MANAJEMENE SUMBER DAYA MANUSIA Dosen Pengampu : ika atsari dewi, stp. mp
MENGULAS TENTANG KONDISI tenaga kerja DAN PASAR TENAGA KERJA DI indonesia DAN INternasional
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
Definisi tenaga kerja Dalam pasal 1 angka 2 Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan disebutkan bahwa tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan baik di dalam maupun di luar hubungan kerja, guna menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat. Dalam peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor: PER-04/MEN/1994 pengertian tenaga kerja adalah setiap orang yang bekerja pada perusahaan yang belum wajib mengikuti program jaminan social tenaga kerja karena adanya pentahapan kepesertaan. Dalam arti Luas, Tenaga Kerja dapat diartikan sebagai penduduk usia kerja yaitu seluruh penduduk yang berusia 15-64 tahun Dalam arti Sempit, Tenaga Kerja adalah seluruh penduduk dalam suatu negara yang dapat memproduksi barang atau jasa
Jenis-jenis tenaga kerja Dilihat dari kegiatannya, tenaga kerja dibedakan menjadi 2 yaitu: Tenaga kerja rohaniah(non fisik) :tenaga kerja yang dalam aktifitas pekerjaannya lebih banyak menggunakan proses pemikiran, gagasan, ide. Contoh: manager,sekertaris,konsultan dsb. Tenaga kerja jasmaniah (fisik) : tenaga kerja yang dalam melakukan aktivitas pekerjaannya menggunakan tenaga fisik. Contoh: pekerja bangunan, tukang becak, supir dsb. Tenaga kerja jasmaniah dibagi menjadi 3 macam yaitu: Tenaga kerja Terdidik: TK yang memerlukan pendidikan secara teratur dan mendalam Tenaga kerja terlatih : TK yang memerlukan pelatihan dan pengalaman terlebih dahulu secara teratur dan mendalam Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih: TK yang tidak perlu mendapatkan pendidikan terlebih dahulu ataupun pelatihan yang mendalam terlebih dahulu.
Analisa Dinamika Pasar Kerja Nasional Informasi Pasar Kerja Kegiatan yang memberikan keterangan mengenai kebutuhan tenaga kerja dan persediaan tenaga kerja serta keterangan-keterangan yang berkaitan dengan pasar kerja. Pasar Kerja seluruh aktivitas/kegiatan dari pelaku-pelaku untuk mempertemukan pencari kerja dengan lowongan kerja. Melalui pelayanan informasi pasar kerja, para pencari kerja dapat memperoleh informasi tentang kebutuhan/ permintaan tenaga kerja.
indikator-indikator Penting dalam Analisis Informasi Pasar Tenaga Kerja 1 Kondisi Tenaga Kerja Indonesia Pasar tenaga kerja Indonesia ditandai setidaknya oleh 3 hal. Pertama, pasar kerja Indonesia adalah pasar kerja yang dualistic, yaitu lapangan kerja formal/ modern yang besarnya sekitar 30% dari seluruh angkatan kerja; disisi lain ada lapangan kerja informal yang besarnya sekitar 70% dengan produktivitas yang lebih rendah dibandingkan dengan lapangan kerja formal. Kedua, kebanyakan dari angkatan kerja tsb tidak trampil, hal ini tercermin dalam distribusi angkatan kerja berdasarkan pendidikan dimana 54% adalah lulusan SD atau tidak tamat, sedangkan lulusan perguruan tinggi hanya 2,7%. Ketiga, Indonesia adalah Negara dengan angkatan kerja yang besar (labor surplus country) dimana jumlah angkatan kerja 106,3 juta dengan pengangguran terbuka sebesar 11,1 juta.
2 Indicators Utama dalam Analisis Informasi Pasar Tenaga Kerja Pasar tenaga kerja adalah seluruh aktivitas dari pelaku-pelaku yang mempertemukan pencari verja dan lowongan verja. Pelaku-pelaku ini terdiri atas Pengusaha yang membutuhkan tenaga, Pencari kerja, Perantara atau pihak-pihak ketiga yang memberikan kemudahan bagi pengusaha dan pencari kerja untuk saling berhubungan. 3 Pengembangan statistik dan informasi pasar Tenaga Kerja Ketersediaan data tentang pasar tenaga kerja dan employment yang komprehensif, secara regular terupdate, di semua aspek utama sangat perlu untuk ditingkatkan, Selanjutnya system informasi pasar tenaga kerja secara komprehensif perlu dikembangkan sehingga memungkinkan para pengambil keputusan yaitu pemerintah dan pelaku usaha dapat memantau perkembangan dalam pasar tenaga kerja secara nyata.
Kondisi tenaga kerja indonesia Pendidikan Relatif rendah Struktur pendidikan angkatan kerja Indonesia masih didominasi pendidikan dasar . Masalah tersebut menunjukkan bahwa ada kelangkaan kesempatan kerja dan rendahnya kualitas angkatan kerja secara nasional di berbagai sektor ekonomi. Pengangguran Relatif Tinggi jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih kecil dari jumlah pencari kerja. Juga kompetensi pencari kerja tidak sesuai dengan pasar kerja. Selain itu juga kurang efektifnya informasi pasar kerja bagi para pencari kerja. Fenomena pengangguran juga berkaitan erat dengan terjadinya pemutusan hubungan keterampilan dan keahlian yang kurang memadai (minim). Kualitas Tenaga Kerja Rendah Dilihat dari segi pendidikan, keterampilan, pengalaman, dan aspek lainnya. Hal ini mengakibatkan kesempatan kerja semakin kecil dan terbatas. Karena mayoritas perusahaan-perusahaan atau lapangan kerja lainnya lebih memilih tenaga kerja yang berkualitas baik. Masalah ketenagakerjaan di Indonesia sekarang ini sudah mencapai kondisi yang cukup memprihatinkan ditandai dengan jumlah penganggur dan setengah penganggur yang besar, pendapatan yang relatif rendah dan kurang merata. Sebaliknya pengangguran dan setengah pengangguran yang tinggi merupakan pemborosan pemborosan sumber daya dan potensi yang ada, menjadi beban keluarga dan masyarakat, sumber utama kemiskinan, dapat mendorong peningkatan keresahan sosial dan kriminal, dan dapat menghambat pembangunan dalam jangka panjang. Kondisi pengangguran dan setengah pengangguran yang tinggi merupakan pemborosan sumber daya dan potensi yang ada, menjadi beban keluarga dan masyarakat, sumber utama kemiskinan, dapat mendorong peningkatan keresahan sosial dan kriminal; dan dapat menghambat pembangunan dalam jangka panjang.
Kondisi tenaga kerja indonesia Pekerjaan dengan kualitas rendah Pekerjaan dengan kualitas rendah didefinisikan dengan upah rendah dan tingkat stres yang tinggi. Di indonesia banyak sekali orang yang terpaksa bekerja dengan jenis pekerjaan yang keras dan diupah dengan upah yang rendah. Mereka berpikiran yang penting mempunyai penghasilan. Dengan upah yang rendah berdampak pada tingkat produktifitas akan menurun. Tingkat partisipasi angkatan kerja Tingkat partisipasi angkatan kerja di daerah pedesaan masih lebih besar daripada di perkotaan. Tingginya tingkat partisipasi angkatan kerja di perdesaan didorong oleh tingginya angkatan kerja pertanian dimana hampir seluruh penduduk desa berusia 15 tahun ke atas melakukan pekerjaan di sektor pertanian. Tingkat Kemalasan yang cukup tinggi Banyak orang yang memiliki sumber daya manusia yang berkualitas di Indonesia seperti lulusan SMA, SMK, dan Sarjana tetap saja tidak memiliki pekerjaan. Ini dikarenakan orang-orang di indonesia sangatlah malas. Mereka hanya mau bekerja yang mudah dan penghasilan yang besar. Masalah ketenagakerjaan di Indonesia sekarang ini sudah mencapai kondisi yang cukup memprihatinkan ditandai dengan jumlah penganggur dan setengah penganggur yang besar, pendapatan yang relatif rendah dan kurang merata. Sebaliknya pengangguran dan setengah pengangguran yang tinggi merupakan pemborosan pemborosan sumber daya dan potensi yang ada, menjadi beban keluarga dan masyarakat, sumber utama kemiskinan, dapat mendorong peningkatan keresahan sosial dan kriminal, dan dapat menghambat pembangunan dalam jangka panjang. Kondisi pengangguran dan setengah pengangguran yang tinggi merupakan pemborosan sumber daya dan potensi yang ada, menjadi beban keluarga dan masyarakat, sumber utama kemiskinan, dapat mendorong peningkatan keresahan sosial dan kriminal; dan dapat menghambat pembangunan dalam jangka panjang.
Gaji tenaga kerja indonesia Upah minimum ini berbeda di setiap daerah tergantung kebijakan pemerintah daerah masing-masing. Penetapan upah minimum didasarkan pada kebutuhan Hidup layak (KHL) serta memperhatikan tingkat produktivitas dan pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut. Bila dibandingkan antara daerah perkotaan dan perdesaan, terdapat kecenderungan bahwa upah minimum pegawai yang diterima pekerja di daerah perkotaan selalu lebih tinggi daripada di perdesaan. Perbedaan tingkat upah tersebut salah satunya dipengaruhi oleh perbedaan biaya hidup antara perkotaan dan perdesaan dimana biaya hidup diperkotaan cenderung lebih tinggi daripada di perdesaan. Pola pendapatan yang bertolak belakang ini mendorong pola hidup yang berbeda. Selain itu terdapat perbedaan tingkat upah terjadi antara pekerja laki- laki dan perempuan. Upah pekerja laki-laki jauh lebih besar dari pekerja perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa daya tawar perempuan pada pasar tenaga kerja Indonesia tergolong masih rendah. Indonesia mempunyai undang-undang yang mengatur tentang upah yang wajib diterima oleh tenaga kerja, yaitu UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Kebijakan yang dilakukan pemerintah indonesia untuk pemberian upah/gaji adalah dengan menetapkan upah minimum pegawai (UMP).
PERBANDINGAN BUDAYA KERJA di DALAM DAN DI luar negeri Budaya kerja Indonesia Budaya Kerja di Luar Negeri (Jepang) Penerapan 5 R yang kurang efektif Disiplin kerja kurang Loyalitas terhadap perusahaan kurang Motivasi kurang Penerapan 5 R Paternalisme Tingkat loyalitas ke perusahaan tinggi Disiplin kerja tinggi Kerja keras Berusaha untuk berprestasi Motivasi tinggi Berdasarkan tabel di atas terdapat perbedaan yang sangat menonjol antara budaya kerja di Indonesia dan di Luar Negeri , diantaranya adalah dari segi kedisiplinan, loyalitas, dan motivasi untuk maju sangat kurang.
gaji tenaga kerja di luar negeri Upah menjadi penentu kondisi perekonomian satu negara. Dari sini bisa menjadi tolak ukur kemampuan daya beli masyarakat dan pertumbuhan ekonomi keseluruhan. Di beberapa negara disebutkan, pekerja terampil berhak atas upah minimum 20%-25 % lebih tinggi dari upah pekerja tidak terampil. Namun di beberapa negara lain tercatat sama sekali tidak memiliki tingkat upah minimum seperti Jerman, Italia dan Singapura. Sementara di negara seperti Kongo, Pakistan dan Kenya hanya memiliki persyaratan upah minimum parsial. Sebagai contoh upah TK tertinggi yaitu Amerika Serikat memiliki upah minimum sesuai hukum federal sebesar US$ 7,25, Australia memiliki Upah minimum US$ 16,88 per jam setara Rp 185.680, di Perancis Upah minimum US$ 12,09 per jam setara Rp 132.990. Di Selandia baru pekerja 18 dan atau lebih tua mendapatkan upah minimum US$ 11,18 per jam setara dengan Rp122.980, Pekerja remaja mendapatkan gaji sedikit lebih rendah, sekitar US$ 8,95 per jam. Sedangkan contoh negara dengan upah minimum yang rendah adalah India dengan Upah minimum US$ 0,28 per jam setara Rp 3.080
TINGKAT (PHK) DI iNDONESIA Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang terjadi di Indonesia, sangat mengalami fluktuasi pada setiap periode per tahunnya. Tahun 2011 Jumlah kasus PHK menurun 3.875 kasus, dengan melibatkan 17.106 orang tenaga kerja. Tahun 2012 jumlah kasus PHK menurun lebih tajam, dengan hanya terdapat 1.916 kasus PHK yang melibatkan 7.465 orang tenaga kerja Tahun 2013 periode pertama, sebanyak 44.000 pekerja terkena kasus PHK, sehingga tingkat pengangguran per Agustus 2013 naik sebesar 6,25% yang awalnya dari total angkatan kerja sebanyak 118,19 juta jiwa, yang bisa bekerja hanya 110,8 juta. Pada tahun 2013, PHK terjadi pada sektor industri padat karya, terutama perusahaan tekstil, sepatu, sandang, dan kulit. Besarnya PHK pada sektor industri salah satunya disebabkan kenaikan UMP yang relatif tinggi selama kurun waktu 2012-2013. Tekanan industri padat pekerja ditambah kenaikan upah minimum provinsi yang relatif tinggi antara 2012-2013, menyebabkan sebagian besar perusahaan memilih mengurangi karyawan.
Beberapa faktor yang mengakibatkan terjadinya PHK antara lain: Kondisi perekonomian yang menurun Merebaknya pekerja alih daya dan karyawan kontrak Arogansi pengusaha Kenaikan UMP relatif tinggi
Grafik Kondisi Tenaga Kerja di Indonesia dan beberapa negara di Asia - Pasifik Di Indonesia
Syarat menjadi tenaga kerja di luar dan di dalam negeri Familiar dengan aplikasi perkantoran Ms – Office ( Word, Excel, Power Point ) Memiliki baik interpersonal keterampilan dan komunikasi keterampilan Bersertifikat tes kemampuan berbahasa Inggris dan bahasa negara yg dituju Memiliki sikap kerja yang positif dan motivasi diri Disiplin, pekerja keras dan mampu berkerja di bawah tekanan lingkungan Sertifikaat pelatihan kerja dll
Perbandingan tenaGa kerja di luar dan di dalam negeri Perbandingan di lihat dari Tenaga Kerja Indonesia TK luar negeri Tingkat pendidikan Tingkat pendidikan relatif rendah TK dari luar negeri terutama dari negara maju memiliki tingkat pendidikan lebih tinggi Tingkat keterampilan Keterampilan tenaga kerja Indonesia lebih rendah TK asing memiliki keterampilan tinggi Pembatasan kesempatan kerja Banyak TK indonesia yang kehilangan kesempatan kerja di perusahaan Banyak Multinasional corporation yang menggunakan TKA di Indonesia image Image bahwa pekerja lokal memiliki kualitas rendah Image pekerja luar negeri lebih berkualitas
Tantangan TKI MEMASUKI PASAR INTERNASIONAL TANTANGAN INTERNAL TANTANGAN EKSTERNAL Kurangnya keahlian yang dimiliki tenaga kerja indonesia. Kurangnya persiapan tenaga kerja Indonesia untuk “pengenalan-pertama” mereka di luar negeri. Cultural Shock, kurangnya pengetahuan akan budaya yang berada diluar membuat para tenaga kerja indeonesia ini bingung bahkan kaget dengan kondisi pasar dan kebiasaan pasar internasional. Masalah Pendidikan,umumnya tenaga kerja di indonesia mengalami masalah dalam pendisikan yang mereka dapatkan.masih banyak para tenaga kerja yang minim sekali pengetahuannya namun mereka berani untuk bekerja di luar negeri Masalah Bahasa. Harus di akui bahwa pengertian terhadap bahasa asing, terutama bahasa Inggris adalah sangat penting untuk mempermudah komunikasi tenaga kerja saat bekerja atau memasuki pasar tenaga kerja internasional Kualitas tenaga terampil di Indonesia: meliputi keterampilan perilaku,keterampilan berpikir kritis, dan penggunaan komputer. Perubahan teknologi, seiring dengan berkembangnya arus moderenisasi teknologi pun ikut berkembang hal ini jg menuntut para tenaga kerja untuk sadar akan teknologi Factor sosial budaya, Pasar bebas tenaga kerja, Ini berarti tenaga kerja di Indonesia akan bersaing dengan tenaga kerja dari negara ASEAN lainnya. Faktor politik Kondisi perekonomian, Faktor geografi, Faktor demografi, Pesaing