Psychology of the Individual GORDON ALLPORT Psychology of the Individual
Gordon W.Allport (1897 – 1967) Allport lahir di Montezuma, Indiana, anak bungsu dari 4 bersaudara Ayah adalah dokter di pedesaan dan ibu pernah menjadi guru Memiliki kakak laki-laki yang juga menjadi psikolog terkenal (Floyd H.Allport) Bertemu Sigmund Freud saat berusia 22 tahun dan memutuskan mengambil Psikologi (mengembangkan psikologi yg berbeda dr Freud)
G. Allport (2) 1919 lulus dari Harvard University dengan major filosofi dan ekonomi Meneruskan S3 di bidang psikologi dan belajar pada psikolog terkenal di Jerman : M.Werthrimer, W.Kohler, W. Stern, H. Werner 1924 mengajar di Harvard University 1939 menjadi presiden dari APA 1967 meningggal karena kanker paru
Psychology of the Individual Disebut Psychology of the Individual karena Alport menekankan pada keunikan individu. Allport percaya bahwa penggambaran manusia dalam sifat-sifat umum akan menghilangkan keunikan individu, khususnya pendekatan/teori sifat dan analisis faktor ,yang mereduksi perilaku individu pada sifat-sifat umum.
Psychology of the Individual (2) Konsisten dengan pendapatnya, Allport mengembangkan studi individul yang disebut morphogenic science (single individual), yang merupakan lawan dari metode nomothetic (study of groups/ people)
Psychology of the Individual (3) Allport juga menggunakan eclectic approach dalam membangun sebuah teori. Menerima kontribusi dari Freud, Maslow, Roger, Eysenck, Skinner, dll; tapi dia percaya bahwa tidak ada dari teori2 tersebut yang mampu menjelaskan keunikan pribadi secara adekuat. Bagi Allport : teori yang komprehensif dan luas lebih dipreferensikan daripada teori yang sempit dan spesifik, walaupun teori tersebut sulit untuk dijadikan dasar penyusunan hipotetis yang bisa diuji.
Allport menolak teori yang menekankan pada aspek tunggal kepribadian, dia menyatakan “not to forget what you have decided to NEGLECT” (Allport, 1968)
Approach to Personality Theory Tiga pertanyaan utama dalam pendekatan Allport dalam teori kepribadian : Apakah kepribadian itu (What is Personality) ? Apa peran dari motivasi yang disadari (What is the role of Conscious Motivation) ? Apa karakteristik dari orang yang sehat secara psikologis (What are the characteristics of the Psychologically Healthy Person) ?
Definisi Kepribadian “Kepribadian adalah organisasi dinamis dari keseluruhan sistem psiko-fisik dalam diri individu yang menentukan penyesuaian dirinya yang unik terhadap lingkungan.” (Allport, 1937:48)
Kepribadian (2) organisasi terorganisasi, tidak acak dan unsur-unsurnya tidak berdiri sendiri; kesatuan yang teratur dengan unsur-unsur yang saling berkaitan satu sama lain
Kepribadian (3) dinamis kepribadian manusia terus bergerak dan berkembang, tidak berhenti atau terhenti pada satu titik
Kepribadian (4) meliputi keseluruhan sistem psiko-fisik Baik aspek psikologis maupun fisiologis dipengaruhi dan mempengaruhi keseluruhan kepribadian. Kepribadian manusia tertampil dalam perilaku yang melibatkan aspek psikis seperti berpikir, mempercayai sesuatu dan merasa.
Kepribadian (5) menentukan penyesuaian diri yang unik terhadap lingkungannya. Baik faktor internal diri manusia maupun faktor lingkungan (eksternal) mempengaruhi kepribadian manusia. Manusia memiliki otonomi diri tetapi ia juga menyesuaikan diri dengan lingkungannya secara unik.
Kepribadian (6) Pada tahun 1961, Allport melakukan perubahan pada bagian terakhir dari definisi: “The dynamic organization within the individual of those psychophysical systems that determine his characteristic behavior and thought” (Allport, 1961)
Kepribadian (7) Kesimpulan dari pendapat Allport : Kepribadian meliputi aspek fisiologis dan psikologis Termasuk perilaku (overt) dan pemikiran (covert) Tidak hanya menjadi sesuatu (“is”) tapi juga melakukan sesuatu (“does”) Substansi (substance) dan perubahan (change) Tidak hanya menjadi produk dari struktur yang ada, tapi juga memiliki kemampuan untuk berubah Struktur tersebut berubah sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangan individu.
Concious Motivation Konsep ini dipengaruhi pertemuan Allport dengan Freud Orang dewasa yang sehat secara umum menyadari apa yang mereka lakukan dan alasan mereka melakukan itu Walaupun demikian, Allport tidak mengabaikan pentingnya unconscius processes motivasi didorong oleh impuls dan drive
Characteristics of a Healthy Person Enam kriteria untuk kepribadian yang matang (the mature personality) Extension of the sense of self Warm relating of self to others Emotional security or self-acceptance Realistic perception of their environment Insight and humor Unifying philosophy of life
STRUKTUR KEPRIBADIAN Personal Dispositions Cardinal disposition Central dispositions Secondary dispositions Motivational and Stylistic Dispositions Proprium Behaviors that are regarded as warm, central, and important to their lives
PERSONAL DISPOSITIONS Menurut Allport, struktur yang paling penting untuk menggambarkan individu adalah karakteristiknya yang disebut dengan personal disposition Personal disposition bersifat individual Untuk mendapatkan ini, Allport dan Odbert mengidentifikasi ribuan kata yang mendeskripsikan karakteristik kepribadian
PERSONAL DISPOSITIONS (2) Common Traits : karakteristik umum yang dimiliki oleh banyak orang. Dapat berguna untuk membandingkan satu kelompok manusia dengan kelompok lain Personal Disposition : a generalized neuropsychic structure (peculiar to individual), with the capacity to render many stimuli functionally equivalent, and to initiate and guide consistent (equivalent) forms of adaptive and stylistic behavior
Levels of Personal Dispositions Cardinal Dispositions Hanya dimiliki oleh beberapa orang Sangat umum dan menonjol dalam kehidupan. Hampir setiap tindakan seseorang menampilkan hal tersebut. Central Dispositions Beberapa trait individual yang membuat seseorang menjadi unik Disposisi yang mencakup situasi yang lebih terbatas. Menyimpulkan konsistensi tingkah laku seseorang sangat mencerminkan karakteristik seseorang
Levels of Personal Dispositions (2) Secondary Dispositions Sifat-sifat yang tidak terlalu umum dan paling tidak konsisten, paling tidak fokus dibanding kedua disposisi di atas.
Motivational and Stylistic Dispositions Motivational disposition – initiate action Stylistic disposition – guide action Contoh : semua orang perlu pakaian karena kebutuhan akan rasa hangat dan nyaman (motivational ), tapi pilihan pakaian seperti apa tergantung dari selera masing-masing orang dalam berpakaian ( stylistic ) Politeness – stylistic dispositional Eating – motivational dispostional
Teori motivasi (2) Teori harus meliputi perilaku reaktif dan proaktif (reactive and proactive behavior) Empat syarat teori motivasi : It must recognize the contemporary nature of motives It must allow for the existence of several kinds of motives It must recognize the importance of cognitive processes It must recognize that each person’s pattern of motivation is unique
Functional Autonomy Functional autonomy refers to motives that are self-sustaining and independent from the motives that were originally responsible for a (that) behavior
Functional Autonomy (2) Perseverative Functional Autonomy ditemukan pada hewan dan manusia, didasari oleh prinsip neurologis sederhana mengacu pada kebiasaan dan perilaku yang bukan menjadi bagian dari proprium Propriate Functional Autonomy Mengacu pada self-sustaining motives yang berhubungan dengan proprium
Functional Autonomy (3) Processes that are not Functionally Autonomous Biological drives Motives directly linked to the reduction of basis drives Reflex actions Constitutional equipment Habits in the process of being formed Patters of behavior that require primary reinforcement Sublimations that can be tied to childhood sexual desires Some neurotic or pathological symptoms
Proprium “Behaviors and characteristics that people regard as warm, central, and important in their lives” Proprium bukan kepribadian secara keseluruhan Proprium meliputi aspek dalam kehidupan yang dipandang penting terkait dengan self identity dan self enhancement
Proprium (2) Proses : Mencakup semua fakta mengenai seseorang yang membuatnya unik Perkembangan : The Sense of the Bodily “Me” (1 tahun) The Sense of Self Identity (2 tahun) The Sense of Self-Esteem (3 tahun) The Sense of Self-Extension (4 tahun) The Emergence of Self Image (4-5 tahun) The Emergence of the Self as Rational Copper (6-12 th) The Emergence of Propriate Striving (12-sebelum dewasa) The Emergence of the Self as Knower (dewasa)