Kekurangan Vitamin A Indri Nur Arfiyanti 201431007 Karina Dewi 201431158 Reza Aulia Pangestu 201431054 Robiatul Adawiyah 201531336
Pendahuluan Penyebab KVA Epidemiologi KVA Gejala klinis KVA Kelebihan vit.A Pencegahan dan pengobatan KVA
Pendahuluan Kekurangan vitamin A (KVA) merupakan masalah utama dinegara berkembang. Selain itu, seringkali ditemukan jika anak menderita kekurangan enegi protein (KEP), maka anak itu juga sekaligus menderita kekurangan vitamin A. Vitamin A berfungsi sebagai penglihatan, pertumbuhan dan meningkatkan daya tahan tubuh . Ibu nifas yang cukup mendapatkan Vitamin A akan meningkatkan kandungan Vitamin A dalam ASI, sehingga bayi yang disusui lebih kebal terhadap peyakit serta kesehatan ibu lebih cepat pulih.
Penyebab Ada 2 faktor penyebab kekurangan Vitamin A, yaitu : Penyebab langsung Konsumsi Vitamin A dalam makanan sehari-haritidak mencakup kebutuhan tubuh yang lama. Kekurangan Vitamin A ini umumnya terjadi sejak balita karena kurangnya sumber Vitamin A. Penyebab tidak langsung 1. Penyakit infeksi 2. Proses penyerapan makanan dalam tubuh terganggu 3. Adanya penyakit ISPA, campak, diare.
Epidemiologi … Agent environment Host next
Epidemiologi HOST Host atau pejamu ialah keadaan manusia dimana dapat menjadi faktor risiko untuk terjadinya suatu penyakit. faktor host pada penyakit KVA adalah: Bayi yang lahir dengan BBLR atau kurang dari 2,5 kg. Keadaan imunitas dan respons imunitas sel T pada tubuh berkurang. Tingkat pendidikan atau kurang pengetahuan Ibu mengenai pola konsumsi vitamin A saat hamil sehingga menyebabkan BBLR. Back
Epidemiologi …. AGENT Agent pada kekurangan vitamin A adalah Vitamin A itu sendiri yang kurang dikonsumsi pada diri host. Back
Epidemiologi …. ENVIRONMENT lingkungan sosial seperti sosial budaya pada pola makan Lingkungan fisik seperti tidak tersedianya pangan sumber Vitamin A. Back
Gejala klinis KVA Buta senja = XN. Buta senja terjadi akibat gangguan pada sel batang retina. Xerosis konjunctiva = XI A. Selaput lendir mata tampak kurang mengkilat atau terlihat sedikit kering, berkeriput, dan berpigmentasi dengan permukaan kasar dan kusam. Xerosis konjunctiva dan bercak bitot = XI B. Gejala XI B adalah tanda-tanda XI A ditambah dengan bercak bitot Xerosis kornea = X2. Kekeringan pada konjunctiva berlanjut sampai kornea, Keratomalasia dan Ulcus Kornea = X3 A ; X3 B. Kornea melunak seperti bubur dan dapat terjadi ulkus. Xeroftalmia Scar (XS) = jaringan parut kornea. Kornea tampak menjadi putih atau bola mata tampak mengecil Xeroftalmia Fundus (XF). Tampak seperti cendol Prinsip dasar untuk mencegah xeroftalmia adalah memenuhi kebutuhan vitamin A yang cukup untuk tubuh serta mencegah penyakit infeksi. Selain itu perlu memperhatikan kesehatan secara umum (Wardani, 2012).
Kelebihan vitamin A Kelebihan vitamin A hanya bisa terjadi bila memakan vitamin A suplemen dalam takaran tinggi yang berlebih, misalnya takaran 16.000 RE untuk jangka waktu lama atau 40.000-55.000 RE/hari. Gejala pada orang dewasa antara lain sakit kepala, pusing, rambut rontok, kulit mengering, tidak nafsu makan(anoreksia) dan sakit pada tulang. Pada wanita menstruasi berhenti. Pada bayi terjadi pembesaran kepala(hidosifalus) . Gejala ini hanya terjadi bila dimakan dalam bentuk vitamin A. karoten tidak dapat menimbulkan gejala kelebihan, karena absorpsi karoten menurun bila dikonsumsi tinggi. Dan akan disimpan didalam lemak.
Faktor-faktor yang dapat mencegah xeroftalmia: Faktor sosial budaya, lingkungan dan pelayanan kesehatan a. Ketersediaan pangan sumber vit.A b. Pola makan c. Kurang tersebarnya petugas kesehatan d. Sarana pelayanan kesehatan yang sulit terjangkau e. Sanitasi yang kurang sehat Faktor keluarga a. Pendidikan b. Pola asuh anak c. Penghasilan Faktor individu a. Anak dengan BBLR b. Anak terkena KEP c. Tidak mendapatkan MP-ASI d. Terkena penyakit infeksi (ISPA,campak,diare)
Pencegahan & Pengobatan KVA Memperbaiki pola makan masyarakat melalui penyuluhan-penyuluhan sehingga masyarakat kita semakin gemar mengkonsumsi sayuran dan buah- buahan. Melakukan fortifikasi vitamin A terhadap beberapa bahan makanan yang banyak dikonsumsi masyarakat dengan memperhatikan syarat-syarat fortifikasi. Meningkatkan program pemberian suplemen vitamin A yang sudah berjalan pada kelompok sasaran yaitu : 1). Bayi umur 6-12 bulan : diberikan kapsul vitamin A warna biru, 2). Anak umur 1-5 tahun : diberikan kapsul vitamin A warna merah, 3). Ibu nifas : diberikan kapsul vitamin A 4). Anak yang terserang campak : diberikan kapsul vitamin A dosis 200.000 UI. Pemberian imunisasi pada anak harus terus dipantau supaya terhindar dari penyakit infeksi. Mengkonsumsi makanan yang seimbang agar metabolisme vitamin A dalam tubuh dapat berjalan secara normal