02 PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PENETAPAN SISTEM PENGUKURAN PRODUKTIVITAS RD. ADRIYANI OKTORA, ST., MT Teknik Teknik Industri
UNSUR-UNSUR PRODUKTIVITAS Efisiensi Produktivitas sebagai rasio output/input merupakan ukuran efisiensi pemakaian sumber daya (input). Efisiensi merupakan ukuran dalam membandingkan penggunaan masukan (input) yang direncanakan dengan penggunaan masukan yang sebenarnya terlaksana. Pengertian efisiensi berorientasi pada masukan.
Contoh efisiensi Misal tingkat output yang ditetapkan sebesar 200 unit per tenaga kerja per jam Seorang operator bernama Budi hanya mampu menghasilkan 150 unit per jam Efisiensi = performasi aktual Budi/standar yang ditetapkan = 150/200 = 0,75 = 75%. Keterampilan Budi perlu ditingkatkan
UNSUR-UNSUR PRODUKTIVITAS Efektifitas Efektifitas merupakan suatu ukuran yang memberikan gambaran seberapa jauh target dapat tercapai baik secara kuantitas maupun waktu. Makin besar presentase yang tercapai, makin tinggi tingkat efektifitasnya. Konsep ini berorientasi pada keluaran. Peningkatan efektifitas belum tentu dibarengi dengan peningkatan efisiensi, dan juga sebaliknya.
CONTOH EFEKTIFITAS Sebuah Pabrik berencana memproduksi 5000 Unit, ternyata aktual produksi yaitu sebanyak 4000 Unit. Efektivitas = Output Aktual / Output Rencana Efektiifitas Pabrik = 4000/5000 = 0,8 = 80%
UNSUR-UNSUR PRODUKTIVITAS Kualitas Produktivitas merupakan ukuran kualitas, meskipun kualitas sulit diukur secara matematis melalui rasio output/input. Secara umum kualitas adalah ukuran yang menentukan seberapa jauh penentuan persyaratan, spesifikasi dan harapan konsumen. Efisiensi titik beratnya adalah masukan, sedangkan efektifitas titik beratnya pada keluaran. Produktivitas merupakan gabungan dari efisiensi, efektifitas dan kualitas.
MODEL PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DALAM SISTEM INDUSTRI Model pengukuran produktivitas berdasarkan pendekatan rasio Output/input Model pengukuran produktivitas berdasarkan pendekatan angka indeks Model pengukuran produktivitas berdasarkan pendekatan fungsi produksi Cobb Douglas
MODEL PENGUKURAN PRODUKTIVITAS BERDASARKAN PENDEKATAN RASIO OUTPUT/INPUT Model ini terdiri dari : Produktivitas parsial Produktivitas faktor total Produktivitas total
PRODUKTIVITAS PARSIAL Pengukuran Partial = output/(input tunggal) Contoh : Produktivitas tenaga kerja Produktivitas material Produktivitas modal Produktivitas energi
PRODUKTIVITAS FAKTOR TOTAL Produktivitas faktor total merupakan rasio dari output bersih terhadap banyaknya input modal dan tenaga kerja yang digunakan. Output bersih : output bersih – input antara Mis diperoleh hasil 1.5 artinya : setiap penggunaan input tenaga kerja dan modal secara bersama sebesar Rp. 1 juta, akan menghasilkan output bersih sebesar Rp. 1.5 juta.
PRODUKTIVITAS TOTAL Produktivitas Total = Output/(total inputs) Produktivitas total merupakan rasio dari output total terhadap banyaknya input total. Output bersih : output bersih – input antara
Mengukur Produktivitas Partial Output Output Output Output measures Labor Machine Capital Energy Multifactor Output Output measures Labor + Machine Labor+Capital+Energy Total Goods or Services Produced measure All inputs used to produce them
PENDEKATAN RASIO OUTPUT/INPUT Pengukuran produktivitas parsial, produktivitas faktor total maupun produktivitas total, dapat menggunakan satuan fisik dari output dan input (ukuran berat, panjang, isi, dll) atau satuan moneter dari output dan input (dollar, rupiah, dll). Jika output dan input diukur dalam kuantitas fisik, maka ukuran ini dinamakan ukuran produktivitas operasional. Jika output dan input diukur dinyatakan dalam nilai uang, maka ukuran ini dinamakan ukuran produktivitas finansial
CONTOH PT. JAYA mempunyai data tentang output yang dihasilkan dan input yang dipergunakan (diukur dalam satuan moneter, juta rupiah) selama tahun 2007, sebagai berikut : OUTPUT : Output total (Nilai produksi) = 1500 INPUT : - Input tenaga kerja (Upah dan gaji) : 200 - Input material (bahan baku) : 200 - Input modal : 300 - Input energi (bahan bakar) : 100 - Input lain-lain : 100 - Input total : 900
LANJUTAN CONTOH 1 Berapa nilai produktivitas parsial dan produktivitas totalnya?
PERIODE DASAR Apabila perusahaan menyusun laporan mengenai peningkatan atau penurunan efisiensi produktivitas dengan mengukur perubahan dalam produktivitas periode sebelumnya, maka ukuran produktivitas saat ini harus dibandingkan dengan periode sebelumnya. Dalam hai ini, produktivitas periode sebelumnya tersebut dinamakan periode dasar dan berfungsi sebagai kriteria atau standar untuk mengukur perubahan dalam efisiensi produktif. Periode sebelumnya yang digunakan sebagai kriteria atau standar dapat dipilih sesuai dengan periode yang diinginkan, misalnya: tahun sebelumnya, minggu sebelumnya, atau periode yang diperlukan untuk memproduksi batch produk yang terakhir. Untuk evaluasi strategik, periode dasar biasanya dipilih pada awal tahun.
CONTOH 2 Sebuah pabrik jam tangan merencanakan output 100 unit jam tangan pada minggu ke-I. Input sumber daya tenaga kerja yang tersedia adalah 120 jam-orang. Ternyata dalam minggu ke-I, perusahaan dapat menghasilkan 120 unit jam tangan dengan jumlah input sumber daya tenaga kerja yang sama. Artinya : Produktivitas yang dicapai lebih tinggi dari yang direncanakan. "perusahaan ini telah berhasil meningkatkan efektivitas dari output yang dihasilkan".
Dengan melihat ratio dan kasus ilustrasi sebelumnya, dapat ditarik suatu kesimpulan, bahwa "peningkatan produktivitas' baru akan bisa dilakukan, apabila hubungan antara output dan input menunjukkan perubahan-perubahan, sebagai berikut : Output meningkat dengan input sama. Output sama, input berkurang. Output menurun lebih kecil, dibanding penurunan input. Output meningkat, input menurun. Output meningkat lebih tinggi, dibanding peningkatan input.
CONTOH 3 Pada tahun 2007, PT MAJU TERUS memproduksi produk A sebanyak 55.000 unit dengan menggunakan 11.000 jam kerja karyawan. Maka: Berapakah rasio produktivitas tenaga kerja ? Jika harga jual produk A tersebut Rp.12.500,00 per unit dan biaya tenaga kerja Rp.4.000,00 per jam, maka berapa rasio produktivitasnya (dinyatakan dalam jumlah rupiah) ?
KEUNGGULAN UKURAN PARSIAL Memungkinkan para manajer untuk memusatkan pada penggunaan masukan tertentu. Lebih mudah digunakan untuk menilai kinerja produktivitas karyawan operasional. Trend produktivitas dalam satu tahun dapat ditelusuri.
KELEMAHAN UKURAN PARSIAL Ukuran parsial yang digunakan secara terpisah, atau tidak dihubungkan dengan ukuran-ukuran lainnya, dapat menyesatkan. Akibat yang bersifat menyeluruh, tidak dapat tercermin dalam pengukuran produktivitas parsial.
Faktor Turunnya Produktivitas Ketidakmampuan manajemen dalam mengukur, mengevaluasi dan mengelola produktivitas perusahaan. Motivasi karyawan yang rendah karena sistem pengukuran dan penghargaan yang diberikan tidak berkaitan dengan produktivitas dan tanggung jawab dari perusahaan. Pengiriman produk yang sering terlambat karena ketidakmampuan memenuhi jadwal yang ditetapkan, sehingga mengecewakan pelanggan Peningkatan biaya-biaya untuk proses produksi pemasaran. Pemborosan penggunaan sumber daya material, tenaga kerja, energi, modal, waktu, informasi dan lain-lain.
Faktor Turunnya Produktivitas Terdapat konflik-konflik dan hambatan-hambatan dalam tim kerja sama yang tidak terpecahkan, sehingga menimbulkan ketidakefisiensian dalam kerja sama dan partisipasi total dari karyawan. Ketiadaan sistem pendidikan dan pelatihan bagi karyawan untuk meningkatkan pengetahuan tentang teknik-teknik peningkatan kualitas dan produktivitas perusahaan. Kegagalan perusahaan untuk selalu menyesuaikan diri dengan tingkat peningkatan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam industri.
Prasyarat untuk menilai dan meningkatkan produktivitas, adalah : "Bisa diukurnya output yang dicapai maupun input yang digunakan".
KRITERIA DALAM MELAKUKAN PENGUKURAN PRODUKTIVITAS Validitas. Kelengkapan (Completeness). Kelengkapan berhubungan dengan ketelitian dengan seluruh output dan input. Dapat dibandingkan (Comparability). Pentingnya pengukuran produktivitas terletak pada kemampuan untuk dapat membandingkan antara periode dengan periode, dengan obyektif atau standar sehingga dapat dilihat apakah penggunaan sumber lebih efisien atau tidak dalam mencapai hasil.
TERIMA KASIH