Blok Indra Khusus Dr. Yan Edward SpTHT KL.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Struktur telinga bagian dalam. Pembagian daerah telinga.
Advertisements

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
SISTIM PERNAFASAN. SISTIM PERNAFASAN Tujuan pembelajaran: Menjelaskan struktur dan fungsi kavitas nasalis dan faring Menjelaskan struktur laring dan.
Bioakustik.
BIOAKUSTIK Oleh : Rosalina Pangala Salimah Suprihatiningsih
PEMBENTUKAN SUARA DAN FISIKA PENDENGARAN
Asuhan keperawatan lansia dengan perubahan sensorik
fiSIOLOGi DAN FISIKA pendengaran 2 LEONARDO W. PERMANA, DR., MARS
Kompentesi Dasar Materi Simulasi Next.
Listen to know how we hear
Telinga dan sistem keseimbangan
PANCA INDERA.
Blok 1.3 Fakultas Kedokteran
SISTEM SARAF.
PANCA INDRA PADA MANUSIA
SISTEM SENSORIS II.
SISTEM SARAF PADA HEWAN VERTEBRATA
Sudden Deafness.
Gangguan Pendengaran.
Pemeriksaan Pendengaran
DI SUSUN OLEH :  sAMODRA KHARISMA AJI S (F )  gUSTIN FEBRIANA (F )  pENY AYU WINDASARI (F )  dwi PRASTIYANINGSIH (F )
BIOAKUSTIK Akustik membahas segala hal yang berhubungan dengan bunyi, Bioakustik membahas bunyi yang berhubungan dengan makhluk hidup, terutama manusia.
FISIOLOGI PENDENGARAN
5 Lima Alat Indera Manusia : Mata, Hidung, Telinga, Lidah & Kulit (Panca Indera) Butuh informasi rangsangan(suara/bunyi, cahaya,panas,aroma,rasa) dilingkungan.
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PENGINDERAAN
Rangka manusia terbagi menjadi 3 kelompok yaitu : a
Psikologi Faal Unita Werdi Rahajeng -
ORGANON AUDITUS P E N D G A R.
Sistem Indera Fungsi Indera : menanggapi rangsang dari luar tubuh (cahaya, suhu, tekanan, suara, sentuhan)
Dr. Ratna Anggraini A. Sp. THT.
ANATOMI & FISIOLOGI TELINGA Prof. Sri Harmadji, dr. SpTHT- KL (K)
Oleh: NURUL HIDAYAH,S.Kep.Ns
Kelompok 2B Aruhul Amini Faizal Luthfi Akhyar Fitri Sri Wulandari
Bag. Keperawatan Medikal Bedah STIKes Dharma Husada Bandung
BIO AKUSTIK WLCOME TO BIO AKUSTIK KULIAH PEMBUKAAN POINT OF LEARNING: DESKRIPTION SOUND SENDING PROCESS ANATOMIC IN PROCES OF SENDING SOUND EFFECT.
PENDENGARAN, INDRA TUBUH DAN INDRA KIMIAWI
BIOLOGI - XI IPA SISTEM INDERA MANUSIA.
KURANG PENDENGARAN Terbahagi kepada: kepekakan Konduktif
PRAKTIKUM HIPERKES TEST PENDENGARAN.
OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIK (OMSK)
PHONORESEPTOR & STATORESEPTOR
Sense Organ dr. Nur Arfian, Ph.D.
TES PENDENGARAN.
ANATOMI FISIOLOGI PENDENGARAN
5 Lima Alat Indera Manusia : Mata, Hidung, Telinga, Lidah & Kulit (Panca Indera) Butuh informasi rangsangan(suara/bunyi, Cahaya, panas,aroma,rasa) dilingkungan.
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PENGINDERAAN
POST CONCUSSION SYNDROME
Getaran Gelombang Bunyi
BIO AKUSTIK.
TES PENDENGARAN.
FAAL PENDENGARAN.
PBL gangguan pendengaran
FISIOLOGI Sistem Stomatognatik
GENERAL SENSES I NJOMAN WIDAJADNJA.
INDERA PENDENGARAN.
Yustisio arya nugroho dan naufal fawaz zahran
Ketulian Oleh: Heny Nurma Y.
PASIEN DG GANGGUAN SISTEM PENDENGARAN
Kelompok“AYAN” -Ibnu E. T -Luthfi N -M. Deva -M
AUDIOMETRI By : Mukhlis Mustafa.
INDERA PENDENGARAN Kelompok 2 : DIAN MONITA HENDRA ANDRIANTO ANNE NURHAYATI TOTOK YAKOBUS SHINTA PRATIWI INE.
Bioakustik Henri Setiawan, S.Kep.,Ners..
PRAKTIKUM HIPERKES TEST PENDENGARAN.
Pemeriksaan Telinga Hidung dan Tenggorok
HISTOLOGI TELINGA.
KEBERSIHAN TELINGA PKMRS dr.ADJIDARMO.
GANGGUAN SISTEM PENDENGARAN
Reseptor Khusus. Merupakan unit sensoris yang berfungsi menyampaikan informasi dunia luar ke susunan saraf pusat.
Sistem Indera Pendengaran
Transcript presentasi:

Blok Indra Khusus Dr. Yan Edward SpTHT KL

Indra THT Pendengaran Konduktif, koklea, retrokoklea Penciuman N. Olfaktorius Pengecapan N. Korda timpani 2/3 anterior lidah

Pendengaran

Penciuman

Pengecapan Superior salivatory nucleus Trigeminal nucleus Facial nucleus Trigeminal nucleus Superior salivatory nucleus Solitary tract nucleus Internal acusticus meatus Foramen meatus Greater petrosal nerve Sphenopalatine ganglion Lacrimal gland Stilomastoid foramen Auricular branch Stapedial nerve Chorda tympani Lingual nerve Sublingual gland Submandibular gland

PROSES PERKEMBANGAN BICARA & BAHASA PERANAN FUNGSI PENDENGARAN PROSES PERKEMBANGAN BICARA & BAHASA KOMUNIKASI VERBAL

MASALAH GANGGUAN PENDENGARAN KOMUNIKASI PSIKO-SOSIAL PENDIDIKAN ANAK TIDAK DAPAT MENGUTARAKANNYA SERING ORANG TUA TDK MENYADARINYA BUDAYA MENUNGGU Dampak

Tes berbisik, garpu tala, audiometri, BERA, OAE Gangguan Pendengaran Tuli konduktif Tuli sensorineural Tuli campur Tes berbisik, garpu tala, audiometri, BERA, OAE

ANATOMI DAN FISIOLOGI PENDENGARAN

ANATOMI

TELINGA LUAR Pinna (daun telinga) Flange : resonansi ~3 - 4000 Hz Concha : resonansi ~1 – 7000 Hz Meatus Kartilago - tulang Densitas & Resonansi resonator 3000 Hz serumen + rambut di LT = filter kotoran Membran Timpani Seperti kulit elastik yang meregang ke cincin tulang Bentuk kerucut = High Fidelity Transfer

Di superior, lebih kecil MEMBRANA TIMPANI Maleus Umbo Bag Intermediate Bagian perifer Ketebalan Amplitudo Pola gerakan Pars flaksida Di superior, lebih kecil Pars tensa Di inferior, lebih luas lap epitel lebih tebal, mengandung kolagen pd lapisan tengah  lebih lentur & lebih tahan terhadap barotrauma

TELINGA TENGAH Proses impedansi: daya tahan terhadap perubahan frekuensi Menghantar bunyi ke organ sensoris MT ke tingkap lonjong (tapak stapes): perbedaan ukuran sangat besar

TELINGA TENGAH Tulang pendengaran Tekanan udara Lingkungan luar Maleus Inkus Stapes Stapedial footplate Keuntungan untuk densitas tinggi Tekanan udara Lingkungan luar Respon bunyi intensitas tinggi Regulasi oleh tuba Eustachius Otot dan tendon >> Atenuator bunyi

MEKANISME PERTAHANAN PENDENGARAN

TELINGA DALAM (KOKLEA)

Koklea

ORGAN KORTI DAN TONOTOPIK

Fisiologi Pendengaran Hantaran udara Hantaran tulang

FISIOLOGI PENDENGARAN : Konduksi-Transduksi-Transmisi-Prossesing

Proses Konduksi

PROSES AMPLIFIKASI SUARA Area Membran Timpani 90mm2 TM : stapes foot plate= 17:1  gain 25dB Center of Gravitation: O:Incus Gravitation M:Malleus Gravitation C:Ossicle Chain,TM Former Rotation Axis New Rotation Axis Amplifikasi suara : Luas tingkap lonjong 3,2 mm2  s/d 17x Lengan maleus = 1,3 x panjang inkus  amplifikasi energi suara s/d 22 kali Area Membran Timpani 90mm2 Tapak Stapes 3,2mm2

PROSES TRANSDUKSI

PROSES TRANSDUKSI

PROSES TRANSMISI

MEKANISME PROSSESING

TES PENDENGARAN PADA ANAK SUBYEKTIF: REFLEKS MORO REFLEKS AUROPALPEBRAL TES EWING; BOEL COR; VRA PLAY AUDIOMETRY TES FUNGSI PERSEPSI KATA OBYEKTIF: AKUSTIK IMITANS EMISI OTOAKUSTIK (OAEs) BERA

TES AKUSTIK IMITANS PADA ANAK TIMPANOMETRI REFLEKS AKUSTIK REFLEKS AKUSTIK DECAY TES FUNGSI TUBA 1 2 3 4

EMISI OTOAKUSTIK / OTOACOUSTIC EMISSIONS (OAEs) OAEs : bunyi yang berasal dari koklea yang dapat direkam dengan sebuah mikrofon yang diletakkan di liang telinga OAEs dihasilkan oleh kontraksi sel-sel rambut luar  bunyi intensitas rendah

(Decker 1997)

TES OTOACOUSTIC EMISSIONS

BRAINSTEM EVOKED RESPONSE AUDIOMETRY (BERA)

PRINSIP INTERPRETASI BERA Masa laten absolut Masa laten antar gelombang Perbedaan masa laten antar telinga Amplitudo gelombang Perbandingan amplitudo gel. V dan gel. I Grafik fungsi latensi-Intensitas

Tes Penala

Tes Rinne Garpu tala diletakkan pada tulang mastoid dan kemudian pada 1 cm dari liang telinga

Tes Rinne

Tes Weber Posisi garpu tala : di linea mediana dahi atau di gigi insisivus atas ( gigi palsu - ) Vibrator BC : tes Weber audiometrik

Tes Weber

Tes Schawabach Membandingkan kepekaan hantaran tulang (BC) penderita dengan pemeriksa (normal) Interpretasi : Schwabach sama : normal Schwabach memanjang : konduktif Schwabach memendek : SNHL

Interpretasi Tes Penala

Audiogram

Audiogram

TERIMA KASIH