Tahapan Perubahan Perilaku Divisi Men’s Program Rifka Annisa

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
COACHING: GROW ME MODEL
Advertisements

CERDAS SPIRITUAL, MENUJU KEBAHAGIAAN
HAK PEKERJA.
Orang-orang Sulit.
Telaah Kritis Menuju Kehidupan
MENDEFINISIKAN PEMBATAS © Lesson 8-1 Anak-anak tidak dilahirkan dengan pembatas! Mereka menghayati pembatas karena hubungan luar dan disiplin. Pembatas.
When songs of sMMpring are sung, remember that morning in May.
MEMAHAMI DIRI SENDIRI 2. KOMUNIKASI KONSELING KIP/K
DALAM MEMBANTU PERKEMBANGAN
KONSELING.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Pergaulan remaja sehat
Client-Centered Approach (Carl Rogers)
PERTEMUAN 15.
HUBUNGAN TERAPEUTIK PERAWAT - KLIEN
 Bullying berasal dari kata Bully, yaitu suatu kata yang mengacu pada pengertian adanya ancaman yang dilakukan seseorang terhadap orang lain (yang umumnya.
PRILAKU & TENIK KERJASAMA DALAM MEMBANGUN PARTISIPASI AKTIF PESERTA
ETIKA BISNIS BAHAN AJAR 7 HAK PEKERJA.
ETIKA KOMUNIKASI INTERPERSONAL
Mengembangkan Diri (Self Development)
SIKAP DAN TEHNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK
KETERAMPILAN DASAR KONSELING
HUMAS.
PSIKOSOSIAL PADA PASIEN DENGAN MASALAH SISTEM HEMAIMMUNOLOGI
SEBAGAI BAHAN SAJIAN PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DI SMK
STRATEGI MEMBANTU KLIEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
ENDING STAGE (Sue Culley)
KONSELING KELOMPOK.
BAGAIMANA SAYA MENGASIHI?
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Menyampaikan Berita Duka
PENGAMPUNAN: BERDAMAI DENGAN MASA LALU DAN MERAJUT MASA DEPAN
DIMENSI TINDAKAN DALAM KOMUNIKASI TERAPEUTIK Mariyono Sedyowinarso
TEMUAN KEKURANGAN (DEFICIENCY FINDINGS) DAN PELAPORAN HASIL AUDIT MANAJEMEN Defisiensi atau kekurangan dalam hal ini adalah kekurangan yang dimiliki oleh.
TEKNIK KONSELING PENYAKIT HEPATITIS B DAN C
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
Pertemuan 12 Psikologi Pendidikan Keluarga
SELAMAT DATANG DI KELAS PROGRAM MAGISTER PROFESI PSIKOLOGI
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
Standar Pelayanan Pekerjaan Sosial di bidang kesehatan.
Etika moral dan nilai dalam praktik kebidanan
TAHAPAN PROSES KONSELING
T E K N I DASAR.
PROSES KONSELING KRISIS
MSDM – Handout 12 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
PERTEMUAN 15.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
MANAGEMEN PENCEGAHAN BUNUH DIRI
BIMBINGAN KONSELING INDONESIA.
HUBUNGAN TERAPEUTIK PERAWAT - KLIEN
Pembimbing: dr. Dina Fitriningsih,SpKJ, MARS
KONSELING MULTIKULTURAL DAN MULTIAGAMA
MSDM – Handout 12 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
HUBUNGAN TERAPEUTIK PERAWAT - KLIEN
MEMBANTU KLIEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
KEPERCAYAAN DIRI.
KONSELING KELOMPOK (PENDEKATAN BEHAVIORAL)
MSDM – Handout 12 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Presented By: TIM IPE FK UNUD
IKLIM KOMUNIKASI : Dasar Hubungan Personal
KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K) Tri Yunita FD STr. Keb.
Perbedaan konseling dengan nasehat. Konseling Konseling adalah proses pemberian informasi objektif dan lengkap, dilakukan secara sistematik dengan panduan.
KET. INTER-INTRA PERSONAL
KET. INTER-INTRA PERSONAL
KOMUNIKASI DALAM ASUHAN MASA NIFAS
ETIKA KOMUNIKASI INTERPERSONAL
TAHAPAN PROSES KONSELING
MSDM – Handout 12 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Tuhan Adalah Sang Pembebas 3 Keluarga: Pendeta David Newman adalah Pastor & suami yang baik dan ayah yang baik. Maria Henandez adalah anak yang baik.
Konseling Kesehatan Remaja Oleh : dr. Titta Gusni Salim Puskesmas Kec. Cilandak 2013.
Transcript presentasi:

Tahapan Perubahan Perilaku Divisi Men’s Program Rifka Annisa

Penyangkalan = level 1 1. Tidak terjadi apa-apa. “ Saya tidak pernah melakukan apa-apa sama istri saya, ini hal yang biasa dalam rumah tangga. Ini urusan pribadi. Saya baik-baik saja dan saya tidak sakit”. 2. Sesuatu telah terjadi tapi bukan kekerasan. ” Ini hanya sekedar kecelakaan kecil, saya lepas kendali. Saya hanya mempertahankan diri saya, dia tahu sebenarnya saya benar-benar tidak akan melakukan hal itu. 3. Telah terjadi kekerasan namun bukanlah hal yang serius. ” Ini hanya terjadi sekali, saya telah minta maaf dan dia telah memaafkan saya. Saya hanya sekedar ”menyenggolnya” sedikit. Ini hanya bumbu rumah tangga. Hal seperti ini biasa dalam rumah tangga, besok akan baik-baik saja.” 4. Terjadi kekerasan namun tidak sengaja (pengalihan tanggung jawab) ” Saya kecapean jadi lepas kendali. Hal ini terjadi begitu saja mungkin karena saya stress namun saya tidak bermaksud melakukan itu. Dia yang mulai duluan berbicara kasar”.

Karakter Awal Pelaku Denial (saya tidak memukul hanya mendorong sedikit…). Minimizing (ini cuman kesalahpahaman biasa...) Justifying (sebagai kepala rumah tangga saya berhak...) Blaming others (soalnya dia cerewet, pemboros...) Intelectualizing (ini cara saya mendidik istri...)

Langkah yang dilakukan Jangan terlalu banyak konfrontasi dengan mengejar kronologi peristiwa Banyak-banyak mendengarkan keluhannya (empati) Bangun kepercayaan klien untuk bercerita Beri motivasi dan dukungan untuk berubah Ciptakan komunikasi yang menenangkan klien Jelaskan tujuan konseling Identifikasi : 1. sistem nilai, keyakinan, kepercayaan 2.intensi positif 3.perilaku kekerasan dan ide yg mengarah pada hubungan yg tidak setara 4.kebutuhan klien

Target Klien merasa nyaman pada konselor dan terbentuk kepercayaan (trust) dalam hubungan konselor-klien Klien bersedia mengikuti pertemuan konseling berikutnya Menemukan intensi positif klien sebagai bekal menuju perubahan

Kontemplasi = level 2 Klien mempertimbangkan untuk berubah. ” Memang saya telah melukainya, saya mengerti itu tapi saya sudah berusaha sekuat mungkin untuk tidak melakukannya, mungkin ini sudah sifat saya. Saya ini orangnya kaku”. “iya salah salah, tapi ini juga karena dia keterlaluan, gak mau mendengarkan saya. Dia seharusnya tahu sebagai istri”

Yang harus dilakukan Refleksi Empati pada perasaan Klarifikasi Support Challenge Mendorong klien menemukan manfaat positif ketika ia mau berubah Memberikan gambaran atau akibat negatif ketika ia tidak mau berubah

Yang harus dilakukan Menginformasikan kerugian yang diderita pelaku ketika ia melakukan kekerasan Meyakinkan pelaku akan manfaat yang akan diperoleh jika ia berhenti melakukan kekerasan Keseimbangan masa lalu – masa kini – masa depan

Target Mendorong klien untuk bertanggung jawab dan menyadari tindak kekerasannya Mendorong klien agar mampu merencanakan bentuk perilaku lain yang lebih positif ketika mengalami masalah rumah tangga Menjelaskan perbedaan antara marah dan tindak kekerasan. Menjelaskan bentuk-bentuk kekerasn dan dampaknya bagi istri, anak dan pelaku sendiri Klien mampu menemukan manfaat ketika ia mau berubah

Penerimaan = level 3 Klien menyadari kesalahan atas perilakunya Ini salah saya Saya tahu ada cara lain yang Saya bersedia berubah Klien bersedia minta maaf pada istri Klien memulai merencanakan rekomitmen

Yang harus dilakukan Memelihara segala perubahan yang telah dilakukan klien dengan pujian dan dorongan Memperjelas (amplify) manfaat positif yang telah didapatkan klien atas perubahan yang ia lakukan

Target Mendorong klien untuk merealisasikan kesadarannya untuk berhenti melakukan kekerasan dan mampu melakukan perbuatan yang positif terhadap pasangan

Tindakan nyata = level 4 Klien menemukan cara dan alternatif penyelesaian masalah tanpa ada unsur kekerasan dalam rumah tangga Konselor harus mendorong klien agar sikap dan tindakan ini dipertahankan dikemudian hari Membantu klien menemukan manfaat internal dari perubahan perilakunya Konselor harus waspada atas kemungkinan klien kambuh kembali

Tipe klien yang sulit 1. Membisu/bersikap dingin 2. Tidak serius 3. Berbicara berlebihan 4. Mendebat/menantang konselor 5. Intelektualisme 6. Menolak bekerja sama 7. Investigatif terhadap konselor 8. Senioritas 9. Fundamentalis/radikalisme 10. klien sedang dibawah pengaruh peer groupnya