PRODUKSI BENIH TANAMAN : Perkembangan dalam produksi benih Faktor yang perlu diperhatikan dalam pembenihan Sifat tanaman Keadaan tanaman Kultur Teknik Tanaman Lokasi Pengembangan benih
Petani Memperoleh Benih : Sistem Barter Pertukaran antara petani dengan petani Jenis, fisik, dan produksi tinggi Pembenihan Sendiri Proses seleksi pada biji dari jenis tanaman yang mempunyai nilai tumbuh dan berbuah Biji normal, matang, kondisi sehat, bebas H/P Pasar/Toko Benih Sumber benih dari Dinas Pertanian, Balai, penangkar benih Ada sertifikat
Faktor penting dalam pembenihan : Sifat Tanaman : Cara penyerbukan, penyerbukan sendiri atau penyerbukan silang Kelainan pada bunga : Incomptabilitas, yaitu : Ketidaksesuaian antara alat kelamin betina pada bunga dengan alat kelamin jantan. Kepala putik lebih tinggi dari tepung sari Tangkai putik yang kaku Pembentukan Bunga Terjadi perubahan fase (transisi fase). Pada tanaman tertentu ada yang perlu pelindung/naungan agar terjadi perubahan iklim (suhu, lama penyinaran dan intesitas cahaya). Misalnya, tanaman Rosella : pembentukan bunga diperlukan hari pendek, kurang dari 12 jam penyinaran. Kubis : Pembentukan bunga perlu suhu dibawah nol derajat celcius (0˚C). Kentang : Suhu udara yang terbaik 17-18˚C untuk pembentukan umbi kentang.
Keadaan Tanaman : Kondisi tanaman yang akan diambil biji sebagai sumber benih. Pohon Induk di seleksi (sehat, subur, bebas H/P) Produksi buah/biji tinggi baik kualitas maupun kuantitas. Kultur Teknik : Penyediaan Lahan Penanaman benih (jarak tanam dan kerapatan tanam) Pemeliharaan tanaman masa pertumbuhan : Pemupukan Pemberian air Penyinaran/pencabutan Pemanenan
Lokasi Lahan Pengembangan Tanaman Pembenih : Usaha pembenihan tujuan “Pasar” : Fasilitas sarana/prasarana, jalan, transportasi, sumber air Faktor iklim, suhu cahaya, RH, drainase, slope (tingkat kemiringan), tenaga kerja, pemberantasan hama penyakit (H/P).