Rangkaian kegiatan penelitian diawali pada bulan Juni 2010, al :

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
SORGHUM SEBAGAI DIVERSIFIKASI PANGAN DI NUSA TENGGARA TIMUR
Advertisements

FOOD HABITS AND FEEDING HABITS
Logam berat ? Berbahaya ? Solusi ?
Abdul Rohiim H Galuh Novikah H
Ujian Tesis Program Studi Agronomi Sekolah Pascasarjana IPB
STAF LABORATORIUM ILMU TANAMAN
MYCORRHIZA Ektomikoriza Endomikoriza Ektendomikoriza
STKIP NASIONAL PD. PARIAMAN
Kedudukan Gulma dalam Perlindungan Tanaman (Bagian Kuliah DPT)
Kuliah 1 : Pupuk Organik Dr. Ir. Dja’far Shiddieq, M.Sc. JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA 2006 TEKNOLOGI BAHAN PUPUK & PEMUPUKAN.
PEMBUATAN PUPUK ORGANIK DARI BIOGAS KOTORAN SAPI
SURVIVAL DAN PENYEBARAN BAKTERI PATOGEN
Membuat Pupuk Organik Sendiri
EKOLOGI MIKROBA Pertemuan ke-6 Mikrobiologi Pertanian (AET 209)
Penyerapan, Translokasi dan Transfer Nutrisi (P)
DAUR ULANG FORFOR Irham Hidayat Herdik Hermawan Yusrah Hayati
BIOFERTILIZER Andhiniar D.P Raisa
Tentang Saya Nama : Eko Widayanto Nugroho, S.Pi Tempat/tgl Lhr : Temanggung, 14 Juni 1983 Kantor : Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Brebes Jl. Yos Sudarso.
PUPUK HAYATI.
Ektomikoriza Endomikoriza Ektendomikoriza
Mengevaluasi Status Kesuburan Tanah
Produktivitas ditinjau dari aspek pertumbuhan dan perkembangan jaringan Sasaran : produksi daging atau edible portion per unit atau per ekor maksimal Tujuan.
PERAN DAN PROSPEK MIKORIZA
Dosis dan Sumber P Organik (kg/ha)
Kesuburan Tanah.
OLEH : TRI AYULOKASARI O5O3O3O44/ ILMU TANAH
Produktivitas ditinjau dari aspek pertumbuhan dan perkembangan jaringan Sasaran : produksi daging atau edible portion per unit atau per ekor maksimal Tujuan.
KELOMPOK FAKTOR ESSENSIIL
SOP Pegagan Produktivitas bioaktif pegagan meningkat Ekofisiologi
STUDI PENYIAPAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR BUDIDAYA UNTUK PRODUKSI BIOAKTIF MENDUKUNG STANDARISASI MUTU PEGAGAN TIM PENELITI Dr Ir Munif Ghulamahdi,
Publikasi No Judul Nama Penulis 1
Jumlah stolon sekunder
Perlakuan Jumlah daun total M1P a M1P ab M1P
……………..……. Helai daun/tan induk ……..
Ekofisiologi Studi budidaya di dataran rendah & tinggi :
Teknik pembuatan pupuk hayati (Kapsul)
MEMBUAT DAN MENGAPLIKASIKAN PUPUK ORGANIK
PERTANIAN ORGANIK : PERINSIP DAUR ULANG HARA, KONSERVASI AIR DAN INTERAKSI ANTAR TANAMAN KELOMPOK 2 MEGANANDA PUTERI SARAHDIBHA G SUSIANTI G111.
Oleh : YOANITA FADLILAH IRIANI
Oleh Panca Dewi Manu Hara Karti Luki Abdullah
Potensi Limbah Lumpur Minyak Kelapa Sawit dengan Pseudomonas fluorescens dalam Menekan Penyakit Busuk Pangkal Batang pada Kelapa Sawit (Ganoderma sp.)
MENDESKRIPSIKAN PEMBIBITAN TANAMAN DAN PRODUKSI BENIH
Studi Penyiapan Standar Operasional Prosedur Budidaya untuk Produksi Bioaktif Mendukung Standarisasi Mutu Pegagan : PENINGKATAN PRODUKTIVITAS ASIATIKOSIDA.
Mikoriza Jenis FMA yang diisolasi dari Cicurug (4 jenis : Glomus spp dan Acaulospora sp); di Gunung Putri (5 jenis : 4 Glomus spp dan 1 Acaulospora sp)
Tabel . Pengaruh interaksi terhadap pertumbuhan dan komponen produksi
A = Konsentrasi Minimum B = Penyesuaian C = Konsumsi Berlebihan
Faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan epidemi penyakit tumbuhan yaitu :
Kesuburan Tanah.
Perbanyakan Kelapa Dengan Kultur Jaringan
MELAKUKAN PEMUPUKAN PADA BIBIT TANAMAN
Metodologi Rancangan yang digunakan adalah rancangan
BUDIDAYA UDANG DI LAMPUNG TIMUR
PRODUKSI BIBIT BERMIKORIZA
PUPUK HIJAU Kelompok 7 Destia Novita Sari
OLEH MARIA CORNELIA FLORA BASABELOLON
MODEL PERKEMBANGAN EPIDEMI
Peran mikroorganisme dalam bidang pertanian: pupuk hayati
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Inokulum.
BAB VI. KESUBURAN TANAH DAN PEMUPUKAN
Disusun Oleh: 1. Fitriani C 2. Putri Yulian Edwart C 3. Rena C
Uji - t Fadjar Pambudhi.
Membuat Pupuk Organik Sendiri Kelompok KIR MTs Al-Yakin Pungpungan.
Perlindungan Hutan 7 VII. MIKORIZA
Wiwit Probowati, S.Si., M.Biotech. Biofertilizer.
Peta Karakteristik Tanah Sawah Dari Bahan Volkanik
KELUARAN YANG DIHARAPKAN
KORELASI ANTARA KOMPONEN HASIL DENGAN HASIL PADA POPULASI F6 TANAMAN CABAI MERAH BESAR (Capsicum annuum L.)
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) TERHADAP PEMBERIAN BAHAN ORGANIK DALAM BUDIDAYA TANAMAN KELOMPOK II AGROTEKNOLOGI III AULIA DELFIYANTY
Oleh Yana Suryana. Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan ikan yang dapat hidup dalam kondisi linkungan yang memiliki toleransi tinggi terhadap kualitas.
Transcript presentasi:

Rangkaian kegiatan penelitian diawali pada bulan Juni 2010, al : Perbanyakan/muliplikasi kultur spora FMA Pengujian media atau substrat bagi FMA Panen tanaman inang dan inokulum FMA Pengamatan populasi spora FMA Media/substrat tanah andosol + zeolit + tepung tulang sapi menghasilkan jumlah spora FMA yang lebih tinggi dibandingkan dengan media/substrat tanah andosol + zeolit + batuan fosfat Kedua jenis media tersebut relatif cukup baik sebagai tempat tumbuh kembangnya spora FMA

Tabel 13 Jumlah spora FMA pada 2 macam media/substrat Tanaman inang/Media Ulangan Jumlah Rata-rata 1 2 3 4 Pegagan ... Jumlah spora/10 g media ... Tanah andosol + zeolit + batuan fosfat (BF) 453 340 461 560 1814 453.5 tanah andosol + zeolit + Tepung tulang sapi (TT) 408 575 563 506 2124 531.0 Spora sehat Spora mati

Derajat Infeksi FMA Simbiosis mutualisme antara fungi mikoriza arbuskula (FMA) dengan tanaman inang tidak akan terjadi apabila kedua individu tersebut tidak saling ketergantungan. Hasil pengamatan mikroskopik akar pada tanaman induk pegagan umur 5 bulan setelah tanam (BST) menunjukkan adanya infeksi FMA yang cukup tinggi (rata-rata > 80 %). Respon tanaman terhadap infeksi FMA pada perlakuan dosis pupuk P organik mengikuti pola kuadratik, persentase infeksi FMA meningkat sejalan dengan bertambahnya dosis pupuk akan tetapi pada ambang tertentu persentase infeksi menurun kembali. Derajat Infeksi FMA meningkat pada titik maksimal sampai perlakuan P3 (dosis 450 kg/ha batuan fosfat), pada pupuk P bersumber dari tepung tulang sapi, pada dosis 125 kg/ha (P5) infeksi FMA meningkat dan maksimal pada dosis 375 kg/ha (P7).

Derajat Infeksi FMA Gambar derajat dan persentase infeksi pada akar pegagan yang di inokulasi FMA

Teknik pembuatan pupuk hayati (Tablet) Jumlah spora : 200-300/tablet Kecepatan kelarutan : 33 detik