belajar mengajar yang berlangsung kurang menarik, menjenuhkan dan membosankan. Oleh karena itu, seorang guru harus dapat lebih kreatif lagi untuk menerapkan metode pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan materi yang disampaikan. Penggunaan metode role playing ini misalnya pada mata pelajaran matematika dengan materi aritmatika sosial.
Langkah- langkah Role Playing dalam pembelajaran aritmatika sosial: Persiapan Menetapkan topik atau masalah serta tujuan yang hendak dicapai dalam pembelajaran Memotivasi peserta didik dan memberikan gambaran masalah dalam situasi yang akan diperankan Menetapkan pemain yang akan terlibat dalam Role Playing Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
Pelaksanaan Role Playing mulai dimainkan oleh kelompok pemeran. Siswa lainnya sebagai pengamat mengikut dengan penuh perhatian. Guru memberikan bantuan kepada pemeran yang mendapat kesulitan.
Penutup Melakukan diskusi tentang kegiatan Role Playing yang baru saja dilakukan Siswa yang memainkan peran dapat membagi pengalamannya pada siswa yang tidak memainkan peran Guru bersama siswa merumuskan kesimpulan Menyuruh siswa membentuk kelompok untuk memerankan situasi yang berkaitan dengan sub materi pokok selanjutnya
Pengertian Menurut Height (1989) menyatakan bahwa “to investigate” berkaitan dengan kegiatan mengobservasi secara rinci dan menilai secara sistematis. Jadi, investigasi adalah proses penyelidikan yang dilakukan seseorang, dan selanjutnya orang tersebut mengkomunikasikan hasil yang diperolehnya. Metode ini menuntut para siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam keterampilan proses kelompok (group process skills).
Langkah-langkah Langkah-langkah metode investigasi kelompok menurut Sharan, dkk. (1984) Langkah-langkah Tahap Pengelompokkan (Grouping)/ Pemilihan topik Tahap Perencanaan kooperatif (Planning) Tahap Penyelidikan (Investigation)/ Implementasi Tahap Pengorganisasian (Organizing)/ Analisis dan sintesis Tahap Presentasi hasil final (Presenting) Tahap Evaluasi (Evaluating)
Metode ini mampu melatih siswa untuk berpikir tingkat tinggi. Kelebihan Metode ini mampu melatih siswa untuk berpikir tingkat tinggi. Melatih siswa menumbuhkan kemampuan berfikir mandiri Keterlibatan siswa secara aktif dapat terlihat mulai dari tahap pertama sampai tahap akhir pembelajaran. Aplikasi metode pembelajaran ini membuat siswa senang dan merasa menikmati proses belajarnya.
Kelemahan Karena siswa bekerja secara kelompok dari tahap perencanaan sampai investigasi untuk menemukan hasil jadi metode ini sangat komplek, sehingga guru harus mendampingi siswa secara penuh agar mendapatkan hasil yang diinginkan.
Sekian...